Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEPERAWATAN DEWASA DAN SISTEM KARDIOVASKULAR,


RESPIRASI DAN HEMOTOTLGI

DISUSUN
OLEH

1. AYU ANDIRA MBOE(221111134)


2. NADIRA THIODORIS(221111153)
3.
KATA PENGANTAR

puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat dan karunianya,sehinggah kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul Konsep Suction dan pemasangan Oksigen tepat waktu.Terima Kasih juga kami
ucapkan kepada Dosen pengampu yang selalu memberikan dukungan dan
bimbinganya.Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas mata
kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Kardiovaskular, Respirasi dan Hematologi. Tidak
hanya itu kami juga berharap Makalah ini bias bermanfaat untuk penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Walaupun demikian,kami menyadari dalam penyusunan Makalah Patient Safety ini
masih banyak kekurangan.Maka dari itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnahkan makalah ini.

Akhir kata,kami berharap semoga makalah ini bias memberikan informasi dan ilmu
yang bermafaat bagi kita semua.kami juga mengucapkan Terima Kasih kepada pembaca
yang telah membaca ini hinggah akhir.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN SUCTION

2.2 TUJUAN SUCTION

2.3 INDIKASI SUCTION DAN KONTRAINDIKASI

2.4 JENIS SUCTION

2.5 UKURAN DAN TEKNAN SUCTION

2.6 PROSEDUR PELAKSANAAN

2.7 SATURAKSI OKSIGEN

2.8 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADEKUTAN


SIRKULASI,VENTILASI DAN TRASPORTASI GAS-GAS PERNAPASAN KE JARINGAN

2.10.PENGUKURAN SATURASI OKSIGEN

2.11. KONSEP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN OKSIGEN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas


sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri. Sebagian
pasien mempunyai permasalahan di pernafasan yang memerlukan memerlukan bantuan
ventilator mekanik dan pemasangan ETT ( Endo Trakeal Trakeal Tube), dimana pemasangan
ETT ( Endo Trakeal Trakeal Tube) masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas.
Pasien yang terpasang ETT ( Endo Trakeal Trakeal Tube) dan ventilator maka respon tubuh
pasien untuk mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret yang mana perlu
dilakukan tindakan suction. Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas
dengan memakai memakai kateter kateter penghisap penghisap melalui melalui nasotrakeal
tube rakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran
pernafasan bagian atas. Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi
sputum, merangsang batuk, mencegah terjadinya infeksi paru. Prosedur ini
dikontraindikasikan pada klien yang mengalami kelainan yang dapat menimbulkan spasme
laring spasme laring terutam terutama sebagai akibat penghisapan melalui trakea isapan
melalui trakea gangguan perdarahan, edema laring, varises esophagus, perdarahan gaster,
infark miokard.

Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan. Oksigen sangat berperan


dalam proses metabolisme tubuh. Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah utama
dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Hal ini telah terbukti pada seseorang yang
kekurangan oksigen akan mengalami hipoksia dan akan terjadi kematian. Kebutuhan oksigen
dalam tubuh harus terpenuhi karena jika kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang, maka
akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal itu berlangsung lama akan
menimbulkan kematian. System yang berperan dalam proses pemenuhan kebutuhan adalah
system pernapaan, persarafan, dan kardiovaskuler. (Andina & Yuni 2017).

Pada manusia, proses pemenuhan kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan cara
pemberian oksigen melalui saluran pernapasan, memulihkan dan memperbaiki organ
pernapasan agar berpungsi secara normal serta membebaskan saluran pernapasan dari
sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen. Mengingat oksigen merupakan kebutuhan
dasar manusia, maka dalam lingkup keperawatan, perawat harus paham dengan manifestasi
tingkat pemenuhan kebutuhan oksigen pada kliennya, serta mampu mengatasi berbagai
masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Itulah sebabnya, perawat perlu
memahami secara mendalam konsep oksigenasi pada manusia. (Andina & Yuni 2017).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dari tindakan suction?
2. Bagaimana prosedur pelaksaanaan tindakan suction?
3. Bagaimana konsep dari tindakan pemasangan oksigen
4. Bagaimana prosedur pelaksanaan tindakan pemasangan oksigen?

1.3 Tujuan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Suction

Suction adalah penghisapan sekret di jalan napas melalui karet/polyethylene


yang dihubungkan dengan mesin suction. Suction merupakan suatu metode untuk
mengeluarkan secret jalan nafas dengan menggunakan alat via mulut, nasofaring atau trakeal.

Suction adalah sebuah prosedur yang digunakan untuk mempertahankan


kepatenan dan kebersihan jalan napas dengan mengeluarkan sekret dari trakea, hidung atau
mulut baik itu dari jalan napas alami (hidung, mulut) maupun atau dari jalan napas buatan
(endotracheal tube, trakeostomi tube).

Suction merupakan tindakan steril yang hanya dilakukan berdasarkan


kebutuhan klien dan bukan merupakan tindakan rutin. Kebutuhan dari tindakan ini dinilai
berdasarkan variasi periodik waktu aliran ekspirasi dan suara pernapasan trakea atau bronkus
yang kasar atau diduga ada sekresi mukus di dalam saluran napas. Alarm dari ventilator yang
menunjukkan peningkatan tekanan jalan napas puncak selama volume yang dikontrol
ventilasi wajib terus-menerus, atau penurunan volume tidal selama mode ventilasi tekanan
yang ditentukan, adanya sekret di dalam tabung endotrakeal atau desaturasi oksigen,
merupakan kemungkinan penyebab lain yang dianggap sebagai indikasi kemudian kebutuhan
untuk penyedotan. Pada klien yang mengalami penurunan kesadaran atau dalam pengaruh
sedatif, pengisapan endotrachea itu sedian setiap 4 jam, bahkan jika tanda tersebut tidak
ditemukan.

2.2 Tujuan Suction

Tujuan penghisapan lendir adalah untuk membersihkan lendir dari jalan


nafas, sehingga patensi jalan napas dapat dipertahankan dan meningkatnya ventilasi serta
oksigenasi. Penghapusan sekret tersebut juga meminimalkan resiko atelektasis. (Erb,
K.,2016).

2.3 Indikasi Suction

Indikasi dilakukannya suction meliputi adanya batuk, sekret di jalan napas, distres
pernapasan, auskultasi terdengar ronchi, peningkatan tekanan puncak pernapasan pada ventilator dan
penurunan saturasi oksigen. Untuk klien yang menggunakan ventilator mekanis, jika pola gigi gergaji
(sawtooth pattern) yang dapat dilihat pada monitor dan atau terdapat suara pernapasan atas trakea
hasil berarti menunjukkan bahwa adanya sekresi tertahan. Adanya peningkatan tekanan puncak
inspirasi selama volume control ventilasi mekanik atau penurunan tidal volume selama ventilasi
pressure-control, penurunan saturasi oksigen dan atau nilai analisa gas darah, sekresi yang kelihatan
pada jalan napas, ketidakmampuan klien untuk menghasilkan batuk spontan yang efektif, distress
pernapasan akut, aspirasi lambung atau sekresi jalan napas bagian atas.
Apabila tindakan suction tidak dilakukan pada klien dengan gangguan bersihan jalan nafas
maka klien tersebut akan mengalami kekurangan suplai O2 (hipoksemia), dan apabila suplai O2 tidak
terpenuhi dalam waktu 4 menit maka dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen.

Dalam melakukan suction kepada pasien harus di pastikan bahwa pasien tersebut memang
diindikasikan untuk dilakukan tindakan suction. Indikasi pasien harus dilakukan tindakan suction
adalah :

1. Pasien yang pita suaranya tidak dapat tertutup karena kelemahan otot epiglotis. 2. Pasien yang
koma dengan produksi sputum meningkat.

3. Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.

4. Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun dengan produksi sputum meningkat.

5. Pasien yang sekretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri sulit untuk

mengeluarkannya.

2.4 Kontra Indikasi Suction

Kontraindikasi dilakukannya suction adalah pada klien dengan peningkatan tekanan


intrakranial karena akan mempengaruhi/ meningkatkan tekanan intrakranial, tekanan darah, dan
denyut jantung secara signifikan.

Adapun kontradiksi yang terjadi apabila dilakukan suction adalah:

1. Hipoksia.

2. Trauma jaringan.

3. Meningkatkan resiko infeksi.

4. Stimulasi vagal (menurunkan heart rate) dan bronkospasme.

2.5 Jenis Suction

1. Manual Suction Pump

Seperti namanya, Manual Suction Pump merupakan alat suction yang digunakan secara
manual, tanpa menggunakan tenaga listrik atau baterai. Cara kerja alat ini umumnya
menggunakan pompa tangan yang disambungkan ke tabung cairan. Jenis suction ini sudah
tidak digunakan lagi oleh kebanyakan rumah sakit atau instansi medis lainnya karena hasil
yang tidak dapat diprediksi dan tidak konsisten.
2. Wall-Mounted Suction Pump

Seperti namanya, Wall-Mounted Suction Pump ini merupakan jenis suction yang dipasangkan
ke tembok dan terintegrasi dengan struktur bangunan. Pada umumnya suction jenis ini ada
pada tempat-tempat yang dimana sang pasien tidak dalam kondisi yang perlu untuk
berpindah-pindah.

3.Portable Suction Pump Portable Suction Pump

merupakan jenis suction yang menonjolkan segi mobilitas dan fleksibilitasnya. Biasanya
suction jenis ini menggunakan tenaga baterai atau listrik. Alat suction ini dapat dibawah
kemana saja sehingga mudah ditemukan pada lokasi-lokasi darurat, strategis dan skenario-
skenario medis tertentu. (Debora, 2012)

2.5 Ukuran dan Tekanan Suction

kanul suction yang direkomendasikan adalah (Lynn, 2011):

a. Anak usian 2-5 tahun : 6-8 F

b. Usia sekolah 6-12 tahun : 8-10 F

c. Remaja-dewasa : 10-16

Tekanan yang direkomendasikan Timby (2013) dijelasan dalam tabel 1

2.6 PROSEDUR PELAKSANAAN

2.7 SATURAKSI OKSIGEN

Anda mungkin juga menyukai