Dosen pembimbing :
Ns.Aini
Yusra,Sp.Kep.MB
KELOMPOK 5 :
1. FITRI INDAH
SARI
2. INTAN
PERMATA
SARI YN
3. NIKITA FAJRINA
4. MASRI YOGEL
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kita
kesehatan dan kesempatan untuk bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul Anatomi
Fisiologi Sistem Pernafasan,Konsep teoritis ASMA dan Bronkitis,Asuhan
keperawatanASMA dan Bronkitis. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat atas junjungan
nabi besar Muhammad SAW .
Adapun makalah yang berjudul Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan,Konsep
teoritis ASMA dan Bronkitis dan Asuhan keperawatanASMA dan Bronkitis
menjelaskan tentang pengertian,fungsi,struktur organ,macam-macam dan mekanisme dari
sistem pencernaan,konsep teoritis ASMAdanBronkitis dan Asuhan Keperawatan ASMA dan
Bronkitis.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu
kami meminta saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk
memaksimalkan penyusunan makala selanjutnya.Terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungguh besar keangungan Tuhan Yang maha Esa, yang telah menciptakan system
organ yang memungkinkan makhluk hidup menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem
pernapasan. Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar proses
metabolisme pada tubuh dapat berjalan dengan baik. System respirasi atau pernapasan
merupakan salah satu study terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia.
Sistem respirasi atau sistem pernapasan terdapat pada manuasia dan hewan (seperti;
insekta, ikan, amfibi dan burung).Sedangkan sistem pernapasan pada manusia terjadi melalui
saluran penghantar udara yaitu alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh, dimana
masing-masing alat pernapasan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya, sebagian besar dari
kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan tersebut.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini, yaitu:
A. Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan.
B . Untuk mengetahui fungsi dari sistem pernapasan.
C Untuk mengetahui struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan atau saluran
penghantar udara pada manusia.
D.Untuk mengetahui macam-macam dan mekanisme daripada sistem pernapasan pada
manusia.
E .Konsep teoritis dari penyakit ASMA dan Bronkitis
F.Asuhan keperawatan dari penyakit ASMA dan Bronkitis
A. Pengertian Pernafasan
Pernapasan ialah proses ganda,yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam
jaringan atau pernapasan dalam dan yangterjadi di dalam paru-paru bernama
pernapasan luar. (Evelyn C.Pearce,1973)
jadi dapat disimpulkan pengertian pernafasan adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.
Normalnya
manusia butuh
kurang lebih 300 liter
oksigen perhari.
Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka
oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10
hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan
udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapai 100 mmHg
dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40
milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh
kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc
karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paru-
paru dengan bantuan darah.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen
dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energy.
B. Organ pernafasan
1. Hidung
Hidun
g
2. Faring
faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan
(nasofaring) yang merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan
(oralfaring) yang merupakan saluran pencernaan. Faring terletak antara internal nares
sampai kartilago krikoid dan memiliki panjang kurang kebih 13 cm dan berfungsi
sebagai saluran respirasi dan saluran pencernaan.
Laringofaring,merupakan bagian laring bawah dari faring terletak antara tulang hioid
dan laring.
3. Laring
Laring atau kotak suara merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan
trakea.laring dilapisi oleh membran epitel berlapis yang mampu menahan getaran pada saat
bersuara.pada area ini terdapat lipatan-lipatan yang disebut pita suara sejati (vocal fold) dan
lipatan sebelah atas disebut pita suara palsu (vertricular fold),pita suara dapat bergetar atau
menegang sehingga menghasilkan suara.Fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya
udara,membersihkan jalan masuknya makanan ke esofagus dan sebagian diproduksi suara.
Suara dapat
dibentuk oleh :
a. Pita suara
b. Lidah
c. Bibir
d. Rongga hidung
4. Trakea
5. Bronkus
6. Paru-paru
Paru-paru berada pada rongga dada bagian atas,dibagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk
dan di bagian bawah dibatasi oleh diagfragma yang berotot kuat.paru-paru terbagi atas dua
bagian yaitu paru-paru kanan yang terdiri atas 3 lobus yaitu lobus atas,tengah dan
bawah.lobus-lobus tersebut dibatasi oleh fisura horisontal dan obliq.paru-paru kiri yang
terdiri dari dua lobus yaitu laobus atas dan lobus bawah yang dibatasi oleh fisura obliq.
a. Alveolus
b. Pleura
1. Pleura adalah
selaput
pembungkus
pulmonum
2. Selaput ini
merupakan jaringan ikat yg terdiri dari 2 lapis yaitu :
3. Antara kedua pleura ada rongga yg disebut rongga pleura, yg dlm keadaan normal
kosong ( hanya cairan pelumas )
C . Fisiologi Pernafasan
1. Defenisi
PengertianAsma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap ransangan tertentu, yang menyababkan peradangan, penyempitan ini
bersifat berulang namun reversible, dan diantar episode penyempitan bronkus tersebut
terdapat dalam keadaan ventilasi yang lebih normal. Asma adalah gangguan pada bronkus
yang ditandai adanya bronkospasme periodic yang reversible (kontraksi berkepanjangan
saluran napas bronkus).
2. Penyebab
4. Etiologi
Menurut berbagai penelitian patatologi dan etiologi asam belu diketahui dengan pasti
penyebabnya, akan tetapi hanya menunjukan dasar gejala asma yaitu inflamasi dan respon
saluran nafas yang berlebihan ditandai dengan ada nya kalor (panas karena fase dilatasi),
tumor (esudasi plasma dan edema) , dolor (rasa sakit karena rasangan sesori),
danfunctionlaesa (funsgsi yang terganggu).raang harus disertai dengan infiltrasi sel-sel
radang. (surdoyo aru dekaka).
Sebgai pemicu timbulnya serangan-serangan dapat berupa infeksi (infeksi virus RSV), iklim
(perubahan mendadak suhu ,tekanan udara ), inhalal (debu,kapuak,tugau,sisa-sisa seranga
mati,bulu binatang,serbuk sari,bau asap,uap cat), makanan (putih telyr,susu sapi,kacang tanah
,coklat,bijian,tomat)obat (aspirin), kegiatan fisik (olahrga berat,kecapaian,tertawa berbahak-
bahak), dan emosi.
Asma ditandai dengan kontruksi spastic dari otot polos bronkiolus yang menyebabkan sukar
bernapas. Mekanisme penyebab yang umum adalah hipersensitifitas bronkiolus terhadap
benda-benda asing diudara.
Pada asma, antti bodi ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru
yang berhubungan erat dengan bronkiolus dan bronkus kecil.
Selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama ekspirasi paksa menekan
bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan
selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama
selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan
adekuat, tetapi sekali-sekali melakukan ekspirasi, hal ini yang menyebabkan dipsnea.
6 Pemeriksaan penunjang
g. Pemeriksaan tes kulit dilakukan untuk menunjukan adanya antibodi IgE yang spesifik
dalam tubuh
7. penatalaksanaan
1. Edukasi
Edukasi yang baik akan menurunkan morbiditi dan mortaliti. Edukasi tidak hanya
ditujukan untuk penderita dan keluarga tetapi pihak lain yang membutuhkan seperti
pemegang keputusan, pembuat perencanaan bidang kesehatan/asma, promosi
kesehatan.
2. Menilai dan monitor berat asma secara berkala
Penilaian klinis berkala antara 1-6 bulan dan monitoring asma oleh penderita sendiri
mutlak dilakukan pada penatalaksaan asma. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor
antara lain:
a. Gejala dan berat asma berubah, sehingga membutuhkan perubahan terapi
b. Pejanan pencetus menyebabkan penderita mengalami perubahan pada asmanya
c. Daya ingat (memori) dan motivasi penderita yang perlu direview, sehingga
membantu penanganan asma terutama asma mandiri
3. Identifikasi dan mengendalikan
4. Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
Penatalaksaan asma bertujuan untuk mengontrol penyakit disebut sebagai asma
kontrol. Terdapat 3 faktor yang perlu dipertimbangkan:
a. Medikasi ( obat-obatan)
Medikasi asma ditujukan untuk mengatasi dan mencegah gejala obstruksi jalan
napas terdiri atas pengontrol dan pelega
b. Tahap pengobatan
Pengobatan sesuai dengan berat asma
c. Penangan asma mandiri ( pelangi asma)
Hubungan penderita dokter yang baik adalah dasar yang kuat untuk terjadi
kepatuhan dan efektif penatalaksanaa asma.rencanakan pengobatan asma jangka
panjang sesuai kondisi penderita,realistik/memungkinkan bagi penderita dengan
maksud mengontrol asma.nila memungkinkan,ajaklah perawat,farmasi,tenaga
fisioterapi pernapasan dan lain-lainnya untuk membantu memberikan edukasi dan
menunjang keberhasilan pengobatan penderita.
5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut
Rencanapengobatan serangan asma berdasarkan berat serangan dan tempat
pengobatan
6. Kontrol secara teratur
Pada penatalaksanaan jangka panjang terdapat 2 hal yang penting diperhatikan oleh
dokter yaitu :
a. Tindak lanjut (follow-up) teratur
b. Rujuk ke ahli paru untuk konsultasi atau penanganan lanjut bila diperlukan
7. Pola hidup sehat
a. Meningkatkan kebugaran fisik
b. Berhenti atau tidak pernah merokok
c. Lingkungan kerja
8.skema patofisilogi
Faktor pencetus
Antigen yang terkait IGE Mengelurkan
Permiabilita Edema
-alerggen pada permukaan sel mediator:
s kapiler mukosa,sekresi
mast atau basofil histamine,platelet,
-stres meningkat produktif,kontraksi
bradikinin,dll otot polos
-cuaca
meningkat
Tekanan partial
oksigen dialveoli Penyempitan jalan
pernapasan Penurunan curah Tekanan darah
jantung menurun
Ketidakefektifan intoleransi
bersihan jalan napas akaktivitas
Ketidakefektifan
pola nafas
C. ASUHAN KEPERAWATAN ASMA
1. Pengkajian
a. biodata
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Agama :
Suku/bangsa :
Tanggal MRS :
Tanggal pengkajian :
Ruangan :
Diagnosa medis :
No.Med.Rec :
b. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
Kaji apakah klien pernah mengalami penyakit asma sebelumnya,apakah klien pernah mengalami
penyakit paru sebelumnya,kaji apakah klien pernah mengkonsumsi obat dan kaji riwayat alergi
pasien.
Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien mengalami dispnea dengan ekspirasi memanjang,batuk yang kental dan susah
keluar,sianosis, takikardi,gelisah,diaporesis dll.
Riwayat kesehatan keluarga
Kaji apakah ada keluarga klien yang memiliki penyakit yang sama, apakah ada penyakit keturunan.
c. pemeriksaan fisik
3. Makanan / Cairan
Gejala :
Mual / Muntah.
Nafsu makan buruk / anoreksia .
Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernafasan.
Penurunan berat badan menetap.
Peningkatan berat badan menunjukan edema.
Tanda :
Turgor kulit buruk.
Edema dependen.
Berkeringat.
Penurunan berat badan, penurunan massa otot/lemak sub kutan.
Palpitasi abdominal dapat menyatakan hepatomegali.
4. Pernafasan.
Gejala :
Nafas pendek khususnya pada saat kerja/ cuaca.
Episode berulangnya sulit nafas; ketidakmampuan untuk bernafas.
Batuk denganm produksi sputum banyak dan kental.
Faktor keluarga dan keturunan.
Penggunaan oksigen pada malam hari atau terus menerus.
Tanda :
Pernafasan biasanya cepat, fase ekspirasi memanjang.
Penggunaan otot Bantu pernafasan; misal : maninggikan bahu , retraksi fosa supra klavikula.
Dada dapat terlihat hyper inflasi dengan peningkatan diameter AP ( bentuk Barrel ) ; gerakan
diafragma minimal.
Bunyi nafas: ronkhi, menggi sepanjang area paru pada ekspirasi.
Kesulitan mengucapkan sebuah kalimat atau lebih dari 4-5 kata sekaligus.
2. Diagnosa
a. Tidak efektifnya bersihnya jalan nafas
Tujuan : bersihan jalan nafas efektif
Kriteria hasil :
Mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih/jelas
Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan jalan nafas
b. Perubahan nutrisi kurang dari tubuh
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
Menunjukkan peningkatan berat badan
Menunjukkan perilaku pada hidup untuk meningkatkan berat yang
tepat.
c. Pola napas tidak efektif
Tujuan : pola nafas menjadi efektif
Kriteria hasil :
Turunya laju respirasi ke batas normal
Dispanea berkurang,napas cuping hidung berkurang dan penggunan
otot bantu napas berkurang
Berkurang rasa kecemasan
Saturasi oksigen lebih dari 95%
3. Intervensi
a. Tidak bersihnya jalan nafas
Auskultasi bunyi nafas,catat adanya bunyi nafas,misalnya
mengi,krekels,ronki
Pantau frekuensi pernafasan
Catat adanya diespnea misalnya,gelisah,ansietas,penggunan otot bantu
Pertahankan polusi lingkungan
Bantu latihan nafas abdomen/bibir
b. Perubahan nutrisi kurang dari tubuh
Auskultasi bunyi usus
Kaji kebiasaan diet,masukkan makanan,evaluasi berat badan
Hindari makanan yang sangat panas/dingin
Timbangan berat badan sesuai induikasi
c. Pola nafas tidak efektif
Kaji klien secara berkala, kecepatan napas dan kedalaman napas
Kaji pola naps seperti sesak,bibir yang mengerucut,napas cuping
hidung,retraksi sternum dan interkostal atau fase eksipirasi yang
memanjang.
Letakan klien pada posisi fowler agar terasa nyaman
4. Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapain tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau
interevensi keperawatan ditetapkan.
1. Definisi
Bronkitis adalah suatu infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan inflamasi yang
mengenai trakea,bronkus utama dan mencegah yang bermanifestasi sebagai batuk dan
biasannya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu.
2. Penyebab
Bronkitis karena bakteri biasannya di kaitkan dengan mycoplasma pnuemonia yang dapat
menyebabkan bronkitis akut dan biasannya terjadi pada anak berusia di atas lima tahun atau
remaja,bordetellah pertussis dan korynebacterium diphtheriae biasa terjadi pada anak yang
tidak di imunisasi dan dihunbungkan dengan kejadian trakeobronkitis,yang selama stadium
kataral pertussis,gejala-gejala infeksi respiratori lebih dominan.gejala khas berupa batuk kuat
berturut dalam satu ekspirasi yang diikuti dengan usaha keras dan mendadak untuk
inspirasi,sehingga menimbulkan whoop.batuk biasannya menghasilkan mucus yang kental
dan lengket.
Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab
Sering mengalami infeksi saluran nafas (seperti pilek dan flu) yang diberangi
dengan batuk
Demam tinggi
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien bronkitis kronim adalah rontgen thoraks,analisa
sputum,tes fungsi paru dan pemeriksaan kadar gas darah arteri
6. Penatalaksanaan
Objek utama pengobatan adalah untuk menjaga agar bronkiolus terbuka dan berfungsi,untuk
memudahkan pembuangan sekresi bronkial,untuk mencegah infeksi,dan untuk mencegah
kecacatan.perubahan dalam pola sputum (sifat,warna,jumlah,ketebalan) dan dalam pola batuk
adalah tanda yang penting untuk dicatat.
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Agama :
Suku/bangsa :
Tanggal MRS :
Tanggal pengkajian :
Ruangan :
Diagnosa medis :
No.Med.Rec :
b. Riwayat kesehatan
Riwayat tumbang :
Riwayat imunisasi :
4.Riwayat sosial : siapa yang merawat pasien dan hubungannya dengan pasien
sangat mempengaruhi terjadinya bronkitis
c .Pemeriksaan fisik
a) Aktifitas/istirahat
b) Sirkulasi
c) Intergritas ego
d) Makanan/cairan
e) Hygiene
f) Pernafasan
g) Keamanan
h) Seksualitas
i) Interaksi sosial
Kerusakan pertukaran gas b.d obtruksi jalan nafas oleh sekresi,spasme brochus
3. Intervensi
Intervensi :
II. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obtruksi jalan nafas oleh
sekresi,spasme bronchus
Intervensi :
e. Awasi GDA
intervensi :
4. Implementasi
5. Evaluasi
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
DAFTAR PUSTAKA :
Tarwoto, Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Jane, Hokanson & Black M. Joyce.2014.Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen klinis untuk
hasil yang diharapkan. Edisi 8 :CV Pentasada Media Edukasi.