Anda di halaman 1dari 2

1.

Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan
naskah drama
Ayah : Asal kamu juga tidak sembrono dalam bertindak. Zaman ini zaman
badak. Semoga kamu dan teman-temanmu tak turut jadi badak.
Drama berasal dari kata draomaoi yang artinya bergerak atau berbuat. Drama adalah
perbuatan manusia yang dipentaskan di atas panggung. Semua pentas drama berasal dari
naskah drama, baik tertulis maupun tidak tertulis.
Zaman dahulu, bermain drama tidak memerlukan naskah tertulis. Mereka menghafalkan
dialog, jalan cerita, dan karakter tokohnya, misalnya ketoprak, ludruk, dan lenong.
Siapa yang menulis naskah drama? Apa isi naskah drama? Bagaimana kaidah penulisannya?
Pernahkah kalian menulis naskah drama? Perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan
drama berikut!
1. Sumber penulisan
a. Ide atau imajinasi,
b. Cerita-cerita legenda, cerpen, novel dan sebagainya, dan
c. Kejadian-kejadian/keadaan sosial masyarakat.
2. Bentuk naskah drama
Naskah drama berbentuk dialog-dialog tokoh (disertai petunjuk/teknis permainan).
3. Kaidah penulisan drama
Perhatikan contoh berikut!
Aman dan Amat : Selamat pagi!
(Lalu kedua nona itu duduk di tempat duduknya
masing-masing. Sebentar kemudian bangkit lagi, lalu berkata kepada
Aman)
Ningsih
: Saudara Aman, kalau Pak Tembak datang nanti, dan
kami belum kembali, bilang saja kami pergi ke Pasar Baru sebentar.
Aman
: (kaget) Lo! Saya tidak mau tanggung, Saudara. Dia
sudah acap kali marah-marah karena pegawainya tidak
pernah ada di tempatnya masing-masing.
(dikutip dari naskah drama Tuan Amin karya Amal Hamzah)
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan kaidah penulisan drama.
a. Kalimat dialog tidak menggunakan tanda petik (..)
b. Nama tokoh ditulis sejajar dengan dialog
Aman dan Amat : Selamat pagi .
Ningsih
: Saudara Aman .
Aman
: (kaget) Lo! .
Model lain penulisan ialah nama tokoh ditulis di atas dialog.
Aman dan Amat:
Selamat pagi .
Ningsih:
Saudara Aman .

c. Petunjuk teknis (keterangan) ditulis dengan huruf yang berbeda atau dengan huruf kapital.
Petunjuk teknis ini boleh diletakkan pada awal, tengah, atau akhir dialog.
4. Langkah-langkah penulisan drama adalah
a. menentukan tema/topik,
b. menentukan isi cerita,
c. menentukan alur,
d. membuat kerangka,
e. mengembangkan kerangka, dan
f. melakukan evaluasi dan pembenahan
Bacalah dan perhatikan contoh kutipan naskah drama berjudul Tuan Amin karya Amal
Hamzah berikut ini!
Aman : (Merengut) Ah, gadis-gadis ini, yang dapat susah saya juga.
Si Tembak meradang-radang sama saya juga.
Amat : Saudara Aman, bodoh! Suruh saja si Tembak terus langsung
Masuk dalam ruangan yang sekecil ini kalau mau ngomong sama
yang lain mesti pakai pengacara.
Aman : Itulah, makanya saya kesal di sini. Telah berpuluh-puluh kali saya
bilang sama dia. Tuan Amin, kalau saya yang bilangin, pegawai itu toh tak ambil
pusing.
Amat : Lantas apa jawabnya?
Aman : Jawabannya begini, Saudara! Dalam tiap-tiap kantor, mesti ada
organisasi. Kita bekerja mesti ada aturan, kalau tidak, tentu tidak
beres. Saya di sini sebagai kepala dan Saudara saya angkat jadi
wakil kepala. Kalau ada apa-apa saya bilang sama Saudara, dan
Saudaralah yang menyampaikannya pada pegawai rendah.
Amat : (Tertawa mencemooh) Ha, ha haSaudara Aman, saya mengerti
kalau sekiranya di ruangan ini ada enam ribu pegawainya. Tapi,
untuk orang yang hanya delapan ekor dengan dia sendiri, apa dia
tidak bisa berbicara langsung? Dan lagi, berapa meterkah jarak
dari mejanya sampai ke meja masing-masing kulitnya?
Aman : Ah, Saudara, dia tidak mau ambil pusing! Dia bilang Saya tidak
bisa disamakan dengan pegawai biasa. Saya kepala bilangnya.

Anda mungkin juga menyukai