Anda di halaman 1dari 2

Pertanian monokultur merupakan sistem pertanian yang paling banyak dijumpai di lahan

produksi beberapa komoditas pangan, seperti padi, kedelai, jagung, tebu, dan lain sebagainya.
Monokultur juga dapat diartikan sebagai usaha penanaman di sebidang lahan dengan cara
mengatur susunan tata letak juga urutan tanaman. Penggunaan monoklutur di dunia pertanian
tentu saja penting sekali pengaruhnya terhadap hasil yang akan didapatkan.

Pertanian Monokultur adalah pertanian yang hanya menggunakan satu jenis vegetasi
yang di tanam. Dan teknik penggunaan sistem pertanian monokultur ada dampak positif dan
negatifnya, khususnya dampak dari pencemaran tanah (struktur dan tekstur tanah yang berubah)
sehingga berakibat tanah yang sebelumnya bersifat subur untuk ditanami menjadi kurang subur.

Alasannya, memungkinkan proses perawatan dan pemanenan secara tepat dan cepat
dengan bantuan mesin pertanian. Kabar baiknya, ternyata hal tersebut juga dapat menekan biaya
tenaga kerja. Sebab, keseragaman tanaman yang ditanam. Kekurangannya, keseragaman kultivar
dapat mempercepat proses penyebaran organisme pengganggu tanaman, contohnya seperti hama,
OPT, dan segala jenis penyakit tanaman.

Struktur dan Tekstur Tanah Pertanian

Bila suatu tanah dianalisis, akan terlihat campuran yang terdiri dari bahan organik,
anorganik, air, udara yang kesemuanya tercampur menjadi satu dalam keadaan yang sedemikian
sempurnanya sehingga bahan-bahan penyusun itu sukar dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya. Susunan rata-rata atas dasar volume yang dianggap optimal untuk keperluan pertanian,
adalah :

     45% senyawa organik


     25% air
     25% udara
       5% senyawa anorganik 
Senyawa organik merupakan akumulasi sisa-sisa tanaman yang sebagian telah diuraikan, dan
bahan organik ini merupakan bagian yang mudah diserang oleh jasad hidup di dalam tanah yang
sebagian besar tersusun oleh mikroba : bakteri, jamur, ragi, mikroalge dan protozoa.

Dampak Positif Pertanian Monokultur Tumbuhan Tebu

1. Mempermudah petani dalam produksi karena tanaman tebu lebih mudah perawatannya
dibanding dengan tanaman produksi lainnya.
2. Kesejahteraan petani meningkat karena prosentase gagal panen tanaman sangat kecil
3. Terbukanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat dari pertanian tebu karena ada
beberapa proses pertanian yang membutuhkan bantuan orang banyak, seperti pada saat
pembibitan, pemupukan dan pembukaan pemanenan
4. Berjalannya pabrik-pabrik industri gula dan home industri yang semakin maju karena
pasokan bahan tumbuhan tebu cukup banyak.
Dampak Negatif Pertanian Monokultur Tumbuhan Tebu
1. Menurunnya kualitas tanah
akibat pertanian monokultur tebu yang berkelanjutan hal ini terindikasi dengan tekstur
tanah yang mengeras dan ada yang menjadi pasir
2. Rusaknya ekosistem pada area lahan pertanian tebu karena proses pasca panen melalui
pembakaran sisa-sisa dau tebu yang menyebabkan kematian hewan dan vegetasi yang
menguntungkan maupun merugikan untuk pertanian.
3. Petani menjad tergantung pada pupuk sintesis karena menurunnya kualitas tanah akibat
pertanian tebu terus menerus menyebabkan petani harus menggunakan pupuk sintesis tiap
tahun.
4. Karena mudahnya penjualan tanaman tebu mulai marak Praktek Ijon penjualan tanaman
tebu.

Anda mungkin juga menyukai