(Diskusi Ilmiah)
Oleh :
Muhammad Iz Zuddin Adha 1718012064
Nabila Ulfiani 1818012002
Theodora Agverianti 1718012074
Semadela Solichin Putri 1818012047
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya yang tidak ternilai, sehingga penulis dapat
makalah ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang
ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, utnuk
itu penulis sangat berterima kasih untuk saran dan kritik yang membangun. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................... 4
1.2.1 Mengetahui pengertian, sejarah, prinsip, bentuk, dan jenis asuransi
kesehatan di Indoenesia .......................................................................... 4
1.2.2 Mengetahui sistem pembiayaan asuransi kesehatan yang diterapkan di
Puskesmas Campang Raya ..................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
2.1 Pengertian Asuransi Kesehatan .................................................................... 5
2.2 Sejarah Asuransi ........................................................................................... 6
2.3 Prinsip dan Tujuan...................................................................................... 11
2.4 Bentuk Asuransi Kesehatan........................................................................ 13
2.5 Jenis Asuransi Kesehatan di Indonesia ...................................................... 22
2.5.1 Jamkesda............................................................................................... 22
2.5.2 Jamsostek/ BPJS Ketenagakerjaan ....................................................... 22
2.5.3 Jampersal .............................................................................................. 23
2.5.4 Jaminan Kesehatan Nasional ................................................................ 23
2.5.5 JAMKESMAS ...................................................................................... 34
2.5.6 Asuransi Komersial .............................................................................. 36
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 40
BAB IV TELAAH JURNAL ................................................................................ 42
4.1 Telaah Jurnal PICO .................................................................................... 45
4.2 Telaah Jurnal VIA ...................................................................................... 46
iii
BAB V KESIMPULAN ........................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
iv
BAB I
PENDAHULUAN
keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya
setiap orang berhak atas derajat hidup yang memadai untuk kesehatan dan
dan berhak atas jaminan pada saat menganggur, menderita sakit, cacat,
(Sulastomo, 2002).
masyarakat tentunya menjadi hal yang sangat penting untuk dapat dicapai.
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam hal kesehatan
1
derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Selain itu, seperti kata bijak, tak ada yang abadi dalam kehidupan ini kecuali
dewasa, lalu tua, dan renta. Itu sudah pasti. Namun dalam kepastian itu, ada
beberapa hal yang datang tak terduga. Sakit, misalnya, bisa datang kapanpun,
Tetapi sakit juga bisa datang ketika kita sudah tua dengan penghasilan mulai
(Sulastomo, 2002).
2
yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (Putri,
(Persero) yang melayani antara lain pegawai negeri sipil, penerima pensiun,
veteran, dan pegawai swasta. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu,
dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali. Untuk mengatasi hal itu, pada
kesehatan dari kantong sendiri out of pocket, dalam jumlah yang sulit
itu diperlukan suatu jaminan dalam bentuk asuransi kesehatan karena peserta
3
1.2 Tujuan
kesehatan di Indoenesia
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak
iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama (KBBI, 2016).
menerima suatu premi mengikatkan dirinya untuk memberi ganti rugi kepada
Undang No. 2 Th 1992 asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau
diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
5
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
Pada masa sebelum masehi, masyarakat kuno telah mengenal prinsip dasar
asuransi yaitu yang dikenal dengan istilah “Hukum Laut”. Dalam konsep
akibat malam yang gelap gulita. Untuk mengatasi hal itu disepakati
sehingga laut menjadi terang dan hasilnya dapat dinikmati para nelayan.
Karena penerangan yang dihasilkan oleh upaya itu dinikmati bersama oleh
para nelayan, maka disepakati untuk menanggung bersama upaya itu. Dengan
kata lain “Segala yang dikorbankan untuk manfaat bersama harus dipikul
(kontribusi) secara bersama- sama”. Hukum kuno tersebut menjadi dasar dari
setiap tahun. Uang dari pemilik budak adalah semacam premi yang di terima
budak yang melarikan diri atau membayar ganti kerugian karena karena
6
budak yang hilang adalah semacam resiko yang dipikul oleh penanggung.
(Abdulkhadir, 2006).
anggota yang kebakaran rumah, gilde akan memberikan sejumlah uang yang
diambil dari dana gilde yang terkumpul dari anggota-anggota. Perjanjian ini
banyak terjadi pada ke-9 dan mirip dengan asuransi kebakaran (Abdulkhadir,
2006).
pasca revolusi industri. Masa itu tumbuh harapan kehidupan baru yang baik,
namun di sisi lain terjadi peningkatan risiko dalam kehidupan rumah tangga.
perkumpulan itu disebut sick clubs, mutual benefit funds cooperatives, atau
7
societies. Di Inggris dikenal Friendly Societies dan Saturday Funds yaitu
berikut.
a. Staats Regeling No. 1 tahun 1934 menyatakan bahwa peserta hanya PNS
komprehensif ditanggung/gratis.
b. Staats Regeling No. 110 tahun 1938 menyatakan bahwa peserta adalah
komprehensif ditanggung/gratis.
8
kesehatan adalah RS pemerintah. Paket santunan yang diberikan adalah
copayment 3% dari gaji pokok. Golongan tidak berhak yaitu pegawai yang
zaman kolonial Belanda. Dan setelah kemerdekaan, pada tahun 1949, setelah
Menteri Kesehatan yang menjabat pada saat itu, mengajukan sebuah gagasan
(universal health insurance) yang saat itu mulai diterapkan di banyak negara
Pada saat itu kepesertaannya baru mencakup pegawai negeri sipil beserta
anggota keluarganya saja. Namun Siwabessy yakin suatu hari nanti, klimaks
melalui suatu sistem yang dapat menjamin kesehatan seluruh warga bangsa
9
negara dan penerima pensiun beserta keluarganya.
Pemerintah Nomor 22 dan 23 Tahun 1984. BPDPK pun berubah status dari
Pada tahun 1992, PHB berubah status menjadi PT Askes (Persero) melalui
masyarakat miskin dan tidak mampu sebanyak 60 juta jiwa yang iurannya
bagi masyarakat yang belum tercover oleh Jamkesmas, Askes Sosial, maupun
asuransi swasta. Hingga saat itu, ada lebih dari 200 kabupaten/kota atau 6,4
juta jiwa yang telah menjadi peserta PJKMU. PJKMU adalah Jaminan
10
Langkah menuju cakupan kesehatan semesta pun semakin nyata dengan resmi
PT Askes (Persero). Hal ini berawal pada tahun 2004 saat pemerintah
(BPJS, 2018).
a. Prinsip kegotongroyongan
kebudayaan kita. Dalam SJSN, prinsip gotong royong berarti peserta yang
membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat
membantu yang sakit. Hal ini terwujud karena kepesertaan SJSN bersifat
11
wajib untuk seluruh penduduk, tanpa pandang bulu. Dengan demikian,
b. Prinsip nirlaba
(BPJS) adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented).
d. Prinsip portabilitas
Indonesia.
12
itu sektor informal dapat menjadi peserta secara mandiri, sehingga pada
rakyat.
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada
Asuransi ini dibuat berdasarkan risiko peserta dan kontribusi individu serta
13
ditanggung bersama oleh tempat kerja atau perusahaan dan tenaga kerja
banyak variasi dan dapat dikelola oleh swasta sepenuhnya, atau didasarkan
14
Sehat, BRIngin, Allianz, Bumida, program Askes Mandiri bagi non
pegawai negeri.
perusahaan.
dengan Regulasi)
1. Jumlah peserta
15
b. Asuransi kesehatan keluarga jika pesertanya satu keluarga
Contoh: Allianz
2. Keikutsertaan anggota
dibagiatas:
16
b. Asuransi kesehatan swasta (Private Health Insurance) , yaitu asuransi
Syari’ah
dibagi atas:
17
Ditinjau dari jenis pelayanan yang ditanggung, asuransi kesehatan dapat
dibedakan atas :
Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung, asuransi kesehatan dibagi atas:
JAMKESOS, JAMKESDA
18
7. Pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan
Jamsoskes.
terbagi atas:
JAMKESOS, JAMKESDA.
9. Jenis jaminan
19
a. Jaminan dengan uang, yaitu asuransi yang membayar dengan
: JPKM, Askes.
yaitu biaya tinggi, antara lain dengan (Azrul,1996; Thabrany et al, 1998) :
a. Sistem kapitasi
diterima secara tetap dan periodik sesuai dengan jumlah atau cakupan
b. Sistem paket
20
Sistem paket yaitu sistem pembayaran di muka, berdasarkan paket
penyakit yang diderita oleh pasien dan atas kesepakatan harga antara
c. Sistem anggaran
(PPK)
21
pilihan pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dikurangi apabila mutu
dengan optimal
2.5.1 Jamkesda
security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas
22
2.5.3 Jampersal
persalinan dan pemeriksaan masa nifas (postnatal) bagi seluruh ibu hamil
Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang
JKN, yaitu (Kemenkes RI, 2014): Deklarasi Hak Asasi Manusia (HAM)
bahwa setiap orang berhak atas tingkat hidup yang memadai untuk
23
kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk hak atas
sosial yang diperlukan, dan berhak atas jaminan pada saat menganggur,
Sila ke 5 Panca Sila) dapat terwujud. Pada Pasal 28 H ayat (1) (2) (3)
UUD 45 disebutkan:
bermartabat.
24
b. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional
biaya premi bagi peserta. Promotif dan preventif yang diberikan dalam
Pemerintah Daerah.
25
Meskipun manfaat yang dijamin dalam JKN bersifat komprehensif namun
masih ada yang dibatasi, yaitu kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid), alat
bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korset). Sedangkan yang
kosmetik
c. Pembiayaan
26
Pertama berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang
diberikan.
3. Bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja
layak.
suatu jumlah nominal tertentu (bukan penerima upah dan PBI). Setiap
27
(paling lambat tanggal 10 setiap bulan). Apabila tanggal 10 (sepuluh)
jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.
sebesar 2% (dua persen) perbulan dari total iuran yang tertunggak dan
Peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja wajib
membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat
kelebihan atau kekurangan iuran JKN sesuai dengan gaji atau upah
28
yang lebih berhasil. Semua fasilitas kesehatan meskipun tidak menjalin
d. Pelayanan
sebagai berikut:
a. Jenis Pelayanan
Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN,
b. Prosedur Pelayanan
lanjutan, maka hal itu harus dilakukan melalui rujukan oleh fasilitas
medis.
29
c. Kompensasi Pelayanan
rekredensialing.
merupakan bagian dari sistem kendali mutu dan biaya. Kegiatan ini
C, 2014).
30
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Berdasarkan UU No. 40
(BPJS) adalah:
2014).
31
hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai (UU No. 40 Tahun
yang lazim dan berlaku umum (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 50 ayat
1).
Transformasi BPJS
a. PT ASKES (Persero)
b. PT (Persero) JAMSOSTEK
c. PT (Persero) ASABRI
32
d. PT TASPEN (Persero)
1. Hak Peserta
pelayanan kesehatan;
2. Kewajiban Peserta
kesehatan tingkat I;
33
c. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh
orang yang tidak berhak. Menaati semua ketentuan dan tata cara
pelayanan kesehatan.
2.5.5 JAMKESMAS
pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan tidak mampu yang iurannya
et al, 2012) :
34
d. Pembentukan tim pengelola dan tim koordinasi di tingkat pusat,
kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu selama masa transisi
1. Sasaran
2. Kebijakan Operasional
3. Ketentuan Umum
35
Peserta Program JAMKESMAS adalah setiap orang miskin dan tidak
harga diluar jenis paket dan tarif pelayanan kesehatan tahun 2008.
membayar premi secara sukarela, dalam arti asuransi jenis ini tidak
memilih kapan mereka mau mengikuti jenis asuransi ini, dan juga mereka
36
2. Tarif diskon
membayar 30 bath.
37
d. Cast sharing (pembagian biaya): Ketentuan polis yang membutuhkan
penanggung.
38
menimbulkan kerugian kepada tertanggung. Menimbulkan suatu
39
BAB III
PEMBAHASAN
Puskesmas Campang Raya melayani pasien dengan jaminan kesehatan dan pasien
Besaran pembayaran kapitasi sesuai dengan jumlah peserta yang terdaftar BPJS
perkepala, bukan sesuai dengan kunjungan pasien. Jumlah pasien yang terdaftar
pada Puskesamas Campang Raya adalah sekitar 8.700 orang. Jumlah kunjungan
pasien setiap bulannya tidak menentu. Pasien dengan BPJS rata-rata kunjungan
setiap harinya adalah 10-20 orang dan pasien umum sekitar 5-10 orang
perharinya. Jumlah kapitasi setiap bulan bisa berbeda tergantung dengan berapa
banyak peserta yang terdaftar sebagai peserta BPJS di Puskesmas Campang Raya.
perkepala. Dana kapitasi yang bersumber dari BPJS langsung diterima oleh
dengan 52.200.000 rupiah. Pembagian dana dari kapitasi yaitu maksimal 60%
untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan minimal 40% untuk pembayaran
40
biaya operasional kesehatan.
Untuk mendapatkan dana kapitasi 100% terdapat syarat yang harus dipenuhi.
Dana kapitasi akan terjadi pemotongan 10% jika tidak memenuhi syarat.
dikarenakan tidak terpenuhi nya syarat yang diberikan oleh BPJS, yaitu : jumlah
kepesertaan yang tidak aktif, kunjungan sehat maupun sakit yang tidak mencapai
target yaitu kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan minimal 10% dari total
peserta yang terdaftar. Langkah yang dilakukan Puskesmas Campang Raya adalah
Selain dari BPJS, asuransi kesehatan untuk di Puskesmas Campang Raya berasal
masyarakat Kota Bandar Lampung yang tidak terdaftar dalam BPJS. Sedangkan,
selain dana kapitasi Puskesmas Campang Raya mendapatkan dana tambahan dari
41
BAB IV
TELAAH JURNAL
a. Judul
Judul jurnal penelitian ini terdiri dari 19 kata dan tersedia dalam bahasa
utama penelitian tetapi jumlah kata dalam judul jurnal terlalu panjang yaitu
melebihi 17 kata dalam bahasa indonesia dan 10 kata dalam bahasa inggris.
Nama penulis dan institusi sudah dituliskan sesuai aturan penulisan jurnal.
Aturan baku penulisan nama penulis, yaitu nama lengkap (tidak disingkat),
42
c. Abstraksi (Abstract)
jurnal ini terdiri dari 198 kata, kurang sesuai dengan kaidah penulisan abstrak
c. Pendahuluan
Pendahuluan ditulis sesuai dengan komponen penulisan yang baik terdiri dari
lima pargaraf namun tidak melebihi satu halaman. Paragraf satu sampai
didukung oleh pustaka yang kuat dan relevan ditandai dengan adanya sitasi
pada setiap gagasan. Pada jurnal ini, secara keseluruhan pendahuluan sudah
d. Metode
mulai dari bulan Februari sampai Maret 2016. Populasi dalam sampel ini
kebijakan (dua staff kantor kesehatan dan empat kepala puskesmas), delapan
43
pemberi layanan (tiga dokter, satu dokter gigi dan empat pemegang program
promosi kesehatan (dua bidan dan dua lulusan kesehatan masyarakat)) dan
delapan penerima layanan (empat pasien atau keluarganya dan empat petugas
input yaitu, kebijakan dan komitmen, pendanaan, fasilitas dan peralatan serta
tiga bagian, yaitu analisis dokumen, observasi, dan in-depth interview. Pada
e. Pembahasan
hubungan. Pembahasan pada jurnal ini cukup baik, jelas, terstruktur, lengkap
dan aplikatif.
f. Kesimpulan
44
Kesimpulan yang dibuat pada jurnal ini sudah cukup menjawab tujuan
g. Daftar Pustaka
Vancouver dan telah sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka yang
baku.
1. Problem
45
penerapan JKN berdampak pada program berbasis populasi yang menjadi
2. Intervention
3. Comparison
4. Outcomes
Pada jurnal ini menjelaskan bila dana kapitasi yang didapatkan dari
program.
1. Validity
sampai Maret 2016. Populasi dalam sampel ini adalah pekerja di area kerja
kantor kesehatan kota Tangerang Selatan yang terdiri dari staff kantor
46
puskesmas, penyedia layanan kesehatan seperti dokter, bidan, perawat dan
layanan yang dipilih berdasarkan lama masa kerja, jenis kelamin, area
secara teliti dan diberi kode. Penelitian ini tidak memiliki masalah etik
Kedokteran.
2. Importancy
47
tetapi sistem kapitasi dari JKN memberikan dampak positif dalam hal
3. Applicability
48
promotif dan preventif. Promosi kesehatan yang efektif dan pencegahan
49
BAB V
KESIMPULAN
asuransi
komersial.
50
5. Puskesmas Campang Raya memiliki dua permasalahan utama yaitu
yang tidak mencapai target dan beberapa pasien yang berobat memiliki
51
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2017. Jumlah Penduduk Miskin [internet]. Diakses pada 25
Juli 2019. Tersedia dari:
https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/30/1494/jumlah-penduduk-miskin-
persentase-penduduk-miskin-dan-garis-kemiskinan-1970-2017.html.
Dwicaksono A., Nurman A., Prasetya PY. 2012. JAMKESMAS dan Program
Jaminan Kesehatan Daerah. Bandung: Perkumpulan INISIATIF
Kemenkes RI. 2014. Buku Pegangan Sosialisasi JKN dalam SJSN. Jakarta:
Kemenkes RI
Putri, PN. 2013. Konsep pelayanan primer di era JKN. Jakarta: Direktorat Bina
Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI
Sagan A., Thomson S. 2016. Voluntary health insurance in Europe: role and
regulation. Denmark: WHO Regional Office for Europe
52
Sulastomo. 2002. Asuransi Kesehatan Sosial, Sebuah Pilihan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada,. Hal.66
53