Anda di halaman 1dari 14

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH

Dosen : Dr. Hj. Teti Sobari, M.Pd.

Rizski Audina 16210356


Eltria Anita Johan 16210436

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


STKIP SILIWANGI BANDUNG
2017
Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Menurut Brotowidjoyo (1993:8-9), Karya Tulis Ilmiah


adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan
benar
Jenis – Jenis Karya Tulis Ilmiah

Menurut Arifin (1998:1) menyimpulkan ada 5 jenis karya tulis


ilmiah yaitu :
1. Makalah
Makalah adalah kajian tentang suatu masalah di lingkungan sekitar,
landasan pembahasanya adalah keberadaan data di lapangan yang
bersifat empiris objektif.

2. Skripsi
Skripsi adalah istilah yang di gunakan di dunia dikti indonesia dalam
pengilustrasian karya tulis ilmiah guna memperoleh gelar sarjana (S1).

3. Tesis
Tesis adalah Teori yang di dukung oleh pendapat – pendapat untuk
dikemukakan sebagai studi sistematis dalam suatu masalah dan
merupakan salah satu yang di tulis oleh mahasiswa pascasarjana (S2)
secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris.
4. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengutarakan suatu dalil
yang dapat di buktikan oleh penulis berdasarkan fakta yang valid
dengan analisis terperinci dan merupakan salah satu yang di tulis
ountuk mendapatkan gelar Doctor (S3).

5. Kertas Kerja
Kertas Kerja adalah Suatu alat bantu untuk memudahkan penyusunan
laporan keuangan dan membantu proses penutupan buku besar
suatu perusahaan.
Persyaratan Karya Tulis Ilmiah
Menurut Santoso (2007) persyaratan Karya Tulis Ilmiah Karya tulis
ilmiah yang ditulis guru hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
• Asli (original), (bukan karya jiplakan) dan menjauhi duplikasi, yaitu
karya tulis yang dihasilkan harus merupakan produk asli guru dan
sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki serta permasalahan yang
dihadapi di lingkungannya.
• Perlu/bermanfaat (useful), yaitu karya tulis yang dihasilkan guru
harus dirasakan manfaatnya secara langsung oleh guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.
• Ilmiah (scientific), yaitu karya tulis yang dihasilkan harus disusun
secara ilmiah, sistimatis, runtut, dan memenuhi persyaratan
penulisan karya ilmiah.
• Konsisten (concistency), yaitu yang dihasilkan harus memperlihatkan
keajegan dan konsistensi pemikiran yang utuh, baik secara
keseluruhan maupun hubungan antarbab bagian karya tulis yang
disajikan.
Sifat dan Isi Karya Tulis Ilmiah

Perlu juga diperhatikan mengenai sifat dan isi tulisan dari sebuah karya
tulis ilmiah menurut Tim (2006) sebagai berikut :
• Kreatif dan Objektif, dimaksudkan agar tulisan tetap memperhatikan
gagasan yang kreatif untuk mensolusikan suatu permasalahan yang
berkembang di masyarakat.
• Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan
permasalahan subjektif.
• Tulisan didukung oleh data dan atau informasi terpercaya.
• Materi karya tulis ilmiah disusun secara logis, sistematis, serta
merupakan isu mutakhir (current issue) atau aktual.
Kerangka Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Menurut Eko Susilo, M. (1995:11) Setelah melalui proses


penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada
akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan
dipublikasikan. Kerangka Penyusunan Karya ilmiah terdiri dari :
1. Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Abstrak/Ringkasan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
9. Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan
10. BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud
dan tujuan,kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11. BAB II Tinjauan Pustaka
12. BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek
penelitian, ukuran
sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian,
cara
pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian,
jadwal
penelitian,alur penelitian)
13. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. BAB V Kesimpulan dan Saran
15. Daftar Pustaka
16. Lampiran
Langkah - langkah Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Menurut Eko Susilo, M. (1995:11) Langkah - langkah menyusun karya


ilmiah yaitu :
1. Memilih Topik dan Tema
• Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah
berikut :
a. Isu-isu yang masih hangat.
b. Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.\
c. Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan
permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
d. Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. Dalam
pertimbangan ini bila akan menulis karya ilmiah bidang pendidikan
maka yang menjadi pertimbangan adalah topik tentang pendidikan.
• Cara yang mudah untuk mencari topik adalah dengan membaca
secara cepat berbagai sumber informasi, khususnya tentang
pendidikan. Hal ini bertujuan antara lain :

a. menetapkan topik yang akan dikembangkan,


b. mencari kemungkinan terdapatnya sumber sebanyak mungkin
c. mencari verifikasi yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan
penulisan atau penelitian.

2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai
mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media
cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan
terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis.
Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau
mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan.
Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk
memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari
karya tulis tersebut.
3. Merencanakan Kerangka Penulisan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, serta
mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai merencanakan
susunan kerangka penulisan yaitu :

a. penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-


idenya,
b. penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan
c. penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa.

4. Penulisan Karya Ilmiah


Setelah kerangka penulisan karya ilmiah tersusun, langkah selanjutnya
yang dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya
ilmiah tersebut menjadi paragraf-paragraf pengembangan. Pengembangan
sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

a.Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf.


b.Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada
kalimat sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf).
c. Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan
dengan beberapa ide penjelas.
d. Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku.
e. Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan.
f. Ada keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya.

5. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final


Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan
memperhatikan beberapa hal dalam pengembangannya, kegiatan
berikutnya adalah penyuntingan.
Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga
dengan bantuan orang lain. Proses penyuntingan ini meliputi beberapa
unsur, yaitu :
a. teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca).
b. kalimat.
c. paragraf.
d. bahasa.
e. isi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai