NIM :18075026
TUGAS 1
Karya Tulis Ilmiah dapat dipahami sebagai teks yang ditulis dengan susunan sistematis, serta
logis, dan memenuhi kaidah ilmu pengetahuan yang berlaku. Aspek rasionalitas diutamakan
dalam penulisan karya tulis ilmiah, dan permasalahan yang diangkat bersifat objektif dan faktual.
Karya tulis ilmiah menuntut untuk menggunakan kata-kata yang tidak ambigu atau bermakna
ganda sehingga dibutuhkan gaya bahasa yang lugas, serta eksplisit, dan tentunya dengan ragam
ilmiah sesuai dengan PUEBI.
1. Penjelasan (Explanation): Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya
tidak diketahui, dan tidak pasti, menjadi sebaliknya.
2. Ramalan (Prediction): Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang.
3. Kontrol (Control): Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan atau
mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.
Membuat karya tulis ilmiah bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah. Tidak semua orang
memiliki keterampilan menulis karya ilmiah, apalagi sampai pada tingkatan karya tulis ilmiah
yang dipublikasikan. Padahal melalui karya tulis ilmiah ini, berbagai informasi, gagasan, ide-ide
penting dapat disampaikan kepada orang lain secara cepat dan murah.
1. Tulisan yang dibuat harus mengacu pada teori. Teori dibutuhkan sebagai landasan
berfikir dalam pembahasan suatu masalah.
2. Harus lugas, artinya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan Interprestasi
lain. Hal ini harus diperhatikan dengan baik.
3. Kemudian juga harus logis, artinya mengacu pada pembahasan yang rasional dengan
urutan yang konsisten. Tulisan tidak memuat hal-hal yang janggal atau tidak bisa
dibuktikan kebenarannya, serta tidak boleh di luar nalar manusia.
4. Efisien, artinya mempergunakan kata, kalimat dan bahasa yang baik, sesuai, dan mudah
dipahami.
5. Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus padat dan ringkas. Tidak boleh bertele-
tele atau memasukkan opini-opini yang tidak penting.
6. Objektif, artinya berdasarkan pada fakta, dalam hal ini kerangka karya tulis ilmiah
bersifat konkrit dan benar adanya, tidak mengada-ada.
7. Sistematis, artinya baik penulisan dan pembahasan harus sesuai dengan prosedur dan
sistem yang berlaku
Pada dasarnya terdapat sejumlah versi dan variasi tentang unsur-unsur etika penulisan karya tulis
ilmiah. Pemberlakuan unsur-unsur tersebut biasanya ditetapkan secara khusus untuk konteks
lingkungan akademik tertentu. Walaupun begitu, secara umum, unsur-unsur di bawah ini
dipandang berlaku umum dalam setiap penulisan karya tulis ilmiah.
1. Memelihara kejujuran, tulisan yang disajikan bukan merupakan milik orang lain. Penulis
karya tulis ilmiah harus secara jujur membedakan antara pendapatnya dan pendapat orang
lain yang dikutip. Pengutipan pernyataan dari orang lain harus diberi kredit, pengakuan
atau penghargaan dengan cara menyebutkan sumbernya.
2. Menunjukkan sikap rendah hati, dalam membuat karya tulis ilmiah, tidak perlu
mengobral kata-kata atau istilah-istilah asing dalam konteks yang tidak tepat dan perlu,
karena penulis bermaksud memamerkan kemampuannya dalam bahasa asing yang
bersangkutan. Biasanya, penulisan kata-kata asing diperlukan jika padanannya dalam
bahasa Indonesia belum ada atau dianggap belum tepat.
3. Bertanggung jawab atas informasi dan analisis yang diungkapkan, serta tidak
melemparkan kesalahan yang terdapat dalam karya tulis itu kepada orang lain.
4. Bersikap terbuka, dalam arti memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk
memeriksa kembali kesahihan data dan fakta yang dikemukakan dalam karya tulis
ilmiahnya.
5. Bersikap cermat dalam mengemukakan data, pernyataan, penulisan nama orang, nama
tempat, ejaan, dan lain-lain.
6. Bersikap objektif dalam menyajikan uraian. Salah satu faktor yang menunjang sikap
objektif dalam mengemukakan argumentasi dalam sebuah uraian adalah pemahaman
yang memadai tentang aturan-aturan berpikir yang benar, yang dikenal dengan logika.
Kegiatan penelitian ilmiah dibangun atas dasar kepercayaan,baik kepercayaan diri para peneliti
maupun kepercayaan dari masyarakat.kepercayaan ini akan terpelihara jika perilaku komunitas
ilmiah atas nilai tersebut mengikuti etika ilmiah yang berlaku dan tercerminkan dalam
tulisannya.serbgai pegangan dalam mengikuti etika karya ilmiah etika ini setiap bidang
ilmiah,pfofesi,bahkan publikasi penelitian mengeluarkan peraturan /petunjuk etika
ilmiah/profesi/publikasi,
Daftar pustaka
Abidin, yunus dan Azis, Firman.2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi.
Bandung: Maulana Media Grafika.
Dwiloka, B dkk. 2005. Teknik Menulis Karya Ikmiah. Jakarta : Rineika Cipta.
Setiawan, N.2011. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah, Bahan TOT Penuisan Karya
Ilmiah,/(Online)https://bi103.ilearning.me/2020/03/23/etika-penulisan-karya-ilmiah/, di akse
11 September 2020.