Anda di halaman 1dari 14

FORMULASI EMULSI TIPE

A/M MINYAK BIJI JINTEN


HITAM(NIGELLA SATIVA L.)

Disusun oleh :
Kurnia Rahayu Hanifah
(15.02.00046)
BAHAN DAN FUNGSINYA

Nama Bahan Fungsi


Minyak biji jinten hitam Zat aktif
Gom arab Emulgator
Tragakan Emulgator
Gelatin Emulgator
Na alginat Emulgator
Na benzoat Pengawet
Sukrosa Pemanis
Aquadest Pelarut
CARA KERJA PEMBUATAN SEDIAAN
Minyak biji jinten hitam
(Nigella sativa L)

Uji pendahuluan formula basis emulsi yang dievaluasi selama 3 hari

Gom arab Gelatin


10%,15%,20% 0,5%,2%,3%

Tragakan Na alginat
1%,1,5%,2% 1%,1,5%,2%
Formulasi emulsi dengan emulgator terpilih : Tragakan 1%,1,5%,2%

Pembuatan sediaan
emulsi

Evaluasi sediaan
emulsi

Analisis data
IPC dalam setiap tahap pembuatan sediaan emulsi

Bahan obat dan alat yang digunakan


(IPC : Uji organoleptis, uji kandungan dan kadar bahan baku)

Tragakan + Aquadest+ minyak sedikit demi sedikit sampai terbentuk korpus

+ sukrosa dan Na benzoat yang sebelumnya telah dilarutkan dalam sejumlah air sisa
aquadest
Pencampuran (IPC : Uji homogenitas)

Emulsi dipindahkan ke wadah untuk disimpan

Dilakukan evaluasi dan uji stabilitas sediaan
EVALUASI SEDIAAN EMULSI
1.Pengamatan Organoleptis
2.Pengukuran Viskositas
3.Uji Sifat Alir
4.Pengukuran Diameter Partikel Rata rata
5.Uji Tipe Emulsi
6.Pengukuran Ph
7.Uji Stabilitas
1.PENGAMATAN ORGANOLEPTIS
Menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia,1995
Pengamatan sediaan emulsi dilakukan
dengan mengamati dari segi penampilan, rasa,
dan aroma dari sediaan uji pada hari ke-0 dan
21.
2.PENGUKURAN VISKOSITAS

Menurut ep Kes RI,1995


Pengukuran viskositas sediaan dilakukan dengan
menggunakan viskometer HAAKE Visco Tester
6R.Sediaan disimpan dalam beaker glass 100
ml.Power alat ditekan dan alat akan mengkalibrasi
terlebih dahulu kemudian spindel dipilih nomor
spindel 5 dengan kecepatan 100 ppm. Pengukuran
viskositas dilakukan pada hari ke-0 dan 21.
3.UJI SIFAT ALIR

Sediaan disimpan dalam wadah, lalu spindel


diturunkan ke dalam sediaan hingga batas yang
ditentukan,kecepatan diatur mulai dari 10, 12,
20, 30, 50, 60, 100 rpm lalu dilanjutkan dari
kecepatan sebaliknya 100, 60, 50, 40, 30, 20, 12,
10 rpm. Uji sifat alir dilakukan pada hari ke-0.
4.PENGUKURAN DIAMETER PARTIKEL RATA RATA

Diameter partikel rata-rata diukur dengan


menggunakan mikroskop optik.Dengan cara
sediaan emulsi diletakkan pada kaca
objek,diamatidengan mikroskop perbesaran 10 x
10.Gambar yang diamati di foto dan diukur
diameter globulnya.Pengukuran diameter
partikel rata-rata dilakukan pada hari ke-0 dan
21
5.UJI TIPE EMULSI

(Martin,et al.,1993)
Uji tipe emulsi dilakukan dengan menggunakan
salah satu metode yaiyu metode
pengenceran.Dilakukan dengan penambahan
sjumlah air dalam emulsi.Bila emulsi tersebut
bercampur sempurna dengan air,maka emulsi
termasuk tipe M/A sedangkan bila emulsi tidak
tercampur sempurna maka tipe emulsi A/M.Uji
emulsi inidilakukan pada hari ke-0 dan 21,untuk
melihat ada tidaknya fenomena inversi fasa
(pengubahan fasa) dari minyak dalam air menjadi air
dalam minyak.
6.PENGUKURAN PH

Pengukuran pH dilakukan menggunakan ph


meter. Elektroda sebelumnya telah dikalibrasi
pada buffer pH 4,Ph 7, dan pH 9.Kemudian
elektroda dicelupkan kedalam sediaan,pH yang
muncul dilayar dan stabil lalu dicatat.
Pengukuran terhadap masing-masing sediaan
pada hari ke-0 dan 21 pada suhu ruang
7.UJI STABILITAS

A. Uji Volume Creaming (Martin,et al.,1993)


Sebanyak 70 ml emulsi dalam gelas ukur 100 ml
disimpan dan dilihat adanya perubahan tinggi globul
akibat creaming atau terjadi pengendapan.Pengamtan
dilakukan selama penyimpanan emulsi dari hari ke-10
dan 21 pada suhu ruang.
B. Cycling test (Huynh-BA,Kim,2008)
Metode ini digunakan untuk melhat kestabilan suatu
sediaandengan pengaruh variasi suhu selama waktu
penyimpanan tertentu.Sediaan emulsi awal yang telah
dibuat,dilakukan evaluasi lebih dulu.Kemudian disimpan
pada suhu 5 C selama 24 jam,lalu dikeluarkan dan
ditempatkan pada suhu 40C selama 24 jam,waktu
selama dua suhu tersebut dianggap satu
siklus.Percobaan ini diulang sampai 3 siklus selama 12
hari dan dilihat apakah terjadi pemisahan fase (creaming
atau sedimentasi) dan pengukuran diameter gloul rata-
rata.
C. Uji Sentrifugasi
Menurut Lachman,et al.,1994
Sediaan emulsi dimasukkan ke dalam tabung
sentrifugasi,kemudian dilakukan sentrifugasi pada
kecepatan 3800 rpm selama 5 jam. Hasil sentrifugasi
dapat diamati dengan adanya pemisahan atau tidak

Anda mungkin juga menyukai