Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu
dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Makalah ini berjudul “Perbedaan
Asuransi Sosial Dan Asuransi Komersial”. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada setiap
anggota kelompok yang sudah mengerjakan dengan baik dalam menyelesaikan tugas ini dan
saling memberikan masukan dalam pembuatan makalah ini.
Kami telah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
i
DAFTAR ISI
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Lembaga perasuransian merupakan salah satu cara untuk dapat menarik dana dari
masyarakat yang nantinya diharapkan dapat membiayai pembangunan nasional dan inilah
yang menjadi pertimbangan ditetapkannya UU No. 2 tahun 1992 tentang Perasuransian,
yang menyebutkan: “bahwa dalam pelaksanaan pembangunan dapat terjadi berbagai ragam
dan jenis resiko yang perlu ditanggulangi oleh masyarakat dan untuk itu diperlukan usaha
perasuransian yang sehat untuk menanggulangi resiko yang dihadapi oleh anggota
masyarakat”. Usaha ini sekaligus merupakan salah satu lembaga penghimpun dana
masyarakat sehingga memiliki perekonomian dalam upaya mewujudkan kesejahteraan
umum.
1
Lembaga pertanggungan atau asuransi tersebut pada dasarnya adalah lembaga pelimpahan
resiko artinya resiko yang seharusnya ditanggung sendiri secara pribadi dengan suatu
perjanjan dapat dialihkan pada pihak lain. Lembaga asuransi atau pertanggungan yang
umumnya ada di Indonesia dengan aset ratusan miliar, gedung yang megah dan peralatan
yang canggih adalah lembaga asuransi yang masih konvensional yang dikelola menurut
sistem ekonomi barat yang menerapkan konsep perjanjian untung-untungan seperti
disebutkan dalam Pasal 1774 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Setiap manusia pada dasarnya pasti menghadapi risiko, baik risiko terhadap jiwa, harta
benda, maupun risiko tanggung jawab hukum. Risiko pada dasarnya adalah ketidakpastian
yang menimbulkan kerugian secara ekonomis. Cara untuk mengatasi risiko yang paling
menguntungkan adalah dengan mengalihkan risiko melalui asuransi, termasuk dalam hal ini
asuransi kesehatan
2
Makalah ini diharapkan mampu menambah pemikiran dan perkembangan ilmu
pengetahuan pada bidang perbedaan asuransi social dan komersial
3. Bagi Pembaca
Makalah inni diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai perbedaan asuransi sosial dan komersial.
2
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Asuransi dapat diperoleh oleh siapa saja dengan jumlah manfaat (santunan) sesuai
kebutuhan dan kemampuan pembayaran preminya.
5. Tergantung kemampuan pembayaran premi tiap individu atau kelompok.
6. Premi ditetapkan berdasarkan experienced rating.
7. Penyelenggara adalah swasta.
8. Jumlah manfaat (santunan) biasanya relative besar sampai tidak terbatas.
4
Dalam asuransi sosial, justru seringkali diberlakukan batas maksimum. Misalnya premi
asuransi sosial 5% dari penghasilan sampai batas Rp. 5 juta. Artinya, jika penghasilan
kita Rp. 1 juta sebulan, maka kita membayar premi sebesar Rp. 50.000 sebulan untuk
sekeluarga. Sedangkan jika penghasilan kita sebesar Rp. 10 juta sebulan, premi yang
harus kita bayar adalah 5% x Rp. 5 juta (batas maksimal) atau hanya sebesar Rp.
250.000. jika penghasilan kita Rp. 100 juta sebulan, maka premi yang kita bayar juga
hanya Rp. 250.000.
Perbedaan lain dengan pajak adalah penggunaanya. Pada asuransi sosial,
penggunaan dana hanya terbatas untuk kegiatan atau benefit yang telah ditetapkan. Tidak
bisa lain. Sementara penerimaan pajak dapat digunakan untuk berbagai progam yang
tidak ditentukan dimuka. Itulah sebabnya premi asuransi sosial atau jaminan sosial sering
disebut sebagai sosial security tax, jadi sangat mirip dengan earmarked tax.
B. Dilihat dari Pengambilan Keuntungan
Asuransi komersial selain menawarkan produk perlindungan, diharapkan juga
dapat menghasilkan keuntungan yang bisa digunakan sebagai biaya operasional
perusahaan. Asuransi komersial mendapatkan keuntungan dari premi yang dibayarkan
peserta setiap bulan. oleh karena itu, asuransi komersial lebih mahal dibandingkan
asurnasi sosial. Selain itu besarnya perlindungan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan tertanggung yang ditentukan dalam perjanjian. Seperti bisnis pada
umumnya, asuransi komersial ini harus bolak modal. Sesuai dengan Undang – Undang
No. 2 Tahun 1992 asuransi komersial merupakan salah satu dari jenis usaha
perasuransian.
Untuk asuransi sossial sendiri tidak berniat mencari keuntungan. Seluruh biaya
premi yang dibayarkan tiap peserta murni untuk pengadaan kebutuhan peserta. Asuransi
sosial tidak memerlukan biaya operasional karena dikelola oleh pemerintah, sehingga
biayanya terbilang murah. Selain itu, asuransi sosial hanya memberikan perlindungan
dasar yang ditentukan dalam peraturan perundangan.
Sesuai dengan Undang- Undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian,
asuransi sosialmerupakan program dari jenis asuransi kerugian atau asuransi jiwa.
Pemerintah juga memberikan jaminan tinggi agar asuransi sosial tetap berjalan dengan
5
baik dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga setiap peserta
dapat terlindungi secara maksimal.
5
C. Dilihat dari Manfaat yang Ditawarkan
Umumnya asuransi komersial tidak menanggung semua jenis klaim, artinya ada
beberapa pengecualian yang diterapkan. Bahkan untuk jenis penyakit bawaan biasanya
tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi. Selain itu beberapa produk juga menerapkan
“ dana hangus “ sehingga peserta mutlak kehilangan uangnya tanpa pernah mengajukan
klaim.
Selain itu asuransi social manfaatnya lebih komprehensif atau menyeluruh. BPJS
misalnya, menanggung hampir semua jenis penyakit berat meski premi yang dibayar
sangat terjangkau, rata-rata lebih murah disbanding asuransi swasta yang dibanderol
mulai dari 0-200 ribuan/bulan.
Selain itu jangka waktu asuransi yang ditawarkan juga berbeda. Asuransi social
diproyekkan berkesinambungan atau terus menerus dalam jangka panjang. Sementara itu
asuransi komersial memiliki batas waktu pertanggungan sesuai kesepakatan yang telah
dibuat.
D. Dilihat dari Penyelenggara
Asuransi komersial yang berdiri sendiri sudah jelas penyelenggaranya adalah
perusahaa swasta, namun ada pula swasta yang bekerja sama dengan pemerintah maupun
BUMN, contohnya adalah AXA Mandiri. AXA merupakan perusahaan asuransi swasta
sementara Mandiri adalah milik pemerintah.
Keduanya menawarkan produk asuransi jeins baru. Sedangkan asuransi sosial
badan penyelenggaranya adalah BUMN. Tidak boleh ada campur tangan pihak swasta
apalagi menjadi milik swasta.
E. Dilihat dari Sisi Pengawasan
Baik asuransi sosial maupun komersial sebenarnya berada dibawah payung OJK.
Namun sebelum dibawah pengawasan OJK keduanya pasti sudah membentuk aturan
bisnis sendiri.
Nah ada beda antara keduanya, kalau asuransi sosial dari mulai pemilihan tenaga
kerja hingga sistem kerja, pembentukan dan pendiriannya berdasarkan undang-undang
tersendiri. Sementara asuransi komersial pembentukan, pembinaan dan pengawasan
dilakukan oleh menteri keuangan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Asuransi Sosial adalah asuransi yang bersifat wajib serta berlaku untuk semua
warga negara dan tanpa terkecuali untuk menekan tingginya biaya kesehatan serta
memaksimalkan perlindungan untuk setiap individu serta anggota keluarganya hal
tersebut sudah tertulis dalam undang-undang sehingga harus dipatuhi oleh semua
masyarakat termasuk instansi atau perusahaan.
2. Asuransi Komersial merupakan asuransi yang didirikan oleh lembaga atau badan
keuangan yang kepesertaannya bersifat sukarela, bisa siapa saja dari hati nurani dan
minat tersendiri yang sadar akan pentingnya memiliki sebuah asuransi untuk
perlindungan jiwa dan kecelakaan dengan biaya premi yang diberikan sesuai dengan
benefit yang diinginkan peserta asuransi.
3.2 Saran
Dari kesimpulan dapat di jelaskan tentang perbedaan asuransi sosial dan komersial
yang bersifat sukarela dan wajib dan isi makalah mungkin sudah lengkap namun
masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga dapat
menyempurnakan makalah ini.
7
7
DAFTAR PUSTAKA
Wahyati Yustinan Endang, Yohanes Budisarwo. 2020. Hukum Jaminan Kesehatan Sebuah Telaah
Konsep Negara Kesejahteraan Dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan. Semarang. SCU
Knowledge Media
Wajdii Farid dan Lubis Suhrawardi . 2020. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta . Penerbit Sinar
Grafika
https://lifepal.co.id/media/asuransi-sosial/
https://datapolis.id/bedanya-asuransi-sosial-dengan-asuransi-komersil/#:~:text=Bersifat
%20komersial%20bukan%20perlindungan%20dasar,sistem%20pengumpulan%20dan
%20pembagian%20risiko.
Asyhadie dan Kusuma. 2019. Hukum ketenagakerjaan dalam teori dan praktik di Indonesia.
Jakarta Timur : Prenadamedia Group
Cek Aja. 2020. Banyak Jenisnya, Berikut Pengertian Dan Manfaat Asuransi Komersial :
https://www.cekaja.com/info/banyak-jenisnya-berikut-pengertian-manfaat-asuransi-komersial
(diakses tanggal 5 Mei 2021, pukul 13.35)
Endra Budi Styawan Febri. 2019.Pendekatan Pelayanan Kesehatan Dokter Keluarga (Pendekatan
Holistik Komprehensif). Sidoarjo. Zifatma Jawara.
https://paralegal.id/pengertian/asuransi-sosial/