PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kita terkadang berpikir mengapa kita memiliki rambut keriting seperti rambut
ayah, bukan rambut lurus seperti rambut ibu? Atau mengapa warna mata kita lebih mirip
warna mata ibu daripada warna mata ayah? Dalam sebuah keluarga sifat yang diturunkan
orang tua kepada anak sangat beragam. Ada yang memiliki hidung mancung, ada yang
berhidung pesek. Ada yang bermata sipit dan ada yang bermata bulat. Dan ada dalam satu
keluarga memiliki tubuh yang tinggi dan pendek. Mungkin kita akan bertanya mengapa
dalam satu keluarga terdapat sifat turunan dari orang tua yang berbeda kepada anakanaknya.
Masalah di atas berkaitan dengan hereditas atau pewarisan sifat dari orang tua
kepada anaknya melalui gen. Sifat yang diturunkan oleh orang tua kepada anak tidaklah
sama sehingga memunculkan individu yang beragam. Orang tua menurunkan sifat
dengan ciri tersendiri, yang mempertahankan suatu sifat tertentu kepada anaknya. Dan
hal ini berkaitan dengan hereditas pada manusia.
Hereditas pada manusia berkaitan dengan penurunan sifat atau kelainan pada
manusia. Pewarisan sifat dari orang tua kepada anaknya mengikuti pola tertentu. Polapola hereditas mempelajari berbagai macam cara pewarisan sifat, faktor yang
menyebabkan penyimpangan pola pewarisan, dan akibat yang ditimbulkannya.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola hereditas yang terjadi pada manusia?
2. Bagaimana sistem golongan darah pada manusia?
3. Apa saja kelainan dan penyakit genetik pada manusia?
1.3.
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pola hereditas yang terjadi pada manusia
2. Menjelaskan sistem golongan darah pada manusia
3. Mendeskripsikan kelainan dan penyakit genetik pada manusia
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Tautan/Pautan (Linkage)
Tautan merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen dalam satu
kromosom. Tetapi, gen-gen ini tidak dapat memisahkan diri secara bebas, terutama pada
gen-gen yang terletak berdekatan kerena gen-gen tersebut cenderung memisah secara
bersama-sama.
Tautan dapat terjadi pada kromosom tubuh dan kromosom kelamin. Tautan pada
kromosom tubuh disebut Tautan Autosomal atau Tautan Non-kelamin. Sedangkan
tautan pada kromosom kelamin disebut juga Tautan Kelamin atau Tautan Seks.
2.1.1. Tautan Autosomal atau Tautan Non-Kelamin
Tautan autosomal yaitu gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama,
tetapi tidak dapat memisah secara bebas dan cenderung diturunkan bersama.
Penelitian ini dilakukan oleh Thomas Hunt Morgan.
2.1.2. Tautan Kelamin atau Tautan Seks
Gen pada tautan kelamin ini terletak pada kromosom kelamin dan sifat dari
gen ini diturunkan bersama denagn jenis kelamin. Kromosom kelamin terdiri atas
kromosom X yang gennya terdapat pada kromosom X dan kromosom Y yang
gennya terdapat pada kromosom Y. Susunan kromosom perempuan yaitu XX dan
susunan kromosom pada laki-laki yaitu XY. Dari setiap persilangan, laki-laki akan
menerima kromosom X dari ibunya, sedangkan perempuan akan menerima
kromosom X dari ayah dan ibunya.
Pada perempuan terdapat sepasang kromosom yang homolog yaitu XX.
Apabila gen yang diekspresikan dalam bentuk dominan-resesif, maka fenotip
yang muncul sama seperti sifat-sifat pada pewarisan autosom. Contoh gen tertaut
pada kromosom X yaitu buta warna dan hemofilia.
Gen tertaut pada kromosom Y merupakan gen tertaut kelamin yang
sempurna. Sifat yang diturunkannya hanya terdapat pada laki-laki sehingga gen
kromosom Y beserta sifat-sifat yang disebabkannya disebut holandrik. Sebagian
besar kromosom Y tidak memiliki homolog seperti yang terdapat pada kromosom
X dan gen pada kromosom Y sangatlah sedikit.
2.2. Pindah Silang (Crossing-Over)
Pindah silang yaitu terjadinya pertukaran gen suatu kromatid dengan gen-gen
kromatid homolog yang saling melilit. Peristiwa pindah silang terjadi pada profase I yaitu
setiap kromosom mengganda menjadi dua kromatid dan pindah silang juga diikuti oleh
patah dan melekatnya kromatid sewaktu profase dalam pembelahan meiosis. Gen yang
berpautan memisah dan bertukar pasangan dengan gen dari alelanya. Peristiwa pindah
silang terdiri dari dua macam yaitu pindah silang tunggal dan pindah silang ganda.
Pindah silang tunggal adalah pindah silang yang terjadi pada satu tempat, sedangkan
pindah silang ganda yaitu pindah silang yang terjadi pada dua tempat atau lebih.
Tempat persilangan dua kromatid disebut kiasma. Kromatid yang bersilangan
melekat dan terputus pada bagian kiasma. Setiap potongan kemudian melekat pada
kromatid sebelahnya secara timbal balik, sehingga akan diperoleh empat macam gamet.
Dua macam gamet yang pertama (homogamet) memilki gen seperti induknya (parental)
disebut tipe parental. Sedangkan dua gamet terakhir (heterogamet) yang disebut
kombinasi baru merupakan gamet yang berbeda dengan induknya dan gamet ini
merupakan hasil peristiwa pindah silang sehingga disebut tipe rekombinasi. Gamet tipe
parental tidak mengalami pindah silang sehingga jumlahnya lebih banyak. Sedangkan
gamet tipe rekombinasi jumlahnya lebih sedikit. Akibatnya keturunan yang memiliki sifat
seperti parental selalu lebih banyak dibandingkan keturunan tipe rekombinasi.
Dengan terbentuknya keturunan tipe parental dan tipe rekombinasi, kita dapat
menghintung
persentase
NPS =
KB
KB+ KP
terbentuknya
kombinasi
100 %
Keterangan : NPS
KB
KP
atau
22 A + O
23 A + X
21 A + X
Sperma
22 A + X
22 A + Y
22 A + X
22 A + Y
22 A + X
22 A + Y
Hasil
44 A + XXX
44 A + XXY
44 A + XO
44 A + OY
45 A + XX
45 A + XY
Sindrom
Wanita super
Kleinefelter
Turner
Letal
Mongolism/Patau/Edward
Mongolism/Patau/Edward
Sistem X dan Y
Sistem X dan O
Sistem Z dan W
Pada manusia, sistem kromosom kelamin yang digunakan yaitu tipe X dan Y yang
memiliki 46 kromosom (23 pasang kromosom) yang terdiri dari 22 pasang kromosom
tubuh (autosom) dan 1 pasang kromosom seks. Pada laki-laki pasangan kromosom
seksnya diberi simbol XY, sedangkan peda perempuan pasangan kromosom seksnya
diberi simbol XX. Laki-laki menghasilkan sperma yang mengandung gamet X dan Y.
Wanita menghasilkan sel telur yang mengandung gamet X.
Jadi penentu jenis kelamin pada anak yaitu jenis sperma dari ayahnya. Karena
genotip pria XY, maka sperma dari pria itu berisi 50 % dan 50 % Y. Dengan demikian,
peluang untuk mendapatkan turunan yang berjenis kelamin sama banyaknya dengan
mendapat turunan wanita. Pada wanita, ovumnya terdapat X + 22 autosom dan dalam sel
somatiknya XX + 44 autosom. Pada laki-laki, dalam sperma terdapat X + 22 autosom
atau Y + 22 autosom dan dalam sel somatiknya XY + 44 autosom.
Perbedaan sifat antara X dan Y :
Sel sperma dengan benih X, mempunyai daya tahan hidup lebih lama,
terbagi menjadi A, B.
Sedangkan aglutinin terbagi menjadi dua yaitu dan . Jenis aglutinogen biasa
digunakan dalam penamaan darah menurut sistem ini. Contoh : Golongan darah A
memiliki aglutinogen A dan aglutinin .
Berdasarkan ketentuan diatas, golongan darah dapat dibedakan menjadi 4.
1.
IM
hal
macam
tersebut
gamet
I M I N . Sedangkan
maka
macam
fenotif,
dari
orang
yang
genotif
dan
bergolongan
Genotif
M
I I
IN IN
Antigen
M
N
MN
IM I N
+
Rh
dan
Rh .
I Rh , y a n g
dibedakan atas :
Fenotif
+
Rhesus
Rhesus
Genotif
Rh Rh
I I ,I I
Rh Rh
I rh I rh
Antigen
Ada
Tidak ada
1.
Albinisme
: Aa
: AA
: normal
2.
Aa
2Aa
: normal (carrier)
aa
: albino
Idiot/Imbisil
Cacat menurun ini disebabkan karena seseorang tidak punya enzim yang
mengubah fenilalanin menjadi tirosin. Akibatnya terjadi penimbunan fenilalanin dalam
darah dan diubah menjadi asam fenilpiruvat. Tingginya kadar fenilpiruvat menghambat
perkembangan dan fungsi otak. Kelainan ini sering disebut phenilketouria (PKU)
karena banyaknya kandungan residu fenilpiruvat yang terdapat pada urine.
Anak yang idiot/imbisil memiliki ciri sebagai berikut:
IQ rendah
gerakan lambat
Seorang anak idiot dilahirkan dari pasangan suami isteri yang keduanya membawa gen
resesif.
P
: Ii
Ii
: II
2Ii
ii
3.
:
:
:
normal
normal (carrier)
idiot
Thallasemia
Thth
ThTh :
thallasemia mayor
2Thth :
thallasemia minor
thth
normal
Thth
Dua contoh cacat menurun yang terpaut kromosom X adalah hemofili dan butawarna.
a. Hemofili
9
untuk
membeku.
Penyakit
ini
disebabkan
gen
resesif
h,
pria normal x
wanita carrier
XHY
G
XHXh
XH, Y
XH, Xh
pria butawarna
wanita carrier
XcY
XCXc
XC, Xc
Xc, Y
XCXc
XcXc
: wanita butawarna
10
2.
XCY
: pria normal
XcY
: pria butawarna
Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya diwariskan pada anak laki-laki,
oleh karena itu sering disebut sebagai gen holandrik.
Contoh dari cacat yang terpaut kromosom Y adalah: hypertrichosis, hystrixgraviour, dan
webbedtoes. Ketiganya disebabkan oleh gen resesif.
a. Hypertrichosis
Gen ht yang terdapat pada kromosom Y menyebabkan tumbuhnya rambut
di tepi daun telinga. Kelainan seperti ini banyak dijumpai pada para pria Pakistan.
P
XYht
XYht
XYht
: laki-laki hypertrichosis
: laki-laki hypertrichosis
XX
b. Hystrixgraviour
Kelainan ini disebabkan oleh gen hg yang menyebabkan tumbuhnya
rambut panjang dan kaku di seluruh tubuh (penyakit bulu landak). Sifat normal
dikendalikan gen Hg.
c. Webbedtoes
Merupakan kelainan dimana pada jari terutama kaki tumbuh selaput
seperti kaki katak. Penyebabnya adalah gen wt, sedangkan sifat normal
dikendalikan gen Wt.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pola-pola hereditas manusia terdiri dari :
Tautan/Pautan (Linkage)
2.
12
DAFTAR PUSTAKA
Diah Aryulina, dkk. 2011. Biology 3A for Senior High School Grade XII Semester 1.
Jakarta: Esis.
D. A. Pratiwi, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Bob Foster. 2012. Revolusi Belajar Koding XII IPA Semester 1. Bandung: Ganesha
Operation.
Website :
http://id.wikipedia.org
http://biologimediacentre.com
http://pustakaaji.50webs.com
http://www.sajidanstaff.fkip.uns.ac
http://belajarbioyuk.blogspot.com
http://www.scribd.com
http://arzhi94.blogspot.com
13