Terapan dalam beberapa pembangunan yang menggunanakan hampiran geomorfologi antara lain:
a. Ilmu pengatahuan kebumian : geologi, hidrologi, ilmu tanah, vegetasi dan arkeolog,
termasuk pemetaan tematik yang terkait dengan pengembangan sumberdaya alam;
b. Lingkungan yang terkait dengan bencana alam : longsoran, banjir, gempa bumi, lahar,
bahaya gunung api, dan amblesan;
c. Pengembangan dan perencanaan pedesaan : penggunaan lahan pedesaan, perbaikan lahan
pertanian melalui kontrol erosi dan konservasi lahan;
d. Urbanisasi, lebih menekan pada pemilihan lokasi untuk permukiman kota, pemekaran kota
dan kawasan industri serta mengetahui dampak sebagai akibat pembangunan perkotaan;
e. Bidang rekayasa : perencanan jalan kereta api, jalan raya dan rekayasa pantai serta sungai.
3. Dalam bidang survai tanah, geomorfologi bermanfaat dalam menyusun satuan petanya.
Unsur pembentuk satuan geomorfologi dan pembentuk tanah sebagian besar sama, yaitu;
topografi, material/batuan induk iklim, vegetasi dan waktu Gastellu-Echegory et al,. (1986)
menggunakan hampiran geomorfologi untuk menyusun peta tanah, yang kemudian
dikaitkan dengan kemampuan tanah, sedangkan Sudarto (1989) menggunakan hampiran
bentuklahan untuk identifikasi satuan tanah yang diakitkan dengan erosi.
4. Dalam bidang arkeologi geomorfologi berperan untuk memperkirakan letak situs arkeologi
dan sebagai dasar analisis lingkungan terhadap keberadaan situs pada suatu tempat.
Penelitian terintegrasi kepurbakalaan yang dilakukan oleh pakar arkeologi dan geografi
(khususnya geomorfologi) yang berulangkali dilaksanakan, menghasilkan sintesis ilmu
yang disebut dengan geoarkeologi yang berguna dalam analisis lingkungan suatu situs
kepurbakalaan.
5. Masalah lingkungan yang menonjol dasa warsa terakhir ini adalah kecenderungan
meningkatnya bencana alam, baik jenis, frekuensi kejadian maupun jumlah korban.
Berbagai jenis bencana alam menyebabkan kehilangan jiwa manusia maupun kerugian
harta benda