Anda di halaman 1dari 32

BAB V

OPERASI PERMUKAAN PADA


PRODUKSI MINYAK

1. PENDAHULUAN
Fasilitas produksi dilakukan untuk memisahkan aliran fluida sumur-
sumur minyak menjadi minyak, gas ataupun air sehingga hasil produksi dapat
digunakan atau dipasarkan untuk dijual dan air dapat dibuang atau
diinjeksikan ke sumur injeksi. Gambar 1 memperlihatkan skematis proses ini.

Gambar 1 Diagram Untuk Pemisahan Minyak, Air dan Gas

Seperti terlihat di Gambar 1, pertama adalah memisahkan aliran fluida


sumur menjadi tiga fasa yang terjadi di separator, dimana gas dan minyak dan
air bebas (bukan emulsi) dipisahkan. Fasilitas permukaan ini harus menjamin
bahwa minyak mentahnya stabil, yang artinya minyak mentah tersebut tidak
akan mempunyai tekanan uap (fapor pressure) dari yang melewati dari
kesepakatan dari penjualannya. Gas dari separator harus ditekan untuk dikirim
ke penjualan. Mungkin sekali gas dari separator tersebut akan cukup
tersaturasi dengan uap air sehingga harus dikeringkan terlebih dahulu. Dalam
hal ini uap air harus dikurangi sampai hanya 7 lb/MMSCF. Pada beberapa
penjualan hidrokarbon beratnya harus sudah tidak ada komponen ringan agar
dew point hodrokarbon akan lebih rendah. Kontaminan seperti H2S dan CO2
mungkin akan terdapat di gas tersebut. Kalau ada maka harus ditambahkan
peralatan untuk membuat gas tersebut “sweet”.
Minyak mentah dan emulsi dari separator harus dimasukkan ke
peralatan tambahan (lihat bab “emulsi di minyak”). Kebanyakan minyak
mentah akan mengandung BS & W sekitar 0,5- 3 % tergantung lokasinya.
Beberapa pembeli ingin membatasi kadar garam di minyak yang dibelinya.
Limit garam ini sekitar 10 – 20 lb garam/1.000 bbl minyak.
Pengukuran minyak mentah maupun sample dari minyak harus
dilakukan. Pada beberapa lapangan telah dilakukan secara otomatis dengan
LACT (Lesse Automatic Custody Transfer) atau dengan pengukuran langsung
di tanki-tanki.
Produksi air pada produksi minyak bisa dibuang pada banyak tempat
sumur offshore kalau berupa air bebas atau di uapkan di pits pada beberapa
lokasi onshore. Tetapi air yang keluar dari separator tetap harus dibersihkan
dari minyak karena akan tetap mengandung minyak sedikit, misalnya dengan
oil skimmer. Kalau air demikian diinjeksikan di disposal well, maka minyak
ini bisa mengakibatkan formation damage.
Padatan yang ikut terproduksi dengan minyak juga harus dibuang tanpa
merusak lingkungan. Fasilitas yang ada harus mempunyai tempat untuk
mengendapnya padatan dan peralatan pemisah seperti hidrocyclone, filter dan
lain-lain.
Fasilitas produksi tersebut harus mempunyai fasilitas untuk mentest
sumur secara individu (seperti telah diuraikan sebelumnya, test separator)
untuk bisa membantu studi reservoirnya.
Selain fasilitasnya sendiri, tentu saja pembuatan jalan di onshore atau
produksi platform untuk produksi lepas pantai bahkan kadang-kadang storage

Operasi Permukaan Page 2


dilakukan dengan tanker. Juga diperlukan fasilitas tempat tersebut listrik,
bahan bakar atau disel, instrumen gas, treating water untuk diselting, boiler,
dan lain-lain. Selain itu, keperluan untuk personil (quarters), control rooms,
workshops, cranes, air minum dan lain-lain.
Peralatan lain seperti sistem untuk memperingatkan kalau ada bahaya
kebakaran, gas beracun, gas bocor, oil spill dan jalan untuk bila perlu
menyelamatkan personil di tempat kerja tersebut dan lain-lain.

2. MENGONTROL PROSES
Proses pada crude oil membutuhkan beberapa pengontrol untuk bisa
bekerjanya alat-alat tersebut. Kontrol ini bisa pada tekanan, temperatur, level
dan aliran.

Pressure Control (PC)


Mengontrol tekanan dapat dilakukan dengan PC atau back pressure
control valve. PC biasanya menerima signalnya dari ruang berisi gas atau uap
di suatu tanki. Dengan mengatur jumlah gas yang keluar dari tanki tersebut,
maka tekanan bisa dikontrol. Jika terlalu banyak gas yang dikeluarkan, maka
jumlah uap akan berkurang dan tekanan akan turun. Sebaliknya kalau gas
yang keluar tidak cukup, maka tekanan akan naik. Dalam hal normal selalu
ada gas yang teruapkan sehingga kontroller dapat mengatur level cairan,
temperatur dan lain-lain yang akan menyebabkan perubahan pada jumlah
molekul gas yang akan menyebabkan tekanan tertentu. Tetapi di mana
penurunan tekanan hanya sedikit dari tanki di gilir dan bila GOR kecil, maka
penambahan gas harus dilakukan dari luar secara kontinyu agar pressure
control ini terjadi. Ini disebut “make-up” atau”blanket gas”. Untuk ini gas dari
sumber di luar tanki dengan tekanan lebih besar di masukkan ke tanki dengan
PC yang akan mengatur tekanan yang tepat apakah lebih banyak atau sedikit
gas yang dimasukkan.

Operasi Permukaan Page 3


Level Control (LC)
Level permukaan cairan dan gas perlu dikontrol demikian pula
permukaan air/minyak. Ini dilakukan dengan LC dan Liquid Dump Valve. LC
yang umum adalah float, walaupun bisa juga dipakai elektronik sensing. Kalau
permukaan mulai naik, LC akan membuka Liquid Dump Valve dan sebagian
cairan akan keluar sehingga levelnya akan turun kembali. Kalau level turun,
maka liquid dump valve menutup.

Temperature Control (TC)


Ada beberapa jalan untuk mengontrol temperatur. Pada suatu heater
temperatur proses akan mengatur apakah akan menambah atau mengurangi
bahan bakar di tungkunya. Pada heat-exchanger TC bisa memberi signal katup
3-arah (three-way valve) yang memberikan pemanasan atau pendinginan di
suatu heat exchanger.

Flow Control (FC)


FC sangat jarang digunakan di aliran minyak, umumnya PC, LC, dan TC
sudah cukup. Tetapi kalau ada pembagian (split) untuk dua proses yang
sejajar, atau untuk mengatur aliran yang harus melalui suatu aliran kritis di
komponen tertentu. Ini akan bisa sangat kompleks dan perlu di desain secara
individual. Flow control satu aliran adalah choke.

3. KONFIGURASI DASAR PADA PRODUKSI HIDROKARBON


Well head dan Manifold
Sistem produksi dimulai dengan well head yang mempunyai paling tidak 1
choke, kecuali kalau sumurnya adalah artificial live. Sebagian besar dari
kehilangan tekanan antara THP (FTP) dan tekanan masuk ke separator terjadi
di choke ini. Ukuran choke menentukan laju aliran. Pada sumur bertekanan
tinggi diperlukan 1 positif choke ditambah dengan beberapa adjustable choke
sudah tidak mengatur sanggup lagi.

Operasi Permukaan Page 4


Pada offshore platform, selain itu akan ada safety valve yang ditempatkan
sekitar 150 ft di bawah permukaan dasar laut yang bisa otomatis tertutup kalau
ada aliran besar sekali karena kecelakaan di laut atau kalau di darat
wellheadnya ditubruk oleh truk. Untuk ini diberikan tekanan hydraulic yang
harus ditahan di permukaan sebesar sekitar 1500 – 2.000 psi kalau sistem ini
ditubruk pecah maka akan rusak dan bocor dan akibatnya safety valve akan
menutup (file safe). Kalau ini rusak, biasanya diberi pengganti storm choke,
yang bila aliran sangat besar malah akan menutup. Untuk choke di permukaan,
selalu dilengkapi dengan block valve agar bisa diadakan perbaikan kalau
pipanya panjang.
Kalau dua aliran di comingle menjadi satu aliran pada sentral facility maka
harus diberi manifold untuk bisa mengetest suatu sumur dari total produksi
lainnya di test separator yang disediakan.

4. SEPARATOR
Tekanan separator mula-mula
Karena adanya multi komponen pada fluida produksi maka makin tinggi
tekanan pada separator pertama (mula-mula) maka akan lebih banyak cairan
yang di dapat di separator tersebut. Tetapi jika tekanan separator pertama
tinggi, maka terlalu banyak komponen ringan yang tertinggal di separator
sehingga lebih banyak yang akan menguap nantinya dan akan memberikan
tekanan uap tinggi di tanki-tanki proses di hilir dan di stock tank (storage).
Sebaliknya jika tekanan ini terlampau rendah, maka bahan liquid yang
merupakan komponen berat akan ikut dalam gas. Untuk tekanan tinggi
digunakan stage separator yang diberikan pada gambar 2. Untuk itu digunakan
stage separation atau pemisahan bertingkat agar penurunan tekanan setingkat
demi setingkat dan secara umum bisa didekati dengan

Rumus

R = (P1/P2)1/n

Operasi Permukaan Page 5


Di mana :
n = jumlah inter stage (jumlah stage- 1)
P1= tekanan separator pertama, psia
P2= tekanan separator kedua, psia
P3= tekanan separator kedua, psia
Ps= tekanan storage tank, psia

Gambar 2. Stage separation : Penggunaan Separator Bertingkat untuk Sumur


Bertekanan Tinggi

Operasi Permukaan Page 6


Pada masa ini orang menggunakan perhitungan fasa (flash equilibrium)
dengan asumsi tekanan untuk menghasilkan cairan maksimal. Perhitungan ini
tidak akan dibicarakan di sini secara detail tetapi akan diberikan contohnya di
gambar 3. tetapi contoh perhitungan dapat dilihan di Appendix.

Gambar 3 Hasil Flash Calculation dengan Beberapa Harga Tekanan akan


Diperoleh Harga Optimum untuk Pendapatan Laju Minyak.

Operasi Permukaan Page 7


Tabel 1 Contoh Perhitungan
Efek Dari Tekanan Separator (s) pada Seuatu aliran Minyak dengan
Kondensate

Pada stage separation atau pemisahan bertingkat, cairan di “flash” dengan


tekanan yang berturut-turut diturunkan. Cairna dikeluarkan dari separator
bertekanan tinggi dan masuk ke separator bertekanan lebih rendah dan
seterusnya. Gambar 4 memperlihatkan pemisahan bertingkat untuk tiga
tingkat.

Gambar 4 Pemisahan Bertingkat Tiga (Katz)

Warna fluida reservoir terdiri dari beberapa macam komponen, maka flash
calculation menunjukkan bahwa makin banyak tingkat pemisahannya akan
makin stabil cairan dan ini juga berlaku untuk gasnya selain HP compressor
yang dibutuhkan akan lebih sedikit

Operasi Permukaan Page 8


Pemilihan Jumlah Tingkat
Dengan menaikkan jumlah tingkat maka kenaikan jumlah cairan yang didapat
akan menurun. Jadi manaikkan terlalu banyak malah akan rgi karena
kenaikkan cairan tidak dapat menutup biaya tambahan separator, pipa control,
ruang dan rumitnya sistem compressor. Jadi harus ada jumlah yang optimum.
Jumlah ini bisa berlainan untuk satu lapangan dengan yang lain dan
tergantung tekanan alir sumur serta waktu turunnya tekanan nanti. Tabel 2
menunjukkan perkiraan jumlah tingkat yang biasa dilakukan industri.

Tabel 2 Petunjuk Jumlah Tingkat Separator Berdasarkan Tekanan


Sumur

Tabel 2 hanya untuk pendekatan saja untuk mendekati jumlah optimum, dan
pegangan utama terhadap harus pada flash-calculation dan biaya.

Tekanan Operasi Separator


Pemilihan tekanan separator pada banyak tingkat sangat banyak dan untuk
fasilitas yang besar harus dilakukan dengan lebih cermat untuk lapangan
dengan produksi hanya 50,00 B/D, ada beberapa aspek praktis yang perlu
dikaji.
Tekanan minimum separator akan sekitar 25-50 psig. Ini agar minyak bisa
mengalir ke treater atau tanki dan air bisa mengalir ke sistem treating airnya.

Operasi Permukaan Page 9


Makin tinggi tekanan operasi separator akan makin rendah kompressor yang
diperlukannya untuk mengkompres gas untuk dijual.
Horse Power kompressor tergantung dari tekanan discharge (keluar) absolute
(psia) dibagi dengan tekanan masuk juga absolute (psia). Menaikkan tekanan
separator LP (Low Pressure) dari 25 psig ke 80 psig akan menurunkan ½ dari
Horse Power compressornya. Tetapi ini akan menambah back pressure di
sumurnya yang akan mengurangi laju produsi serta lebih banyak gas yang
terpaksa dilepaskan di storage nantinya. Biasanya tekanan operasi antara 50 –
100 psig akan optimum.
Tekanan tertinggi di separator HP tidak boleh berada di atas tekanan sales gas.
Perkecualian dari hal ini kalau gas tersebut digunakan untuk sumur gas lift.
Pada pemilihan tekanan untuk intermediate separator perlu diingat bahwa gas
yang keluar dari separator ini harus dikompress nantinya perbandingan yang
paling mendekati telah diberikan pada pers 1 sebelumnya. Segera setelah
tekanan pertama dan akhir diketahui, maka yang lain mudah ditentukan
dengan hanya sedikit perubahan.

Separator Dua Fasa atau Tiga Fasa


Pada contoh di atas mengenai separator tiga tingkat, yang bertekanan tinggi
(HP) dan intermediate (IP atau MP = medium) adalah separator dua fasa
sedangkan yang LP adalah tiga fasa. Ini kadang-kadang disebut juga free water
knockout (FWKO) karena digunakan untuk memisahkan air bebas, minyak +
emulsi dan gas, pemilihannya tergantung karakteristik sumurnya.
Kalau produksi air banyak maka mungkin HP menjadi tiga fasa agar ukuran
separator lain lebih kecil atau seperti pada gambar 4 air bebas di pisahkan terlebih
dahulu. Gambar 4 ini hanya dilakukan bila THP sumur-sumur hampir sama.
Kalau berlainan maka harus dimasukkan ke separator lebih dahulu. Gambar 5
memperlihatkan FWKO secara detail.

Operasi Permukaan Page 10


Gambar 5 Free Water Knockout

Pada beberapa lapangan teater kadang-kadang tidak dianggap sebagai tingkat


sendiri kalau tekanan operasinya hampir sama dengan FWKO.
Gas yang keluar sedikit tidak akan dijual tetapi bisa digunakan untuk bahan bakar.

Operasi Permukaan Page 11


Jenis Separator
Jenis separator ada 4 buah :
1. Vertical
2. Horizontal (Single Barrel dan Double Barrel)
3. Spherical
4. Filter
Pertama kita bicarakan bagian-bagian umum separator. Lihat gambar 6 pada
separator vertical dahulu. Yang lain akan hampir sama bagian-bagiannya. Untuk
efisiensi dan operasi yang konstan pada kondisi operasi, maka umumnya separator
mempunyai komponen sebagai berikut :
1. Primary Separation Section untuk memisahkan cairan dari arus aliran. Dengan
ini slug cairan dan butiran gelembung cairan yang besar dilepaskan di aliran
gas ke atas untuk meminimumkan turbulensi dan tercampurnya cairan dengan
gas kembali. Ini didapatkan dengan lubang masuk tangetial yang memberikan
gerakan berputar di dinding dalam separator atau menubruk buffle.
2. Liquid Accumulation Section. Untuk menerima dan melepaskan cairan ke
bawah. Section ini harus cukup besar dan harus diatur agar arus gas tidak
mengganggunya. Kalau jumlah cairan besar dan surging terjadi, maka section
ini harus diperbesar.
3. Secondary Separation Section digunakan untuk memisahkan butiran cairan
yang lebih kecil. Dalam hal ini gravitasi yang digunakan. Karena supaya
gravitasi berjalan dengan baik, maka arus gas harus cukup tenang dan tidak
turbulent. Penggunaan straighting vanes atau papan pelurus akan
menghindarkan turbulensi.
4. Mist Extraction Section digunakan untuk melepaskan butiran sangat kecil
cairan yang masih ikut di gas dari secondary separation section agar
berkumpul dan menjadi tetesan besar sehingga bisa jatuh ke bawah. Menubruk
(impigement) dan berubah arah adalah cara yang dipakai. Dalam hal ini
partikel cairan akan menubruk halangan yang akan merubah arah geraknya.
Cairan lebih sulit belok daripada gas, sehingga akan terkumpul tes dengan
tetes menjadi besar. Ada dua macam mist extractor yang umum, pertama

Operasi Permukaan Page 12


Knitted-Wire Mist Extractor (gambar 7) dan yang kedua Vane Type Mist
Extractor (gambar 8).

Gambar 6 Separator Vertical

Operasi Permukaan Page 13


Mist extractor ini bisa dari kumpulan kawat yang rapat dimana cairan di atas 10
micron (1 micron = 0,001 mm) akan tertahan. Atau ada juga mist extractor yang
terdiri dari beberapa sudu-sudu.

Gambar 7 Wiremesh Mist Extractor (Craft-Holden-Graves)

Gambar 8 Vane Type Mist Extractor (Craft-Holden-Graves)

Gambar 9 menunjukkan separator horizontal single barrel dan gambar 10


menunjukkan separator double barrel. Bagian-bagian di situ hampir sama dengan
yang vertikal, di mana aliran dari sumur di sini akan di tubrukkan ke buffle untuk
merubah arah aliran dan cairan akan bergerak ke bawah dan gas ke atas dan terus
maju ke depan sampai di divider plates atau straightening vanes dan lalu menuju
Mist Extractor. Minyak dan air akan bergerak di bawah dan akan keluar
berdasarkan liquid level control. Gas keluar berdasarkan control tekanan.

Operasi Permukaan Page 14


Pada gambar 10 inlet fluida ada di bagian atas dan separator ini dibuat karena
diinginkan daerah tenang terpisah di cairannya selain liquid level control lebih
mudah dioperasikan.

Horizontal Separator

Gambar 9 Separator Horizontal (AEPT)

Gambar 10 Separator Double Barrel

Operasi Permukaan Page 15


Separator vertical dan terutama horizontal adalah yang paling dipakai. Separator
vertikal dipakai karena :
1. aliran mengandung banyak padatan
2. Diameternya bisa lebih kecil
3. Cocok untuk pemisahan gas dan minyak dua fasa
4. Tidak baik untuk foaming
5. Tidak baik slugging

Separator horizontal dipakai karena :


1. Tahan terhadap foaming
2. Tahan terhadap slugging
3. Bisa untuk tiga fasa
4. Sukar dibersihkan kalau ada padatan mengendap

Gambar 11 menunjukkan suatu separator Spherical ini dipakai karena :


1. Spasi sangat kecil (offshore)
2. Tidak ada padatan terproduksi
3. Tekanan tinggi

Di dunia hanya tiga buah separator spherical yang tersisa dan hanya dua dipakai
satu di California dan satu di Lousiana di offshore. Kabarnya gudang pertamina
Rantau ada satu teronggok dan tak terpakai. Separator lainnya yang jarang dipakai
dan hanya dipakai aliran gas untuk membuang butiran minyak adalah filter
separator (gambar 12). Gas akan bersih karena filter ini akan benar-benar bisa
membersihkan gasnya dari butir minyak kecil sampai filter rokok.

Operasi Permukaan Page 16


Gambar 11 Separator Spherical (Bulat) (Craft-Holden-Graves)

Gambar 12 Filter Separator (AEPT)

Operasi Permukaan Page 17


Tabel 3
Perbandingan Antara Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Ketiga Jenis
Separator

Separator filter tidak menggunakan gaya gravitasi untuk pemisahan gas dan
fluida. Dalam hal gas mengandung sedikit saja minyak atau fluida lain dan dalam
bentuk partikel kecil, maka penggunaan filter separator lebih disukai. Filter
separator menggunakan elemen filter untuk memisahkan partikel kecil ini dan
bahkan beberapa filter ini bisa memisahkan sampai 98% dari partikel yang
ukurannya hanya 1 micron (0,001 mm diamter) dan 100% partikel yang 5 micron.
Type Vane pada separator horizontal paling hanya bisa memisahkan sampai 10
micron atau lebih, demikian pula Mist Extractor jenis Knitted Wire.
Banyak jenis filter separator ini dan umumnya ditempatkan pada separator
horizontal. Filter juga bisa memecahkan emulsi, tapi tidak cocok untuk problem
parafin. Elemen filter harus diganti pada periode tertentu dan dioperasikan hanya
pada laju di isiannya dan tak boleh lewat harga maksimum. Umumnya filter
mengakibatkan penurunan tekanan 2 psi. penurunan tekanan inipun umumnya
diakibatkan oleh peralatan setengahnya dan filter tersebut kalau penurunan
tekanan mencapai 8 psi maka elemen filter harus diganti.

Operasi Permukaan Page 18


Gambar 12 a memperlihatkan suatu elemen ini. Filter elemen standar bisa dibuat
dari tempat pipa yang diperforasi dengan gasket penyekat diujung-ujungnya.
Suatu fiberglass setebal “½” dilapisan luar perforated pipe tersebut. Di dalam dan
di luar fiberglass tersebuat ada suatu lapisan kain (fabric) untuk mencegah fiber
tersebut ikut ke aliran gas. Aliran gas dari luar masuk ke dalam. Tetapi kalau
tugasnya untuk partikel menjadi besar, maka alirannya dari dalam keluar. Glass
fiber dililitkan untuk lapisan sekitar elemen agar hoopstress meningkat. Suatu
batang ditengah memegang elemennya dan memberikan daya penyekat untuk
compression. Bagian tengah ini bisa dilepaskan dari rumahnya kalau diperlukan.

Gambar 12 a Elemen Pada Filter Separator (Berger dan Andersen)

Fungsi lain dari pemisahan diperalatan separator


Suction scrubber
1. Memisahkan partikel mist (kabut) dari aliran yang masuk
2. Tempat untuk mengkoleksi cairan yang berlebih (carry over dari production
separator)

Slug Cacthers
1. Kapasitor untuk gangguan pada cairan sementara operasi pigging dilakukan
dan adanya aliran dua fasa (misalnya horizontal separator yang diameternya
lebih besar dari pipa, juga ekuivalen diameter untuk separator vertical).

Operasi Permukaan Page 19


Vent dan Relief Scrubber
1. Mengambil partikel mist dari lubang masuk
2. Tempat koleksi dari cairan yang carry over dari production separator

Control dan Instrumensi


Ada empat metode untuk mengkontrol di separator:
1. Liquid Level
2. Tekanan Gas
3. High – Low Liquid Level Alarm
4. High – Low Pressure Level Alarm

Gambar 13 adalah operasi tiga fasa dengan mengkontrol LLC (liquid Level
Control) dua buah untuk mengkontrol beberapa harus tinggi masing-masing
fluida, minyak dan air maksimum di situ, kalau lebih maka harus dikeluarkan.
Gambar 14 memperlihatkan operasi tiga fasa lagi untuk separator horizontal dan
separator vertikal. Tetapi dengan air sedikit yang ditampung di tabung di atasnya
(Weir) sehingga LLC-nya terbalik letaknya dengan gambar 13.
Gambar 15 memperlihatkan kontrol dengan Weir (Bendungan) Level Control
yang lebih rumit dari sebelumnya.
Secara umum, liquid level controller dapat :
1. Displacer (silinder yang bergerak), ini bisa internal atau eksterior mounted
displacer
2. Float (pengapung)
Gambar 16, 17 memperlihatkan float dan gambar 18 serta 19 displacer dan
teorinya

Operasi Permukaan Page 20


Gambar 13 Operasi Separator Hanya Mengandalkan LLC (AEPT)

Operasi Permukaan Page 21


Gambar 14 Operasi Tiga Fasa LLC dengan Weir (Bendungan) (AEPT)

Gambar 15 Operasi Tiga Fasa, Weir Level Control (AEPT)

Operasi Permukaan Page 22


Gambar 16. Float Activated Valve

Gambar 17. Float Type Level Controller

Operasi Permukaan Page 23


Gambar 18 Teori Water Siphon (Displacer) (AEPT)

Gambar 19 Displacer (AEPT)

Operasi Permukaan Page 24


Cara pemasangan level control jenis displacer bisa dibeberapoa tempat, di sini
ditunjukkan jenis top and bottom, top and side, side and side, side and bottom, top
vessel dan side vessel flange. Gambar 20 memperlihatkan cara pemasangan ini.

Gambar 20 Beberapa Cara Pemasangan Displacer (AEPT)

Peralatan lain untuk kontrol tekanan separator dengan menggunakan “back


pressure control velve” dapat dilihat di gambar 21. jenis lain dengan pressure
switch dan pneumatic pressure sensor diberikan pada gambar 22 dan 23. gambar
24 dan 25 memperlihatkan Serpentine Vane Mist Eliminator dan gambar 26
memperlihatkan Dixon Plates Di Separator Horizontal.
Alat lainnya adalah tabular glass gage (gambar 27) dan flat glass liquid level gage
(gambar 28) yang akan digunakan untuk melihat beberapa level cairan di
separatornya. Rupture disc untuk keamanan kalau tingkat tekanan melambung
tinggi diperlihatkan di gambar 29 dan spring load ad relief valve diberikan di
gambar 30. Pilot actuated relief valve diberikan di gambar 31.

Operasi Permukaan Page 25


Gambar 21 Back Control Pressure Valves (AEPT)

Gambar 22 Pressure Switch (AEPT)

Operasi Permukaan Page 26


Gambar 23 Pneumatic Pressure Sensor (AEPT)

Operasi Permukaan Page 27


Gambar 24 Serpentine Vane Mist Eliminator (AEPT)

Operasi Permukaan Page 28


Gambar 25 Dixon Plates dan Wiremesh Mist Extractors (AEPT)

Operasi Permukaan Page 29


Gambar 26 Tabular Glass Gate (AEPT)

Gambar 27 Flat Glass Reflex Liquid Level Gage (AEPT)

Operasi Permukaan Page 30


Gambar 28

Operasi Permukaan Page 31


Gambar 29 Repture Disk (AEPT)

Operasi Permukaan Page 32

Anda mungkin juga menyukai