Anda di halaman 1dari 7

A.

Perhitungan Dosis

Daun bandotan segar = 8000 g

Simplisia Daun Bandotan = 400 g

Hasil esktrak = x g

Perhitungan kebutuhan ekstrak yang diperoleh pada masing-masing dosis :

20 g
1. Dosis 20 % = x 100 g = 20 g
100 g

50 g
2. Dosis 50 % = x 100 g = 50 g
100 g

80 g
3. Dosis 80 % = x 100 g = 80 g
100 g

B. Pembuatan Formula

Formula untuk 100 g gel ekstrak daun bandotan :

Tabel Formulasi untuk 100 g Gel Ekstrak Baun bandotan

Bahan Formula I (20%) Formula II (50%) Formula III (80%) Fungsi


Ekstrak kental 20 % 50 % 80 % Bahan aktif
CMC-Na 12% 12% 12% Basis gel
Propilen Glikol 15% 15% 15% Pelembut
Nipagin 0,2% 0,2% 0,2% Pengawet
Aqua Rose Qs Qs qs Corrigens odoris
Aquadest Qs Qs qs Pelarut

Perhitungan Formulasi Gel

Tabel Perhitungan Formula untuk 100 g Gel Ekstrak Daun Bandotan


Bahan Formula I (20%) Formula II (50%) Formula III (80%) Fungsi
Ekstrak kental 20 g 50 g 80 g Bahan aktif
CMC-Na 7,776 g 4,176 g 0,576 g Basis gel
Propilen Glikol 15 g 15 g 15 g Pelembut
Nipagin 0,2 g 0,2 g 0,2 g Pengawet
Aqua Rose 2 tetes 2 tetes 2 tetes Corrigens odoris
Aquadest 57,024 g 30,624 g 4,224 g Pelarut

C. Prosedur pembuatan

3.5.5.1 Pembuatan ekstrak daun bandotan

1. Disortasi daun bandotan kemudian dicuci, dikeringkan dan diblender

2. Ditimbang serbuk simplisia

3. Diset alat soxletasi dan wadah penampung

4. Dimasukkan serbuk dalam soxlet yang sudah dilapisi kertas saring berbentuk silinder

sambil ditekan perlahan

5. Dituangi cairan penyari hingga penyari turun kedalam wadah penampung

6. Disaring dan diserkai jika warna ekstrak menjadi jernih

7. Diuapkan hasil ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan evaporator pada suhu 70%

sampai pekat atau tidak mengandung etanol lagi.

8. Ditimbang hasil ekstrak

9. Dilakukan identifikasi saponin dan flavonoid

D. Identifikasi senyawa saponin dan flavonoid

A. Identifikasi saponin yaitu :

1. Dimasukkan ekstrak daun bandotam yang diperiksa kedalam tabung reaksi


2. Ditambahkan air panas, didinginkan dan dikocok kuat-kuat selama 10 detik (jika zat cair,

encerkan 1 ml sediaan yang diperiksa dengan 10 ml air dan dikocok kuat-kuat selama 10

menit).

3. Diamati terbentuknya buih yang mantap selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1

cm sampai 10 cm. Pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N, buih tidak hilang.

B. Identifikasi flavonoid yaitu :

1. Diuapkan hingga kering 1 ml larutan percobaan, sisa dilarutkan dalam 1 ml sampai 2 ml

etanol (95%) P

2. Ditambahkan 0,5 g serbuk seng P dan 2 ml asam klorida 2 N

3. Didiamkan selama 1 menit dan ditambahkan 10 ml asam klorida pekat P, jika dalam

waktu 2 sampai 5 menit terjadi warna merah intensif, menunjukkan adanya flavonoid.

E. Pembuatan sediaan gel

1. Ditimbang ekstrak kental sesuai konsentrasi 20 g, 50 g, dan 80 g dan propilen glikol

2. Dimasukkan mortir dicampurkan dengan propilen glikol,

3. Ditimbang cmc-Na dan pada mortir yang lainnya dipanasi dan diberikan air panas sesuai

ukuran dan ditaburkan cmc-Na diatasnya, dibiarkan satu jam hingga mengembang dan

terbentuk musilago

4. Ditimbang nipagin dan dilarutkan pada air panas sedikit

5. Dimasukkan larutan nipagin dalam mortir yang berisi eksktrak daun bandotan dan

propilen glikol diaduk ad homogen

6. Dituang musilago sedikit demi sedikit pada mortir yang berisi campuran esktrak

bandotan, propilen glikol dan nipagin


7. Diaduk hingga homogen dan dimasukkan kedalam tube.

F. Prosedur pengujian sediaan gel

Evaluasi sediaan gel dengan bahan aktif ekstrak daun bandotan ini meliputi beberapa uji

antara lain sebagai berikut :

a. Uji organoleptik

Uji organoleptik adalah suatu proses pengujian untuk mengetahui homogenitas,

bau dan warna dalam suatu sediaan. Dalam uji organoleptik ini tidak menggunakan alat

dan dapat dilakukan oleh peneliti sendiri dengan melihat bentuk, warna dan bau.

b. Uji homogenitas

Sampel dioleskan pada lempeng kaca secara merata, kemudian diamati ada

tidaknya partikel kasar dalam sediaan gel.

c. Uji pH

Uji pH bertujuan untuk mengamati pH gel dengan stabilitas zat aktif yang

terkandung tersebut sesuai dengan pH normal pada kulit sehingga tidak mempengaruhi

fungsi fisiologis kulit. pH lingkungan kulit berkisar antara 4,5 – 6,5.

Pengukuran pH dilakukan dengan cara mencelupkan kertas indikator sampai batas

celupan, mendiamkannya beberapa saat hingga terjadi perubahan warna, kemudian

membandingkan perubahan warna yang terjadi dengan warna indikator. Nilai pH

didapatkan dengan melihat persamaan warna dari kertas indicator yang telah dicelupkan

dengan warna pada label.

d. Uji viskositas
Uji viskositas adalah untuk mengetahui kekentalan dari sediaan, dimana

viskositas berkaitan dengan daya alir gel.Agar gel mudah dikeluarkan dari tube dan

mudah menyebar pada kulit.Pengujian viskositas menggunakan alat viskositas brokfield.

Berikut prosedur untuk menguji viskositas:

1. Dipasang isotester pada statip iscotesces

2. Diturunkan alat pengukur skala sampai batas rotor tercelup ke dalam zat yang akan

diukur viskositasnya.

3. Dipasang stop kontak.

4. Dinyalakan rotor sambil menekan tombol.

5. Dibiarkan jarum menara berputar dan lihat pada skala.

6. Dibaca angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut.

e. Uji daya sebar

Sebanyak 0,5 gram gel diletakkan dengan hati-hati diatas kertas grafik yang

dilapisi plastik transparan, dibiarkan sesaat (1 menit) dan luas daerah yang diberikan oleh

sedian dihitung kemudian tutup lagi dengan plastik yang diberi beban tertentu masing-

masing 50 gram, 100 gram, dan 150 gram dan dibiarkan selama 60 detik pertambahan

luas yang diberikan oleh sediaan dapat dihitung.

f. Uji daya lekat

Sampel 0,25 gram diletakkan diatas 2 gelas obyek yang telah ditentukan

kemudian ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Setelah itu gelas obyek dipasang

pada alat test. Alat test diberi beban 80 gram dan kemudian dicatat waktu pelepasan gel

dari gelas obyek.


G. Pengujian efektivitas terhadap hewan uji coba (mencit)

1. Diadaptasikan mencit selama satu minggu kedalam kandang laboratorium

farmakologi

2. Diberikan nutrisi berupa makanan dan minuman pada mencit

3. Ditimbang mencit satu persatu dan dikelompokkan kedalam 5 kelompok

4. Dianestesi mencit satu persatu dengan eter 0,25 ml secara inhalasi kemudian

dicukur bulu mencit (punggung) hingga terlihat kulit epidermis mencit

5. Dibuat luka sepanjang 4 ml dengan cara disayat menggunakan cutter secara

aseptis

6. Diberikan bioplacenton pada kelompok kontrol positive dan tidak diberikan

perlakuan pada kelompok negative

7. Diberikan gel ekstrak daun bandotan dengan dosis 30% pada kelompok ketiga

8. Diberikan gel ekstrak daun bandotan dengan dosis 50% pada kelompok keempat

9. Diberikan gel ekstrak daun bandotan dengan dosis 80% pada kelompok kelima

10. Diberikan povidone iodine dan gel ekstrak daun bandotan setiap 3 kali sehari

sampai luka menutup

11. Diamati serta dibandingkan pada konsentrasi mana yang dapat mempercepat

penyembuhan luka terbuka.


Variabel Subvariabel Definisi Alat ukur Hasil ukur
Kondisi atau
keadaan fisik
sediaan gel yang
dapat dinilai atau
diukur dengan
beberapa
parameter uji
Keadaan fisik gel
Sediaan gelberbentuk
yang meliputi
setengah padat, memiliki
Organoleptik bentuk, warna dan Visual
bau khas aqua rose
bau
( tidak tengik )

Homogen bila
sediaan gel
Suatu uji yang
yang dioles pada
dilakukan untuk
lempeng kaca
melihat
tidak terdapat
Homogenitas tercampurnya Visual
partikel-partikel
komponen dalam
kasar. Tidak
sediaan gel
homogen bila
Mutu Fisik terdapat partikel
kasar
Hal yang menunjukkan
pH gel disesuaikan
angka Kertas
dengan pH lingkungan
pH pH yang dihasilkan gel indicator pH
kulit antara 4,5 – 6,5
Viskositas Hal yang menunjukkan Viskositas
Centripoise
kekentalan gel Brokfield

Kaca
Uji yang dilakukan transparan, Baik jika gel dapat
Uji daya sebar untuk melihat daya kertas menyebar luas dalam
sebar gel grafik, anak kertas grafik
timbangan

Kulit
Uji yang dilakukan normal, Baik jika semakin lama
Daya lekat untuk melihat daya stopwatch, daya melekat gel pada
melekatnya pada kulit kaca kulit
transparan

Uji efektivitas sediaan Waktu Tidak boleh lebih dari


Pengujian pada
Efektivitas gel pada hewan uji coba (Hari) dan seminggu dan luka
hewan uji coba
(mencit) Penggaris tertutup rapat

Anda mungkin juga menyukai