Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta


Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XII/1
Topik : Pautan dan Pindah Silang
Alokasi Waktu : 10 JP (5 pertemuan X 2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)


1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen
dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahkluk
hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.6. Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang .
4.6. Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk
hidup.
2.1.1. Menunjukan perilaku berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi
pada saat mempresentasikan perbedaan pautan dan pindah silang.

Pertemuan 1
3.6.1. Menjelaskan determinasi seks pada makhluk hidup.
3.6.2. Menjelaskan pengertian pautan gen dan pindah silang
Pertemuan 2
3.6.3. Mencontohkan peristiwa pautan gen pada Drosophila melanogaster.
3.6.4. Membedakan antara pautan dan pindah silang.
3.6.5. Menghitung nilai pindah silang.
Pertemuan 3
4.6.1. Mengidentifikasi kasus pautan dan pindah silang.
4.6.2. Membuat diagram pautan dan pindah silang.
4.6.3. Menyajikan diagram pautan dan pindah silang.
Pertemuan 4
3.6.6 Menjelaskan definisi gagal berpisah dan gen lethal
3.6.7 Menjelaskan mekanisme gagal berpisah
3.6.8 Menjelaskan serta memberi contoh jenis-jenis gen lethal
3.6.9 membedakan gen lethal dominan dan gen lethal resesif
Pertemuan 5
4.6.4. Melakukan percobaan simulasi mekanisme gagal berpisah dan gen lethal
4.6.5. Menyajikan data simulasi mekanisme gagal berpisah dan gen lethal
4.6.6. Mempresentasikan mekanisme gagal berpisah dan gen letal

63
D. Materi Pembelajaran
Prinsip pewarisan sifat yang diajukan Mendel berlaku bagi banyak ciri dan sifat yang diturunkan.
Akan tetapi, pola pewarisan sifat yang ada di alam lebih beraneka ragam. Di antaranya penentuan
(determinasi) jenis kelamin dan gen pautan seks.
Determinasi Seks
Deteminasi seks, seperti halnya penentuan ciri khas lain dari makhluk hidup, diturunkan dari
induk kepada turunannya. Mekanisme penentuan jenis kelamin ini melalui mekanisme yang sama
dengan penentuan ciri lain.
penentuan jenis kelamin satu individu bergantung pada kromosom seks. Penentuan ini dilakukan
semenjak pembentukan gamet dan proses fertilisasi. Berdasarkan tipe kromosom dan makhluk
hidup yang memilikinya, determinasi seks dapat dibedakan atas tipe XY, Z , XO, dan ZO.
1. Tipe XY
Determinasi seks berdasarkan kromosom tipe XY ini berlaku pada manusia, sebagian hewan, dan
tumbuhan. Pada betina, memiliki jenis kromosom seks XX, sedangkan jantan memiliki jenis
kromosom seks XY.
Jika diperhatikan, kromosom dalam sel tubuh, misalnya pada lalat Drosophila, berada dalam
keadaan berpasangan dengan kromosom homolognya. Pada lalat Drosophila betina, Anda dapat
dengan mudah mengelompokkan 8 buah kromosom dalam empat pasangan. Akan tetapi, pada
lalat jantan, hal tersebut berbeda. Anda dapat mengelompokkan enam buah kromosom dalam tiga
pasang kromosom sama, tetapi masih terdapat dua kromosom yang tidak mirip. Kedua kromosom
ini, yaitu kromosom X dan Y.

Sel jantan dan betina pada lalat buah

Kromosom X dan Y diberikan dari satu sel ke sel keturunannya seperti kromosom lain, kecuali
saat proses meiosis. Sel tubuh betina memiliki sepasang kromosom X sehingga saat meiosis dan
pembentukan gamet, semua sel gamet betina memiliki kromosom X. Adapun sel tubuh jantan
memiliki kromosom X dan Y sehingga saat meiosis dan pembentukan gamet, terdapat gamet
dengan kromosom X dan gamet dengan kromosom Y.
Melalui fertilisasi, gamet jantan melebur dengan gamet betina menghasilkan individu XX (betina)
dan XY (jantan) dengan perbandingan fenotipe 1:1. Oleh karena itu, kemungkinan didapat
individu jantan adalah 50% dan betina 50%.
Mekanisme kromosom X dan Y juga terjadi pada manusia dan menghasilkan jenis kelamin laki-
laki dan perempuan dengan kemungkinan yang sama. Apa yang terjadi pada gen-gen yang
terdapat di kromosom X atau Y? Jawaban ini kali pertama ditemukan oleh Thomas Hunt Morgan,
bahwa pewarisan sifat dapat berpautan dengan jenis kelamin. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda
temukan pada bahasan pautan seks.

2. Tipe ZO
Penentuan jenis kelamin berdasarkan tipe ini berlaku pada beberapa unggas, kupu-kupu, reptil,
dan beberapa jenis ikan. Penentuan jenis kelamin tipe ini kebalikan dengan tipe XY. Jika manusia
laki-laki XY dan perempuan XX, pada tipe ini terjadi kebalikannya. Untuk menghindari
kekeliruan, maka dipakai lambang ZZ untuk jantan dan Z untuk betina.

3. Tipe XO
Pada tipe ini, kromosom seks atau gonosom yang dimiliki jantan hanya X saja (XO), sedangkan
betina XX. Penentuan jenis kelamin tipe ini berlaku pada beberapa jenis serangga, seperti kutu,
belalang, serta anggota Orthoptera dan Heteroptera lain.
4. Tipe Ploidi
Penentuan jenis kelamin tipe ini tidak ditentukan oleh kromosom kelamin, tetapi ditentukan oleh
jumlah set kromosom yang dimiliki. Pada lebah, betina memiliki jumlah kromosom diploid (2n)
hasil fertilisasi. Adapun lebah jantan merupakan individu haploid (n) yang dapat tumbuh dan

64
berkembang menjadi individu utuh meskipun tidak dibuahi. Proses ini disebut juga
partenogenesis.

Pautan
Pautan adalah ikatan dua gen atau lebih yang terletak pada kromosom yang sama dan selalu
memisah bersama sama. Pautan dibedakan menjadi dua : Pautan pada autosomal dan pautan pada
kromosom seks.
Pautan autosomal/pautan gen menurut Morgan adalah gen–gen yang terletak pada kromosom
yang sama tidak dapat bersegrasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama. Misalnya :
persilangan pada lalat buah. Abu abu sayap normal dengan lalat buah hitam sayap vestigial, bila
gen BV, dan bv terletak pada kromosom yang sama.
Pautan seks adalah suatu sifat yang diturunkan yang tergabung dalam gonosom. Gen yang ada
dalam setiap makhluk hidup sangat banyak,sedangkan kromosom yang ada hanya sedikit. Hal
tersebut mengakibatkan di dalam satu kromosom terdapat lebih dari satu gen.

Pindah silang/Crossing over.


Pindah silang merupakan peristiwa pertukaran gen–gen suatu kromatid dengan gen–gen kromatid
homolognya yang terjadi pada saat pembelahan miosis bagian kromatid yang berdekatan dari
kromosom homolog tidak selalu berjajar berpasangan dan beraturan, tetapi saling melilit. Pindah
silang terjadi pada saat fase profase akhir atau metafase pada mitosis I.

Gagal Berpisah (Non Disjunction)


Gagal berpisah (non disjunction) merupakan kegagalan kromosom homolog untuk memisahkan
diri saat pembelahan meiosis. Akibatnya terdapat gamet yang lebih atau kurang jumlah
kromosomnya.
Contohnya persilangan antara Drosophilla melanogaster dimana lalat betina mengalami gagal
berpisah. Lalat betina yang mengalami gagal berpisah membentuk tiga macam kemungkinan
gamet yaitu X, XX, dan 0. Bila lalat jantan yang mengalami gagal berpisah kemungkinan
gametnya adalah X, Y, XX, YY, dan 0.
P : XY x XX (gagal berpisah)
G : X X
Y XX
0
F : XX : betina normal
XY : jantan normal
XXX : betina super (biasanya mati)
XXY : betina (fertil)
XO : jantan (steril)
YO : jantan (lethal)
Gamet hasil gagal berpisah pada:
– betina : X, XX, 0
– jantan : X, Y, XX, YY, 0

Gen Lethal
Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila dalam
keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal resesif.
Lethal dominan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.
Contoh: persilangan antara tikus kuning dengan sesamanya
p : tikus kuning x tikus kuning
Kk Kk
F : KK : tikus kuning (lethal)
2Kk : tikus kuning
kk : normal

Rasio fenotif yang hidup antara tikus kuning : normal = 2 : 1 karena tikus kuning homozigot
dominan selalu lethal.
Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif.

65
Contoh: persilangan antara jagung berdaun hijau dengan sesamanya
p : jagung berdaun hijau x jagung berdaun hijau
Hh Hh
F : HH : berdaun hijau
2Hh : berdaun hijau
hh : berdaun pucat (albino) – lethal
Dari pesilangan di atas hanya tiga yang kemungkinannya dapat hidup yaitu yang bergenotif HH
dan Hh. Sedangkan yang bergenotif hh mati karena tidak dapat membentuk klorofil.

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik 15 menit
Pendahuluan menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan
dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru member apersepsi tentang pola-pola
pewarisan sifat menurut Mendel dan
penyimpangannya.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
pertanyaan-pertanyaan ringan tentang
penyebab adanya penyimpangan pola
pewarisan sifat dari Mendel; “Peristiwa apa
sajakah yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan pola pewarisan dari Mendel?”.
f. Guru menjelaskan indikator pembelajaran
kemudian menjelaskan konsep dasar
pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti Orientasi Mengamati 5 menit
**) peserta didik Peserta didik mengamati diagram persilangan
pada masalah yang menunjukkan bahwa pasangan suami istri
bisa mendapatkan keturunan yang berbeda jenis
kelaminnya.
Diagram Persilangan;
P ; XY X XX
G X X
Y
F XX dan XY

Menanya
1)

10 menit
Pada tahap ini guru membantu peserta didik
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah
determinasi seks,
Peserta didik dikelompokkan secara heterogen,
masing-masing mengkaji lembar kegiatan non
eksperimen.

Mengumpulkan informasi
Peserta didik dengan teliti menggali dan

66
Meng- mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
organisasi- terkait dengan pola penurunan jenis kelamin.
kan peserta 5 menit
didik Mengasosiasi
Dalam kelompok diskusi, peserta didik dapat
saling bekerja sama, menghargai pendapat orang
lain untuk mengasosiasi/mendiskusikan hal-hal
terkait dengan pola penurunan jenis kelamin dan
Membimbing sebagai panduan, mendiskusikan pertanyaan 20 menit
penyelidikan yang ada di lembar kerja.
individu dan
kelompok Mengomunikasikan
Peserta didik dalam kelompok membuat laporan
Mengemban tentang hasil diskusi dan mempresentasikan hasil
gkan dan diskusi ke depan kelas. 20 menit
menyajikan
Peserta didik berdiskusikan secara klasikal,
hasil karya
kemudian menyimpulkan:
Tentang determinasi seks.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai
materi yang telah dipelajari siswa
Menganalisa
dan 5 menit
mengevalua-
si proses
pemecahan
masalah
Kegiatan a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10 menit
Penutup untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi
yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya tentang peristiwa pautan
dan pindah silang beserta contoh-contohnya.

2. Pertemuan Kedua
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik 15 menit
Pendahuluan menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan
dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang pola-pola
pewarisan yang menyimpang dari pola
pewarisan sifat menurut Mendel.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
contoh-contoh yang di dapat dari pengerjaan
tugas tentang peristiwa pautan gen.

67
Kegiatan Inti Orientasi Guru menjelaskan indikator pembelajaran 5 menit
**) peserta didik kemudian menjelaskan konsep dasar
pada masalah pembelajaran yang akan dilakukan.

Mengamati
Peserta didik mengamati diagram persilangan
yang menunjukkan persilangan monohibrid,
dihibrid dan persilangan yang menunjukkan
pautan seks pada kucing kaliko.

Diagram Persilangan;
Persilangan Monohibrid untuk sifat tinggi
tanaman
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D d

F1 : Tinggi
Dd

Persilangan dihibrid ;
P1 ♀ RRpp >< ♂ rrPP
rose pea
G Rp rP
F1 RrPp = 100% walnut

Persilangan pada pautan seks


P1 XBXB >< XbY
Kuc Hitam Kuc oranye
G XB Xb , Y
F1 X X = Kucing betina kaliko
B b

XBY = Kucing jantan hitam

Alaternatif lain, Guru dapat menunjukkan


gambar-gambar/peristiwa ; gigi coklat,
hyperthrikosis, hemofilia, buta warna untuk
merangsang peserta didik bertanya mengenai
pautan seks atau pautan gen.

Menanya
Peserta didik menemukan masalah tentang
peristiwa pautan. Masalah yang diharapkan
muncul adalah; 10 menit
1) Mengapa kucing kaliko selalu berkelamin
betina?
2) Gen apakah yang terpaut pada kromosom
kelamin?
3) Contoh apakah yang menunjukkan peristiwa
pautan gen?

Meng- Pada tahap ini guru membantu peserta didik


mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas 5 menit
organisasika
n peserta belajar yang berhubungan dengan masalah
didik pautan dan pindah silang.
Peserta didik dikelompokkan secara heterogen,
masing-masing mengkaji lembar kegiatan non

68
eksperimen.

Membimbing Mengumpulkan informasi 10 menit


penyelidikan Peserta didik dengan teliti menggali dan
individu dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
kelompok terkait dengan pautan gen, pautan seks dan
pindah silang.

Mengem Mengasosiasi
bangkan dan Dalam kelompok diskusi, peserta didik dapat 30 menit
menyajikan saling bekerja sama, menghargai pendapat orang
hasil karya lain untuk mengasosiasi/mendiskusikan hal-hal
terkait dengan pautan dan pindah silang sebagai
panduan, mendiskusikan pertanyaan yang ada di
lembar kerja.

Menganalisa Mengomunikasikan 5 menit


dan Peserta didik dalam kelompok membuat laporan
mengevaluas tentang hasil diskusi dan mempresentasikan hasil
i proses diskusi ke depan kelas.
pemecahan
masalah Peserta didik
berdiskusikan secara klasikal, kemudian
menyimpulkan:
Tentang peristiwa pautan dan pindah silang.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai


materi yang telah dipelajari siswa

Kegiatan a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10 menit


Penutup untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi
yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya untuk mencari gambar
beberapa jenis hewan yang mengalami pautan
dan pindah silang.

3. Pertemuan Ketiga
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik 10 menit
Pendahuluan menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan
dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang peristiwa
pautan dan pindah silang.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan contoh

69
peristiwa pautan seks pada manusia.
Kegiatan Inti 1. Mengamati 70 menit
**) Stimulation Peserta didik mengamati beberapa gambar hasil
(Pemberian penugasan ke depan kelas. Kemudian guru
rangsangan)
membimbing mengelompokkan gambar-gambar
berdasar peristiwanya.

2. Problem Menanya
statemen Guru membimbing peserta didik untuk
(Identifikasi menanyakan hal-hal terkait dengan gambar yang
masalah) diamati. Pertanyaan yang diharapkan ;
1) Apakah yang membedakan peristiwa pautan
dan pindah silang?
2) Apa yang menyebabkan peristiwa pautan dan
pindah silang?
3) Apa perbedaan pautan gen dan pautan seks?

3. Data Mengumpulkan informasi/mencoba


collection Peserta didik dengan teliti menggali dan
(Pengumpula mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
n data) terkait dengan pautan gen, pautan seks dan
pindah silang.

4. Data Menalar/mengasosiasi
Prossing Bersama kelompok, peserta didik
(Pengolahan menalar/berdiskusi tentang pautan dan pindah
data) silang dibantu soal-soal dari bahan diskusi di
LK.
5.
Verification Pada tahap ini, peserta didik masih berdiskusi
(Pembuktian) dalam kelompok untuk membuktikan hasil
diskusinya dengan referensi untuk kemudian
dibuat laporan.
6.
Generalizati Mengomunikasikan
on (Menarik Peserta didik dalam kelompok membuat laporan
kesimpulan) tentang hasil diskusi yang berupa diagram
persilangan dan mempresentasikan hasil diskusi
ke depan kelas.

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan


tentang peristiwa pautan dan pindah silang.
Kegiatan a. Guru memberi kesempatan kepada peserta 10
Penutup didik untuk menanyakan sesuatu yang mungkin
akan disampaikan.
b. Guru melakukan post tes.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian,
peserta didik ditugaskan mengerjakan soal-soal
pautan dan pindah silang dari buku siswa.

Pertemuan 4

70
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan - Guru mengucapkan salam pembuka dan 10 menit
Pendahuluan berdoa dilanjutkan dengan presensi
- Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk
mengikuti pelajaran, baik psikis maupun fisik
dengan cara mempersilahkan siswa
menyiapkan buku Biologi dan alat tulis
menulis
Apersepsi
- Guru memberikan apersepsi dengan bertanya
“Coba kalian perhatikan disekitar kita? Dalam
satu populasi, ada individu yang berbeda
dengan yang lain.
Motivasi
- Guru menyampaikan motivasi bahwa
terkadang dalam satu populasi terdapat
individu yang berbeda dengan yang lain.
Sebagai contoh pernahkah kalian melihat
benih jagung, kemudian ada satu benih yang
berwarna pucat/ tidak hijau
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan pada pertemuan hari
ini

Kegiatan Inti Simulation - Guru mengarahkan siswa mengamati gambar


**) (simulasi/ kelainan pada makhluk hidup akibat peristiwa
pemberian gagal berpisah dan gen lethal
rangsang) - Siswa mengamati gambar kelainan pada
makhluk hidup akibat peristiwa gagal berpisah
dan gen lethal dengan teliti dan cermat

Problem - Guru membimbing siswa untuk siswa mampu


statemen mengajukan pertanyaan dari gambar-gambar
(Pertanyaan/ yang telah ditayangkan guru
Identifikasi - Siswa mengajukan pertanyaan dari gambar
masalah) persilangan tentang gagal berpisah dan gen
lethal dengan santun.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa
diantara:
 Mengapa terdapat individu yang berbeda?
 Bagaimanakah terbentuknya individu yang
berbeda tersebut?
 Bagaimanakah daya tahan hidup individu
tersebut? Lebih lama bertahan atau akan
mudah mati?
 Bagaimanakah mekanisme penurunan sifat
yang berbeda tersebut?

Data - Guru membimbing siswa membentuk


colection kelompok heterogen
(Pengumpula - Guru membimbing siswa mengumpulkan
n Data) informasi dari berbagai sumber melalui
kegiatan diskusi kelompok
- Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber, internet, buku referensi lain tentang
mekanisme gagal berpisah dan gen lethal
dengan tanggung jawab, kerjasama
menggunakan pedoman pertanyaan yang
terdapat pada LK (Lembar Kegiatan) yang
telah disiapkan guru

71
Data - siswa melakukan diskusi kelompok mengolah
Processing data hasil diskusi dengan menjawab
(Pengumpula pertanyaan yang terdapat pada LK yang telah
n data) disiapkan guru

Verifikasi - Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil


(Pembuktian) pengolahan data dengan data-data atau teori
dari buku sumber

Generalisasi - Guru membimbing siswa untuk melakukan


(Menarik presentasi hasil diskusi
Kesimpulan) - Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompok yang telah dilakukan dengan sopan
- Siswa melakukan diskusi kelas

Kegiatan - Siswa menyimpulkan tentang materi yang


Penutup dipelajari
- Guru mengevaluasi siswa dengan beberapa
pertanyaan yang disampaikan secara lisan
- Guru menugaskan siswa untuk mempelajari
LK percobaan/simulasi mekanisme gagal
berpisah dan gen lethal.

Pertemuan 5
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan - Guru mengucapkan salam pembuka dan 10 menit
Pendahuluan berdoa dilanjutkan dengan presensi
- Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk
mengikuti pelajaran, baik psikis maupun fisik
dengan cara mempersilahkan siswa
menyiapkan buku Biologi dan alat bahan yang
akan digunakan
Apersepsi
- Guru memberikan apersepsi dengan bertanya
bagaimanakah kemungkinannya dalam
munculnya individu baru terjadi gagal
berpisah atau gen lethal?
Motivasi
- Guru menyampaikan motivasi bahwa
terkadang dalam satu populasi terdapat
individu yang berbeda dengan yang lain, hal
ini dapat terjadi karena peristiwa gagal
berpisah dan gen lethal seperti yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Bagaimanakah mekanisme gagal berpisah dan
persentase munculnya gen lethal?
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan pada praktikum ini

Kegiatan Inti Simulation - Guru mengarahkan siswa mengamati diagram 65


**) (simulasi/ gagal berpisah pada makhluk hidup dan menit
pemberian persilangan terjadinya gen lethal.
rangsang) - Siswa mengamati gambar kelainan pada
makhluk hidup akibat peristiwa gagal berpisah
dan gen lethal dengan teliti dan cermat

Problem - Guru membimbing siswa untuk siswa mampu


statemen mengajukan pertanyaan dari gambar-gambar
(Pertanyaan/ yang telah ditayangkan guru

72
Identifikasi - Siswa mengajukan pertanyaan dari gambar
masalah) persilangan tentang gagal berpisah dan gen
lethal dengan santun.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa
diantara:
 Bagaimanakah mekanisme gagal berpisah?
 Berapa persenkah kemungkinan munculnya
individu baru dengan gen lethal?

Data - Guru membimbing siswa untuk berkelompok


colection - Guru mengarahkan siswa untuk melakukan
(Pengumpul- percobaan simulasi gagal berpisah dan gen
an Data) lethal
- Siswa melakukan percobaan simulasi gagal
berpisah dan gen lethal terhadap makhluk
hidup dengan kerjasama dan tanggung jawab

Data - siswa melakukan diskusi kelompok mengolah


Processing data hasil percobaan mekanisme gagal
(Pengumpula berpisah dan gen lethal dengan petunjuk dan
n data) pertanyaan yang terdapat pada LK yang telah
disiapkan guru

Verifikasi - Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil


(Pembuktian) pengolahan data dengan data-data atau teori
dari buku sumber

Generalisasi - Guru membimbing siswa untuk melakukan


(Menarik presentasi hasil percobaan
Kesimpulan) - Mempresentasikan hasil percobaan/simulasi
dan hasil diskusi kelompok yang telah
dilakukan dengan sopan
- Siswa melakukan diskusi kelas terhadap hasil
percobaan
Kegiatan - Siswa menyimpulkan tentang materi yang 15 menit
Penutup dipelajari
- Guru melakukan post test
- Guru menugaskan siswa untuk mempelajari
hereditas pada manusia yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1.Teknik penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 Sikap Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi
2 Pengetahuan Tes tertulis Soal Pilihan Ganda
dan uraian
Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi
3 Keterampilan Penilaian presentasi Format penilaian

2. Instrumen penilaian
1). Penilaian sikap; lembar observasi
N Nama Beran Santun Rasa Ingin Komunika Modus Predika
o i tahu tif sikap t
1 A
2 B
3 C
4 D

73
5 E
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

2). Penilaian pengetahuan ; soal pilihan ganda dan uraian


Soal;
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Seorang perempuan yang kedua kromosom X-nya membawa faktor hemofili akan meninggal,
maka faktor hemofili merupakan … .
a. gen terpaut X b. gen letal c. gen resesif d. gen kriptomeri e. alel ganda
2. Menghindari perkawinan antara sesama penderita Thalasemia minor disebabkan sifat kelainan
genetis tersebut termasuk jenis ... .
a. tautan sex c. gen letal e. gen linkage
b. pindah silang d. nondisjungsi
3. Pada manusia dikenal gen I yang menentukan individu sehat. Dalam kondisi heterozigot Ii orang
tersebut akan memiliki penyakit kulit kering bertanduk, sedangkan jika dijumpai individu ii akan
letal sebelum dilahirkan. Jika individu bergenotip Ii menikah dengan penderita kulit kering
bertanduk maka perbandingan keturunannya ... .
a. Normal : pembawa : penderita = 1 : 2 : 1 d. Normal : letal = 1 : 2
b. Normal : penderita = 1 : 2 e. Pembawa : penderita = 2 : 1
c. Pembawa : penderita = 1 : 2
4. Tikus normal memiliki pigmen kelabu bergenotip yy. Gen Y menentukan warna kuning dan letal
dalam keadaan homozigot. Seorang penggemar satwa sangat ingin menambah koleksi tikus
berpigmen kuning. Namun setiap hasil persilangannya selalu dijumpai keturunan berpigmen
kelabu. Jumlah keturunan yang dihasilkan dalam persilangan tersebut adalah ... .
a. Kuning : kelabu = 1 : 1 d. Kuning : kelabu = 2 : 1
b. Kuning : kelabu = 1 : 3 e. Putih : Kuning : kelabu = 1 : 2 : 1
c. Kuning : kelabu = 3 : 1
5. Tikus bulu kuning merupakan tikus heterozigot. Dalam kondisi homozigot resesif tikus berbulu
noprmal, sedang dalam kondisi homozigot dominan letal. Jika tikus normal dikawinkan dengan
tikus kuning maka keturunan yang diharapkan hidup adalah ... .
a. Semua hidup b. 75% c. 50% d. 33,3% e. 25%
6. Tikus bulu kuning dikawinkan dengan tikus kuning, mempunyai sejumlah keturunan yang dapat
hidup. Kemungkinan genotip dari tikus hasil persilangan tersebut adalah ... .
a. KK, Kk, kk b. KK, Kk c. KK, kk d. Kk, kk e. Kk
7. Pada persilangan tanaman jagung heterozigot Gg dengan sesamanya dimana G menentukan
pembentukan pigmen hijau, sedangkan g tidak membentuk pigmen sehingga tidak mampu
berfotosintesis, maka keturunan yang diharapkan hidup adalah ... .
a. 25% b. 40% c. 50% d. 60% e. 75%
8. Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifat letal, alelnya resesif c
mengatur pertumbuhuhan tulang. Ayam heterozigotnya Cc menunjukkan kecacatan yaitu memiliki
kaki pendek disebut ayam redep (creeper). Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan
keturunan hidup dengan perbandingan fenotip ... .
a. 1 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal
b. 1 ayam creeper : 2 ayam normal : 1 letal
c. 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal
d. 2 ayam creeper : 1 ayam normal
e. 2 ayam creeper : 1 letal
9. Jika gen pembawa sifat A terdapat pada kromosom yang sama dengan gen B berarti … .
a. Gen A dan B tertaut seks d. Gen A dominan terhadap gen B
b. Gen A dan B tertaut autosom e. Gen A tertaut dengan gen B
c. Gen A memiliki alel gen B
10. Pada individu trihibrid AaBbCc jika membentuk gamet akan mempunyai jenis gamet:
1) ABC 3) aBC 5) AbC 7) abC
2) ABc 4) aBc 6) Abc 8) abc

74
Jika suatu individu bergenotip AaBbCc, dimana A dan B saling bertaut maka jenis gamet yang tidak
mungkin terbentuk … .
a. 1, 2, 5, 6 b. 1, 3, 5, 7 c. 2, 4, 6, 8 d. 3, 4, 5, 6 e. 3, 4, 7, 8
11. Gen tertaut kromosom X pada manusia yaitu … .
a. hemofili dan buta warna d. gangguan mental dan hypertrichosis
b. Siklemia dan talasemia e. albino dan letal
c. Sistem darah ABO dan Rhesus
12. Jika suatu individu bergenotip AaBbCc, dimana A dan B saling bertaut maka jumlah gamet yang
mungkin terbentuk ada … .
a. 3 b. 4 c. 6 d. 8 e. 16
13. Sifat warna mata lalat Drosophila melanogaster terdapat pada kromosom X. Warna mata merah
dominan terhadap warna mata putih. Perhatikan persilangan antara lalat betina bermata merah
dengan jantan bermata putih, berikut ini:
P: jantan mata putih (XmY) X betina mata merah (XMXm)
Hasil persilangan tersebut akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan ... .
a. ♂ mata putih : ♀ mata putih = 1 : 1
b. ♂ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1
c. ♂ mata merah : ♀ mata merah = 1 : 2
d. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah = 1 : 1 : 2
e. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1 : 1 : 1
14. Pada lalat buah terdapat faktor genetik yang terdapat pada kromosom X yaitu warna mata. Warna
mata merah dominan terhadap putih. Persilangan lalat jantan mata putih dengan betina mata merah
F1 nya 50% jantan mata merah 50% lalat betina mata merah. Bila F1 ini dikawinkan sesamanya
maka F2 nya adalah ... .
a. ♂ mata putih : ♀ mata putih = 1 : 1
b. ♂ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1
c. ♂ mata merah : ♀ mata merah = 1 : 2
d. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah = 1 : 1 : 2
e. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1 : 1 : 1
15. Pada lalat buah terdapat beberapa faktor genetik yang terdapat pada kromosom X yaitu warna mata
dan warna tubuh. Warna mata merah dominan terhadap putih, warna tubuh kelabu dominan
terhadap kuning. Jika disilangkan lalat betina mata merah tubuh kelabu dengan lalat jantan mata
putih tubuh kuning maka keturunan F2 akan terdiri dari ... .
a. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♀ mata putih tubuh kelabu = 1 : 1
b. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♀ mata putih tubuh kelabu = 3 : 1
c. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♀ mata putih tubuh kuning = 1 : 1
d. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♂ mata putih tubuh kuning : ♀ mata merah tubuh kuning = 1 : 1
:2
e. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♂ mata putih tubuh kuning : ♀ mata merah tubuh kelabu = 1 : 1 :
2
16. Hemofilia adalah gen tertaut kromosom X pada manusia. Jika perempuan pembawa sifat hemofili
menikah dengan laki-laki hemofili, maka akan memiliki keturunan dengan fenotip 1/3 menderita
hemofili dan bukan 1/4, hal itu disebabkan … .
a. Jika muncul perempuan bergenotip X Xh maka akan bersifat letal
b. Jika muncul perempuan bergenotip Xh Xh maka akan bersifat letal
c. Jika laki-laki menderita hemofili, maka akan bersifat letal
d. Perempuan hemofili akan muncul jika homozigot dominan
e. Hanya anak laki-laki yang dapat menderita letal hemofili
17. Persilangan antara bunga mawar merah batang kerdil dengan bunga mawar putih batang tinggi
menghasilkan F1 100% bunga mawar merah batang kerdil. Apabila warna merah terpaut dengan
batang kerdil dan warna putih terpaut dengan batang tinggi maka rasio fenotip pada F2 adalah … .
a. merah tinggi : putih kerdil = 3 : 1
b. merah kerdil : putih tinggi = 3 : 1
c. merah kerdil : merah tinggi : putih tinggi = 1 : 2 : 1
d. merah kerdil : merah tinggi : putih kerdil : putih tinggi = 1 : 1 : 1 : 1
e. merah kerdil : merah tinggi : putih kerdil : putih tinggi = 9 : 3 : 3 : 1
18. Pada salah satu kromosom Drosophila terdapat sifat sayap normal dan dada polos. keduanya
dominan terhadap sayap keriput dan dada bergaris. Jika keduanya disilangkan kemudian sesama F1
juga disilangkan, kemungkinan perbandingan fenotip F2 memiliki sayap dan dada adalah ... .
a. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 9 : 3 : 3 : 1
b. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 3 : 1 : 3 : 1
c. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 1 : 1 : 1 : 1

75
d. normal polos : keriput bergaris = 1 : 1
e. normal polos : keriput bergaris = 3 : 1
19. Pada tanaman tomat bentuk buah bulat (B) dominan terhadap pipih (b) sedangkan warna merah
(M) dominan terhadap jingga (m), dan sifat buah bulat tertaut warna jingga. Pada suatu persilangan
antara buah bulat warna jingga homozigot dengan buah pipih warna merah homozigot dihasilkan
keturunan 100% tanaman berbuah bulat warna merah. Jika F1 disilangkan sesamanya maka
perbandingan F2 akan memiliki perbandingan fenotip ... .
a. 1 buah bulat jingga : 1 buah bulat merah : 1 buah pipih merah : 1 buah pipih jingga
b. 1 buah bulat jingga : 2 buah bulat merah : 1 buah pipih merah
c. 3 buah bulat jingga : 1 buah pipih merah
d. 1 buah bulat merah : 1 buah pipih jingga
e. 3 buah bulat merah : 1 buah pipih jingga
20.

Berdasarkan gambar tersebut, terjadi peristiwa ... .


a. Tautan c. Rangkai kelamin e. Pindah silang
b. Gagal berpisah d. Rangkai kromosom
21. Pada individu dihibrid AaBb jika membentuk gamet akan mempunyai jenis gamet:
1) ABC 3) aBC 5) AbC 7) abC
2) ABc 4) aBc 6) Abc 8) abc
Jika suatu individu bergenotip AaBbCc, dimana A dan B saling bertaut maka jenis gamet yang
merupakan produk peristiwa pindah silang adalah … .
a. 1, 2, 5, 6 b. 1, 3, 5, 7 c. 2, 4, 6, 8 d. 3, 4, 5, 6 e. 3, 4, 7, 8
22. Jika gen pembawa sifat A terdapat pada kromosom yang sama dengan gen B maka ketika terjadi
pindah silang dalam proses gametogenesis akan dihasilkan beberapa tipe gamet. Gamet yang dapat
menghasilkan individu tipe rekombinan adalah ... .
a. AB dan ab c. Ab dan aB e. AA dan bb
b. AB dan Ab d. aa dan BB
Persilangan berikut untuk mengerjakan soal nomor 14 sampai 16
Suatu tanaman bunga ungu selalu memiliki serbuk sari panjang, sedangkan jika bunga merah selalu
memiliki serbuk sari bulat. Persilangan tanaman heterozigot bunga merah serbuk sari panjang
dengan tanaman bunga merah serbuk sari bulat menghasilkan keturunan 192 tanaman bunga ungu
serbuk sari panjang, 23 tanaman bunga ungu serbuk sari bulat, 30 tanaman bunga merah serbuk sari
panjang dan 182 tanaman bunga merah serbuk sari bulat.
23. Jumlah keturunan dengan tipe rekombinan pada persilangan tersebut adalah ... .
a. 2 b. 4 c. 53 d. 374 e. 427
24. Persentase tipe parentalnya adalah ... .
a. 12,41 % b. 25 % c. 50 % d. 75 % e. 87,59 %
25. Nilai pindah silang dari persilangan tersebut adalah ... .
a. (192 + 182) / (192+23+30+182) x 100%
b. (23 + 30) / (192+23+30+182) x 100%
c. (192+23+30+182) / (192 + 182) x 100%
d. (192+23+30+182) / (23 + 30) x 100%
e. (23+30) / (192 + 182) x 100%
26. Mata merah Drosophila dominan terhadap mata ungu, sayap panjang dominan terhadap sayap
keriput, sifat warna mata merah dan bentuk sayap panjang merupakan gen tertaut. Persilangan lalat
jantan mata merah sayap panjang homozigot dengan betina mata ungu sayap keriput menghasilkan
F1 mata merah sayap panjang 100%. Jika lalat F1 betina dengan jantan mata ungu sayap keriput
menghasilkan lalat F2 sebagai berikut:
382 lalat mata merah sayap panjang
16 lalat mata merah sayap keriput
22 lalat mata ungu sayap panjang
353 lalat mata ungu sayap keriput
Persentase tipe rekombinan persilangan tersebut adalah ... .
a. 4,9 % b. 16 % c. 22 % d. 38 % e. 95,1 %
27. Pada manusia dijumpai kelainan yang disebut sindroma Turner. Dari penelitian genetis diketahui
bahwa kelainan tersebut disebabkan penderita memiliki kekurangan 1 gonosom, sehingga
dituliskan sebagai individu 44A X0. Terjadinya kelainan tersebut disebabkan pada saat

76
pembentukan gamet terjadi peristiwa ... .
a. Rangkai kelamin c. Pindah silang e. Gen letal
b. Tertaut kromosom X d. Gagal berpisah
28. Manusia memiliki 44 autosom dan 2 gonosom, dituliskan 22AA XX/XY. Ovum yang dihasilkan
jika mengalami gagal berpisah pada gonosom ditunjukkan tipe ... .
a. 22AAX b. 22AXX c. 22AXXX d. 44AXX e. 44AAX
29. Manusia memiliki 44 autosom dan 2 gonosom, dituliskan 22AA XX/XY. Tipe sperma yang
dihasilkan jika sebagian mengalami gagal berpisah ditunjukkan tipe berikut ini kecuali ... .
a. 22AX b. 22AY c. 22AXX d. 22AXY e. 22AYY
30. Persilangan antara Drosophila melanogaster dimana sebagian telur lalat betina mengalami gagal
berpisah, jika disilangkan akan menghasilkan kombinasi genetik berjumlah ... .
a. 2 b. 3 c. 4 d. 6 e. 8

Soal Uraian
1. Jelaskan pengertian dari istilah berikut:
a. Gen letal
b. Tautan
c. Pindah silang
d. Gagal berpisah
2. Sapi Dexter merupakan sapi yang memiliki kecacatan sangat parah dan tidak mampu bertahan hidup
lama. Sifatnya dikendalikan gen resesif a. Jika terjadi perkawinan 2 individu normal heterozigot,
mengapa perbandingan keturunan tidak mengikuti hukum Mendell persilangan monohibrid 3 : 1?
3. Jelaskan bagaimana cara menghindari kemunculan individu letal dari suatu persilangan!
4. Jelaskan perbedaan gen tertaut dengan tertaut seks/rangkai kelamin!
5. Mengapa persentase rekombinan selalu lebih kecil dari persentase parental pada peristiwa pindah
silang?
Pedoman penilaian;
I. Pilihan ganda skor maksimal 30
II Soal Uraian skor maksimal 50
Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1

c). Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi


Pernyataan
Skor
Pengungkapa Ketepatan
Kebenaran yang
No Nama n gagasan menggunakan
Konsep dicapai
orisinil istilah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )
Pedoman penilaian;
Skor jawaban ya = 2, tidak = 1
Nilai= (skor yang dicapai/6)X3+1

3). Penilaian keterampilan; format penilaian


a). Format penilaian presentasi
Kelompok Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Siswa Materi Penggunaan Keterampilan skor
presentasi Media dalam
mengemukakan
pendapat

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2

77
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam = 1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan pendapat Terampil mengemukaan pendapat =3
Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

b). Format Penilaian Laporan/Tugas


No Nama Ketepatan Waktu Ketepatan Ketepatan Skor yg Nilai
pengumpulan materi sistematika dicapai
tugas

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3
Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat = 4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1

Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Peserta didik yang nilai ulangan harian kurang dari 2,67 segera tutorial sebaya (dengan siswa
yang nilainya lebih dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, jam 14.00 remedial pembelajaran
dan remedial tes di ruang Laboratorium Biologi.
b. Peserta didik yang nilai ulangan harianlebih dari 2,67 segera memberi tutorial (kepada siswa
yang nilainya kurang dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, 14.00 mengambil tugas pengayaan
di ruang laboratorium Biologi.
4. Kunci dan Pedoman Penskoran(tertulis di bawah lembar observasi/format penilaian)
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/Alat : Baling-baling genetika/kancing warna, gambar variasi sifat makhluk hidup,
komputer/laptop, LCD
2. Bahan : LKS
3. Sumber Belajar: Bacaan yang relevan dari internet, Campbell,N.A.,J.B.Reece, dan
L.G.Mitchell.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta.
4. Erlangga., Sulistyowati Endah. 2015. Biologi XII. Klaten: Intan Pariwara, Irnaningtyas, 2013.
Biologi XII, Jakarta: Erlangga.
Lampiran ; Lembar Kerja

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1


Pemecahan Masalah Determinasi Seks

78
Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas :

A. Judul :
B. Tujuan :
C. Pengamatan :
Diagram Persilangan;
P ; XY X XX
G X X
Y
F XX dan XY
D. Rumusan Masalah :
1)
2)
3)
4)
E. Hipotesis :
F. Alat dan Bahan :
G. Bahan Diskusi :
1). Bagaimana penentuan jenis kelamin pada manusia, tumbuhan, lalat buah (Drosophilla sp) dan
semua mamalia?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2). Tulislah kariotipe (rumus kromosom) sel tubuh dan sel kelamin pada manusia! Bedakan antara
laki-laki dan perempuan!
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
3). Bagaimana penentuan jenis kelamin pada belalalang dan kutu daun?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
4). Mengapa belalang jantan bersifat steril, dan kalau lalat buah jantan bersifat fertil?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
5). Hewan apakah yang penentuan jenis kelaminnya berdasarkan tipe ZW? Bedakan antara individu
jantan dan betina!
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
6). Bagaimana menentukan jenis kelamin pada lebah madu?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

H. Kesimpulan:

Nilai Paraf Paraf Orang tua &


Guru tanggapan

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2


Pemecahan Masalah Pautan dan Pindah Silang

Kelompok :

79
Nama Anggota :
Kelas :

A. Judul :
B. Tujuan :
C. Pengamatan :
Diagram Persilangan;
Monohibrid untuk sifat tinggi tanaman
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D d

F1 : Tinggi
Dd

Dihibrid pada pial ayam;


P1 ♀ RRpp >< ♂ rrPP
rose pea
G Rp rP
F1 RrPp = 100% walnut

Persilangan pada kucing;


P1 XBXB >< XbY
Kuc Hitam Kuc oranye
G XB Xb , Y
F1 B b
X X = Kucing betina kaliko
XBY = Kucing jantan hitam

D. Rumusan Masalah :
1)
2)
3)
4)
E. Hipotesis :
F. Alat dan Bahan :
G. Bahan Diskusi :
1). Bagaimana mekanisme terjadinya pautan pada Drosophila melanogaster?
………………………………………………………………………………………………………
2). Mengapa gamet-gamet yang dihasilkan dari persilangan Drosophila melanogaster CcSs dengan
CcSs pada P2 hanya CS dan cs? Peristiwa apakah yang terjadi?
……………………………………………………………………………………………………
3). Buat diagram persilangan antara Drosophila melanogaster CcSs dengan CcSs! Tentukan rasio
genotip dan fenotip keturunannya!
………………………………………………………………………………………………………
4). Mengapa kelainan anadontia selalu diderita pria? Apakah wanita juga bisa mengalami kelainan
anadontia? Peristiwa apa yang terjadi?
………………………………………………………………………………………………………
5) Sebutkan contoh-contoh kelainan yang terjadi pada manusia yang disebabkan karena peristiwa
pautan seks dan pautan gen!
………………………………………………………………………………………………………

H. Kesimpulan:

Nilai Paraf Paraf Orang tua &


Guru tanggapan

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 3


Menyajikan Diagram Pautan Gen, Pautan Seks dan Pindah Silang

Kelompok :

80
Nama Anggota :
Kelas :

A. Judul :
B. Tujuan :
C. Pengamatan :
Disajikan gambar berbagai macam lalat buah yang bersayap pendek abdomen coklat, sayap panjang
abdomen hitam, mata ungu sayap pendek, mata ungu sayap panjang, mata merah sayap pendek, mata
merah sayap panjang, ayam betina polos dan blorok, ayam jantan polos dan blorok, kucing bulu
oranye, kucing bulu hitam dan kucing bulu tiga (kaliko)
D. Rumusan Masalah :
1)
2)
3)
4)
E. Hipotesis :
F. Alat dan Bahan :
G. Bahan Diskusi :
Kelompok 1.
Jika lalat buah betina sayap pendek abdomen coklat (vvhh) disilangkan dengan lalat buah jantan
sayap panjang abdomen hitam (VVHH) menghasilkan keturunan F1 lalat buah sayap panjang
abdomen hitam heterozigot (VvHh). Apabila gen V terpaut gen H, gen v terpaut dengan h, maka
persilangan sesama F1 akan menghasilkan keturunan lalat buah dengan perbandingan 1 VVHH: 2
VvHh:1vvhh.
Buatlah diagram persilangannya!
Kelompok 2.
Jika lalat buah jantan mata merah sayap panjang (PPVV) disilangkan dengan lalat buah betina mata
ungu sayap pendek (ppvv) menghasilkan keturunan F1 lalat buah mata merah sayap panjang
heterozigot (PpVv). Kemudian diuji silang dengan terhadap F1 betina sehingga menghasilkan
keturunan sebagai berikut;
1). mata merah sayap panjang (PpVv) sebanyak 965
2). mata merah sayap pendek (Ppvv) sebanyak 185
3). mata ungu sayap panjang (ppVv) sebanyak 206
4). mata ungu sayap pendek (ppvv) sebanyak 944
Berdasarkan hasil uji silang di atas, buatlah diagram persilangannya dan hitunglah nilai pindah
silangnya!
Kelompok 3.
Jika ayam betina blorok disilangkan dengan ayam jantan bulu polos, akan menghasilkan keturunan
ayam betina polos dan ayam jantan blorok. Apabila gen B gen penyebab bulu blorok dan g gen
penyebab bulu polos, buatlah diagram persilangannya!
Kelompok 4.
Persilangan antara kucing jantan warna bulu oranye dengan kucing betina warna bulu hitam, akan
menghasilkan keturunan kucing jantan hitam dan kucing betina kaliko. Apabila gen H penyebab
warna bulu hitam dan h gen penyebab warna oranye, buatlah diagram persilangannya.
Bahan diskusi untuk semua kelompok.
1) Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi peristiwa pautan gen, pautan seks dan pindah
silang?
………………………………………………………………………………………………………
2). Apakah peristiwa ini menguntungkan makhluk hidup?
………………………………………………………………………………………………………

H. Kesimpulan:

LEMBAR KEGIATAN SISWA 4


SIMULASI MPENGARUH GEN LETHAL

A. TUJUAN

81
Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu:
a) Menjelaskan mekanisme gen lethal
b) membedakan gen lethal dominan dan gen lethal resesif
c) Melakukan percobaan simulasi mekanisme gen lethal pada makhluk hidup
d) Menyajikan data simulasi kemungkinan peristiwa gen lethal pada makhluk hidup
e) mempresentasikan mekanisme gen letal pada makhluk hidup

B. LANDASAN TEORI
Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila dalam
keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal resesif.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah:
- Kancing 2 warna (berjumlah 20 tiap kelompok)
- Gelas air mineral
- Kertas flipcard

D. CARA KERJA
1) Buatlah kelompok praktikum dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 orang
2) Setiap kelompok menyiapkan kancing, gelas, flipcard, dan alat tulis yang dibutuhkan
3) Isilah tiap-tiap gelas dengan 5 kancing warna hitam dan 5 kancing warna putih Setelah itu lakukan
kegiatan sebagai berikut:
Untuk kasus Letal dominan (gen letal pada ayam redep)
a) Kancing hitam diumpamakan sebagai gen dominan (C) dan kancing putih diumpamakan
sebagai gen resesif (c)
b) Ambil satu kancing dari gelas A dan satu kancing dari gelas B (Catatan: pengambilan harus
dilakukan tanpa melihat)
c) Catat hasil pertemuan kedua kancing pada tabel pengamatan, tuliskan fenotif yang terbentuk!
d) Dengan mengembalikan kancing yang telah terambil, lakukan pengocokan kancing pada gelas.
Kemudian ulangi pengambilan sebanyak 5 kali!
Untuk kasus Letal resesif (gen letal pada jagung)
a) Kancing hitam diumpamakan sebagai gen dominan (G) dan kancing putih diumpamakan
sebagai gen resesif (g)
b) Lakukan langkah (b) sampai (d) seperti pada kasus letal dominan
4) Pindahkan tabel hasil percobaan pada flip card yang telah disediakan untuk dipresentasikan di
depan kelas!

E. HASIL PERCOBAAN
Letal dominan
No Pengambilan Ke- Genotif Fenotif

Letal Resesif
No Pengambilan Ke- Genotif Fenotif

F. PERTANYAAN DISKUSI

82
a. ada berapa macam fenotif dan genotif yang muncul dalam persilangan?
Jawab:

b. Bagaimanakah perbandingan fenotif keturunannya?


Jawab:

c. Berapakah persentase keturunan yang hidup dan mati?


Jawab:

d. Buatlah diagram persilangannya jika kedua induk heterozigot pada dua kasus gen letal diatas!
Hitung pula rasio fenotif dan genotifnya
Jawab:

e. Berilah contoh lain gen lethal dominan dan gen letal resesif yang dapat terjadi pada makhluk
hidup!
Jawab:

G. KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kalian lakukan!

Surakarta, 1 Juli 2015


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Biologi
SMA …………..

………………………………. ……………………………….
NIP. NIP.

83

Anda mungkin juga menyukai