Anda di halaman 1dari 24

ALAT UKUR DAN METODE PENGUKURAN IPA

PRAKTIKUM 8 : ALAT UKUR BERBASIS DIGITAL

Kelompok 1

1. Elvi Perdana Putri (19312241008)

2. Addina Hartika Putri (19312241016)

3. Taufiq Dwi Rahmanto (19312241022)

4. Tanti Rahayu (19312241031)

5. Anindiah Rizqi H. (19312241037)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
PRAKTIKUM 8.
ALAT UKUR BERBASIS DIGITAL/KOMPUTER

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi computer untuk pengukuran besaran fisis dalam
percobaan IPA.

B. Dasar Teori
1. Tracker Analysis untuk Eksperimen Mekanika
a. Download aplikasi di https://physlets.org/tracker/

Gambar 1. Download Aplikasi Video Tracker


b. Tampilan aplikasi Video Tracker

Gambar 2. Tampilan default video tracker 5.06

c. Video yang akan dianalisis dari aspek gerak benda/ intensitas cahayanya
Gambar 3. Contoh Video Gerakkan Benda

Prosedur analisis gerak dengan video tracker sebagai berikut.


a. Merekam video dengan menggunakan kamera HP atau sejenisnya untuk gerak benda
yang akan dianalisis dengan aplikasi video tracker
b. Upload/Import video di tracker
c. Set frame
d. Kalibrasi stick
e. Setting sumbu x dan sumbu y
f. Menentukan point massa dari benda yang akan dianalisis
g. Analisis gerak benda dengan perintah autotrack
Adapun penjelasan setiap langkah dalam analisis gerak benda dengan tracker analysis sebagai
berikut.
a. Merekam video dapat Anda gunakan dengan menggunakan kamera baik kamera
digital maupun kamera HP. Background benda yang akan dianalisis diusahakan
kontras, sehingga tampilan gerak benda yang akan dianalisis terlihat dengan jelas.
Jangan lupa mengukur jarak dengan penggaris dan diberi tanda.

Gambar 4. Gerak benda jatuh bebas.


b. Upload/ impor video ke aplikasi ini:
Pilih menu video >> import >> pilih video yang akan di analisis (misal gerak jatuh
bebas) >> open. Sehingga muncul tampilan sebagai berikut.

Gambar 5. Tampilan video yang telah di import di tracker


Set frame yaitu frame awal dan akhir yang akan dianalisis dengan tracker. Dalam
video tutorial ini frame awal adalah ketika benda mulai akan bergerak, sedang frame
akhir adalah ketika benda mengenai lantai. Untuk mengetahui letak frame klik play.
Video dalam tutorial ini frame awal adalah 84 dan frame akhir adalah 105. Untuk
mensetting frame yang akan dianalisis klik kanan pada tampilan video di tracker dan
pilih clip setting atau klik icon clip setting di toolbar. Isikan start frame 84 dan end
frame 105, kemudian OK.

Gambar 6. Setting frame


c. Kalibrasi stick, ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan jarak yang ada di video
dengan jarak riil ketika percobaan. Klik menu Track >> New >> Calibration Tools
>> Calibration Stick. Tekan tombol shift dan klik kiri mouse dua kali untuk
menandainya titik awal dan akhir dari garis kalibrasi skala dan isikan sesuai dengan
panjang sebenarnya yang digunakan dalam percobaan.
Gambar 7. Kalibrasi Skala Jarak
d. Setting sumbu x dan y digunakan untuk mengetahui arah gerak benda dalam dua
dimensi yaitu arah sumbu x dan sumbu y berikut nilainya apakah positif atau negatif.
Setting sumbu x dan sumbu y dilakukan dengan Klik menu Track >> Axes >>
Visible

Gambar 8. Tampilan Sumbu X dan Y


Geser garis tersebut pada posisi yang sesuaa arah yang akan digunakan dalam analisis
(video ini sumbu x dan y seperti pada contoh Gambar 8 di atas).
e. Point massa digunakan untuk membidik benda yang akan dianalisis. Klik menu
Track >> New >> Point Mass. Untuk merubah nama massa A dan massa B Klik
Kanan pada massa A dan massa B pilih name, kemudian isikan nama benda yang kita
inginkan untuk analisis tracker (misal bola A dan bola B).
Gambar 9. Point mass benda A dan benda B
f. Untuk menganalisis atau mentrack besaran fisis pada bola di atas (misal Bola A),
pastikan yang tersetting adalah Bola A.

Pastikan Bola A
yang terpilih

Gambar 10. Setting Benda (Misal Bola A yang akan di Analisis)

g. Autotrack digunakan untuk menganalisis benda yang bergerak pilih menu Track
>>Bola A (Sesuai dengan nama benda yang akan di nalisis)>>Autotracker
Gambar 11. Proses Autotracker
Akan muncul kotak dialog sebagai berikut.

Gambar 12. Tampilan Kotak Dialog Autotrack


h. Tekan tombol CTRL+SHIFT bersamaan dan klik pada benda yang akan di analisis
(Bola A) dan di kotak dialog autotracker klik Search sehingga muncul grafik di sisi
kanan.

Grafik hasil analisis dengan tracker

Gambar 13. Proses Autotracker Berjalan


i. Jika proes tracker sudah selesai klik Close pada dialog Autotracker sehingga
dihasilkan grafik dan tabel hasil analisisnya.

Pastikan yang
terpilih adalah
Bola A

Gambar 14. Grafik dan Tabel Hasil Analisis Bola A

j. Lakukan langkah yang sama untuk menganalis Bola B.

Gambar 15. Grafik dan Tabel Hasil Analisis Bola B


Untuk memperbesar ukuran grafik klik dua kali di bagian atas
garfik.
Klik dua kali dibagian ini untuk melihat dalam ukuran besar

Gambar 16. Cara Memperbesar Ukuran Grafik


Hasil tampilan dalam ukuran besar sebagai berikut.

Gambar 17. Grafik Hasil Analisis dalam Ukuran Besar

Pembacaan Grafik Hasil Analisis (Bola B)


Grafik hasil analisis merupakan fungsi waktu (t). Misal jarak (x) terhadap waktu (t),
kecepatan (v) terhadap waktu, percepatan (a) terhadap waktu (t), dan lain sebagainya terkait
dengan besaran mekanis yang ada pada benda tersebut.
Gambar 16. Besaran Fisis pada Sumbu Y
Jika ingin melihat grafik hasil analisis untuk besaran energy kinetic K, maka klik K: kinetic
energy sehingga muncul grafik hasil analisis.

Gambar 17. Grafik Hubungan Energi Kinetik (K) terhadap Waktu (t)
Jika ingin membandingkan hasil analisis dengan Bola A, dapat dilakukan dengan klik kanan
pada grafik dan pilih compare with.

Muncul kotak dialog Bola A, klik Bola B dan pilih Ok


Hasil analisis perbandingan energy kinetic Bola A dan Bola sebagai berikut.

Selain analisis gerak dengan melihat besaran-besaran fisis yang sudah ada di aplikasi,
formula atau rumus fisika terkaiat dengan gerak yang belum ada juga bisa dimunculkan.
Misalnya energy potensial (P) di aplikasi tidak ada, sehingga ketika ingin mengetahui besar
energy potensial perlu dirumuskan secara manual di aplikasi tracker. Prosedur tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
b. Menginput besaran massa benda yang dianalisis dapat dilakukan dengan klik m pada
bagian icon di bawah menu da nisi sesuai dengan hasil pengukuran massa benda tersebut.

c. Memunculkan besaran fisis yang lain yang belum ada di aplikasi (Misal akan
menganalisis besar energi potensial yang bekerja pada benda tersebut) dapat dilakukan
dengan cara klik besaran pada sumbu y dan pilih define.
d. Muncul kotak dialog Data Builder. Isikan parameter yang akan dimasukkan untuk
menganalisis besar energy potensial (Ep = mgh=mgy), dalam hal ini ada parameter
percepatan gravitasi yang belum ada, sehingga perlu menambahkan parameter tersebut
dengan klik tombol Add dan mengisi di tabel tersebut (misal di kolom name g dan kolom
expression 9.8). Sedangkan untuk Data Function juga di klik tombol Add dan mengisi di
tabel tersebut (misal di kolom name Ep dan kolom expression m*g*y)

e. Klik tombol Close. Untuk memuculkan hasil analisis grafik untuk besaran Ep dapat
dilakukan dengan klik besaran pada sumbu y dan pilih Ep.

f. Hasil analisis energi potensial (Ep) terhadap waktu (t) sebagai berikut.
g. Lakukan dengan tahapan yang sama untuk menganalisis besar energi potensial pada Bola
A sehingga dihasilkan sebagai berikut.

h. Dengan prosedur yang sama dapat dianalisis besar energy mekanik yang bekerja pada
Bola A dan Bola B (Em = K + Ep). Hasil analisis energi mekanik pada Bola A dan Bola
B sebagai berikut.

2. Audiocity
Audiocity merupakan salah satu aplikasi computer untuk menganalisis bunyi. Aplikasi ini
bersifat freeware sehingga bisa di download secara gratis. Berbagai percobaan terkait
dengan bunyi untuk mengetahui frekuensi bunyi dari suatu percobaan dapat dianalisis
dengan aplikasi ini. Sofware audiocity memberikan banyak keuntungan bagi peneliti
dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalamanya. Software audacity dapat
dimanfaatkan untuk pengukur cepat rambat bunyi di udara/ di medium tertentu.
Percobaan lain yang dapat menggunakan audiocity yaitu pemanfaatnya pada pipa organa.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan pengukuran frekuensi
bunyi yaitu diantaranya yaitu menciptakan lingkungan tenang dan tidak terpengaruhi
oleh sumber suara yang lain dan disarankan pada malam hari atau di ruang tertutup.
Selain itu dengan menyiapkan perekam pembanding yang dapat digunakan sebagai
pembanding hasil rekaman pada audacity dengan alat lain. Berikut langkah-langkah yang
dapat dilakukan untuk melakukan pengukuran frekuensi bunyi menggunakan sofware
audacity.
1. Menghidupkan audacity dan merekam suara sumber bunyi yang akan diukur
frekuensinya.

2. Pada Menu bar pilihlah analysis kemudian pilih spektrum plot (baris kedua) seperti
pada gambar.

3. Setelah muncul hasil dari sepktrum plot seperti gambar di bawah ini akan terlihat
nilai frekuensi bunyi.
Pada percobaan di atas, dengan menggunakan rate project 4400 diperoleh bahwa pada
puncak pik tertinggi menghasilkan frekuensi 550 Hz dengan taraf intensitas bunyinya
yaitu 94,2 dB.
3. Visual Analyzer
Visual Analyzer adalah perangkat lunak profesional real-time yang lengkap, mengubah
PC atau komputer dalam satu set instrumen pengukuran lengkap yang tidak diperlukan
perangkat keras baru atau dengan mengkombinasikan dengan perangkat keras eksternal
tertentu. Visual Analyzer berjalan pada Windows 9x, ME, 2k, XP, NT, Server, Vista, 7,8.
Versi Visual Analyzer 2014 sekarang tersedia (untuk platform 64 dan 32 bit), tidak lagi
kompatibel dengan Windows 9x. Versi 2011-2012 berjalan di Linux dengan
menggunakan utilitas anggur. Manajemen file WAVE ditambahkan dalam versi 2012 dan
selanjutnya ditingkatkan pada versi 2012 dan 2014. Tampilan default dari aplikasi Visual
Analyzer sebagai berikut.

Gambar. Tampilan Default Visual Analyzer


Aplikasi ini dapat di download secara gratis di
http://www.sillanumsoft.org/download.htm. VA adalah program waktu nyata yang
mensimulasikan seperangkat instrumen elektronik, seperti:
a. Osiloskop (saluran ganda, xy, pembagian waktu, pemicu);
b. Analyzer Spectrum dengan tampilan amplitudo dan fase (linier, log, garis, bar,
analisis pita oktaf 1/3, 1/6, 1/9, 1/12, 1/24);
c. Generator bentuk gelombang dengan "fungsi khusus", triangular, square, sinusoidal
(semua tanpa NO ALIASING dan transisi yang mulus), white / pink noise,
pembangkit pulsa, pembangkit DC [New!];
d. Pengukur frekuensi (dalam domain waktu dan frekuensi) dan penghitung; dalam
domain waktu dengan menggunakan algoritma zero crossing waktu nyata;
e. Volt meter dengan DC [Baru!], True RMS, puncak ke puncak dan tampilan rata-rata
ditambah kalkulus resolusi;
f. Pemfilteran (low pass, hi pass, band pass, band reject, takik, "diode", penghapusan
DC);
g. Jendela memo (data log) untuk analisis dan penyimpanan deret waktu, spektrum, dan
fase dengan peristiwa "pemicu"; Pencatatan data THD dan Impedansi dengan
interpolasi spline; kemungkinan untuk menyimpan gambar dalam berbagai format
(.tee, .txt, .wmf)) dan menampilkannya dengan penampil internal [Baru!];
h. Cuplikan layar Spectrum and Scope;
i. Konversi analog digital perangkat lunak TRUE (untuk rekonstruksi sinyal lengkap
menggunakan teorema Nyquist);
j. Kompensasi frekuensi: kemungkinan untuk membuat / mengedit respons frekuensi
khusus dan menambahkannya ke spektrum penganalisa spektrum yang dihitung;
menambahkan kurva pembobotan standar A, B, C [Baru!] secara paralel dengan
respons frekuensi khusus;
k. Dukungan untuk kartu suara 8/16/24 bit melalui panggilan API;
l. Internal 80 bit IEEE floating point variabel untuk kesalahan pembulatan minimum;
m. Pengambilan sampel frekuensi tanpa batas (tergantung dari kemampuan kartu suara
/ perangkat akuisisi Anda);
n. Analisis cepstrum;
o. Korelasi Lintas;
p. Pengukuran THD yang diperluas, dengan pembersihan otomatis, kompensasi, log
data;
q. ZRLC-meter dengan cakupan vektor, sapuan waktu dan frekuensi otomatis untuk
pengukuran otomatis; [Baru!]
r. Mekanisme kalibrasi (Anda dapat mengkalibrasi skala VA secara langsung dalam
VOLT atau dB atau persen skala penuh);
s. Kumpulan nilai yang dihitung secara waktu nyata (puncak ke puncak, puncak, faktor
puncak, faktor bentuk, true rms, rata-rata, frekuensi dengan algoritma zero-crossing).
[Baru!]
t. Rekam dan putar ulang file gelombang
u. Input internal
v. Filter kustom FIR
Prosedur penggunaan VA sebagai analisis gelombang bunyi sebagai berikut.
a. Menyiapkan sumber bunyi yang akan dianalisis
b. Menghindarkan ganguan gelombang bunyi lain
c. Menghubungkan microphone ke laptop dan menghidupkan aplikasi VA
d. Menekan tombol on di pojok kiri atas aplikasi
e. Melihat hasil analisis yang terekam dalam aplikasi
Gambar. Hasil Gelombang Bunyi Terukur
f. Mengcapture tampilan hasil analisi dengan mengeklik tombol “Capture Scope” di sisi
kanan. Hasil capture analisis gelombang bunyi sebagai berikut.sa

Gambar. Hasil Analisis Spektrum Gelombang Bunyi


VA sangat berguna dalam analisis gelombang, selain itu VA dapat difungsikan sebagai
osiloskop, penganalisis spektrum, pengukur frekuensi, voltmeter, generator fungsi, dan
bahkan distorsiometer yang sesungguhnya (hanya THD untuk saat ini). Misalnya ketika
menyetel penguat daya kelas B: diperlukan penganalisis spektrum (atau meter THD)
untuk meminimalkan distorsi crossover. VA memiliki kapasitas yang tidak ada duanya
untuk melakukan konversi Digital-Analogue real time penuh untuk fungsi osiloskop,
meskipun jarang dipahami dengan baik. Fitur kuat lain dari VA adalah generator
Waveform-nya; hanya menggunakan algoritma band terbatas, menghindari alias dalam
generasi gelombang. Aliasing dalam bentuk gelombang menyiratkan bentuk gelombang
yang dihasilkan benar-benar tidak dapat digunakan. VA juga hanya untuk digunakan;
luncurkan program instal, dan instal VA di komputer; pilih sumber input, dengan
menggunakan "Kontrol Volume" windows. VA sering digunakan untuk analisis
gelombang bunyi. Salah satunya dapat digunakan untuk melihat gejala layangan seperti
pada gambar berikut.

GERAK JATUH BEBAS

Gerak jatuh jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan
berbentuk lurus karena pengaru gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas mengakibatkan gesekan
dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan
oleh gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8 m/s2 dan berarah menuju kepusat bumi. Gesekan yang
dimaksud disini adalah gsekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya gesekan dan laju udara,
pada percepatan gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa haasil percepatan yang dialami benda
tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi, hal tersebut terjadi karena sesungguhnya benda
tersebut telah mengalami pelambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan yang dialami benda pada
gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bila benda tersebut dijatuhkan pada
ruang hampa udara (Pantur, 1985).

Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vartikal dari ketinggian h tertentu
tanpa kecepatan awal. Jadi gerak benda hanya dipengaruhui oleh gravitasi bumi sebesar g.
1
y=h= g t 2
2
yt=¿=√ 2 gh
√2h
t=
g
( Tryababbling, 2011).

Suatu benda yang begerak maka geraknya dapat dikelompokka menjadi dua kelompok
besar yaitu gerak translasi dan gerak melingkar yang disebut dengan gerak rotasi. Gerak translasi
dibagi lagi menjadi dua macam yaitu gerak lrus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
Perbedaan dari kedua jenis gerak ini yaitu terletak pada kecepatan dan percepatannya. Untuk
gerak lurus beraturan mempunyai kecepatan yang konstan dan percepatannya adalah nol.
Sedangkan untuk gerak lurus berubah beraturan mempunyai kecepatan yang berubah-ubah secara
teratur dan percepatanya tidak sama dengan nol (Halliday, 1991:40-41).

Gerak jatuh memiki cirri khas yaitu benda jatuh tanpa kecepatan awal. Semakin kebawah
gerak benda semakin cepat. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama
yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar g adalah 9,8 m/s2 atau dibulatkan
menjadi 10 m/s2).

1. v=g ×t
1
2. h= g t 2
2
3. vt=√ 2 gh

Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari tiga rumus utama dalam
GLBB seperti yang telah diterangkan diatas dengan memodifikasi : s (jarak) menjadi h
(ketinggian) dan V0 = 0 serta percepatan (a) menjadi percepatangravitaasi (g). dari ketinggian
benda dari atas tanah dapat digunakan untuk mencari ketingian tertentu.

Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang dilepas dari suatu ketinggian
atau dilempar keatas akan jatuh menujuh pusat bumi.ini disebabkan karena adanya gaya tarik
bumi. Suatu benda yang bergerak, maka gerakanny dapat dikelompokan menjadi dua kelompok
besar yaitu gerak lurus atau gerak translasi dan gerak melingkar atau gerak rotasi. Gerak translasi
dibagi menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beratura. Gerak lurus
berubah beraturan dibagi menjadi dua yaitu gerak vertical atas, gerak vertical bawah dan gerak
jatuh bebas. Untuk ketiga jenis gerak ini mempunyai ara gerak sejajar sumber pertikal dan besar
percepatan gravitasi (Young, 2001).

C. Alat dan Bahan


1. Aplikasi Tracker Analysis untuk Eksperimen Mekanika

D. Data Hasil Praktikum


1. Data Hasil dan Analisis Data :

Grafik Bola Biru


Grafik Bola Orange

` Gerak-gerak bola dari video tracker didapatkan bahwa bola mengalami gerak jatuh bebas
karena bola tersebut dijatuhkan dari ketinggian tertentu dengan kecepatan awal 0 m/s. Dari grafik
diatas terlihat jelas bahwa mula-mula perpindahan benda adalah nol semakin lama pula jatuh maka
semakin besar perpindahan bola sampai pada titik akhir yaitu di tanah perpindahan benda tetap.

Setelah Tampil Tabel dan Grafik, dalam Layar Kita dapat menganalisisnya menggunakan
hasil analisis grafik pada pojok kiri bawah , sehingga didapatkan hasil yaitu :

Pada gambar diatas terdapat hasil yaitu Fit Equation atau persamaan vy=A*t + B, Dimana
persamaan yang serupa yaitu Y = Mx + C.
M pada persamaan tersebut sama seperti A pada gambar di atas yaitu sebesar 5,482.
Sebab gradien ber-rumus Y/X atau ∆Y/ ∆X, nah dari rumus gradien ini Y merupakan jarak yang
ada pada video yang dipakai dan X merupakan waktu nya. Maka A atau Gradien yang dihasilkan
pada gambar diatas merupakan kecepatan bola B yaitu 5,482m/s.
Setelah itu pada grafik komponen Y diganti dengan vy yang menghasilkan seperti pada gambar di
bawah ini :

Pada gambar diatas dihasilkan prsamaan yaitu vy = A*t + B, Parameter A disini adalah
gradien A = vy/t, dari persamaan tersebut didpatkan kecepatan/waktu yang kemudian didapatkan
percepatan. Maka Percepatan yang terukur dari Video yang digunakan yaitu 8,611 m/s²,
Percepatan pada gerak jatuh bebas yaitu percepatan grafitasi bumi, yang mana pada umumnya
percepatan grafitasi bumi = 9,8 m/s² atau 10 m/s².
Pada analisis ini percepatan yang dihasilkan adalah 8,611 m/s yang kurang sesuai dengan
dasar teori yaitu percepatan gravitasi bumi sebesar 9,8 m/s² maupun 10 m/s²

E. Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan, bahwa Percepatan yang
terukur dari Video yang digunakan yaitu 8,611m/s², Percepatan pada gerak jatuh bebas yaitu
percepatan grafitasi bumi, yang mana pada umumnya percepatan grafitasi bumi = 9,8 m/s² atau
10 m/s². Pada analisis ini percepatan yang dihasilkan adalah 8,611m/s yang kurang sesuai dengan
dasar teori yaitu percepatan gravitasi bumi sebesar 9,8 m/s² maupun 10 m/s².
B. Alat dan Bahan Visual Analyzer
1. Laptop/komputer
2. Aplikasi Visual Analizer
3. Rekaman suara siamang

C. Data Hasil Praktikum

t1

t2
D. Analisis Data
1. Pembacaan dan perhitungan data hasil eksperimen sebagai berikut
T1 = 0,777
T2 = 58,087

a. Δt = t2-t1
Δt = (58,087 - 0,777) x 10−3
Δt = 57,31 x 10−3

b. T = Δt = 57,31 x 10−3

1 1
c. R = = = 0.017 x 103 = 17 Hz
T 57,31 x 10−3

d. f = l f1 – f2 l
= l 490 – 505 l
= l -15 l
= 15 Hz

Dari data diatas dapat kita ketahui bersama bahwasannya hasil data baik
menggunakan aplikasi Visual Analyzer dan dengan data hasil analisis menggunakan
didapatkan hasil yang saa yaitu 15 Hz.

E. Kesimpulan
1. Prosedur penggunaan alat ukur digital berbasis komputer atau Visual Analyzer sebagai
analisis gelombang bunyi yaitu sebagai berikut :
a. Menginstall aplikasi visual analyzer di laptop
b. Menyiapkan sumber bunyi yang akan dianalisis
c. Menghindarkan ganguan gelombang bunyi lain
d. Menghubungkan microphone ke laptop dan menghidupkan aplikasi VA
d. Menekan tombol on di pojok kiri atas aplikasi
e. Melihat hasil analisis yang terekam dalam aplikasi
f. Mengcapture tampilan hasil analisis dengan mengeklik tombol “Capture Scope” di sisi kanan.
Sehingga didapatkan hasil capture analisis gelombang bunyi.

2. Besar frekuensi jika dihitung menggunakan visual analyzer didapatkan hasil frekuensi
sebesar 15 Hz

Anda mungkin juga menyukai