Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM V

A. Judul Praktikum
Gen Yang Dipengaruhi Seks
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui Pengaruh jenis kelamin pada ekspresi gen yang mengatur
“panjang jari telunjuk”
2. Menentukan genotip diri sendiri
3. Menghintung presentasi insidensi panjang jari telunjuk dari populasi kelas
C. Dasar teori
Gen didefinisikan sebagai interval sepanjang molekul-molekul DNA. Di
mana sebagian besar DNA membawa informasi yang dibutuhkan dalam membuat
protein. Dalam tubuh manusia ternyata memiliki sel-sel dengan jumlah 46
kromosom, dua sex kromosom dan 22 non sex kromosom (autosomal) (Tosida &
kartika, 2011).
Gen merupakan unit DNA yang menyediakan rantai polipeptida dan
RNA, ekspresi suatu gen bergantung posisinya pada kromosom apakah kromosom
autosomal atau kromosom kelamin. Gen autosomal akan terekspresi sama pada
pria dan wanita sedangkan gen gonosomal gen yang terletak pada kromosom
kelamin dapat terekspresi atau tidak bergantung pada letaknya di kromosom x
atau kromosom y. Jika gen terletak di kromosom x dapat diekskresi pada wanita
dan pria namun jika terletak di kromosom y maka hanya akan terekspresi pada
pria (Suryo, 2012).
Gen yang dipengaruhi seks berperan penting dalam proses determinasi
jenis kelamin yang merupakan mekanisme di mana individu makhluk hidup
berkembang menjadi jantan atau betina. pada beberapa spesies jenis kelamin
ditentukan oleh kromosom seks seperti pada manusia dengan kromosom XY pada
jantan dan xx pada betina. Namun, pada spesies lain determinasi jenis kelamin
tidak selalu bergantung pada kromosom seks dan gen yang dipengaruhi seks dapat
berperan dalam mengatur proses ini (Ernawati 2021).

1
Gen juga merupakan butiran-butiran kecil yang terdapat di dalam sel-sel
manusia dari orang tua atau nenek moyang kepada keturunannya dan merupakan
sifat yang diwariskan (kirana, 2019)
Individu atau populasi dapat diduga dengan menggunakan penanda
morfologi metamorfologi yang digunakan merupakan penanda yang didasarkan
pada hereditas meninggal yang. Karakter fenotip bisa digunakan sebagai indikator
yang signifikan untuk yang spesifik dan gen dalam kromosom karena sifat-sifat
yang mempengaruhi morfologi dapat diturunkan (Sudarsono, 2012).
Ekspresi hubungan dominansi dan resesif pada beberapa gen bisa amat
berubah akibat terpapar kondisi-kondisi lingkungan yang berbeda terutama
hormon-hormon seks. Pada sifat-sifat terpengaruh seks genotip heterozigot
biasanya menghasilkan fenotip yang berbeda pada kedua jenis kelamin akibatnya
hubungan dominasi dan resesif Alif alel seolah-olah tampak terbalik. Kita hanya
akan memiliki sifat-sifat yang terpengaruh seks oleh gen gen pengontrolnya
terletak di autosom (Stanfoeld, 2007).
Kita mengenal jenis kelamin suatu individu ada yang jantan dan ada yang
betina kalau pada manusia ada perempuan dan ada pria. Hal ini menunjukkan
bahwa penentuan kelamin ada kaitannya dengan teori pewarisan kromosom.
Ternyata penentuan jenis kelamin suatu individu tidak hanya ditentukan oleh gen
ataupun tingkat susunan kromosom (poloid) dan lain sebagainya ( Tomy, 2016).
Perbedaan antara jenis kelamin pria dan perempuan dipengaruhi oleh gen
autosomal. Hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan internal yaitu perbedaan
kadar hormon kelamin laki-laki dan perempuan. Karena rasio 2D:4D ini
dipengaruhi oleh jenis kelamin, sifat yang diturunkan oleh gen dikenal sebagai
sifat atau karakter contohnya ialah panjang jari telunjuk badan terutama dalam
maturasi tulang umur. Yang sudah berusia 19 tahun tulang jari dari telapak tangan
tidak dapat mengalami pertumbuhan lagi (Agus, 2013).
Beberapa sifat yang diwariskan dan ditentukan oleh gen autosomal
ekspresinya ada yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat tersebut dapat terlihat
pada kedua jenis kelamin tetapi pada salah satu jenis kelamin ekspresinya lebih
sering dibandingkan jenis kelaminnya sendiri semisal kepala botak panjang

2
pendeknya jari telunjuk itu merupakan contoh dari kasus ini. Jari telunjuk yang
lebih pendek bersifat dominan pada laki-laki dan bersifat resesif pada perempuan (
Widianto, 2019).
Gen-gen tidak hanya terdapat pada kromosom somatis tetapi gen-gen juga
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat akan tampak di kedua jenis kelamin, tetapi
salah satu jenis kelamin menampakan ekspresi yang lebih besar dibandingkan
dengan jenis kelamin lainnya. Ekspresi yang paling mudah dilihat adalah panjang
jari telunjuk ekspresi ini gen ini dapat dapat laki-laki dan perempuan berbeda
(Azozan, 2022).
Suatu penelitian menyebutkan bahwa panjang jari dipengaruhi kadar
testosteron ketika bayi masih dalam kandungan, namun panjang pendeknya jari
telunjuk 70% adalah pengaruh gen. Jadi faktor genetik lebih berpengaruh dalam
menentukan panjang jari daripada faktor hormon. Ukuran jari telunjuk dari jari
manis sudah terbentuk sebelum seseorang dilahirkan dan tidak akan berubah
sepanjang hidupnya (Wulansari, 2016).
Apabila kita meletakkan tangan kanan kita di sebuah garis mendatar yang
ser semakin rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut maka dapat
kita ketahui apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang atau lebih pendek dari
jari manis. Pada kebanyakan orang ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis
itu berarti bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek
disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki-laki dan resesif pada
perempuan (Giizsanz, 2012).
Perbedaan panjang jari telunjuk dengan jari manis antara laki-laki maupun
perempuan dipengaruhi oleh gen dominin yang memperlihatkan pengaruhnya
pada individu laki-laki maupun perempuan titik akan tetapi, dalam keadaan
hozoogotik resesif, pengaruh dominan tidak akan terlihat dalam fenotip. Pada jari
telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada seorang laki-laki
(genotip TT/tt) dan telunjuk panjang itu memiliki gen yang resesif terhadap
genotip 2 titik akan tetapi, perempuan telunjuk pendek mempunyai genotip TT,
sedangkan tolong dipanjang mempunyai genotip (Tt/Tt). Perbandingan jarak
telunjuk dan jari manis berhubungan dengan kondisi hormonal saat berada dalam

3
kandungan atau tentunya akan mempengaruhi kepribadian seseorang saat tumbuh
dewasa (Lee, 2016).
Kromosom yang memegang peran utama dalam menentukan jenis kelamin
disebut kromosom seks atau gonosom, sedangkan yang tidak menentukan jenis
kelamin disebut kromosom biasa atau autosom. Perbedaan secara genetik yang
terjadi antara laki-laki dan perempuan ditentukan oleh jumlah gen yang ada pada
kromosom x dan kromosom y. Setiap manusia normal mempunyai 46 kromosom
22 pasang kromosom merupakan kromosom autosomal yang mengkode
karakteristik manusia secara umum serta sifat-sifat spesifik, misalnya warna mata,
bentuk rambut, dan lain sebagainya dan satu panjang kromosom adalah
kromosom seks yang terdiri dari dua jenis yang berbeda secara generis. Laki-laki
secara genetik memiliki satu kromosom x dan 1 y perempuan 2 kromosom x
( Mustofa, 2019).
Panjang jari telunjuk diatur oleh kombinasi faktor genetik dan
lingkungannya termasuk paparan hormon seks dalam kandungan titik penelitian
terbaru mengenai beberapa gen yang berperan dalam pertumbuhan panjang jari
komam termasuk SMoC1 dan LIN28B. Gen home box (HOX) a dan b juga
mengatur perkembangan tubuh termasuk jari tengah dan kaki, pada spesies
vertebrata termasuk manusia (Asia, 2011).
Rasio panjang jari telunjuk terhadap jari manis pada seseorang merupakan
suatu karakter suatu sifat yang diwariskan melalui gen yang ekspresinya
dipengaruhi oleh jenis kelamin (sex influence gene). Panjang jari kedua atau
telunjuk (2D) dari jari ke 4 atau jari manis (4D) telah menjadi perhatian beberapa
ahli karena terkait perbedaan jenis. Rahasia 2D terhadap 4D untuk sebagian besar
laki-laki ternyata lebih kecil daripada perempuan (Konhuber, 2011).
Rasio panjang jari telunjuk dan jari manis (2D:4D) di mana rasio ini
merupakan sifat demosfisme seksual laki-laki dengan telunjuk lebih pendek
daripada jari manis memiliki karakter lebih maskulin, dan dianggap berhubungan
dengan kadar testosteron prenatal yang lebih tinggi atau sensitifitas terhadap
androgen yang lebih besar atau kedua-duanya (Muller dkk, 2011).

4
Rasio panjang jari telunjuk dari jari manis yang umum digunakan sebagai
biomarker non invasif untuk paparan testosteron dalam rahim. Dikatakan juga
bahwa rasio 2D : 4D dapat digunakan sebagai penanda biologis yang cukup
bermakna. Apabila terlihat bahwa alel lebih pendek atau alel pendek dominan
pada laki-laki sedangkan panjang dominan terhadap perempuan hal ini
dikarenakan hubungan dengan androgen sebagai imunosupersan (Ganet, 2018).
Rasio 2D : 4D bisa dihubungkan dengan hormon yang diduga memicu
penyebab terjadinya si drum kroniofasial dan ketidaksesuaian pertumbuhan, jadi
rasio 2D : 4D bisa dijadikan penanda awal munculnya penyakit, kecerdasan,
reproduksi, dan probabilitas bagi pola pertumbuhan rahang. Rasio 2D : 4D lebih
nampak jelas pada jari tangan kanan dibandingkan tangan kiri. Perbandingan rasio
2D : 4D terlihat pada tangan kanan dibandingkan tangan kiri yang disebabkan
karena hubungan antara hormon seks yang didukung oleh faktor navigasi dan
agresi fisik. Namun pada beberapa individu dengan tangan kidal keakuratan
tangan kanan kurang berlaku oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang tepat
bagi rasio 2D : 4D bisa dilakukan pengukuran rasio tersebut pada tangan kanan
dan kiri (Setya dkk, 2017).

5
D. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Gambar Fungsinya
.

1. Pensil 2B Digunakan sebagai alat


untuk menulis dan membuat
garis horizontal.

2. Penggaris Digunakan untuk menggaris


horizontal.

2. Bahan
No Nama bahan Gambar Fungsinya
.

1. Jari tangan Sebagai bahan pengamatan


praktikan pada praktikum.

2. Kertas A4 Digunakan sebagai bahan


untuk membuat hasil
pengamatan.

6
E. Prosedur Kerja
Gen yang dipengaruhi
seks

Membuat garis horizontal pada kertas sebagai tabel


pengamatan.

Meletakan tangan kiri diatas kertas (jari dirapatkan)


hingga ujung jari manis mengenai garis horizontal.
Jari-jari harus benar-benar vertical diatas kertas.

Menandai batas ujung jari telunjuk dan jari manis.

Mengulangi langka 2-3 pada praktikan lainnya


(anggota kelompok).

Menentukan genotip dan kategori jari telunjuk


masing-masing praktikan berdasarkan hasil
pengamatan

Menjelaskan dan menyimpulkan hasil pengamatan


yang telah dilakukan.

7
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Data panjang jari telunjuk praktikan
No Nama/jenis Tanda ujung Tanda ujung Genotip Kategori
kelamin Jari manis Jari telunjuk
1. Andi Darmawan tt 3
Patila/Pria Telunjuk
pendek
2. Hendrawati T. tt 3
Mou/Wanita Telunjuk
pendek
3. Nazwa Djafar/ tt 3
Wanita Telunjuk
pendek
4. Rika Eyato/ tt 3
Wanita Telunjuk
pendek
5. Sri Layla Putri tt 3
Ishak/Wanita Telunjuk
pendek

Tabel 2. Persentase insidensi jari telunjuk dari populasi kelas


Kategori Jenis kelamin (orang) Insidensi (%)
Pria Wanita
1. - - -
2. - - -
3. 1 4 20%

Jumlah pria+ wanitatiap kategori


Insidensi (%) = x 100
Jumlah total populasi kelas

8
5
Insidensi (%) = x 100
24
= 20%

G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikkan melakukan analisis gen yang
dipengaruhi seks, dimana pengamatan kali ini bertujuan agar praktikkan dapat
mengetahui panjang jari telunjuk serta genotip dirinya sendiri. Alat yang di
gunakan adalah kertas untuk mencatat hasil pengamatan yang dilakukan dengan
tangan praktikkan yang di jadikan bahan pengamatannya (ujung jari telunjuk dan
jari manis. Langkah pertama adalah dengan membuat garis horizontal sebagai
penanda dengan ujung jari manis sebagai tanda.
Keragaman genetik antara individu atau populasi dapat diduga dengan
menggunakan penanda morfologi. Penanda morfologi yang digunakan merupakan
penanda yang didasarkan pada hereditas Mendel yang sederhana. Karakter
fenotipe bisa digunakan sebagai indikator yang signifikan untuk gen yang spesifik
dan penanda gen dalam kromosom karena sifat-sifat yang mempengaruhi
morfologi dapat diturunkan (Sudarsono, 2012).
Gen-gen yang terdapat dalam autosom dinamakan gen-gen autosomal,
sedangkan yang terdapat dalam kromosom kelamin dinamakan gen-gen
terpautseks. Peristiwa terdapatnya gen-gen dalam kromosom kelamin dinamakan
terpaut seks. Gen-gennya sendiri disebut gen-gen terpaut seks. Oleh karena
kromosom-X lebih panjang dari kromosom-Y, maka tentunya jumlah terpaut-X
lebih banyak dari pada gen-gen terpaut-Y (Darmawati, 2005).
Beberapa sifat yang diwariskan yang ditentukan oleh gen gonosomal
ekspresinya ada yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat tersebut dapat terlihat
pada kedua jenis kelamin tetapi pada salah satu jenis kelamin ekspresinya lebih
sering dibandingkan jenis kelamin lainnya. Game yang dipengaruhi oleh jenis
kelamin adalah gen gonosomal yang membedakan antara laki-laki dan perempuan
karena dipengaruhi faktor lingkungan internal yakni perbedaan dan hormon
kelamin antara laki-laki dan perempuan (Agus, 2013).

9
Umumnya, penentuan sifat terpaut seks pada manusia ditentukan oleh
kromosom X, walaupun pada beberapa kasus terdapat juga pada kromosom Y.
Selain game yang terdapat pada kromosom kelamin dikenal pula gen-gen yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat akan tampak di kedua jenis kelamin, tetapi
salah satu jenis kelamin menampakan ekspresi yang lebih besar dibandingkan
dengan jenis kelamin lainnya. Keadaan yang demikian disebut dengan seks
influence genus atau biasa disebut dengan gen yang dipengaruhi jenis kelamin
(Agus, 2013).
Hasil pengamatan yang telah dilakukan ialah kelima anggota kelompok 1
memiliki genotip tt (Jari telunjuk pendek) dengan kategorinya 3, dimana ada 1
pria dan 4 wanita yang memiliki kategori 3. Untuk presentase insidensi yang telah
didapatkan sebesar 20%, dimana jumlah pria di ambahkan dengan jumlah wanita
di tiap kategorinya di bagi jumlah total populasi di dalam kelas lalu dikalikan 100
maka akan mendapatkan hasil 20%.
Jari telunjuk yang lebih pendek bersifat dominan pada laki-laki dan bersifat
resesif pada perempuan. Ukuran jari telunjuk dan jari manis sudah terbentuk
sebelum seseorang dilahirkan dan tidak akan berubah sepanjang hidupnya.
Panjang jari telunjuk dibandingkan dengan panjang jari manis merupakan gen
yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Biasanya gen dominan tersebut
memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki maupun perempuan. Akan
tetapi, dalam keadaan homozigot resesif, pengaruh dominan itu tidak akan
menampakan diri dalam fenotip (Widianti, 2014).
Alel-alel yang terdapat pada kromosom kelamin mempunyai frekuensi yang
berlainan jika dibandingkan dengan frekuensi halal yang terdapat pada autosom.
Ini disebabkan karena adanya kromosom kromosom kelamin yang berlainan pada
dua kelamin. Apabila gen itu terletak pada autosom, frekuensi sama, sehingga
masing-masing seks mempunyai peluang yang sama besar untuk menunjukkan
diwariskannya gen tertentu. Tetapi apabila gen itu terletak pada kromosom X,
maka gen itu akan diwariskan menurut pola bersilang. Artinya gen yang terletak
pada kromosom X itu tidak mungkin diwariskan oleh seorang ayah langsung
kepada anak laki-lakinya (Suryo, 2012).

10
H. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita disimpulkan bahwa jari telunjuk yang
lebih pendek bersifat dominan pada laki-laki dan resesif pada perempuan.
Ukuran jari telunjuk dan jari manis sudah terbentuk sebelum seseorang
dilahirkan dan tidak akan berubah sepanjang hidupnya. Hasil yang didapat
pada kelima anggota kelompok memiliki genotip tt (jari telunjuk kecil) dengan
kategori 3 (Telunjuk pendek), dari 1 pria dan 4 wanita.
Untuk presentase isidensi yang telah didapatkan 20%, dimana jumlah pria
ditambahkan dengan jumlah wanita ditiap kategorinya dibagi jumlah total
populasi didalam kelas lalu dikalikan 100%, maka akan mendapatkan hasil
20%.
I. Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya praktikan menguasai materi yang
telah diberikan. Hal in dilakukan agar tidak banyak waktu yang terbuang sia-
sia atau memakan banyak waktu saat praktikum sedang berjalan dan
diharapkan juga selesai tepat waktu

11
DAFTAR PUSTAKA

Agus. R. S. (2013). Penuntun Praktikum Genetika. Makassar : universitas


Hasanuddin.
Asia J. A. (2011). Rasio digit kedua dan keempat: prediktor panjang. Asian
Journal of andrology 13 (5): 711-714.
Azozan, E, A.( 2022). Hipertensi sekunder: gen-gen yang merangsang
perembesom Oldosteron yang berlebihan. Jornal Sains kesehatan
malaysia. 20(2), 51-63.
Darmawati, (2005). Frekuensi dan penyebaran alur golongan darah ABO siswa
SMUN 1 suku bangsa Melayu di kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis
Riau. Jurnal biogenesis. 1(2): 68.
Ernawati, A.(2021). Tinjauan kasus Covid 19 berdasarkan Jenis kelamin
golongan usia, dan kepadatan penduduk dikabupaten paki. Jurnal Litbang.
17(2), 131-146.
Genet M, H. (2010). studi asosios, genom mengidentifikasi. Sembilan lokus baru
untuk rasio jari 2D:4D, yang diduga merupakan biomarter ritsospe aktif
dari paparan testosteron dalam rahim. Oxforo Journal Human Molecular
Genetics. 27(11): 2025-1030.
Gissant,( 2012). Hand bone age bone development. A digital ohas OR Sceletal
maturity. Edidi ke 2. Los angels : springers.
kirana. C.Z. (2019). Pantingnya gen dalam membentuk kepribadian anak
(perspektif pendidikan islam). Dirasah. 2(2).
kornhuber j. Erhard, G. Lenz b. (2011). low digit ratio 2D:4D in Aico holic
dependent Patients. PLOS ONE 6(4):E19332.
lee, C. (2016). Analitycal Models for genetics of Human Traits in Flued. ced By
Sex Current genomics. 17 (5): 160-169.
Mastofa,( 2009). Peran kromosom seks Terhadap perkembangan otak, menjaga
kesehatan. Puerola dedica. 1.

12
Muller DC, Giles G., Basseft j. (2011). Rasio digit kedua hingga keempat
(20:40) dan konsentrasi hormon seks yang bersikulas, dimasa dewasa.
perceptual and motor skill. 94: 171-181.
Setya,m. jehan,m. godwin, to so siya, A. (2013). Sexual dmorphismof digit Rasio
(20:40). In madya pradesh int 1 set study. 4(10): 155-6.
Stanfoeld, W.( 2007). Genetila edisi keempark. Jakarta : Erlangga.
sudarsono,( 2012). Keragaman spesies pala (myristica sp) maluku utara
berdasarkan pada morfologi dan agronomi. Jourrnal. 1(2).
Sudarsono,( 2012). Keragaman spesies pala (myritica , SPP). Maluku utara
berdasarkan penanda morfologi dan agronomi. Jurnal Literasi. (1):2.
Suryo,( 2012). Genetika untuk strata I. Yogyakarta: UGM Press. Hal 43-55.
Tomy Z. (2016). Buku ajar Dasar - pasar sains genetika. Syrah kuala university
Press.
Tosida T, E., utoni, k, D. (2011). Pemodelan sistem pewarisan gen manusia
berdasartan hukum Mandel dengan algoritma Branch and Bound.
Ekologia 11 (1).
Widianti,( 2014). Petunjuk praktikum genetika. FMIPA UNNES. 12-13.
widianto,( 2019). petunjuk praktikum : Genetica-Seseorang : Jurusan biologi
fmipa unnes.
wulansari,( 2016). Pengaruh panjang jari telunjuk tangan dan Jari manis tangan
terhadap Tinggi badan. other Hubs universitas

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai