Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peneliian

eksperimental dan kajian pustaka. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tiga

formula under-eye cream yang mengandung infusa kulit batang taya (Nauclea

subdita) dengan konsentrasi yang berbeda. Variabel tergantung pada penelitian ini

adalah karakteristik dan stabilitas fisikokimia sediaan under-eye cream yang

mengandung infusa kulit batang taya (Nauclea subdita).

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tiga formula under-eye cream yang

mengandung infusa kulit batang taya (Nauclea subdita) dengan konsentrasi yang

berbeda dan waktu penyimpanan untuk pengukuran stabilitas.

47
48

3.2.2 Variabel Tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah karakteristik (bentuk, warna,

bau,) dan stabilitas fisika (bobot jenis, tipe emulsi, ukuran partikel, ukuran droplet,

daya sebar, viskositas, dan sifat alir) dan kimia (pH) pada sediaan under-eye cream

yang mengandung infusa kulit batang taya (Nauclea subdita).

3.2.3 Variabel Terkendali

Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah jenis dan jumlah bahan

tambahan yang akan digunakan, kelembaban dan suhu selama proses pembuatan

under-eye cream, proses pembuatan, serta alat-alat yang akan digunakan selama

penelitian.

3.2.4 Definisi Operasional

Nama variabel, jenis variabel, alat utuk mengukur variabel, definisi, serta skala

dijelaskan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Definisi Operasional


49

NO Nama Variabel Jenis Alat Ukur Definisi Skala


Variabel
1 Formula Sediaan Bebas - Sediaan krim khusus Nominal
under-eye cream untuk kulit sekitar
yangmengandung mata yang
kulit batang taya mengandung infusa
(Nauclea subdita) kulit batang taya
dengankonsentras sebagai bahan
i yang berbeda. antioksidan.
2 Waktu Bebas - Pengujian lamanya Nominal
penyimpanan penyimpanan produk
untuk mengukur untuk memberikan
stabilitas. bukti bagaimana
kualitas bahan aktif
atau produk.

3 Karakteristik Tergantung - Evaluasi yang Deskriptif


(bentuk, bau, dilakukan secara
warna), tipe visual. Pengamatan
emulsi. ini dilakukan sebelum
dan sesudah diberi
kondisi penyimpanan.
4 Stabilitas Fisika Tergantung 1.viscometer Mengevaluasi Nominal
(bobot jenis, Brookfield perubahan sifat fisika
ukuran partikel, cone and plate dari suatu produk
ukuran droplet, 2.dua lempeng dalam satu periode
daya sebar, kaca(horizontal penyimpanan.
viskositas dan plate)3.mikrosk
sifat alir). opik

5 Stabilitas kimia Tergantung pH meter Mengevaluasi Nominal


(pH). lamanya suatu obat
mempertahankan
integritas kimia dan
potensinya.
6 Infudasi. Metode penyarian zat
kimia aktif dengan
menggunakan
pemanasan sampai
suhu 90oC selama 15
menit.

3.3 Bahan Penelitian


50

Penelitian ini menggunakan bahan aktif infusa kulit batang taya yang diambil

dari Kasongan, Kabupaten Katingan, provinsi Kalimantan Tengah, pada bulan Maret

2019. Selain itu ditambahkan beberapa eksipien antara lain asam stearat dan

trietanolamin sebagai emulgator, setil alkohol sebagai stiffening agent, silicon oil

sebagai emolien, gliserin sebagai emolien, DMDM Hydantoin sebagai pengawet,

isopropilmiristat sebagai penetration enhancer. Semua bahan yang telah disebutkan

didapat dari CV. JAYARINDO PRATAMA LABORATORY, Kediri, Indonesia.

3.4 Alat Penelitian

3.4.1 Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Sediaan

Alat-alat yang digunakan selama pembuatan sediaan diantaranya yaitu alat-alat

gelas gelas pyrex (labu ukur, beaker glass, gelas ukur), pipet tetes, kaca arloji, cawan

porselen, thermometer, dan hotplate. Penimbangan bahan dilakukan dengan

timbangan analitik OHAUS, (Parsippany, Amerika Serikat). Pada saat pencampuran

beberapa bahan menggunakan magnetic stirrer (Thermolyne, Kerper Blvd Dubuque,

Amerika Serikat). Pencampuran, emulsifikasi dan penghalusan dilakukan

menggunakan ultra turax (IKA Dispersers, Staufen, Jerman).


51

3.4.2 Alat yang Digunakan untuk Karakterisasi dan Uji Stabilitas

Alat-alat yang digunakan selama karakterisasi dan uji stabilitas diantaranya

yaitu organoleptis yang diamati dengan indra penciuman dan indra penglihatan,

viskositas dan sifat alir yang diukur dengan menggunakan alat Viskometer Brookfield

tipe Cone and Plate seri AT 71362 (BROOKFIELD, Waukesha, Amerika), pH

sediaan yang diukur dengan menggunakan pH meter Schoot 808 (Labexchange, kota,

Jerman) serta daya sebar yang diukur dengan menggunakan horizontal plate, bentuk

emulsi dan ukuran droplet yang diukur menggunakan microscope binokuler Olympus

CX21 (Olympus Corporation, Tokyo, Jepang).

3.5 Prinsip Penelitian

Penelitian dilakukan dengan membuat sediaan under-eye cream dengan

konsentrasi infusa kulit batang taya (Nauclea subdita) sebesar 5%, 10%, dan 15%

dari bobot sediaan yang dibuat. Selanjutnya dilakukan uji karakterisasi sediaan dan

uji stabilitas sediaan selama 60 hari penyimpanan pada suhu ruang (±27 oC).

Parameter stabilitas yang akan diamati meliputi organoleptis, viskositas dan sifat alir,

daya sebar, pH, tipe emulsi under-eye cream, dan ukuran droplet under-eye cream

3.6 Metode kerja

3.6.1 Pembuatan Infusa


52

1. Preparasi sampel

Kulit batang taya diambil dari Kasongan, Kabupaten Katingan, Provinsi

Kalimantan Tengah, pada bulan Maret 2019. Pengambilan kulit batang dilakukan

dengan cara mengelupas kulit batang. Kulit batang taya disortasi basah agar terbebas

dari benda asing dan di cuci bersih dengan air. Kulit batang taya yang telah disortasi

dan dicuci kemudian dilakukan perajangan kemudian di keringkan dengan suhu

kamar. Kulit batang taya yang telah di keringkan dengan suhu kamar beberapa hari

kemudian di keringkan kembali dengan oven pada suhu 50C. Simplisia yang telah

kering kemudian dilakukan pengubahan bentuk simplisia menjadi serbuk dengan cara

dihaluskan dengan menggunakan grinder sampai halus.

2. Pembuatan infusa kulit batang taya

Ditimbang serbuk kulit batang taya sebanyak 10 gram diatas beaker glass dan

ditambahkan aquadem sebanyak 100 mL. Sampel kemudian di panaskan diatas

waterbath dengan suhu kurang lebih 70oC selama 45 menit sampai 1 jam. Filtrat

kemudian dipisahkan dari serbuk kulit batang taya dengan cara di saring dan

ditampung di dalam labu ukur. Filtrat di tambahkan aquadem sampai 100mL kembali.

3.6.2 Formulasi Sediaan Under-Eye Cream Kulit Batang Taya


53

Under-eye cream infusa kulit batang taya dengan konsentrasi 5%, 10%, dan

15% dibuat dengan komposisi :

Tabel 3.2 Tabel Bahan Sediaan Under-Eye Cream Kulit Batang Taya

Bahan Konsentrasi
5% 10% 15% Fungsi Bahan
Kulit batang taya 5 10 15 Bahan aktif

Asam stearat 7 7 7 Emulgator

Trietanolamin 2 2 2 Emulgator

Setil Alkohol 2 2 2 Stiffening agent

Gliserin 10 10 10 Emolien

Isopropil miristat 3 3 3 Penetration enhancer

Silicon oil 2 2 2 Emolien

DMDM Hydantoin 0,3 0,3 0,3 Pengawet

Aquadem 69,97 64,97 59,97 Fase air

3.6.3 Langkah Pembuatan Sediaan Under-eye cream

1. Fase minyak

Ditimbang asam stearat 7 gram, setil alkohol 2 gram, isopropilmiristat 3 gram.

Selanjutnya dimasukan ketiga bahan tersebut ke dalam beaker glass dan lebur di hot

plate pada suhu 80ºC dan di aduk hingga homogen.

2. Fase air
54

Diukur aquadem add 100mL, ditimbang triethanolamin 2 gram, gliserin 4 gram,

dan DMDM Hydantoin 0,3 gram. Panaskan aquadem dengan menggunakan beaker

glass di atas hot plate pada suhu 75ºC, lalu tambahkan trethanolamin, gliserin, dan

DMDM Hydantoin dan diaduk sampai homogen.

3. Fase air dimasukan sedikit demi sedikit kedalam fase minyak (dalam keadaan

sama-sama panas) sambil diaduk dengan ultraturax pada kecepatan 3600 rpm selama

10 menit hingga terbentuk base cream yang homogen.

4. Base krim yang sudah terbentuk kemudian didinginkan di suhu ruang sampai suhu

40ºC

5. Infusa kulit batang taya dan silicon oil dimasukan ke dalam base krim dan diaduk

menggunakan ultraturax pada kecepatan 3600 rpm selama 5 menit

3.7 Kerangka Operasional

Fase Minyak Fase Air

Diukur ad 100 mL aquadem, ditimbang 2


Ditimbang 7 gram asam
gram triethanolamin, 4 gram gliserin,
stearat, 2 gram setil
alkohol, 2 gram ditimbang 2 gram silicon oil dan 0,3 gram
isopropilmiristat. DMDM Hydantoin.

Masukan dalam beaker Panaskan aquadem dengan menggunakan


glass dan di lebur di atas beaker glass di atas hot plate pada suhu
hot plate pada suhu 80ºC 75ºC.
sambil di aduk hingga
homogen.
55

Masukan trethanolamin, gliserin, dan


DMDM hydantoin ke dalam beaker glass
yang berisi aqudem dan aduk sampai
homogen

Dilakukan pembuatan Fase air dimasukan sedikit demi sedikit kedalam


infusa kulit batang fase minyak dan di aduk menggunakan ultra
taya. turax pada kecepatan 3600 rpm selama 10 menit
hingga terbentuk base cream.

Kulit batang taya di Base cream didinginkan hingga suhu 40ºC.


lakukan preparasi
simplisia sampai menjadi
simplisia yang berbentuk Base cream
serbuk yang kering.
Serbuk ditimbang 10 g Infusa kulit batang taya dan silicon oil
kemudian dimasukan ke ditambahkan kedalam base cream dan diaduk
dalam beaker glass dan ultra turax pada kecepatan 3600 selama 5
ditambahkan aquadem menit.
100ml. Panaskan di
waterbath 45 menit Under-eye cream infusa kulit batang taya.
sambil diaduk. Filtrat
disaring ditampung di Uji karakteristik dan stabilitas fisikokimia krim
dalam labu ukur dan di
V minyak dalam air meliputi organoleptis,
tambahkan aquadem. viskositas dan sifat alir, daya sebar, pH, tipe
sampai 100,0 mL emulsi krim, dan ukuran droplet krim.
3.8 Karakterisasi Sediaan
Analisis Data

PARAMETER SPESIFIKASI REFRENSI


Kesimpulan
56

Organoleptis : (Avanti et al., 2016)

Bentuk : Krim

Bau : Tidak berbau

Warna : Kuning muda

Viskositas 2.000-50.000cps (Martin, Awabrick and

Cmmarat, 2012)
Sifat alir Pseudoplastis Martin, Awabrick and

Cmmarat, 2012)
Daya sebar Merata (5-7 cm) (Ulaen, Banne and Suatan,

2012)
Tipe emulsi Tipe O/W (Syamsuni, 2006)

krim
pH 5,00-6,00 (Alissya and Mufrod, 2015)
Ukuran droplet 0,1-100 µm Martin, Awabrick and

Cmmarat, 2012)

3.9 Uji Stabilitas Fisikokimia Sediaan

Sediaan under-eye cream infusa kulit batang taya dalam tiga formula, dibuat

masing-masing 3 replikasi, kemudian diamati karakteristik fisiknya pada t=0

kemudian di uji stabilitas fisik selama 60 hari pada suhu ruang (±27 oC), dengan

interval waktu pengambilan sampel 0, 1, 7, 14, 21, 30, 60 pengujian. Parameter

stabilitas yang akan diamati meliputi:

1.Organoleptis
57

Uji organoleptis sediaan bertujuan untuk mengetahui penerimaan konsumen

terhadap sediaan yang telah dibuat. Sediaan krim kulit batang taya diamati secara

visual terhadap bentuk sediaan, bau sediaan, warna dan penampilan sediaan.

2.Viskositas dan Sifat Alir

Viskositas dan sifat alir pada under-eye cream infusa kulit batang tayadiukur

menggunakan viscometer Brookfield cone and plate pada suhu ruang. Under-eye

cream infusa kulit batang taya ditimbang sebanyak 1 gram pada cone, kemudian laju

geser di tingkatka dari 0,5 rpm sampai 2,5 rpm. Viskositas pada sediaan under-eye

cream infusa kulit batang taya di baca pada setiap putaran per menit. Sifat alir dari

under-eye cream infusa kulit batang taya diketahui dengan memasukan kurva data

viskositas dan rate of shear (rpm) yang dimulai dari angka terendah.

3.pH

Sediaan under-eye cream infusa kulit batang taya dilakukan pengecekan pH

dengan cara siapkan pH meter dan elektrode, lalu elektrode dibersihkan dengan aqua

dan di keringkan dengan tisu. Siapkan larutan buffer pH 4 dan pH 7 untuk dilakukan

kalibrasi. Lalu tekan tombon ON pada pH meter, tekan tombol mode sampai muncul

tulisan pH pada layar. Elektorde dicelupkan sampai tanda ke dalam larutan buffer

kemudian tunggu sampai hasil di layar stabil dan menunjukkan pH yang sesuai.

Keluarkan elektrode yang telah dicelupkan, membersihkannya serta


58

mengeringkannya, lalu lakukan hal yang sama pada sediaan secara satu per satu dan

bergantian. Dicatatlah hasil yang tertera dan dilakukan 3x replikasi.

4.Daya sebar

Sediaan under-eye cream infusa kulit batang taya ditimbang sebanyak 1-5 gram,

sediaan tersebut kemudian diletakan diantara dua lempeng kaca (horizontal plate)

dengan beban 125 gram diatas permukaan kaca selama 1 menit, setelah itu diukur

diameternya dengan menggunakan penggaris.

5.Tipe Emulsi Krim

Sediaan under-eye cream infusa kulit batang taya di cek tipe emulsi krimnya

dengan cara, menyiapkan dua objek glass, mengoleskan sebagian kecil Sediaan

under-eye cream infusa kulit batang taya di atas masing-masing objek glass. Pada

objek glass pertama diteteskan sudan III, sedangkan di objek glass kedua di teteskan

methylene blue. Masing-masing objek glass diamati di mikroskop. Pada krim dengan

tipe air dalam minyak (O/W), droplet minyak akan menunjukan warna merah pada

pemberian sudan III, sedangkan latar belakang krim akan menunjukan warna biru

pada pemberian methylene blue.

6.Ukuran Droplet

Sediaan under-eye cream infusa kulit batang taya diamati ukuran droplet dengan

cara, siapkan mikroskop yang akan digunakan, mikrometer okuler dikalibrasi


59

terhadap mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang dalam lensa okuler,

mikrometer objektif dipasang dibawah lensa objektif, skala 0,0 pada skala objektif

dihimpitkan dengan skala okuler. Mikrometer objektif dilepas, kemudian sejumlah

kecil sediaan dioleskan pada objek glass. Ukuran partikel diamati dan dicata hingga

200 data, kemudian dibuat interval kelas. Diamter tengahnya dihitung (dln, dsn, dsi, dvs,

dwm).

3.10 Metode Analisis Data

Hasil yang diperoleh dari pengamatan stabilitas dan karakteristik under-eye

cream infusa kulit batang taya berupa data deskriptif dan kuantitatif. Data deskriptif

diperoleh dari pengamatan organoleptis dan tipe emulsi krim. Data kuantitatif

diperoleh dari pengujian viskositas dan sifat alir, pH, daya sebar, tipe emulsi krim,

ukuran droplet. Data kuantitatif diuji secara parametrik (one-way ANOVA).

Anda mungkin juga menyukai