B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi
DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan
proses pada mahkluk hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium.
3.6. Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang .
4.6.Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang.
Pertemuan 1
3.6.1. Menjelaskan determinasi seks pada makhluk hidup.
3.6.2. Menjelaskan pengertian pautan gen dan pindah silang
Pertemuan 2
3.6.3. Mencontohkan peristiwa pautan gen pada Drosophila melanogaster.
D. Materi Pembelajaran
Prinsip pewarisan sifat yang diajukan Mendel berlaku bagi banyak ciri dan sifat yang
diturunkan. Akan tetapi, pola pewarisan sifat yang ada di alam lebih beraneka ragam. Di
antaranya penentuan (determinasi) jenis kelamin dan gen pautan seks.
Determinasi Seks
Deteminasi seks, seperti halnya penentuan ciri khas lain dari makhluk hidup, diturunkan
dari induk kepada turunannya. Mekanisme penentuan jenis kelamin ini melalui
mekanisme yang sama dengan penentuan ciri lain.
penentuan jenis kelamin satu individu bergantung pada kromosom seks. Penentuan ini
dilakukan semenjak pembentukan gamet dan proses fertilisasi. Berdasarkan tipe
kromosom dan makhluk hidup yang memilikinya, determinasi seks dapat dibedakan atas
tipe XY, Z , XO, dan ZO.
1. Tipe XY
Determinasi seks berdasarkan kromosom tipe XY ini berlaku pada manusia, sebagian
hewan, dan tumbuhan. Pada betina, memiliki jenis kromosom seks XX, sedangkan jantan
memiliki jenis kromosom seks XY.
Jika diperhatikan, kromosom dalam sel tubuh, misalnya pada lalat Drosophila, berada
dalam keadaan berpasangan dengan kromosom homolognya. Pada lalat Drosophila betina,
Anda dapat dengan mudah mengelompokkan 8 buah kromosom dalam empat pasangan.
Akan tetapi, pada lalat jantan, hal tersebut berbeda. Anda dapat mengelompokkan enam
buah kromosom dalam tiga pasang kromosom sama, tetapi masih terdapat dua kromosom
yang tidak mirip. Kedua kromosom ini, yaitu kromosom X dan Y.
Kromosom X dan Y diberikan dari satu sel ke sel keturunannya seperti kromosom lain,
kecuali saat proses meiosis. Sel tubuh betina memiliki sepasang kromosom X sehingga
saat meiosis dan pembentukan gamet, semua sel gamet betina memiliki kromosom X.
Adapun sel tubuh jantan memiliki kromosom X dan Y sehingga saat meiosis dan
pembentukan gamet, terdapat gamet dengan kromosom X dan gamet dengan kromosom
Y.
Melalui fertilisasi, gamet jantan melebur dengan gamet betina menghasilkan individu XX
(betina) dan XY (jantan) dengan perbandingan fenotipe 1:1. Oleh karena itu,
kemungkinan didapat individu jantan adalah 50% dan betina 50%.
Mekanisme kromosom X dan Y juga terjadi pada manusia dan menghasilkan jenis
kelamin laki-laki dan perempuan dengan kemungkinan yang sama. Apa yang terjadi pada
gen-gen yang terdapat di kromosom X atau Y? Jawaban ini kali pertama ditemukan oleh
Thomas Hunt Morgan, bahwa pewarisan sifat dapat berpautan dengan jenis kelamin.
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda temukan pada bahasan pautan seks.
2. Tipe ZO
Penentuan jenis kelamin berdasarkan tipe ini berlaku pada beberapa unggas, kupu-kupu,
reptil, dan beberapa jenis ikan. Penentuan jenis kelamin tipe ini kebalikan dengan tipe
XY. Jika manusia laki-laki XY dan perempuan XX, pada tipe ini terjadi kebalikannya.
Untuk menghindari kekeliruan, maka dipakai lambang ZZ untuk jantan dan Z untuk
betina.
3. Tipe XO
Pada tipe ini, kromosom seks atau gonosom yang dimiliki jantan hanya X saja (XO),
sedangkan betina XX. Penentuan jenis kelamin tipe ini berlaku pada beberapa jenis
serangga, seperti kutu, belalang, serta anggota Orthoptera dan Heteroptera lain.
4. Tipe Ploidi
Penentuan jenis kelamin tipe ini tidak ditentukan oleh kromosom kelamin, tetapi
ditentukan oleh jumlah set kromosom yang dimiliki. Pada lebah, betina memiliki jumlah
kromosom diploid (2n) hasil fertilisasi. Adapun lebah jantan merupakan individu haploid
(n) yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu utuh meskipun tidak dibuahi.
Proses ini disebut juga partenogenesis.
Pautan
Pautan adalah ikatan dua gen atau lebih yang terletak pada kromosom yang sama dan
selalu memisah bersama sama. Pautan dibedakan menjadi dua : Pautan pada autosomal
dan pautan pada kromosom seks.
Pautan autosomal/pautan gen menurut Morgan adalah gen–gen yang terletak pada
kromosom yang sama tidak dapat bersegrasi secara bebas dan cenderung diturunkan
bersama. Misalnya : persilangan pada lalat buah. Abu abu sayap normal dengan lalat
buah hitam sayap vestigial, bila gen BV, dan bv terletak pada kromosom yang sama.
Pautan seks adalah suatu sifat yang diturunkan yang tergabung dalam gonosom. Gen yang
ada dalam setiap makhluk hidup sangat banyak,sedangkan kromosom yang ada hanya
sedikit. Hal tersebut mengakibatkan di dalam satu kromosom terdapat lebih dari satu gen.
Gen Lethal
Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila
dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal
resesif.
Lethal dominan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.
Contoh: persilangan antara tikus kuning dengan sesamanya
p : tikus kuning x tikus kuning
Kk Kk
F : KK : tikus kuning (lethal)
2Kk : tikus kuning
kk : normal
Rasio fenotif yang hidup antara tikus kuning : normal = 2 : 1 karena tikus kuning
homozigot dominan selalu lethal.
Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif.
Contoh: persilangan antara jagung berdaun hijau dengan sesamanya
p : jagung berdaun hijau x jagung berdaun hijau
Hh Hh
F : HH : berdaun hijau
2Hh : berdaun hijau
hh : berdaun pucat (albino) – lethal
Dari pesilangan di atas hanya tiga yang kemungkinannya dapat hidup yaitu yang
bergenotif HH dan Hh. Sedangkan yang bergenotif hh mati karena tidak dapat
membentuk klorofil.
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik 15 menit
Pendahuluan menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru member apersepsi tentang pola-pola
pewarisan sifat menurut Mendel dan
penyimpangannya.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
pertanyaan-pertanyaan ringan tentang
penyebab adanya penyimpangan pola
pewarisan sifat dari Mendel; “Peristiwa
apa sajakah yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan pola pewarisan dari
Mendel?”.
f. Guru menjelaskan indikator pembelajaran
kemudian menjelaskan konsep dasar
pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti Orientasi Mengamati 5 menit
**) peserta didik Peserta didik mengamati diagram
pada masalah persilangan yang menunjukkan bahwa
pasangan suami istri bisa mendapatkan
keturunan yang berbeda jenis kelaminnya.
Diagram Persilangan;
P ; XY X XX
G X X
Y
F XX dan XY
Menanya
Peserta didik menemukan masalah tentang 10 menit
penentuan jenis kelamin. Masalah yang
diharapkan muncul adalah;
1) Apa yang menyebabkan jenis kelamin
berbeda-beda?
2) Apakah tipe penentuan jenis kelamin pada
makhluk hidup itu selalu sama?
3) Mengapa lebah madu ada yang mandul
dan ada yang fertil?
4) Tipe-tipe apakah yang kita kenal dalam
menentukan jenis kelamin? 5 menit
Meng-
2. Pertemuan Kedua
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik 15 menit
Pendahuluan menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang pola-pola
pewarisan yang menyimpang dari pola
pewarisan sifat menurut Mendel.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
contoh-contoh yang di dapat dari
pengerjaan tugas tentang peristiwa pautan
gen.
Kegiatan Inti Orientasi Guru menjelaskan indikator pembelajaran 5 menit
**) peserta didik kemudian menjelaskan konsep dasar
pada masalah pembelajaran yang akan dilakukan.
Mengamati
Peserta didik mengamati diagram
persilangan yang menunjukkan persilangan
monohibrid, dihibrid dan persilangan yang
menunjukkan pautan seks pada kucing
kaliko.
Diagram Persilangan;
Persilangan Monohibrid untuk sifat tinggi
tanaman
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D d
F1 : Tinggi
Dd
Persilangan dihibrid ;
P1 ♀ RRpp >< ♂ rrPP
rose pea
G Rp rP
F1 RrPp = 100% walnut
Menanya
Peserta didik menemukan masalah tentang
peristiwa pautan. Masalah yang diharapkan
muncul adalah;
1) Mengapa kucing kaliko selalu berkelamin
betina? 5 menit
2) Gen apakah yang terpaut pada kromosom
kelamin?
3) Contoh apakah yang menunjukkan
peristiwa pautan gen?
3. Pertemuan Ketiga
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik 10 menit
Pendahuluan menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam
belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang
peristiwa pautan dan pindah silang.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
contoh peristiwa pautan seks pada
manusia.
Kegiatan Inti 1. Stimulation Mengamati 70 menit
**) (Pemberian Peserta didik mengamati beberapa gambar
rangsangan) hasil penugasan ke depan kelas. Kemudian
guru membimbing mengelompokkan
gambar-gambar berdasar peristiwanya.
2. Problem Menanya
statemen Guru membimbing peserta didik untuk
(Identifikasi menanyakan hal-hal terkait dengan gambar
masalah) yang diamati. Pertanyaan yang
Mengomunikasikan
Peserta didik dalam kelompok membuat
laporan tentang hasil diskusi yang berupa
diagram persilangan dan
mempresentasikan hasil diskusi ke depan
kelas.
Pertemuan 4
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan - Guru mengucapkan salam pembuka dan 10 menit
Pendahuluan berdoa dilanjutkan dengan presensi
- Guru mengkondisikan kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran, baik psikis
maupun fisik dengan cara mempersilahkan
siswa menyiapkan buku Biologi dan alat
tulis menulis
Apersepsi
- Guru memberikan apersepsi dengan
bertanya “Coba kalian perhatikan disekitar
kita? Dalam satu populasi, ada individu
yang berbeda dengan yang lain.
Motivasi
- Guru menyampaikan motivasi bahwa
terkadang dalam satu populasi terdapat
individu yang berbeda dengan yang lain.
Sebagai contoh pernahkah kalian melihat
benih jagung, kemudian ada satu benih
yang berwarna pucat/ tidak hijau
Kegiatan Inti
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
**)
yang akan dilaksanakan pada pertemuan
hari ini
Simulation
(simulasi/
pemberian - Guru mengarahkan siswa mengamati
rangsang) gambar kelainan pada makhluk hidup
akibat peristiwa gagal berpisah dan gen
lethal
- Siswa mengamati gambar kelainan pada
Problem makhluk hidup akibat peristiwa gagal
statemen berpisah dan gen lethal dengan teliti dan
(Pertanyaan/ cermat
Identifikasi
masalah) - Guru membimbing siswa untuk siswa
mampu mengajukan pertanyaan dari
gambar-gambar yang telah ditayangkan
guru
- Siswa mengajukan pertanyaan dari gambar
persilangan tentang gagal berpisah dan gen
lethal dengan santun.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari
siswa diantara:
Mengapa terdapat individu yang
Pertemuan 5
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan - Guru mengucapkan salam pembuka dan 10 menit
Pendahuluan berdoa dilanjutkan dengan presensi
- Guru mengkondisikan kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran, baik psikis
maupun fisik dengan cara mempersilahkan
siswa menyiapkan buku Biologi dan alat
bahan yang akan digunakan
Apersepsi
- Guru memberikan apersepsi dengan
bertanya bagaimanakah kemungkinannya
dalam munculnya individu baru terjadi
gagal berpisah atau gen lethal?
Motivasi
- Guru menyampaikan motivasi bahwa
terkadang dalam satu populasi terdapat
individu yang berbeda dengan yang lain,
hal ini dapat terjadi karena peristiwa gagal
berpisah dan gen lethal seperti yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Bagaimanakah mekanisme gagal berpisah
Kegiatan Inti 65
dan persentase munculnya gen lethal?
**) menit
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Simulation yang akan dilaksanakan pada praktikum
(simulasi/ ini
pemberian
rangsang) - Guru mengarahkan siswa mengamati
diagram gagal berpisah pada makhluk
hidup dan persilangan terjadinya gen
lethal.
Problem - Siswa mengamati gambar kelainan pada
statemen makhluk hidup akibat peristiwa gagal
(Pertanyaan/ berpisah dan gen lethal dengan teliti dan
Identifikasi cermat
masalah)
- Guru membimbing siswa untuk siswa
mampu mengajukan pertanyaan dari
gambar-gambar yang telah ditayangkan
guru
- Siswa mengajukan pertanyaan dari gambar
persilangan tentang gagal berpisah dan gen
Data lethal dengan santun.
colection Pertanyaan yang diharapkan muncul dari
(Pengumpul- siswa diantara:
an Data) Bagaimanakah mekanisme gagal
berpisah?
2. Instrumen penilaian
tidak mampu berfotosintesis, maka keturunan yang diharapkan hidup adalah ... .
a. 25% b. 40% c. 50% d. 60% e. 75%
8. Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifat letal, alelnya
resesif c mengatur pertumbuhuhan tulang. Ayam heterozigotnya Cc menunjukkan
kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut ayam redep (creeper). Perkawinan antar dua
ayam creeper menghasilkan keturunan hidup dengan perbandingan fenotip ... .
a. 1 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal
b. 1 ayam creeper : 2 ayam normal : 1 letal
c. 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal
d. 2 ayam creeper : 1 ayam normal
e. 2 ayam creeper : 1 letal
9. Jika gen pembawa sifat A terdapat pada kromosom yang sama dengan gen B berarti … .
a. Gen A dan B tertaut seks d. Gen A dominan terhadap gen
B
b. Gen A dan B tertaut autosom e. Gen A tertaut dengan gen B
c. Gen A memiliki alel gen B
10. Pada individu trihibrid AaBbCc jika membentuk gamet akan mempunyai jenis gamet:
1) ABC 3) aBC 5) AbC 7) abC
2) ABc 4) aBc 6) Abc 8) abc
Jika suatu individu bergenotip AaBbCc, dimana A dan B saling bertaut maka jenis gamet
yang tidak mungkin terbentuk … .
a. 1, 2, 5, 6 b. 1, 3, 5, 7 c. 2, 4, 6, 8 d. 3, 4, 5, 6 e. 3, 4, 7, 8
11. Gen tertaut kromosom X pada manusia yaitu … .
a. hemofili dan buta warna d. gangguan mental dan hypertrichosis
b. Siklemia dan talasemia e. albino dan letal
c. Sistem darah ABO dan Rhesus
12. Jika suatu individu bergenotip AaBbCc, dimana A dan B saling bertaut maka jumlah gamet
yang mungkin terbentuk ada … .
a. 3 b. 4 c. 6 d. 8 e. 16
13. Sifat warna mata lalat Drosophila melanogaster terdapat pada kromosom X. Warna mata
merah dominan terhadap warna mata putih. Perhatikan persilangan antara lalat betina
bermata merah dengan jantan bermata putih, berikut ini:
P: jantan mata putih (XmY) X betina mata merah (XMXm)
Hasil persilangan tersebut akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan ... .
a. ♂ mata putih : ♀ mata putih = 1 : 1
b. ♂ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1
c. ♂ mata merah : ♀ mata merah = 1 : 2
d. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah = 1 : 1 : 2
e. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1 : 1 : 1
14. Pada lalat buah terdapat faktor genetik yang terdapat pada kromosom X yaitu warna mata.
Warna mata merah dominan terhadap putih. Persilangan lalat jantan mata putih dengan
betina mata merah F1 nya 50% jantan mata merah 50% lalat betina mata merah. Bila F 1 ini
dikawinkan sesamanya maka F2 nya adalah ... .
a. ♂ mata putih : ♀ mata putih = 1 : 1
b. ♂ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1
c. ♂ mata merah : ♀ mata merah = 1 : 2
d. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah = 1 : 1 : 2
e. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1 : 1 : 1
15. Pada lalat buah terdapat beberapa faktor genetik yang terdapat pada kromosom X yaitu
warna mata dan warna tubuh. Warna mata merah dominan terhadap putih, warna tubuh
kelabu dominan terhadap kuning. Jika disilangkan lalat betina mata merah tubuh kelabu
dengan lalat jantan mata putih tubuh kuning maka keturunan F2 akan terdiri dari ... .
a. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♀ mata putih tubuh kelabu = 1 : 1
b. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♀ mata putih tubuh kelabu = 3 : 1
c. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♀ mata putih tubuh kuning = 1 : 1
d. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♂ mata putih tubuh kuning : ♀ mata merah tubuh kuning
=1:1:2
e. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♂ mata putih tubuh kuning : ♀ mata merah tubuh kelabu
=1:1:2
16. Hemofilia adalah gen tertaut kromosom X pada manusia. Jika perempuan pembawa sifat
hemofili menikah dengan laki-laki hemofili, maka akan memiliki keturunan dengan fenotip
1/3 menderita hemofili dan bukan 1/4, hal itu disebabkan … .
a. Jika muncul perempuan bergenotip X Xh maka akan bersifat letal
b. Jika muncul perempuan bergenotip Xh Xh maka akan bersifat letal
c. Jika laki-laki menderita hemofili, maka akan bersifat letal
d. Perempuan hemofili akan muncul jika homozigot dominan
e. Hanya anak laki-laki yang dapat menderita letal hemofili
17. Persilangan antara bunga mawar merah batang kerdil dengan bunga mawar putih batang
tinggi menghasilkan F1 100% bunga mawar merah batang kerdil. Apabila warna merah
terpaut dengan batang kerdil dan warna putih terpaut dengan batang tinggi maka rasio
fenotip pada F2 adalah … .
a. merah tinggi : putih kerdil = 3 : 1
b. merah kerdil : putih tinggi = 3 : 1
c. merah kerdil : merah tinggi : putih tinggi = 1 : 2 : 1
d. merah kerdil : merah tinggi : putih kerdil : putih tinggi = 1 : 1 : 1 : 1
e. merah kerdil : merah tinggi : putih kerdil : putih tinggi = 9 : 3 : 3 : 1
18. Pada salah satu kromosom Drosophila terdapat sifat sayap normal dan dada polos.
keduanya dominan terhadap sayap keriput dan dada bergaris. Jika keduanya disilangkan
kemudian sesama F1 juga disilangkan, kemungkinan perbandingan fenotip F2 memiliki
sayap dan dada adalah ... .
a. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 9 : 3 : 3 : 1
b. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 3 : 1 : 3 : 1
c. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 1 : 1 : 1 : 1
d. normal polos : keriput bergaris = 1 : 1
e. normal polos : keriput bergaris = 3 : 1
19. Pada tanaman tomat bentuk buah bulat (B) dominan terhadap pipih (b) sedangkan warna
merah (M) dominan terhadap jingga (m), dan sifat buah bulat tertaut warna jingga. Pada
suatu persilangan antara buah bulat warna jingga homozigot dengan buah pipih warna
merah homozigot dihasilkan keturunan 100% tanaman berbuah bulat warna merah. Jika F 1
disilangkan sesamanya maka perbandingan F2 akan memiliki perbandingan fenotip ... .
a. 1 buah bulat jingga : 1 buah bulat merah : 1 buah pipih merah : 1 buah pipih jingga
b. 1 buah bulat jingga : 2 buah bulat merah : 1 buah pipih merah
c. 3 buah bulat jingga : 1 buah pipih merah
d. 1 buah bulat merah : 1 buah pipih jingga
e. 3 buah bulat merah : 1 buah pipih jingga
20.
dihasilkan jika mengalami gagal berpisah pada gonosom ditunjukkan tipe ... .
a. 22AAX b. 22AXX c. 22AXXX d. 44AXX e. 44AAX
29. Manusia memiliki 44 autosom dan 2 gonosom, dituliskan 22AA XX/XY. Tipe sperma
yang dihasilkan jika sebagian mengalami gagal berpisah ditunjukkan tipe berikut ini
kecuali ... .
a. 22AX b. 22AY c. 22AXX d. 22AXY e. 22AYY
30. Persilangan antara Drosophila melanogaster dimana sebagian telur lalat betina mengalami
gagal berpisah, jika disilangkan akan menghasilkan kombinasi genetik berjumlah ... .
a. 2 b. 3 c. 4 d. 6 e. 8
Soal Uraian
1. Jelaskan pengertian dari istilah berikut:
a. Gen letal
b. Tautan
c. Pindah silang
d. Gagal berpisah
2. Sapi Dexter merupakan sapi yang memiliki kecacatan sangat parah dan tidak mampu
bertahan hidup lama. Sifatnya dikendalikan gen resesif a. Jika terjadi perkawinan 2 individu
normal heterozigot, mengapa perbandingan keturunan tidak mengikuti hukum Mendell
persilangan monohibrid 3 : 1?
3. Jelaskan bagaimana cara menghindari kemunculan individu letal dari suatu persilangan!
4. Jelaskan perbedaan gen tertaut dengan tertaut seks/rangkai kelamin!
5. Mengapa persentase rekombinan selalu lebih kecil dari persentase parental pada peristiwa
pindah silang?
Pedoman penilaian;
I. Pilihan ganda skor maksimal 30
II Soal Uraian skor maksimal 50
Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam =1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan Terampil mengemukaan pendapat =3
pendapat Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3
Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat =4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1
Pedoman penilaian;
Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas :
A. Judul :
B. Tujuan :
C. Pengamatan :
Diagram Persilangan;
P ; XY X XX
G X X
Y
F XX dan XY
D. Rumusan Masalah :
1)
2)
3)
4)
E. Hipotesis :
F. Alat dan Bahan :
G. Bahan Diskusi :
1). Bagaimana penentuan jenis kelamin pada manusia, tumbuhan, lalat buah (Drosophilla sp)
dan semua mamalia?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………
2). Tulislah kariotipe (rumus kromosom) sel tubuh dan sel kelamin pada manusia! Bedakan
antara laki-laki dan perempuan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………
3). Bagaimana penentuan jenis kelamin pada belalalang dan kutu daun?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………
4). Mengapa belalang jantan bersifat steril, dan kalau lalat buah jantan bersifat fertil?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………
5). Hewan apakah yang penentuan jenis kelaminnya berdasarkan tipe ZW? Bedakan antara
individu jantan dan betina!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………
6). Bagaimana menentukan jenis kelamin pada lebah madu?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………
H. Kesimpulan:
Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas :
A. Judul :
B. Tujuan :
C. Pengamatan :
Diagram Persilangan;
Monohibrid untuk sifat tinggi tanaman
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D d
F1 : Tinggi
Dd
D. Rumusan Masalah :
1)
2)
3)
4)
E. Hipotesis :
F. Alat dan Bahan :
G. Bahan Diskusi :
1). Bagaimana mekanisme terjadinya pautan pada Drosophila melanogaster?
………………………………………………………………………………………………
………
2). Mengapa gamet-gamet yang dihasilkan dari persilangan Drosophila melanogaster CcSs
dengan CcSs pada P2 hanya CS dan cs? Peristiwa apakah yang terjadi?
………………………………………………………………………………………………
……
3). Buat diagram persilangan antara Drosophila melanogaster CcSs dengan CcSs! Tentukan
rasio genotip dan fenotip keturunannya!
………………………………………………………………………………………………
………
4). Mengapa kelainan anadontia selalu diderita pria? Apakah wanita juga bisa mengalami
kelainan anadontia? Peristiwa apa yang terjadi?
………………………………………………………………………………………………
………
5) Sebutkan contoh-contoh kelainan yang terjadi pada manusia yang disebabkan karena
peristiwa pautan seks dan pautan gen!
………………………………………………………………………………………………
………
H. Kesimpulan:
Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas :
A. Judul :
B. Tujuan :
C. Pengamatan :
Disajikan gambar berbagai macam lalat buah yang bersayap pendek abdomen coklat, sayap
panjang abdomen hitam, mata ungu sayap pendek, mata ungu sayap panjang, mata merah
sayap pendek, mata merah sayap panjang, ayam betina polos dan blorok, ayam jantan polos
dan blorok, kucing bulu oranye, kucing bulu hitam dan kucing bulu tiga (kaliko)
D. Rumusan Masalah :
1)
2)
3)
4)
E. Hipotesis :
F. Alat dan Bahan :
G. Bahan Diskusi :
Kelompok 1.
Jika lalat buah betina sayap pendek abdomen coklat (vvhh) disilangkan dengan lalat buah
jantan sayap panjang abdomen hitam (VVHH) menghasilkan keturunan F1 lalat buah sayap
panjang abdomen hitam heterozigot (VvHh). Apabila gen V terpaut gen H, gen v terpaut
dengan h, maka persilangan sesama F1 akan menghasilkan keturunan lalat buah dengan
perbandingan 1 VVHH: 2 VvHh:1vvhh.
Buatlah diagram persilangannya!
Kelompok 2.
Jika lalat buah jantan mata merah sayap panjang (PPVV) disilangkan dengan lalat buah
betina mata ungu sayap pendek (ppvv) menghasilkan keturunan F1 lalat buah mata merah
sayap panjang heterozigot (PpVv). Kemudian diuji silang dengan terhadap F1 betina
sehingga menghasilkan keturunan sebagai berikut;
1). mata merah sayap panjang (PpVv) sebanyak 965
2). mata merah sayap pendek (Ppvv) sebanyak 185
3). mata ungu sayap panjang (ppVv) sebanyak 206
4). mata ungu sayap pendek (ppvv) sebanyak 944
Berdasarkan hasil uji silang di atas, buatlah diagram persilangannya dan hitunglah nilai
pindah silangnya!
Kelompok 3.
Jika ayam betina blorok disilangkan dengan ayam jantan bulu polos, akan menghasilkan
keturunan ayam betina polos dan ayam jantan blorok. Apabila gen B gen penyebab bulu
blorok dan g gen penyebab bulu polos, buatlah diagram persilangannya!
Kelompok 4.
Persilangan antara kucing jantan warna bulu oranye dengan kucing betina warna bulu hitam,
akan menghasilkan keturunan kucing jantan hitam dan kucing betina kaliko. Apabila gen H
penyebab warna bulu hitam dan h gen penyebab warna oranye, buatlah diagram
persilangannya.
Bahan diskusi untuk semua kelompok.
1) Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi peristiwa pautan gen, pautan seks dan
pindah silang?
………………………………………………………………………………………………
………
2). Apakah peristiwa ini menguntungkan makhluk hidup?
………………………………………………………………………………………………
………
H. Kesimpulan:
A. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu:
a) Menjelaskan mekanisme gen lethal
b) membedakan gen lethal dominan dan gen lethal resesif
c) Melakukan percobaan simulasi mekanisme gen lethal pada makhluk hidup
d) Menyajikan data simulasi kemungkinan peristiwa gen lethal pada makhluk hidup
e) mempresentasikan mekanisme gen letal pada makhluk hidup
B. LANDASAN TEORI
Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila
dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal resesif.
D. CARA KERJA
1) Buatlah kelompok praktikum dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 orang
2) Setiap kelompok menyiapkan kancing, gelas, flipcard, dan alat tulis yang dibutuhkan
3) Isilah tiap-tiap gelas dengan 5 kancing warna hitam dan 5 kancing warna putih Setelah itu
lakukan kegiatan sebagai berikut:
Untuk kasus Letal dominan (gen letal pada ayam redep)
a) Kancing hitam diumpamakan sebagai gen dominan (C) dan kancing putih
diumpamakan sebagai gen resesif (c)
b) Ambil satu kancing dari gelas A dan satu kancing dari gelas B (Catatan: pengambilan
harus dilakukan tanpa melihat)
c) Catat hasil pertemuan kedua kancing pada tabel pengamatan, tuliskan fenotif yang
terbentuk!
d) Dengan mengembalikan kancing yang telah terambil, lakukan pengocokan kancing
pada gelas. Kemudian ulangi pengambilan sebanyak 5 kali!
Untuk kasus Letal resesif (gen letal pada jagung)
a) Kancing hitam diumpamakan sebagai gen dominan (G) dan kancing putih
diumpamakan sebagai gen resesif (g)
b) Lakukan langkah (b) sampai (d) seperti pada kasus letal dominan
4) Pindahkan tabel hasil percobaan pada flip card yang telah disediakan untuk
dipresentasikan di depan kelas!
E. HASIL PERCOBAAN
Letal dominan
No Pengambilan Ke- Genotif Fenotif
Letal Resesif
No Pengambilan Ke- Genotif Fenotif
F. PERTANYAAN DISKUSI
a. ada berapa macam fenotif dan genotif yang muncul dalam persilangan?
Jawab:
d. Buatlah diagram persilangannya jika kedua induk heterozigot pada dua kasus gen letal
diatas! Hitung pula rasio fenotif dan genotifnya
Jawab:
e. Berilah contoh lain gen lethal dominan dan gen letal resesif yang dapat terjadi pada
makhluk hidup!
Jawab:
G. KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kalian lakukan!
Disahkan Oleh
Kepala Sekolah