Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RANGKAI SEKS DAN ABNORMALITAS KROMOSOM


Tentang Kelainan Pada Kromosom X Dan Y

PENYUSUN : GUNAWAN SUDIARTO

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BIOLOGI

STIKes AISYIYAH BANDUNG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER
2014

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A.

LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1

B.

BATASAN PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

C.

TUJUAN ..................................................................................................................................... 2

D.

SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................................................... 2

BAB II..................................................................................................................................................... 3
TINJAUAN TEORITIS .......................................................................................................................... 3
1.

Pengertian Rangkai Sex ( Sex Linkage )..................................................................................... 3

1.

Gen-gen yang terpaut pada kromosom-X ................................................................................... 4

2.

Gen- gen yang terdapat pada kromosom-Y .............................................................................. 10

3.

Rangkai kelamin sempurna dan tak sempurna .......................................................................... 11

BAB III ................................................................................................................................................. 13


KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahirobbi yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam menyelesaikan makalah yang berjudul
RANGKAI SEKS DAN ABNORMALITAS KROMOSOM, Tentang Kelainan Pada
Kromosom X Dan Y .
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak, untuk itu ungkapan terimakasih kami sampaikan kepada :
1.

Bapak Novi Rizal Umam, S.pd. MSi, selaku dosen pembimbing

2.

Teman-Teman Kelas ekstensi S1 Keperawatan

3.

Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang terlibat dalam
penyususunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari

sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan
untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga Makalah ini dapat memberi manfaat terutama bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.

Bandung, November 2014


Penulis

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Gen-gen yang terletak pada kromosom kelamin dinamakan gen rangkai kelamin
(sex-linked genes) sementara fenomena yang melibatkan pewarisan gen-gen ini
disebut peristiwa rangkai kelamin (linkage). Adapun gen berangkai yang adalah
gen-gen yang terletak pada kromosom selain kromosom kelamin, yaitu kromosom
yang pada individu jantan dan betina sama strukturnya sehingga tidak dapat
digunakan untuk membedakan jenis kelamin. Kromosom semacam ini dinamakan
autosom.

Seperti halnya gen berangkai (autosomal), gen-gen rangkai kelamin tidak mengalami
segregasi dan penggabungan secara acak di dalam gamet-gamet yang terbentuk.
Akibatnya, individu-individu yang dihasilkan melalui kombinasi gamet tersebut
memperlihatkan nisbah fenotipe dan genotipe yang menyimpang dari hukum Mendel.
Selain itu, jika pada percobaan Mendel perkawinan resiprok (genotipe tetua jantan
dan betina dipertukarkan) menghasilkan keturunan yang sama, tidak demikian halnya
untuk sifat-sifat yang diatur oleh gen rangkai kelamin.

Gen rangkai kelamin dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan atas macam


kromosom kelamin tempatnya berada. Oleh karena kromosom kelamin pada
umumnya dapat dibedakan menjadi kromosom X dan Y, maka gen rangkai kelamin
dapat menjadi gen rangkai X (X-linked genes) dan gen rangkai Y (Y-linked genes).
Di samping itu, ada pula beberapa gen yang terletak pada kromosom X tetapi
memiliki pasangan pada kromosom Y. Gen semacam ini dinamakan gen rangkai
kelamin tak sempurna (incompletely sex-linked genes). Pada bab ini akan
dijelaskan cara pewarisan macam-macam gen rangkai kelamin tersebut serta beberapa
sistem penentuan jenis kelamin pada berbagai spesies organisme.

B.

BATASAN PEMBAHASAN
1. Apa pengertian dari SEX LINKAGE dan penyebabnya ?
2. Apa pengaruh gen-gen yang terpaut kromossom X pada hewan dan manusia
beserta contoh kelainanya yang disebabkan oleh gen resesif dan dominan?
3. Apa pengaruh gen-gen yang terpaut kromossom Y pada manusia beserta contoh
kelainannya?
4. Apa pengaruh gen pada jenis kelamin beserta contohnya?

C.

TUJUAN
a. Tujuan Umum
Dengan adanya makalah ini kita dapat lebih mengetahui tentang pauatan sex,
rangkai kelamin, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rangkai kelamin
tersebut, gen-gen yang terdapat pada kromosom-X, gen-gen yang terdapat pada
kromosom-Y, dan kelainan pada kromosom tersebut.

b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui arti SEX LINKAGE dan penyebabnya
2. Untuk mengetahui pengaruh gen yang terpaut kromosom-X pada hewan dan
manusia beserta contoh kelainannya yang disebabkan oleh gen resesif dan
dominan
3. Untuk mengetahui pengaruh gen-gen yang terpaut kromosom-Y pada manusia
beserta contoh kelainannya
4. Untuk mengetahui pengaruh gen pada jenis kelamin beserta contohnya

D.

SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I

: PENDAHULUAN

BAB II

: TINJAUAN TEORITIS

BAB III

: KESIMPULAN

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Rangkai Sex ( Sex Linkage )
Kromosom merupakan bagian dari sel yang membawa gen-gen dan gen-gen ini
selama terjadi proses pembelahan meiosis, mempunyai kelakukan berdasarkan
prinsip-prinsip Mendel, yaitu memisah secara bebas. Akan tetapi prinsip Mendel ini
hanya

berlaku

apabila

gen-gen

letaknya

lepas

satu

sama

lain

dalam kromosom. Jumlah gen dalam suatu organisme jauh melebihi jumlah
pasangan kromosom. Tiap-tiap kromosom mengandung banyak gen, beberapa
diantaranya tidak memisah dengan bebas. Meskipun gen tersebut secara fisik saling
bertaut pada kromosom, tetapi kombinasi baru dapat terjadi dengan adanya pindah
silang (Crossing over), yaitu pertukaran bahan DNA antara kromatid yang bukan
berasal dari satu kromosom (non-sister chromatids). Keragaman genetik didalam
suatu species merupakan akibat dari adanya peristiwa rekombinasi antar gen-gen yang
bertautan. Disamping itu, hubungan gen bertaut (linkage) dapat digunakan untuk
memperkirakan perubahan nisbah fenotipe dan genotipe dalam persilanganpersilangan yang berbeda (Crowder, 1988).

Salah satu dari keempat kelompok gen berangkai atau keempat pasang kromosom
pada D. melanogaster tersebut, dalam hal ini kromosom nomor 1, disebut sebagai
kromosom kelamin. Gen-gen yang terletak pada kromosom kelamin dinamakan gen
rangkai kelamin (sex-linked genes) sementara fenomena yang melibatkan pewarisan
gen-gen ini disebut peristiwa rangkai kelamin (linkage). Adapun gen berangkai
yang adalah gen-gen yang terletak pada kromosom selain kromosom kelamin, yaitu
kromosom yang pada individu jantan dan betina sama strukturnya sehingga tidak
dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin. Kromosom semacam ini
dinamakan autosom.

Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y dijajarkan,


maka akan dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog (sama bentuk dan
panjangnya) dan bagian tak homolog.

Kromosom kelamin pada manusia dibedakan atas 3 bagian :


1. Bagian dari kromosom X yang homolog dengan bagian dari kromosom Y.
Bagian ini tidak panjang dan pada bagian ini terletak gen-gen yang
memperlihatkan rangkai kelamin tak sempurna.
2. Bagian dari kromosom X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari
kromosom Y. Bagian ini panjang sekali dan disini terletak gen-gen yang
memperlihatkan rangkai kelamin sempurna, yaitu gen-gen yang lazim
menunjukkan sifat rangkai kelamin, seperti buta warna, hemofilia. Gen-gen ini
biasanya dinamakan gen-gen rangkai X.
3. Bagian dari kromosom Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari
kromosom X. Bagian ini pendek sekali dan disini terletak gen-gen yang biasa
dinamakan gen-gen rangkai Y, seperti yang menyebabkan Hypertrichosis.

Sifat keturunan yang timbul karena pengaruh gen rangkai Y ini disebut holandrik,
sedang gennya disebut gen holandrik, karena hanya diwariskan kepada laki-laki
saja.(Suryo, 1984).

Contoh sifat yang dibawa oleh gen terpaut X pada manusia misalnya hemofilia, buta
warna merah hijau, anondontia, dan sindrom Lesch Nyhan. Sedangkan pada lalat
Drosophila adalah warna mata. Sifat yang dibawanya oleh gen terpaut Y pada
manusia misalnya hipertrikosis dan hipofosfatemia. (Yatim, 1983).

1. Gen-gen yang terpaut pada kromosom-X


1. Rangkai kelamin pada Drosopila
Adanya rangkai kelamin mula-mula ditentukan oleh T.H. Morgan dalam
percobaan-percobaanya

dengan

lalat

buah

drosopila

melanogaskar.

Ia

mendapatkan lalat berwarna putih. Lalat ini merupakan mutan (mengalami


perubahan gen), karena lalat normal bermata merah. Pada waktu lalat jantan
4

berwarna putih dikawinkan dengan lalat betina normal (bermata merah), maka
semua lalat F1 baik jantan maupun betina bermata merah. jika lalat-lalat F1 ini
dikawinkan, maka lalat-lalat F2 memperlihatkan perbandingan 3 bermata merah :
1 bermata putih. Perbandingan ini memberi petunjuk bahwa merah adalah
dominan terhadap putih. Kecuali itu, semua lalat F2 yang betina bermata merah,
sedangkan separuh dari jumlah lalat jantan bermata putih, dan dapat diambil
kesimpulan bahwa gen resesif hanya memperlihatkan pengaruhnya pada lalat
jantan saja. Karena itu, Morgan berpendaat bahwa gen menentukan warna mata
ini terapat pada kromosom-X
Andaikan gen dominan W menentukan warna merah, sedangkan alelnya resesip w
untuk mata putih , maka percobaan morgan:

P:

W x

Mata merah

Ovum :W

m. putih

sperma : w

F 1 : Ww : mata merah ( betina ) : 50 %


WW : mata merah ( jantan ) : 50 %

F 2 : WW ( m. Merah betina ) : 25 %
WW ( m. Merah jantan ) : 25 %
Ww ( m. Merah betina ) : 25 %
ww ( m. Putih jantan ) : 25 %

Oleh karena itu lalat jantan hanya memilki sebuah kromosom-X sedangkan
kromosom-Y tidak mengandung gen tersebut,maka lalat jantan dikatakan bersifat
hemizigotik.
Hasil penyelidikan selanjutnya menyatakan,bhwa ada kira-kira 20 gen yang
terdapat pada kromosom-X dari lalat Drosophila.
5

2. Rangkai kelamin pada manusia


A. Disebabkan oleh Gen resesip.
1) Buta warna merah - hijau (selanjutnya disebut buta warna)
Penyakit ini hereditas dan disebabkan oleh gen c (berasal dari kata
colorblind) yang terdapat pada kromosomX. Alelnya dominan C
menentukan orang tidak buta warna (normal). Jika orang perempuan
normal (homozigotik) kawin dengan seorang laki laki buta warna maka
semua anaknya akan normal. Ini disebabkan karena ginospermium yang
membawa gen dominan C sehingga zigot mempunyai genotip Cc.
Berhubungan C dominan terhadap c maka individu Cc adalah normal.
Keturunan yang menerima kromosom Y menjadi anak laki laki.

1.
Bagaimana jika kasusnya terbalik? Perempuan buta warna kawin
dengan laki laki normal? Maka jawabannya!!!

Sumber gambar : kvhs.nbed.nb.ca

Semua anak perempuan akan normal sedangkan semua anak laki laki
menderita buta warna.

2) Anodontia
anodontia adalah kelamin herediter yang menyebabkan orang tidak
mempunyai gigi seumur hidup sejak lahir. Kelainan ini ditentukan oleh
gen resesip a yang terdapat pada kromossom X, sehingga penderita
tidak mempunyai benih gigi dalam tulang rahang. Alel dominan A
menentukan orang bergigi normal. Pasangan gen ini diwariskan dari
orang tua kepada anak-anaknya seperti halnya buta warna.

3) Hemofilia
Dikenal tiga jenis penyakit hemophilia:
a. Hemophilia yang lazim dikenal, disebut juga Hemophilia A,
penderita tidak memiliki factor pembekuan darah, yang
dinamakan FAH (factor anti hemophilia).
b. Penyakit Christmas atau Hemofilia B , penderita tidak memiliki
factor PTK (plasma tromboplastin komponen). Hemophilia A
enam kali lebih sering dijumpai daripada penyakit Christmas.
c. Hemophilia C, hemophilia C tidak disebabkan oleh gen resesif
dalam kromosom X, melainkan oleh gen resesif yang jarang
dijumpai dan terdapatnya pada autosom. Tidak ada 1% dari kasus
hemophilia adalah kasus ini. Penderita tidak mampu membentuk
zat plasma tromboplastin anteseden (PTA).

4) Sindrom Lesch-Nyhan
Penyakit ini ditimbulkan oleh adanya pembentukan purin yang
berlebihan, terutama pada basa guanine. Penyebabnya penderita tidak
mampu

membentuk

enzim

hipoxantin-guanin

phosporibosil

transferase (HGPRT) yang diikuti bertambah aktifnya enzim serupa


ini seperti adenine phoporibosil trasferase (APRT). Sebagai hasil dari
metabolism purin yang abnormal, seperti misalnya kejang otot yang
tidak disadari serta menggeliatkan anggota kaki dan jari-jari tangan.
7

Kecuali itu ia juga tunamental, menggigit serta merusak jari-jari


tangan dan jaringan bibir dan ia juga menunjukkan tanda-tanda
kerusakan pada kerinjal, sukar menelan dan sering muntah-muntah.

5) Hidrosefalia terangkai-X
Suatu penyakit yang ditandai dengan besarnya kepala karena adanya
penimbunan cairan cerebrospinal didalam ruang otak. Dengan
mengumpulnya cairan cerebrospinal itu terjadilah tekanan yang
mengakibatkan gangguan mental, kehilangan kemampuan bergerak
dan sering kali penderita cepat meninggal dunia. Penyebabnya
adanyta gen resesif terangkai X. dalam keadaan normal cairan
cerebrospinal berguna untuk menjaga otrak terhadap goncangan.
Cairan ini dibentuk didalam empat ruang otak, berputar didalam
ruang itu dan mengelilingi otak untuk dihisap dalam aliran darah.
Apabila hubungan antara ruang-ruang otak itu terhalang atau sangat
sempit maka cairan itu akan terkumpul mempertinggi tekanan
didalam ruang otak dan merusak jaringan otak disekelilingnya. Dan
tanda pertama dari hidrosefali ialah membesarnya kepala bayi untuk
waktu sekitar 6 bulan setelah kelahiran.

B. Disebabkan oleh Gen Dominan


Penderita perempuan lebih banyak daripada laki-laki
Sifat utama dari penurunan gen dominan terangkai X lakilaki pembawa gen dominan akan mewariskan gen-gennya
kepada semua anak perempuan dan tidak kepada anak laki-laki.

Gigi coklat ( Brown teeth )


Gigi berwarna coklat , mudah rusak karena kekurangan email.
Ditentukan oleh gen B dengan alelnya b yang menentukan gigi
normal.
B- : bergigi coklat
Bb : bergigi normal
P:

bb

XX

B
XY

Gamet :
F1

: Bb = , bergigi coklat, spt ayahnya : 50%


b- = , bergigi normal, spt ibunya : 50%

3. Rangkai kelamin pada binatang menyusui


Telah diketahui bahwa penentuan jenis kelamin pada binatang menyusui
mengikuti tipe XY. Binatang betina adalah XX, sedangkan binatang jantan
adalah XY. Contoh yang indah dapat diikuti pada warna kuning.
B = gen untuk warna hitam
b = gen untuk warna kuning
Bb = genotip untuk kucing belang
P:

bb ><
kuning

hitam

gamet: b
F1

B_

: Bb = betina kucing belang tiga(kucing calico)


b_ = jantan kucing kuning

Perkawinan antara kucing jantan berwarna hitam dengan kucing betina


berwarna kuning akan menghasilkan anak kucing betina berwarna belang tiga
(hitam-kuning-putih) yang disebut juga kucing calico, dan kucing jantan
bewarna kuning. Oleh karena kucing calico itu heterozigotik (Bb), maka pada
umumnya ia mempunyai kelamin betina. Kucing jantan tidak mungkin
heterozigot, sebab hanya memiliki kromosom X saja.

4. Rangkai kelamin pada ayam

Penentuan jenis kelamin pada ayam mengikuti tipe ZO. Ayam jantan adalah
homogametic (ZZ), sedangkan yang betina heterigametik (ZO). Kromosom
kelamin Z identik dengan kromosom X. pada ayam pun dikenal gen-gen yang
terdapat pada kromosom kelamin, misalnya:
B = gen untuk bulu bergaris-garis (blorok)
b = gen untuk bulu polos
P:

BO
ZO

><

bb
ZZ
9

bulu
bergaris-garis
F1:

bulu
polos

Bb =jantan bulu bergaris-garis


Bo =betina bulu polos

F2:

Bb = jantan bulu bergaris-garis


bb = jantan bulu polos
BO =betina bulu bergaris-garis
bO = betina bulu polos

perkawinan antara ayam jantan berbulu polos dengan ayam betina berbulu
bergaris-garis
Perkawinan antara ayam jantan berbuilu polos dengan ayam betina
berbulu bergaris-garis menghasilkan anak ayam jantan berbulu bergaris-garis
dan anak ayam betina berbulu polos. Disini pun nampak adanya cara
mewariskan bersilang. Jika diteruskan ke F2, maka separioh dari jumlah anak
ayam jantan akan berbulu bergaris-garis, sedangkan separoh lainnya berbulu
polos. Demikian pula halnya dengan anak-anak betina.

2. Gen- gen yang terdapat pada kromosom-Y


Kromosom Y jauh lebih sedikit mengandung gen-gen, karena memang lebih pendek
ukurannya jika dibandingkan dengan kromosom X. Oleh karena kromosom Y dimiliki
oleh orang laki-laki saja, tentunya musah dimengerti bahwa sifat keturunan yang
ditentukan oleh gen pada kromosom Y hanya akan diwariskan kepada keturunan lakilaki saja. Contoh yang terkenal pada manusia adalah Hypertrichosis, yaitu
tumbuhnya rambut pada bagian-bagian tertetu di tepi daun telinga. Kelainan ini
disebabkan oleh gen resesif h yang terapat pada kromosom Y. Perkawinan antara lakilaki Hypertrichosisdengan perempuan normal akan mempunyai anak laki-laki yang
semuanya hypertrichosis, tetapi tiada seorang anak perempuan pun yang menerima
sifat keturunan itu. Hypertrichosis lebih sering dijumpai pada bangsa Pakistan dan
india.

P:

F1 :

XX ><

Xh

normal

Hypertrichosis

XX = perempuan normal
10

Xh = laki-laki hypertrichosis

Selain hypertrichosis , dikenal 2 macam lagi gen terangkai kromossom Y yaitu


Webbed toes (Tumbuhnya kulit diantara jari tangan & kaki tampak selaput kulit spt
katak/burung air. Disebabkan oleh gen resesif wt ), dan Hystric Gravior
(Pertumbuhan rambut panjang & kaku dipermukaan tubuh menyerupai landak.
Disebabkan oleh gen resesif hg, alelnya Hg normal).

3. Rangkai kelamin sempurna dan tak sempurna


Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y dijajarkan,
maka akan dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog (sama bentuk dan
panjangnya) dan bagian tak homolog.

Gen yang pengaruhnya terbatas pada jenis kelamin tertentu

Pada orang laki-laki dikenal tanda-tanda kelamin sekunder, seperti kumis, janggut,
dan suara besar, walaupun banyak juga laki-laki yang tidak berkumis, tak berjanggut
dan memiliki suara kecil. Pada orang perempuan tanda itu berupa tumbuhnya
payudara. Tanda kelamin sekunder itu dipengaruhi oleh hormone kelamin. Kegiatan
hormon ini dipengaruhi oleh gen-gen yang ekspresinya terbatas pada salah satu jenis
kelamin saja (sex limited genes), walaupun gen-gen tersebut terdapat pada kedua jenis
kelamin. Ada beberapa sifat keturunan yang dipengaruhi oleh gen-gen semacm ini,
misalnya warna kupu semanggi.

Kupu jantan selalu bewarna kuning, tetapi yang betina dapat kuning dan putih. Warna
putih dominan, tetapi nhanya memperlihatkan diri pada kupu betina. Jika P
merupakan gen untuk warna putih (pada kupu betina saja, sedangkan p untuk warna
kuning, maka kegiatan gen tersebut sebagai berikut:

Genotip

Kupu Jantan

Kupu Betina

PP

Kuning

Putih

11

Pp

Kuning

Putih

Pp

Kuning

Kuning

Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki/jantan


maupun perempuan/betina. Baru dalam keadaan homozigotik resesif, pengaruh
dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotip. Disini akan diterangkan
gen-gen yang dominansinya bergantung dari jenis kelamin individu.

a. Kepala Botak
Kepala botak ini bukan karena penyakit melainkan karena factor keturunan.
Biasanya kepala botak baru akan terlihat setelah umur 30 tahun. Mula-mula
kepala botak disebabkan oleh gen yang terdapat di kromosom kelamin, seperti
halnya dengan butawarna. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa seorang
ayah yang mempunbyai kepala botak dapat mempunyai anak laki-laki yang botak
pula. Keyataan ini membuktikan bahwa dugaan tersebut diatas tidak dapat
dibenarkan, karena andakata gen untuk gen berkepala botak itu terdapat pada
kromosom X maka tidak mungkin ayah dan anaknya laki-laki mempunyai sifat
yang sama. Andaikata gen itu terdapat pada kromosom Y, maka dugaan itupun
tidaka dapat dibenarkan, mengingat bahwa ada perempuan yamg memiliki kepala
botak. Jadi kesimpulannya adalah bahwa kepala otak itu desebabkan oleh gen
yang dipengaruhi oleh jenis kelamin(Sex Influence Genes).
P:

bb

Tidak botak

F1: Bb

><

BB
botak

anak laki-laki botak


Anak perempuan tidak botak

b. Panjang Jari Telunjuk terhadap jari manis


Apabila kita meletakkan tangan kita pada suatu alas dimana terdapat sebuah garis
mendatar demikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut,
maka dapat kita ketahui, apakah jari telunkuj kita akan lebih panjang ataukah
lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang
dominan pada orang laki-laki, tetapi resesif pada orang perempuan.

12

Genotip

Laki-laki

Perempuan

TT

Telunjuk pendek

Telunjuk pendek

Tt

Telunjuk pendek

Telunjuk panjang

Tt

Telunjuk panjang

Telunjuk panjang

BAB III
KESIMPULAN

Dari makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa individu itu memiliki dua mcam
kromosom yaitu autosom dan sexkromosom. Oleh karena itu individu betina dan jantan
memiliki autosom yang sama. Maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom
diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya tanpa membedakan sex. Selain gen-gen
atosoma juga dikenal pula gen-gen yang terdapat didalam kromosom kelamin, dan peristiwa
ini disebut rangkai kelamin (Sex Linkage). Dan gen-gen yang terdapat atau terangkai pada
kromosom kelamin dinamakan gen terangkai kelamin (Sex-linked Genes). Dengan demikian
dapat dibedakan gen terangkai-X yang terangkai pada kromosomX(X-linked genes), dan gen
terangkai ini yaitu gen yang terangkai pada kromosomY (Y-linked genes).

13

DAFTAR PUSTAKA

Suryo. 1984.Genetika. Jogjakarta : Gajah Mada Universitas Pres.


Suryo. 2003. GENETIKA MANUSIA. Jogjakarta : Gajah Mada Universitas Pres.
http://zaifbio. Wordpress. Com/2010/01/13/GENETIKA MANUSIA/.

14

Anda mungkin juga menyukai