Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“Praktikum Respirasi”

Dosen Pengampu:

Hj. Asrianty Mas’ud, S.Si, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok III/Kelas VC

Ilma Marchamah (1212060057)


Intan Lidia Citra (1212060059)
Meisya Suwarno (1212060076)
Nanda Rifaliansyah (1212060086)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2023

A. TOPIK PRAKTIKUM
Judul Praktikum : Respirasi Tumbuhan
Tanggal Praktikum : Senin, 30 Oktober 2023
Tempat Praktikum : Laboratorium Dasar Kampus I UIN SGD Bandung
Tujuan Praktikum : Mengetahui pengaruh massa & jenis kecambah terhadap laju
pengambilan oksigen pada proses respirasi

B. LANDASAN TEORI
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat menggunakan energi dari sinar
matahari untuk membuat zat makanan (fotoautotrof) melalui proses fotosintesis
(Cronquist, 1981). Pada proses tersebut, air akan dipecah menjadi H2 dan O2, H2
akan digunakan kembali sedangkan O2 akan dilepaskan ke udara. Namun, seperti
makhluk hidup yang lain, tumbuhan juga membutuhkan O2 untuk proses respirasi
(Hutchinson, 1973)
Respirasi adalah suatu proses pengambilan oksigen (O2) untuk memecah
senyawa-senyawa organik menjadi karbondioksida (CO2), air (H2O) dan energi.
Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat
dioksidasi menjadi karbondioksida (CO2) sedangkan oksigen (O2) yang diserap
sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi air (H2O). Substrat respirasi adalah
setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa
yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya
direspirasikan menjadi karbondioksida (CO2) dan air (H2O) (Iskandar, 2011).
Pada hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan
menjadi energi bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP. Dalam sel, ATP digunakan
sebagai sumber energi bagi seluruh aktivitas hidup yang memerlukan energi. Menurut
Campbell et al (2002), aktivitas hidup yang memerlukan energi antara lain, kerja
mekanis (kontraktil dan motilitas), transpor aktif (mengangkut molekul zat atau ion
yang melawan gradien konsentrasi zat), produksi panas (bagi tubuh burung dan hewan
menyusui). Namun, selain ketiga tujuan tersebut, energi dibutuhkan oleh tubuh untuk
transfer materi genetik dan metabolisme sendiri. Jadi respirasi seluler adalah proses
perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi
produk limbah yang berenergi lebih rendah (proses katabolik) pada tingkat seluler.
Pada respirasi sel,oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan
bakarorganik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi
utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti
melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan
kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion
melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi (Lakitan, Benjamin,
2011)..
Tahapan respirasi pada tumbuhan yang pertama, glikolisis kemudian siklus
krebs merupakan jalur katabolik yang menguraikan glukosa dan bahan bakar organik
lainnya. Glikolisis yang terjadi dalam sitosol mengawali perombakan dengan
pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat. Siklus Krebs,
yang terjadi dalam matriks mitokondria menyempurnakan pekerjaan ini dengan
menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida. Dengan demikian, karbon
dioksida yang dihasilkan oleh respirasi merupakan fragmen molekul organik yang
teroksidasi. Sebagian tahap glikolisis dan siklus Krebs ini merupakan reaksi redoks di
mana enzim dehidrogenase mentransfer elektron dari substrat ke NAD+dan
membentuk NADH. Pada langkah ketiga respirasi, rantai transpor elektron menerima
elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut
(biasanya melalui NADH) dan melewatkan elektron ini dari satu molekul ke molekul
yang lain. Pada akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan ion hidrogen dan
oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas pada setiap langkah
rantai tersebut disimpan dalam suatu bentuk yang digunakan oleh mitokondria untuk
membuat ATP. Modus sintesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena sintesis ini
digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron dari makanan ke oksigen
(Campbell, 2012).
Respirasi sangat diperlukan karena reaksi kimia yang terjadi di dalam sel
hewan maupun tumbuhan sangat tergantung pada adanya oksigen (O2), sehingga
diperlukan adanya suplai oksigen (O2) secara terus menerus. Hal ini berarti bahwa
oksigen (O2) merupakan substansi yang sangat penting. Salah satu substansi yang
dihasilkan atau diproduksi oleh reaksi kimia yang terjadi di dalam sel adalah gas
karbondioksida (CO2). Adanya karbondioksida (CO2) yang terlalu banyak di dalam
tubuh harus dihindari, sehingga karbondioksida (CO2) harus segera dikeluarkan dari
tubuh secara terus menerus. Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu
bagian yang sedang tumbuh seperti pada biji yang berkecambah (Hidayat, 1995).

C. VARIABEL BEBAS (X) DAN VARIABEL TERIKAT (Y)


Variabel Bebas (X) : Massa & jenis kecambah (kacang hijau, kacang merah,
jagung)
Variabel Terikat (Y) : Laju konsumsi oksigen dari hasil respirasi

D. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat pengaruh jenis kecambah terhadap laju konsumsi oksigen dari
hasil proses respirasi?

E. HIPOTESIS
H0 : Tidak terdapat pengaruh jenis kecambah terhadap laju konsumsi oksigen dari
hasil proses respirasi
H1 : Terdapat pengaruh jenis kecambah terhadap laju konsumsi oksigen dari hasil
proses respirasi

F. ALAT DAN BAHAN


Tabel I. Alat dalam Praktikum Respirasi

No Nama Alat Jumlah


.
1. Respirator sederhana 1 buah
2. Timbangan digital 1 buah
3. Pipet tetes 1 buah

Tabel II. Bahan dalam Praktikum Respirasi


No Nama Bahan Jumlah
.
1. KOH Disesuaikan
2. Kain kasa Disesuaikan
3. Eosin Disesuaikan
4. Vaseline Disesuaikan
5. Kecambah (kacang hijau, Disesuaikan
kacang merah, dan jagung)

G. LANGKAH KERJA

(1) Setiap jenis (2) Kristal KOH


kecambah ditimbang dimasukkan secukupnya
masing-masing biji dan dibalut dengan kasa
kecambah mempunyai selanjutnya dilipat dan
berat 1,5 gram dan 2 diletakkan dalam botol
gram untuk 6 perlakuan respirometer
(4) Vaseline diberikan (3) Setiap jenis
pada tutup mulut botol kecambah sesuai
secukupnya sehingga perlakuan dimasukkan ke
benar-benar rapat agar dalam respirometer
udara luar tidak sederhana
mempengaruhi tekanan
di dalam botol

(6) Eosin ditetesi pada


(5) Instrumen diletakkan ujung pipa respirometer
pada meja yang datar yang terbuka tepat di
angka nol (0)

(7) Pergerkann eosin


(8) Data dimasukkan ke tersebut diamati dan
dalam tabel pengamatan dicatat kecepatan
dan dihitung jumlah geraknya selama 3x
konsumsi oksigen per dalam jangka waktu
massa (mL/gram) setiap 5 masing-masing 5 menit
menit (3x5 menit) pada setiap
jenis perlakuan

H. DOKUMENTASI LANGKAH KERJA


(1) (2) (3) (4)

(5) (6) (7)


(8)

I. TABEL HASIL PENGAMATAN


Tabel III.
Tabel IV. Dokumentasi
J. PEMBAHASAN

K. PERTANYAAN DAN JAWABAN

L. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terkait peristiwa imbibisi pada biji,
dapat disimpulkan bahwa:
1.

M. REKOMENDASI
N. DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., Bray D, Lewis J.Raff M, Roberts K, and Watson J.D. (1994). Moleculer
Biology of the Cell. 3 ed. Garland Publishing.
Campbell et al. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Campbell et al. 2012.Biologi
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Cronquist, Arthur. (1981). An Integrated System of Classification of flowering plants.
New York: Columbia University.
Hidayat, Estiti B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Hutchinson, J. (1973). The Families Flowering Plants Third Edition. London: Oxford
at The Clarendon Press.
Lakitan, Benjamin. (2011). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pers.
Iskandar, David. (2011). Respirasi. [online]. Tersedia:
http://blog.uad.ac.id/davidiskandar/2011/12/15/respirasi/ [2 November 2023].

Anda mungkin juga menyukai