Anda di halaman 1dari 30

Ir.

Lela Widagda, MSc

2012
KARAKTERISTIK HIDROKARBON
OBJECTIVE :

 Mengetahui karakteristik minyak dan gas bumi


 Komponen hidrokarbon
 Perubahan fasa
 Pemisahan secara kesetimbangan
 Dapat melakukan pengetesan karakteristik minyak
dan gas bumi
 Memahami terjadinya minyak dan gas bumi
Karakteristik Minyak dan Gas Bumi
Pada suatu reservoar hidrokarbon akan dijumpai sekelompok molekul
yang terdiri dari elemen kimia HIDROGEN (H) dan CARBON (C).
Minyak dan gas bumi terdiri dari kedua elemen tersebut dengan proporsi
yang bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain, karena daerah
pembentukannya berbeda.
Komponen Hidrokarbon
Minyak bumi adalah merupakan campuran hidrokarbon yang kompleks
yang terjadi secara alamiah, dapat berupa hidrokarbon ringan seperti gas
sampai minyak berat, tergantung dari tekanan dan temperaturnya.
Seri hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi adalah :
1. Parafin (disebut juga saturated hydrocarbon atau alkana) yang rumus
umumnya adalah : CnH2n+2, contoh : Normal butane; Iso Butane
(C4H10)
2. Cycloparaffins (naphthenes) yang rumus umumnya adalah : CnH2n,
contoh : cyclobutane (C4H8).
3. Aromatics (benzene series) yang rumus umumnya : CnH2n-6,
contoh : benzene (C6H6)
Karakteristik Minyak dan Gas Bumi
(Lanjutan)

Diagram Fasa
Fenomena perubahan fasa dari hidrokarbon tersebut secara jelas
dapat dilihat pada diagram fasa, dimana setiap jenis hidrokarbon
dengan komposisi tertentu mempunyai bentuk diagram fasa yang
berbeda.
Perubahan fasa yang terjadi akibat perubahan tekanan dan
temperatur selama perjalanan hidrokarbon dari reservoar sampai ke
tangki pengumpul (stock tank) dapat dibedakan antara
hidrokarbon murni dan hidrokarbon campuran.
Hidrokarbon murni atau hidrokarbon tunggal, seperti : propana,
butana atau pentana, diagram perubahan fasanya merupakan suatu
garis lurus yang berakhir pada suatu titik kritis (critical point).
Sedangkan untuk hidrokarbon campuran, garis pemisah pada
diagram fasa akan berkembang menjadi suatu daerah yang
bertransisi cukup lebar, dan mempunyai 2 pembatas, yaitu : bubble
point curve dan dew point curve.
KARAKTERISTIK MINYAK
DAN GAS BUMI
• Semakin banyak komponen hidrokarbon
ringan maka semakin banyak gas yang
dihasilkan. Sifat fisik yang dapat diukur
adalah berat molekulnya
• Perubahan fasa terjadi akibat perubahan
tekanan dan temperatur selama perjalanan
hidrokarbon dari reservoir hingga berakhir
di tanki di permukaan
Diagram fasa Hidrokarbon murni/tunggal
Diagram fasa Hidrokarbon campuran
Karakteristik Minyak dan Gas Bumi
(Lanjutan)
Pemisahan Secara Kesetimbangan
Pemisahan yang terjadi antara minyak dan gas pada sistem produksi,
seperti separator, akan sangat berbeda antara hidrokarbon dari suatu
reservoar dengan reservoar lainnya, tergantung dari jenis
hidrokarbonnya, yaitu :
 Minyak stabil (low shrinkage oil), adalah h/c yang dengan turunnya
tekanan, maka hanya sedikit fasa liqiud yang berubah menjadi gas.
 Minyak tidak stabil (high shrinkage oil), adalah h/c yang dengan
turunnya tekanan akan menguapkan liquid menjadi gas cukup banyak.
 Gas-condensate retrograsi (retrogate codensate gas), jika kondisi h/c
di res. Mempunyai temperatur > temperatur kritis, sehingga sistem
menjadi gas, tetapi jika tekanan turun menjadi liquid, dan jika terus
turun menjadi gas lagi.
 Gas kering (dry gas), adalah kondisi h/c jika tekanan dan
temperaturnya di turunkan tidak akan terbentuk liquid.
 Gas basah (wet gas), adalah h/c yang jika tekanan dan temperaturnya
diturunkan akan menghasilkan liquid.
PEMISAHAN SECARA
KESETIMBANGAN
• Pemisahan antara minyak dan gas pada
sistem produksi berbeda antara suatu
reservoir dengan lainnya :
– Low Shrinkage Oil : hanya sedikit fasa
liquid yang berubah menjadi gas
– High Shrinkage Oil : akan menguapkan
liquid menjadi gas yang cukup banyak
(Gbr. 18) karena banyaknya kandungan
komponen ringan yang cukup banyak
Diagram fasa Crude Oil
RETROGADE CONDENSATE
GAS
– Retrograde Condensate gas akan terjadi
bila kondisi hidrokarbon di reservoir
mempunyai temperatur yang lebih besar
dari titik kritis sehingga sistem menjadi
gas.
– Bila tekanan diturunkan malah akan
menghasilkan liquid dan bila diteruskan
penurunan tekanan maka akan kembali
menjadi gas, Gbr. 19
Diagram fasa Hidrokarbon Condensate
Diagram fasa Hidrokarbon Dry Gas
Uji Karakteristik Minyak dan Gas Bumi
Untuk mengetahui secara pasti tentang karakteristik hidrokarbon yang
terdapat pada suatu reservoar, maka harus dilakukan uji laboratorium,
yang baiasa disebut sebagai PVT-test.
Uji PVT minyak diilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Cara kesetimbangan (Equilibrium)
Prinsipnya adalah menurunkan tekanan, kemudian dibaca pada
tekanan berapa gas mulai terbentuk, yaitu bubble point pressure (Pb),
selain itu dibaca juga pengembangan volumenya untuk mendapatkan
faktor volume formasi (Bo).
2. Cara pemisahan (Differential)
Prinsipnya sama dengan cara kesetimbangan, tetapi setelah gas
terbentuk, gas langsung dikeluarkan dari sistem, dan dilakukan
penurunan tekanan lagi.
Dari hasil uji PVT akan diperoleh sifat-sifat fisik hidrokarbon, antara
lain yaitu : Faktor volume foramsi (Bo), Tekanan gelembung (Pb),
dan Kelarutan gas (Rs).
PENGETESAN
KARAKTERISTIK MINYAK
DAN GAS BUMI

• Pengetesan karakteristik hidrokarbon suatu


reservoir disebut sebagai PVT test
• Pengetesan minyak dengan cara
equilibrium, Gbr. 22, adalah dengan cara
penurunan tekanan kemudian dibaca pada
tekanan berapa gas mulai terbentuk, Pb dan
dibaca pula pengembangan volumenya
untuk mendapatkan Bo (Formation volume
Factor)
PENGETESAN MINYAK

• Pengetesan dengan cara differential, Gbr.


23, tidak berbeda dengan cara equilibrium
tetapi setelah gas terbentuk, gas tersebut
diambil (dikeluarkan) kemudian dilakukan
penurunan tekanan lagi
KARAKTERISTIK MINYAK
BUMI
• Minyak bumi merupakan gabungan
senyawa hidrokarbon serta gas terlarut
didalamnya
• Karakteristik minyak bumi :
– Faktor Volume Formasi (Bo)
– Viskositas
– Densitas
– Kelarutan Gas
FAKTOR VOLUME FORMASI

• Suatu sampel minyak V1 bbl dalam kondisi


P & T reservoir bila minyak tersebut
dipindahkan ke keadaan standar (stock
tank) maka volumenya berkurang menjadi
V2 bbl (Gbr. 24)
• Bo didefinisikan sebagai volume pada
keadaan P &T reservoir yang ditempati oleh
satu bbl minyak pada keadaan stock tank
ditambah gas yang terlarut
FAKTOR VOLUME FORMASI

• Untuk minyak tidak jenuh, harga Bo


sebagai fungsi tekanan ditunjukkan gambar
26
• Bila tekanan turun dari Po ke Pb maka
volume sistem yang terdiri dari keseluruhan
cairan naik karena pengembangan fluida
(naiknya Bo menuju Bb) , penurunan
tekanan lebih lanjut akan menurunkan harga
Bb seperti minyak jenuh
DENSITAS MINYAK

• Densitas minyak biasanya dinyatakan


dalam API gravity

API = (141.5/SG) - 131.5

• Sg adalah perbandingan antara densitas


hidrokarbon dengan fluida standar
KELARUTAN GAS BUMI

• Banyaknya cuft gas yang diukur pada


keadaan standar (14.7 psi, 60 F) didalam
larutan minyak sebanyak satu barrel stock
tank minyak pada saat minyak dan gas
berada pada tekanan dan temperatur
reservoir
• Gambar 29 menunjukkan kurva kelarutan
gas untuk minyak jenuh.
– Pada To dan Po reservoir awal, harga Ro ,
kelarutan gas mula-mula akan menurun karena
gas terlepaskan

Anda mungkin juga menyukai