Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

ASMA DAN BRONKITIS

Dosen pembimbing :
Ns.Aini
Yusra,Sp.Kep.MB

KELOMPOK 5 :
1. FITRI INDAH
SARI
2. INTAN
PERMATA
SARI YN
3. NIKITA FAJRINA
4. MASRI YOGEL

POLTEKKES KEMENKES PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN SOLOK
TAHUN 2017/2018

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kita
kesehatan dan kesempatan untuk bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul Anatomi
Fisiologi Sistem Pernafasan,Konsep teoritis ASMA dan Bronkitis,Asuhan
keperawatanASMA dan Bronkitis. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat atas junjungan
nabi besar Muhammad SAW .
Adapun makalah yang berjudul Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan,Konsep
teoritis ASMA dan Bronkitis dan Asuhan keperawatanASMA dan Bronkitis
menjelaskan tentang pengertian,fungsi,struktur organ,macam-macam dan mekanisme dari
sistem pencernaan,konsep teoritis ASMAdanBronkitis dan Asuhan Keperawatan ASMA dan
Bronkitis.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu
kami meminta saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk
memaksimalkan penyusunan makala selanjutnya.Terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.

Solok, Agustus 2017

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungguh besar keangungan Tuhan Yang maha Esa, yang telah menciptakan system
organ yang memungkinkan makhluk hidup menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem
pernapasan. Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar proses
metabolisme pada tubuh dapat berjalan dengan baik. System respirasi atau pernapasan
merupakan salah satu study terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia.
Sistem respirasi atau sistem pernapasan terdapat pada manuasia dan hewan (seperti;
insekta, ikan, amfibi dan burung).Sedangkan sistem pernapasan pada manusia terjadi melalui
saluran penghantar udara yaitu alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh, dimana
masing-masing alat pernapasan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya, sebagian besar dari
kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini, yaitu:
A. Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan.
B . Untuk mengetahui fungsi dari sistem pernapasan.
C Untuk mengetahui struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan atau saluran
penghantar udara pada manusia.
D.Untuk mengetahui macam-macam dan mekanisme daripada sistem pernapasan pada
manusia.
E .Konsep teoritis dari penyakit ASMA dan Bronkitis
F.Asuhan keperawatan dari penyakit ASMA dan Bronkitis

1.3 Rumusan Masalah


A . Apa pengertiandari sistem pernaapasan ?
B . Apa fungsi dari sistem pernapasan ?
C. Bagaimana struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan atau saluran penghantar
udara pada manusia ?
D. Sebutkan konsep teoritis dari penyakit ASMA dan Bronkitis?
E. Asuhan Keperawatan dari penyakit ASMA dan Bronkitis ?

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan ini, yaitu:
A. Sebagai bahan pengetahuan untuk dikembangkan lebih jauh lagi.
B. Dengan mengetahui struktur organ daripada alat-alat pernapasan pada manusia beserta
fungsi dari system pernapasan, maka setidaknya dapat mempermudah dalam pembelajaran.
C. Menambah wawasan dan pengetahuan Penulis.
D. Menambah daya kritis terhadap Penuli

I. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

A. Pengertian Pernafasan
Pernapasan ialah proses ganda,yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam
jaringan atau pernapasan dalam dan yangterjadi di dalam paru-paru bernama
pernapasan luar. (Evelyn C.Pearce,1973)

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah dimulai dari pengambilan oksigen


di atmosfer, kemudian oksigen masuk melalui organ pernafasan bagian atas seperti
hidung atau mulut, faring, laring, dan selanjutnya masuk ke organ pernafasan bagian
bawah seperti trakea, bronkus utama, bronkus sekunder, bronkus tersier (segmental),
terminal bronkiolus, dan selanjutnya masuk ke alveoli. (Tarwoto dan wartonah, 2011;
9.

jadi dapat disimpulkan pengertian pernafasan adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.

Normalnya
manusia butuh
kurang lebih 300 liter
oksigen perhari.
Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka
oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10
hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan
udara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapai 100 mmHg
dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40
milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh
kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc
karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paru-
paru dengan bantuan darah.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen
dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energy.

B. Organ pernafasan

1. Hidung

Hidun
g

merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung berhubungan dengan


dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara melalui proses
pernapasan.selain itu hidung juga berfungsi untuk mempertahankan dan menghangatkan
udara yang masuk,sebagai filter dalam membersihkan benda asing yang masuk dan berperan
untuk resonansi suara,sebagai tempat resptor alfaktoris.

2. Faring
faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan
(nasofaring) yang merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan
(oralfaring) yang merupakan saluran pencernaan. Faring terletak antara internal nares
sampai kartilago krikoid dan memiliki panjang kurang kebih 13 cm dan berfungsi
sebagai saluran respirasi dan saluran pencernaan.

Terletak antara rongga


hidung bagian lateral dengan laring,dibelakang rongga mulut.faring terbagi atas 3 bagian
yaitu :

Nasofaring,merupakan faring bagian atas yang berhubungan dengan rongga hidung


interna

Orofaring,terletak dibelakang rongga mulut,antara langit-langit lunak dan dasar lidah


sampai tulang hioid.

Laringofaring,merupakan bagian laring bawah dari faring terletak antara tulang hioid
dan laring.

3. Laring

Laring atau kotak suara merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan
trakea.laring dilapisi oleh membran epitel berlapis yang mampu menahan getaran pada saat
bersuara.pada area ini terdapat lipatan-lipatan yang disebut pita suara sejati (vocal fold) dan
lipatan sebelah atas disebut pita suara palsu (vertricular fold),pita suara dapat bergetar atau
menegang sehingga menghasilkan suara.Fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya
udara,membersihkan jalan masuknya makanan ke esofagus dan sebagian diproduksi suara.

Suara dapat
dibentuk oleh :
a. Pita suara

b. Lidah

c. Bibir

d. Rongga hidung

4. Trakea

Trakea merupakan organ


tabung antara laring sampai
dengan puncak
paru,panjangnya sekitar 10-
12 cm, setinggi servikal 6
sampai dengan torakal 5.pada
ujung trakea bercabang 2
kanan dan kiri yang disebut bronkus primer,daerah persimpangan bronkus kanan dan kiri
disebut karina,trakea dilapisi oleh mukosa dan jaringan submukosa dan adventitia.epitel
mukosa mengandung sel-sel goblet yang memproduksi mukus dan epitel yang bersilia yang
berfungsi menyapu partikel yang lolos dari hidung

5. Bronkus

Bronkus merupakan cabang dari


trakea yang bercabang dua
kevparu-paru kanan dan paru-paru kiri.bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar
diameternya.bronkus kiri lebih horisontal,lebih panjang dan lebih sempit.bronkus primer
kanan bercabang menjadi 3 bronkus sekunder (bronkus lobaris) dan bronkus kiri bercabang
menjadi 2 bronkus sekunder.selanjutnya bronkus sekunder bercabang cabang menjadi
bronkus tersier,bronkiolus terminal,bronkiolus respiratorik sampai pada alveolus

6. Paru-paru
Paru-paru berada pada rongga dada bagian atas,dibagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk
dan di bagian bawah dibatasi oleh diagfragma yang berotot kuat.paru-paru terbagi atas dua
bagian yaitu paru-paru kanan yang terdiri atas 3 lobus yaitu lobus atas,tengah dan
bawah.lobus-lobus tersebut dibatasi oleh fisura horisontal dan obliq.paru-paru kiri yang
terdiri dari dua lobus yaitu laobus atas dan lobus bawah yang dibatasi oleh fisura obliq.

a. Alveolus

Alveoli merupakan bagian


terminal cabang-cabang
bronkus dan bertanggung jawab akan struktur paru-paru yang menyerupai kantong kecil
terbuka pada salah satu sisanya.pada orang deawasa paru-paru terdiri dari sekitar 300 juta
alveoli setiap alveoli mengandung satu lapisan sel epitelia skuamosa.disekeliling dindingnya
terdapat kapiler tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.

b. Pleura

1. Pleura adalah
selaput
pembungkus
pulmonum

2. Selaput ini
merupakan jaringan ikat yg terdiri dari 2 lapis yaitu :

a. Pleura parietalis ( luar ) langsung melekat pada dinding dada

b. Pleura viseralis ( dalam ) langsung melekat pada jaringan paru

3. Antara kedua pleura ada rongga yg disebut rongga pleura, yg dlm keadaan normal
kosong ( hanya cairan pelumas )

C . Fisiologi Pernafasan

1. Tujuan utama pernafasan :

Memenuhi kebutuhan jaringan terhadap O2 dan mengeluarkan sisa pembakaran


berupa CO2 dari jaringan

2. Proses pernafasan ada 2 yaitu :

a. Inspirasi : menghirup udara ( O2 )

b. Ekspirasi : mengeluarkan udara ( CO2 )

3. Jenis pernafasan berdasarkan prosesnya yaitu :


a. Pernafasan eksternal : proses pernafasan mengambil udara dari atmosfir
masuk ke paru dan mengeluarkan udara dari paru ke atmosfir

b. Pernafasan internal : proses transpor O2 dari paru ke jaringan dan transpor


CO2 dari jaringan ke paru

4. Macam gerakan pernafasan yaitu :

a. Thoracoabdominal ( pernafasan dada )

b. Abdominal thorakalis ( pernafasan perut )

5. Pusat pernafasan di Medula oblongata, yang berfungsi mengontrol pernafasan

D. MACAM MACAM PERNAFASAN

1. Proses Inspirasi dan Ekspirasi

Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke dalam paru-paru


dimungkinkan oleh proses inspirasi dan proses ekspirasi. Proses ini terjadi 12 16
kali permenit. Proses inspirasi dan ekspirasi kuat secara normal akan terjadi ketika
kerja/olahraga, batuk, muntah, defekasi dan melahirkan. Proses pernafasan
sebagai berikut:

a. Proses inspirasi (inhalasi)

Inspirasi (inhalasi) adalah proses masuknya O2 dari atmosfir & CO2 ke


dalam jalan nafas. Proses ini disebut proses aktif karena otot otot berkontraksi.
Otot otot yang berperan dalam proses inspirasi adalah diafragma dan muskulus
interkostalis eksternus, dengan dibantu oleh otot scalenus dan otot
sternocleidomastoideus.

Berikut adalah proses inspirasi :

a. difragma dan muskulus interkontalis eksterna berkontraksi

b. kubah difragma turun

c. Ruang dalam dada membesar

d. Muskulus interkostalis eksterna menarik dinding dada agak keluar


e. Tekanan dalam rongga dada lebih rendah dari tekanan udara luar

f. Udara masuk ke paru paru

b. Proses Ekspirasi (exhalasi)

Ekspirasi (exhalasi) adalah keluarnya CO2 dari paru ke atmosfir melalui


jalan nafas. Proses ini disebut proses pasif karena otot otot berelaksasi. Otot
otot yang berperan dalam proses inspirasi adalah diafragma dan muskulus
interkostalis eksternus, dengan dibantu oleh muskulus interkostalis interna dan
rextus abdominis.

Berikut adalah proses ekspirasi :

a. difragma dan muskulus interkontalis eksterna berelaksasi

b. tekanan rongga torax menurun

c. dinding torax masuk ke dalam

d. udara keluar dari paru-paru

B. KONSEP TEORITIS PENYAKIT ASMA

1. Defenisi

PengertianAsma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap ransangan tertentu, yang menyababkan peradangan, penyempitan ini
bersifat berulang namun reversible, dan diantar episode penyempitan bronkus tersebut
terdapat dalam keadaan ventilasi yang lebih normal. Asma adalah gangguan pada bronkus
yang ditandai adanya bronkospasme periodic yang reversible (kontraksi berkepanjangan
saluran napas bronkus).

2. Penyebab

Faktor genetik (bawaan)


Faktor genetik atau bawaan ini diturunkan oleh generasi sebelumnya, seperti
nenek,kakek,dan sebagainya.
Faktor kondisi saluran napas
Misalnya ketika napas mengalami iritasi, sehingga menyempit dan menyebabkan
kesulitan bernapas
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang mampu membuat asma:
Ada debu didalam rumah
Tungau
Kondisi udara
Kondisi didalam rumah
Jamur
Alergi makanan
Iritan yang menyebar diudara
Faktor kondisi medis
Faktor kondisi medis yang dapat menyebabkan asma:
Kelahiran prematur
Ibu hamil perokok
Penggunaan obat-obatan
Stress
Olahraga yang berlebihan.

Asma dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:


1. Asma bronkial
Gangguan asma bronkial bisa muncul lantaran adanya radang yang
mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan bagian bawah
( bronkus,bronkiolus,alveolus). Penyempitan ini akibat berkerutnya otot polos
saluran pernapasan, pembengkakan selaput lendir, dan pembentukkan timbunan
lendir yang berlebihan.
2. Asma kardial
Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. Gejala asma kardial biasanya
terjadi pada malam hari, disertai sesak napas hebat. Kejaidan ini disebut nocturnal
paroxymul dyspnea. Biasanya terjadi pada saat penderita sedang tidur.

3. Tanda dan gejala asma

a. Dada terasa sesak


b. Batuk dengan sputum kental, jernih atau kuning
c. Sianosis
d. Diaforesis
e. Nasaflaring
f. Pursed-lip breathing ( pernapasan bibir mencucu, seperti napas dengan
bantuan bibir)
g. Dipsnea secara tiba-tiba
h. Takikardia
i. Takipnea
j. Penggunaan otot tambahan saat bernapas
k. Mengi yang disertai rongki kasar

4. Etiologi
Menurut berbagai penelitian patatologi dan etiologi asam belu diketahui dengan pasti
penyebabnya, akan tetapi hanya menunjukan dasar gejala asma yaitu inflamasi dan respon
saluran nafas yang berlebihan ditandai dengan ada nya kalor (panas karena fase dilatasi),
tumor (esudasi plasma dan edema) , dolor (rasa sakit karena rasangan sesori),
danfunctionlaesa (funsgsi yang terganggu).raang harus disertai dengan infiltrasi sel-sel
radang. (surdoyo aru dekaka).

Sebgai pemicu timbulnya serangan-serangan dapat berupa infeksi (infeksi virus RSV), iklim
(perubahan mendadak suhu ,tekanan udara ), inhalal (debu,kapuak,tugau,sisa-sisa seranga
mati,bulu binatang,serbuk sari,bau asap,uap cat), makanan (putih telyr,susu sapi,kacang tanah
,coklat,bijian,tomat)obat (aspirin), kegiatan fisik (olahrga berat,kecapaian,tertawa berbahak-
bahak), dan emosi.

5. Mekanisme atau proses terjadinya asma

Asma ditandai dengan kontruksi spastic dari otot polos bronkiolus yang menyebabkan sukar
bernapas. Mekanisme penyebab yang umum adalah hipersensitifitas bronkiolus terhadap
benda-benda asing diudara.

Pada asma, antti bodi ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru
yang berhubungan erat dengan bronkiolus dan bronkus kecil.

Selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama ekspirasi paksa menekan
bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan
selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama
selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan
adekuat, tetapi sekali-sekali melakukan ekspirasi, hal ini yang menyebabkan dipsnea.

6 Pemeriksaan penunjang

pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien asma:

a. Selama periode akut rontgen dapat menunjukkan hiperinflasi dan pendataran


diagfragma.
b. Pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya infeksi dan sebagainya
c. Pemeriksaan sputum dan darah dapat menunjukkan kenaikan kadar eosinofil
d. Gas darah arteri dapat menunjukkan hipoksik selama serangan akut
e. Pemeriksaan fungsi polmonary menunjukkan peningkatan kapasitas paru total dan
volume resudial
f. Pemeriksaan EKG untuk mengetahui tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni
terdapatnya Right bundle branch block.

g. Pemeriksaan tes kulit dilakukan untuk menunjukan adanya antibodi IgE yang spesifik
dalam tubuh

7. penatalaksanaan

tujuan utama penatalaksanaan asma dalah meningkatkan dan mempertahankan kualitas


hidup agar penderita asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktifitas
sehari-hari. Program penatalaksaan asma meliputi 7 komponen, yaitu:

1. Edukasi
Edukasi yang baik akan menurunkan morbiditi dan mortaliti. Edukasi tidak hanya
ditujukan untuk penderita dan keluarga tetapi pihak lain yang membutuhkan seperti
pemegang keputusan, pembuat perencanaan bidang kesehatan/asma, promosi
kesehatan.
2. Menilai dan monitor berat asma secara berkala
Penilaian klinis berkala antara 1-6 bulan dan monitoring asma oleh penderita sendiri
mutlak dilakukan pada penatalaksaan asma. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor
antara lain:
a. Gejala dan berat asma berubah, sehingga membutuhkan perubahan terapi
b. Pejanan pencetus menyebabkan penderita mengalami perubahan pada asmanya
c. Daya ingat (memori) dan motivasi penderita yang perlu direview, sehingga
membantu penanganan asma terutama asma mandiri
3. Identifikasi dan mengendalikan
4. Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
Penatalaksaan asma bertujuan untuk mengontrol penyakit disebut sebagai asma
kontrol. Terdapat 3 faktor yang perlu dipertimbangkan:
a. Medikasi ( obat-obatan)
Medikasi asma ditujukan untuk mengatasi dan mencegah gejala obstruksi jalan
napas terdiri atas pengontrol dan pelega
b. Tahap pengobatan
Pengobatan sesuai dengan berat asma
c. Penangan asma mandiri ( pelangi asma)
Hubungan penderita dokter yang baik adalah dasar yang kuat untuk terjadi
kepatuhan dan efektif penatalaksanaa asma.rencanakan pengobatan asma jangka
panjang sesuai kondisi penderita,realistik/memungkinkan bagi penderita dengan
maksud mengontrol asma.nila memungkinkan,ajaklah perawat,farmasi,tenaga
fisioterapi pernapasan dan lain-lainnya untuk membantu memberikan edukasi dan
menunjang keberhasilan pengobatan penderita.
5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut
Rencanapengobatan serangan asma berdasarkan berat serangan dan tempat
pengobatan
6. Kontrol secara teratur
Pada penatalaksanaan jangka panjang terdapat 2 hal yang penting diperhatikan oleh
dokter yaitu :
a. Tindak lanjut (follow-up) teratur
b. Rujuk ke ahli paru untuk konsultasi atau penanganan lanjut bila diperlukan
7. Pola hidup sehat
a. Meningkatkan kebugaran fisik
b. Berhenti atau tidak pernah merokok
c. Lingkungan kerja

8.skema patofisilogi
Faktor pencetus
Antigen yang terkait IGE Mengelurkan
Permiabilita Edema
-alerggen pada permukaan sel mediator:
s kapiler mukosa,sekresi
mast atau basofil histamine,platelet,
-stres meningkat produktif,kontraksi
bradikinin,dll otot polos
-cuaca
meningkat

Spasmeotot polos Konsentrasi O2


skreksi kelenjer dalam darah
hiperkapnea gelisah ansietas
bronkus menurun
Penyempitan/obstruksi hipoksemia
koma
prosikmal dari bronkus Suplai O2keotak
pada tahap ekspresi
dan inspirasi

Gangguan Asidosis metabolik Suplai darah O2


Mucus berlebih pertukaran gas kejantung berkurang
Batuk
Wheezing
Sesak napas
Penurunan cardiac
Suplai O2 kejaringan Perfusi jaringan perifer output

Tekanan partial
oksigen dialveoli Penyempitan jalan
pernapasan Penurunan curah Tekanan darah
jantung menurun

nafsu makan Kelemahan dan


Peningkatan kerja otot ketidak seimbangan hiperventilasi Kebutuhan O2 keletihan
pernapasan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
RentensiO2 Asidosi respiratorik

Ketidakefektifan intoleransi
bersihan jalan napas akaktivitas
Ketidakefektifan
pola nafas
C. ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

1. Pengkajian

a. biodata

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Alamat :

Agama :
Suku/bangsa :

Tanggal MRS :

Tanggal pengkajian :

Ruangan :

Diagnosa medis :

No.Med.Rec :

b. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
Kaji apakah klien pernah mengalami penyakit asma sebelumnya,apakah klien pernah mengalami
penyakit paru sebelumnya,kaji apakah klien pernah mengkonsumsi obat dan kaji riwayat alergi
pasien.
Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien mengalami dispnea dengan ekspirasi memanjang,batuk yang kental dan susah
keluar,sianosis, takikardi,gelisah,diaporesis dll.
Riwayat kesehatan keluarga
Kaji apakah ada keluarga klien yang memiliki penyakit yang sama, apakah ada penyakit keturunan.

c. pemeriksaan fisik

1. Aktivitas dan Istirahat


Gejala :
Keletihan , kelelahan , malaise.
Ketidak mampuan untuk melakunan aktivitas sehari-hari karena sulit bernafas
Ketidakmampuan untuk tidur , perlu tidur dalam posisi tinggi.
Dyspnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktifitas atau latihan.
Tanda :
Keletihan , gelisah, insomnia, kelemahan umum, atau kehilangan massa otot.
2. Sirkulasi
Gejala : Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda :
Peningkatan TD , peningkatan frekwensi jantung/ takhikardia berat,disritmia.
Distensi Vena leher ( penyakit berat).
Edema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit jantung.
Bunyi jantung redup ( yang berhubungan dengan peningkatan diameter AP dada.)
Warna kulit / membran mukosa normal atau abu-abu/ sianosis, kuku tabuh sdan sianosis perifer.
Pucat dapat menunjukkan anemia.

3. Makanan / Cairan
Gejala :
Mual / Muntah.
Nafsu makan buruk / anoreksia .
Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernafasan.
Penurunan berat badan menetap.
Peningkatan berat badan menunjukan edema.
Tanda :
Turgor kulit buruk.
Edema dependen.
Berkeringat.
Penurunan berat badan, penurunan massa otot/lemak sub kutan.
Palpitasi abdominal dapat menyatakan hepatomegali.

4. Pernafasan.
Gejala :
Nafas pendek khususnya pada saat kerja/ cuaca.
Episode berulangnya sulit nafas; ketidakmampuan untuk bernafas.
Batuk denganm produksi sputum banyak dan kental.
Faktor keluarga dan keturunan.
Penggunaan oksigen pada malam hari atau terus menerus.
Tanda :
Pernafasan biasanya cepat, fase ekspirasi memanjang.
Penggunaan otot Bantu pernafasan; misal : maninggikan bahu , retraksi fosa supra klavikula.
Dada dapat terlihat hyper inflasi dengan peningkatan diameter AP ( bentuk Barrel ) ; gerakan
diafragma minimal.
Bunyi nafas: ronkhi, menggi sepanjang area paru pada ekspirasi.
Kesulitan mengucapkan sebuah kalimat atau lebih dari 4-5 kata sekaligus.

2. Diagnosa
a. Tidak efektifnya bersihnya jalan nafas
Tujuan : bersihan jalan nafas efektif
Kriteria hasil :
Mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih/jelas
Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan jalan nafas
b. Perubahan nutrisi kurang dari tubuh
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
Menunjukkan peningkatan berat badan
Menunjukkan perilaku pada hidup untuk meningkatkan berat yang
tepat.
c. Pola napas tidak efektif
Tujuan : pola nafas menjadi efektif
Kriteria hasil :
Turunya laju respirasi ke batas normal
Dispanea berkurang,napas cuping hidung berkurang dan penggunan
otot bantu napas berkurang
Berkurang rasa kecemasan
Saturasi oksigen lebih dari 95%
3. Intervensi
a. Tidak bersihnya jalan nafas
Auskultasi bunyi nafas,catat adanya bunyi nafas,misalnya
mengi,krekels,ronki
Pantau frekuensi pernafasan
Catat adanya diespnea misalnya,gelisah,ansietas,penggunan otot bantu
Pertahankan polusi lingkungan
Bantu latihan nafas abdomen/bibir
b. Perubahan nutrisi kurang dari tubuh
Auskultasi bunyi usus
Kaji kebiasaan diet,masukkan makanan,evaluasi berat badan
Hindari makanan yang sangat panas/dingin
Timbangan berat badan sesuai induikasi
c. Pola nafas tidak efektif
Kaji klien secara berkala, kecepatan napas dan kedalaman napas
Kaji pola naps seperti sesak,bibir yang mengerucut,napas cuping
hidung,retraksi sternum dan interkostal atau fase eksipirasi yang
memanjang.
Letakan klien pada posisi fowler agar terasa nyaman
4. Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapain tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau
interevensi keperawatan ditetapkan.

Tidak bersihnya jalan nafas


S : pasien mengatakan sesak nafas
O : jalan nafas terlihat sudah normal
A : masalah teratasi
P : intervensi di lanjutkan/dihentikan
C. KONSEP TEORITIS PENYAKIT BRONKITIS

1. Definisi

Bronkitis adalah suatu infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan inflamasi yang
mengenai trakea,bronkus utama dan mencegah yang bermanifestasi sebagai batuk dan
biasannya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu.

2. Penyebab

Bronkitis oleh virus sepertirhinovirus,RSV,virus influenza,virus


parainfluinza,adenovirus,virus rubeola,dan paramyxovirus.menurut laporan penyebab lainnya
dapat terjadi melalui zat iritan asam lambung seperti asam lambung,atau polusi lingkungan
yang dapat ditemukan setelah pejanan yang berat,seperti saat aspirasi setelah muntah,atau
pejanan dalam jumlah besar yang disebabkan zat kimia dan menjadikan bronkitis kronis.

Bronkitis karena bakteri biasannya di kaitkan dengan mycoplasma pnuemonia yang dapat
menyebabkan bronkitis akut dan biasannya terjadi pada anak berusia di atas lima tahun atau
remaja,bordetellah pertussis dan korynebacterium diphtheriae biasa terjadi pada anak yang
tidak di imunisasi dan dihunbungkan dengan kejadian trakeobronkitis,yang selama stadium
kataral pertussis,gejala-gejala infeksi respiratori lebih dominan.gejala khas berupa batuk kuat
berturut dalam satu ekspirasi yang diikuti dengan usaha keras dan mendadak untuk
inspirasi,sehingga menimbulkan whoop.batuk biasannya menghasilkan mucus yang kental
dan lengket.

3. Proses terjadinya bronkitis

Asap mengiritasi jalan nafas,mengakibatkan hifersekresi lendir dan inflamasi,karena inritasi


yang konstan ini,kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel goblet meningkat
jumlahnya,fungsi silia menurun dan lebih banyak lendir yang dihasilkan.sebagai akibat
brnkiolus menjadi menyempit dan tersumbat.alveoli berdekatan dengan bronkiolus dapat
menjadi rusak dan membentuk fibrosa,menajinatkan perubahan fungsi makrofak
alfeoral,yang berperan penting dalam menghancurkan partikel asing,termasuk bakteri.psien
kemudian menjadi lebih rentan infeksi pernapasan.penyempitan bronkial lebih lanjut terjadi
sehingga akibat perubahan fibrotik yang terjadi dalam jalan nafas.pada waktunya mungkin
terjadi perubahan paru yang intervensibel kemungkinan mengakibatkan enfisema dan
bronkietaksis.
4. Tanda dan gejalanya

Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab

Sering mengalami infeksi saluran nafas (seperti pilek dan flu) yang diberangi
dengan batuk

Gejala bronkitis akut lebih dari dua sampai tiga minggu

Demam tinggi

Sesak nafas jika saluran tersumbat

Produksi dahak bertambah banyak berwarna kuning atau hijau

5. Pemeriksaan dan penunjang

Pemeriksaan yang dilakukan pada klien bronkitis kronim adalah rontgen thoraks,analisa
sputum,tes fungsi paru dan pemeriksaan kadar gas darah arteri

6. Penatalaksanaan

Objek utama pengobatan adalah untuk menjaga agar bronkiolus terbuka dan berfungsi,untuk
memudahkan pembuangan sekresi bronkial,untuk mencegah infeksi,dan untuk mencegah
kecacatan.perubahan dalam pola sputum (sifat,warna,jumlah,ketebalan) dan dalam pola batuk
adalah tanda yang penting untuk dicatat.

Untuk membantu membuang sekresi bronkial,direspkan bronkodilator untuk menghilangkan


bronkospasme dan mengurangi obtruksi jalan nafas sehingga lebih banyak oksigen di
distribusikan ke seluruh bagian paru,dan ventilasi alvoelar diperbaiki

Terapi kartikosteroid mungkin digunakan ketika pasien tidak menunjukkan kaberhasilan


terhadap pengukuran yang lebih konservatif.pasien harus menghentikan merokok karena
menyebabkan bronkokonstriksi,melumpuhkan silia.perokok juga lebih rentan terhadap
infeksi bronkial.
2. ASUHAN KEPERAWATAN BRONKITIS

1. Pengkajian

a. Identitas pasien

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Alamat :

Agama :

Suku/bangsa :

Tanggal MRS :

Tanggal pengkajian :

Ruangan :

Diagnosa medis :

No.Med.Rec :

b. Riwayat kesehatan

1.riwayat kesehatan sekarang

Keluhan utama : biasanya keluhan utama yang membuat keluarga


pasien membawa pasien ke rumah sakit adalah sesak nafas

Riwayat keluhan utama : -

Keluhan ang menyertai : keluhan lain yang biasanya menyertai


keluhan utama adalah suhu badan meningkat,batuk dan kejang-kejang
karena demam yang tinggi.

Keluhan umu : keadaan umum pasien dengan bronkitis biasanya tampak


lemah dan gelisah
2.riwayat kesehatan terdahulu

Riwayat kehamilan /persalinan : penyakit bronkitis tidak dipengaruhi


oleh adanya gangguan atau kelainan pada kehamilan/persalinan

Riwayat tumbang :

Riwayat imunisasi :

3.Riwayat keluarga : biasanya dalam keluarga pasien,ada anggota kelurga yang


menderita penyakit yang sama dengan pasien

4.Riwayat sosial : siapa yang merawat pasien dan hubungannya dengan pasien
sangat mempengaruhi terjadinya bronkitis

5.Riwayat kesehatan lingkungan : anak yang tinggal dirumah yang


kecil/sempit dan penghuninya banyak dengan salah satu penghuninya telah
terinfeksi oleh virus,lebih mudah untuk terinfeksi/terjangkit sampai terjadi
bronkitis

c .Pemeriksaan fisik

a) Aktifitas/istirahat

Gejala : keletihan,kelelahan,malaise,ketidakmampuan melakukan


aktifitas sehari-hari,ketidakmampuan untuk tidur,dispnoe pada saat
istirahat.

Tanda : keletihan,gelisah,insomnia,kelemahan umum/kehilangan masa


otot

b) Sirkulasi

Gejala : pembengkakan pada ekstremitas bawah

Tanda : peningkatan tekana darah,peningkatan frekuensi


jantung/takikardi berat.distensi vena leher,edema dependent,bunyi
jantung redup,warna kulit/membran mukosa
normal/eyanosis,pucat,dapat menunjukkan anemi.

c) Intergritas ego

Gejala : peningkatan faktor resiko,perubahan pola hidup


Tanda : ansietas,ketakutan,peka rangsangan.

d) Makanan/cairan

Gejalan : mual/muntah,nafsu makan buruk/anoreksia,ketidakmampuan


untuk makan,penurunan berat badan,peningkatan berat badan.

e) Hygiene

Gejala : penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan

Tanda : kebersihan buruk,bau badan

f) Pernafasan

Gejala : batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari selama


minimum 3 bulan berturt-turut tiap tahun sedikitnya 2 tahun,episode
batuk hilang timbul

Tanda : pernapasan biasanya cepat,penggunaan otot buntu


pernafasan,bentuk barel chest,gerakan diafragma minimal,bunyi
nafasronchi,perkusi hypersonan pada area paru,warna pucat dengan
cyanosis bibir dan dasar kuku,abu-abu keseluruhan

g) Keamanan

Gejala : riwayat reaksi alergi terhadap zat/faktor


lingkungan,adanya/berulangnya infeksi.

h) Seksualitas

Gejala : penurunan libido

i) Interaksi sosial

Gejala : hubungan ketergantungan,kegagalan dukungan/terhadap


pasangan/orang dekat,penyakit lama/ketidakmampuan membaik

Tanda : ketidakmampuan untuk mempertahankan siara karena disterss


pernafasan.keterbatasan monilitas fisik,kelalaian hubungan dengan
anggota kelurga lain.
2. Diagnosa

Bersihan jalan nafas tidak efektif,berhubungan dengan : peningkatan produksi


sekret

Kerusakan pertukaran gas b.d obtruksi jalan nafas oleh sekresi,spasme brochus

Pola nafas tidak efektif b.d brocokontriksi,mukus

Perubahan nutrisi kuranf dari kebutuhan b.d dispnea,anorekia,mual muntah.

Resiko tinggi terhadap infeksi b.d menetapnya skret,proses penyakit kronis

3. Intervensi

I. Bersih jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi


sekret

Tujuan : mempertahankan jalan nafas paten

Intervensi :

a. Auskultasi bunyi nafas

b. Kaji atau pantau frekuensi pernafasan

c. Dorong/bantu latihan nafas abdomen atau bibir

d. Observasi karakteristik batuk

e. Tingkatan/masukan cairan sampai 3000ml/hari

II. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obtruksi jalan nafas oleh
sekresi,spasme bronchus

Tujuan : menunjukkan perbaikan fentilasi dan oksigenasi jaringan yang ade


kuat dengan GDA dalam rentang normal dan bebas gejala distres pernafasan.

Intervensi :

a. Kaji frekuensi,kedalaman pernafasan

b. Tinggikan kepala tempat tidur,dorong nafas dalam

c. Auskultasi bunyi nafas


d. Awasi tanda vital dan irama jantung

e. Awasi GDA

f. Berikan O2 tambahan sesuai dengan indikasi asil GDA

III. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontruksi,mukus

tujuan : perbaikan dalam pola nafas

intervensi :

a. Ajarkan pasien pernapasan diagfragma dan pernapasan bibir

b. Berikan dorongan untuk menyelingi aktifitas dan periode istirahat

c. Berikan dorongan penggunaan pelatihan oto-otot pernapasan jika


diharuskan

4. Implementasi

5. Evaluasi

I. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi


sekret

S : pasien mengatakan nafasnya terasa sesak karena ada penumpukan sekret

O : nafas paten,tidak ada penumpukan sekret

A : masalah teratasi

P : intervensi di hentikan
DAFTAR PUSTAKA :

Perry, Potter. 2010. Fundamentals Of Nursing. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Tarwoto, Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika

Gibson,John.19990.Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat.Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Jane, Hokanson & Black M. Joyce.2014.Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen klinis untuk
hasil yang diharapkan. Edisi 8 :CV Pentasada Media Edukasi.

Suddarth & Brunner.2011. Keperawatan Medikal Bedah : BukuKedokteran EGC.

Irman Somantri.2009.Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan


Pernapasan.Salemba Medika

Amin dan Hardhi.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan


Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 1 .Jogjakarta : Mediaction Jogja

Anda mungkin juga menyukai