DISUSUN OLEH :
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Analisa Inti Batuan Minggu ke-
1 Pengukuran Permeabilitas, Tahun akademik 2020-2021, Program Studi S1
Teknik Perminyakan, Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral,
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta.
DISUSUN OLEH :
NAMA : DZAKY ALIF HIDAYAT
NIM : 113180111
PLUG :F
MOCHAMAD RIFA’I
NIM. 113 160 041
BAB IV
PENGUKURAN PERMEABILITAS
Gambar 4.1.
Ilustrasi Asumsi Darcy
(Sumber : wordpress.com )
6. Fluidanya incompressible
Keterangan:
K = permeabilitas dari sampel (Darcy)
𝜇 = viskositas dari cairan test (cp = 0,895 cp)
V = volume cairan yang dialirkan melalui sampel (cm3)
L = panjang sampel core (cm)
A = luas penampang dari sampel (cm2)
P = gradien tekanan (atm)
T = waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan cairan melalui sampel
(detik).
2. Permeabilitas dengan gas
𝜇𝑥𝑄𝑥𝐿
K= .............................................................................(4.3)
𝐴𝑥𝑃
Keterangan:
K = permeabilitas dari sampel (Darcy)
𝜇 = viskositas gas yang digunakan (lihat grafik)
Q = flow rate rata-rata (cc/dt)
L = panjang sampel core (cm)
A = luas penampang dari sampel (cm2)
P = gradien tekanan (atm)
Dalam satuan lapangan, k dinyatakan dalam mili Darcy. Secara
perkiraan di lapangan dapat juga dilakukan pemberian semi kumulatif terhadap
permeabilitas (skala k) yaitu:
No. Skala Keterangan
1. < 5 mD ketat (tight)
2. 5 – 10 mD cukup (fair)
3. 10 – 100 mD baik (good)
4. 100 – 1000 mD sangat baik (very good)
4.3 ALAT DAN BAHAN
4.3.1 Alat
1. Rangkaian alat gas permeameter
2. Rangkaian alat liquid permeameter
4.3.2 Bahan
1. Sampel core
2. Air
4.3.3 Gambar Alat
5 7
8
1
2
Keterangan :
1. Core holder
2. Core
3. Selector valve (Flowmeter selector valve)
4. Thermometer
5. Triple range flowmeter
6. Pressure Gauge
7. Gas inlet
8. Pressure regulator
Gambar 4.1
Rangkaian Alat Gas Permeameter
(Sumber : Laboratorium Analisa Inti batuan )
5
6
4 7
3
2
Keterangan :
1. Beker glass
gl
2. Pressure regulator
4. Burette
6. Pressure Gauge
7. Gas inlet
Gambar 4.2
Rangkaian Alat Liquid Permeameter
( Sumber : Laboratorium Analisa Inti batuan )
4.4 PROSEDUR PERCOBAAN
0,67 0,4699
4.5.2 Perhitungan
= 0,8504 darcy
= 0,6490 darcy
= 0,4699 darcy
a. Klikenberg Effect
(∆𝑃 + 1) + 1
Pm = 2
= 1,125 atm
1 1
= 1,125 𝑎𝑡𝑚
𝑃𝑚
= 0,89
• Pada ∆𝑃 = 0,5 atm
(∆𝑃 + 1) + 1
Pm = 2
(0,5 𝑎𝑡𝑚 + 1) + 1
= 2
= 1,25 atm
1 1
= 1,25 𝑎𝑡𝑚
𝑃𝑚
= 0,80
• Pada ∆𝑃 = 1 atm
(∆𝑃 + 1) + 1
Pm = 2
(1 𝑎𝑡𝑚 + 1) + 1
= 2
= 1,5 atm
1 1
= 1,5 𝑎𝑡𝑚
𝑃𝑚
= 0,67
Berdasarkan grafik K vs 1/Pm, didapatkan persamaan trendline:
y = 0,16829x – 0,6649
dimana: y = mx + c
tan 𝛼 = m = 0,16829
K = c = - 0,6649
tan 𝛼 0,16829
b= = − 0,6649 = - 2,53106
𝐶
− 2,53106
= - 0,6649 [1 + ]
1,125 𝑎𝑡𝑚
= 0,831 darcy
• Pada ∆𝑃 = 0,5 atm
𝑏
K*2 = K [1 + ]
𝑃𝑚
− 2,53106
= - 0,6649 [1 + ]
1,25
= 0,681 darcy
• Pada ∆𝑃 = 1 atm
𝑏
K*3 = K [1 + ]
𝑃𝑚
− 2,53106
= - 0,6649 [1 + ]
1,5
= 0,457 darcy
c. Menghitung 𝑲𝒕𝒓𝒖𝒆
𝐾𝑡𝑟𝑢𝑒 didapatkan dengan melakukan rata-rata nilai 𝐾𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒
𝐾1∗ + 𝐾2∗ + 𝐾3∗
𝐾𝑡𝑟𝑢𝑒 = 3
0,831 𝑑𝑎𝑟𝑐𝑦 + 0,681 𝑑𝑎𝑟𝑐𝑦 + 0,457 𝑑𝑎𝑟𝑐𝑦
=
3
1,9695 𝑑𝑎𝑟𝑐𝑦
= 3
= 0,656 darcy
= 0,1852 darcy
4.5.3
GRAFIK