Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fatma

NIM : 2011102413127
Kelas : Peminatan Promosi Kesehatan
MK : Rencana Evaluasi Promosi Kesehatan

TARGET 2

Perilaku Kesehatan penderita Diabetes Melistus Tipe 2

Perilaku penderita diabetes mellitus sangat dipengaruhi oleh persepsi penderita diabetes mellitus
terhadap faktor resikonya.Perilaku dan gaya hidup merupakan faktor yang timbul karena adanya
aksi dan reaksi seseorang dengan lingkungan. Faktor perilaku muncul saat ada rangsangan dan
gaya hidup adalah pola kebiasaan yang muncul akibat trend yang berlaku dalam kelompoknya.
Diabetes mellitus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol
gejalanya. Pengontrolan gejala diabetes dapat dilakukan dengan melakukan aktifitas seperti
menurunkan indeks massa tubuh, melakukan diet sehat dan meningkatkan aktifitas fisik.

1. Faktor Predisposing
Berdasarkan teori preceed procede faktor predisposisi yang berkontribusi dalam
memunculkan suatu perilaku kesehatan adalah pengetahuan, keyakinan, kepercayaan dan
sikap.
Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal seperti umur, tingkat
pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan sosial budaya. Terkadang penerimaan informasi
baru terhalang oleh penurunan fungsi kognitif dan sensori akibat proses menua sehingga
dapat terjadi keterbatasan dalam menerima informasi mengenai Diabetes Melistus Tipe 2
dan pada akhirnya responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang Diabetes
Melistus Tipe 2. Pengetahuan disebut Brunner dan Suddart (2002) serta Lawrence Green
sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan dan perilaku kesehatan.
Teori yang dikemukakan di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan Triastuti
(2020) yang menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan
pasien DM dalam menjalani pengobatan salah satunya adalah pengetahuan. Hal ini
juga sejalan dengan penelitian Jasmine (2020) yang membuktikan bahwa status
pendidikan dan pengetahuan berhubungan dengan tingkat kepatuhan minum obat
pasien DM. Apabila pasien mengerti tentang penyakitnya maka akan semakin mengerti
bagaimana harus mengubah perilakunya dan mengapa hal itu diperlukan (Waspadji, 2007
dalam Misdarina dan Ariani, 2012).
Pasien DM yang memiliki sikap negatif akan cenderung berperilaku yang kurang
tepat dalam mengelola penyakitnya, sehingga dapat mengakibatkan tidak terkendalinya
kadar glukosa darah. Namum perilaku tidak selalu mencerminkan sikap seseorang, sebab
seringkali seseorang memperlihatkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya
(Sarwono, 2012).

• Instrumen Kuesioner

Nama Responden :
Alamat Responden :
Usia :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Lama menderita DM :
Tipe Diabetes :

Benar atau Salah


• Anda mengetahui tentang penyakit DM ( Diabetes mellistus).
• Salah satu/kedua orang tua/saudara anda yang menderita Diabetes Melistus.
• Diabetes Melistus adalah penyakit yang berisfat tidak menular dan bisa
disebabkan karena pola hidup yang sehat.
• Gejala umum Diabetes Melistus adalah susah kencing, banyak minum, dan
kesemutan.
• Pola makan bagi penderita DM adalah cara makan karbohidrat dalam jumlah
banyak.
• Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita DM adalah makanan sumber zat
pembangun mengandung zat gizi protein.
• Penderita DM memerlukan obat agar tidak terjadi komplikasi diabetes.
• Olahraga berperan dalam pengaturan kadar gula darah.
• Pasien DM berolahraga minimal 1 x seminggu.
• Berenang adalah olahraga yang dianjurkan untuk penderita DM.

Essay
• Bagaimana anda menanggapi tentang penderita DM yang suka mengkonsumsi
junkfood?
• Kegiatan apa saja yang anda lakukan dalam kegiatan sehari - hari?
• Bagaimana anda menjaga pola makan?
• Aktivitas fisik apa yang anda lakukan?
• Apakah anda suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis?

2. Faktor Enabling
Faktor enabling (pemungkin) ini bisa berupa tersedianya sarana prasarana, meliputi
pengobatan, penyuluhan kesehatan, laboratorium dan usaha peningkatan gizi serta
penanganan diluar gedung antara lain kegiatan perawatan kesehatan masyarakat dan
pembinaan peran serta masyarakat sehingga memungkinkan timbulnya perilaku kesehatan
bagi penderita DM. Terkadang petugas kesehatan hanya melakukan penyuluhan kepada
masyarakat hanya sebulan sekali itupun tidak sepenuhnya tentang DM. Selain itu
salah satu contoh lain tersedia tempat olahraga untuk melakukan aktivitas fisik, terjangkaunya
makanan dengan protein tinggi. Serta Purwitaningtyas (2015) menyatakan bahwa jarak fasilitas
kesehatan merupakan salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kendali glikemik buruk
pada pasien DM tipe 2. Jarak fasilitas kesehatan merupakan salah satu kendala pada pasien DM
dalam mencari pengobatan dan pemantauan kadar gula darah secara teratur.

• Instrumen Kuesioner
1. Apakah jarak ke pelayanan kesehatan mudah dijangkau?
2. Apakah biaya affordable dalam pelayanan kesehatan untuk penderita diabetes dipuskesmas?
3. Bagaimana untuk transportasi yang digunakan ke pelayanan kesehatan?
4. Apakah ada tersedia tempat olahraga untuk melakukan aktivitas fisik untuk penderita DM?
5. Apakah pemeriksaan kesehatan secara rutin sudah didapatkan oleh penderita DM?

3. Faktor Reinforcing
Faktor pendorong (reinforcing factors), yakni faktor yang mendorong atau memperkuat
suatu perilaku, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain,
yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Faktor pendorong dalam
penderita DM ini contohnya adalah dukungan keluarga. Dukungan keluarga pada penderita
DM yang tidak baik, cenderung berpengaruh besar pada penderita DM dalam ketaatan
melakukan perawatan DM, Padahal keluarga sangatlah berperan penting dalam menentukan
cara asuhan yangdiperlukan oleh anggota keluarga yang sakit. Hal ini juga sependapat
dengan (Niven, 2007) Keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifatprefentif dan
secara bersama -sama merawat anggota keluarga yang sakit karena keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang paling dekat hubungannya dengan penderita.
• Instrumen Kuesioner
1. Apakah keluarga mendukung untuk ibu melakukan pengobatan DM secara rutin?
2. Apakah keluarga selalu memberi support pada saat down?
3. Apakah keluarga membantu dalam proses pengobatan DM ini?
4. Apakah petugas kesehatan di sekitar memberikan dukungan?
5. Apakah petugas kesehatan melakukan pelayanan dengan baik kepada anda?

Anda mungkin juga menyukai