Anda di halaman 1dari 8

UAS STATISTIKA DAN DESAIN EKSPERIMEN

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN KRIM SPF ( SUN PROTECTION FOCTOR )


DARI EKSTRAK RASPBERRY ( Rumus Idaeus L. )

Dosen Pembimbing :

Rulia Meilina, S.Farm. M.Si

Disusun Oleh :

Riska Ananda ( 201010220004 )

UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

TAHUN 2022
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pembuatan krim SPF dari Metode penelitian


ekstrak buah raspberry - Uji laboratorium
( rumus idaeus L ) - Uji variable bebas
- Uji variable terikat

Pembuatan Ekstrak raspberry

Pengumpulan Bahan Dari simplisia

Formulasi
standarisasi Krim SPF ekstrak raspberry

Uji iritasi Uji SPF

Uji Uji
hemogenitas organolepti
k
Evaluasi
Uji Uji daya
visikositas sebar

Uji tabir Uji pH


surya
F1 F2 F3 F4
3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian eksperimental


( laboratorium ) Yaitu pembuatan sediaan krim SPF dari ekstrak buah raspberry ( rumus rumus
idaeus L. ) sebagai krim perlindungan dari sinar matahari. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah krim ekstrak etanol ekstrak buah raspberry ( rumus rumus idaeus L. ) dengan konsentrasi
3%, 4% dan 6%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas tabir surya krim ekstrak
etanol beras merah

3.2 Tempat dan Waktu

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium prodi S1 – Farmasi di universitas ubudiyah,


Indonesia, Banda Aceh.

3.2.2 Waktu penelitian

3.3 Sampel Penelitian

Sampel diambil secara purposive, yaitu : tidak membandingkan sampel disuatu daerah
dengan sampel di daerah lain.

3.4 Sukarelawan

Sukarelawan yang digunakan dalam penelitian ini kira- kira 10 – 15 orang pada kulit
wajah yang berbeda-beda.

1. Wanita
2. Lelaki
3. Sering terpapar dengan matahari.

3.4.1 hewan uji

- kelinci

3.5 Alat dan Bahan

3.5.1 Alat

- pH meter

- visikometer

- timbangan

- mortar
- stamper

- gelas ukur

- alat pengukur aktivitas Spektrofotometer uv- vis

uv-visible.

3.5.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah :

- Gliserin
- asam stearate
- propil praben
- metil paraben
- asam sitrat
- setil alcohol
- raspberry

3.6 pengolahan Sampel simplisia

Raspberry ( rumus rumus idaeus L. ) dikeringkan kemudian diserbukan dengan cara


diblender sampai halus, didapat serbuk simplisia sebanyak 200 gram. Masukan ke dalam
beaker glass dan ditambahkan etanol 96% sebanyak 75 bagian (1500 ml). Aduk 20-30
menit. Masukan ke dalam maserator. Tutup rapat maserator dan usahakan kedap udara serta
cahaya. Aduk sesering mungkin simpan selama 5 hari.

3.7 Formulasi sediaan Krim ekstrak rapsberry

Krim ekstrak raspberry ini menggunakan kosentrasi yang berbeda-beda bagi menentukan
mana kosentrasi yang baik untuk krim ekstrak raspberry ini untuk pembuatan krim SPF.

- Ekstrak raspberry
- Gliserin
- asam stearate
- propil praben
- metil paraben
- asam sitrat
- setil alcohol
- aquadest
3.7.1 Pembuatan krim ekstrak raspberry

Panaskan mortir dan stamper sebelum digunakan.. Fase minyak (asam stearat dan
setil alkohol) dileburkan diatas hotplate pada suhu 60-70˚C sehingga fase minyak
melebur seluruh komponennya :

(I). Fase air (trietanolamin, metil paraben, propil paraben, gliserin dan aquadest)
dimasukan kedalam beaker glass hingga tercampur semua (II). Masukkan (I) ke dalam
mortar yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Masukkan (II) sedikit demi sedikit ke
dalam mortar. Kemudian dilakukan proses pengadukan dengan homogenizer hingga
terbentuk basis krim. Setelah itu ditambahkan ekstrak beras merah dengan konsentrasi
2%, 4% dan 6% sedikit demi sedikit dan diaduk hingga homogeny.

3.8 Evaluasi Sediaan Krim

3.8.1 Uji hemogenitas

Pengujian dengan mengmbil sedikit sampel sediaan kemudian dioleskan ke cawan


petri, kemudian lihat susunan yang homogeny apa ada butiran kasar.

3.8.2 Uji Aktivitas Tabir Surya

100 mg setiap formula krim ekstrak Beras Merah (Oryza glaberrima L.) kemudian
dilarutkan dengan etanol sesuai dengan konsentrasi ppm didalam labu ukur 25 ml.
Kemudian diukur serapannya setiap 5 nm pada rentang panjang gelombang 292-372 nm.
Nilai serapan diubah menjadi nilai transmitan. Selanjtnya tiap transmitasi dilakukan
dengan nilai Erythermal Effectiveness Factor (FE).

3.8.3 Pengukuran SPF (Sun Protection Factor)

Kemudian diukur serapannya setap 5 nm pada rentang panjang gelombang 290-320


nm.

3.8.3 uji organoleptic

Uji organoleptic adalah pengujian yang mengamati warna, bau,dan bentuk sediaan
ekstrak raspberry.

3.8.4 Uji iritasi

Uji iritasi adalah untuk menguji apa ada efek samping terhadap sediaan krim SPf
yang diuji pada manusia dan hewan uji. Sediaan di oleskan pada bagian belakang telinga
atau di tangan bagi menguji apa ada efek samping yang bisa mengiritasi kulit. Dibiarkan
selama 24 jam
3.8.5 Uji pH

Sediaan krim yang diuji haruslah di uji pH kerana setiap bagian badan mempunyai pH
yang berbeda-beda jika tidak diuji bisa membahayakan. Dengan menggunakan pengukur
ph, pH wajah ada sekitar 4 – 5.5 yang baik buat wajah.

3.8.6 Uji viskositas

Pengujian visikositas dengan menggunakan 100 ml krim ekstrak raspberry kemudian


di masukkan ke glass breaker dipasang spindle. Visikometer dilakukan dengan nilai
kecepatan 60 rpm.

3.8.7 uji daya sebar

Pengujian daya sebar diuji dengan 0,05 gram sediaan krim ekstrak raspberry dan
diletakakan pada kaca datar kemudian lihat
DAFTAR PUSTAKA

Pratama, W. A., & Zulkarnain, A. K. (2015). Uji SPF in vitro dan sifat fisik beberapa
produk tabir surya yang beredar di pasaran. Majalah Farmaseutik, 11(1), 275-283.

More, B.H., Sakharwade, S.N., Tembhurne, S.V., & Sakarkar, D.M. (2013). Evaluation
of Sunscreen activity of Cream containing Leaves Extract of Butea monosperma for Topical
application.stiteog Pharmacy. 2013.

Rusita,Y.D., & Indarto,A.S. (2017). Aktifitas tabir surya dengan nilai sun protection
factor (spf) sediaan losion kombinasi ekstrak kayu manis dan ekstrak kulit delima pada paparan
sinar matahari dan ruang tertutup. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional. 2(1). 38–43.

Anda mungkin juga menyukai