DEMOKRASI INDONESIA
A. Demokrasi dan Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu demos: rakyat/penduduk dan
Cratein: kekuasaan/ kedaulatan. Dengan demikian Demokrasi adalah keadaaan negara
di mana kedaulatan atau kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Demokrasi sudah
ada sejak zaman Yunani kuno. Abraham Lincoln mengatakan demokrasi adalah
government of the people, by the people, and for the people.
2. Macam-macam Demokrasi
a. Berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat
1) Demokrasi langsung
2) Demokrasi tidak langsung
b. Berdasarkan prinsip ideologi
1) Demokrasi konstitusional (Demokrasi liberal)
2) Demokrasi rakyat (Demokrasi proletary)
c. Menurut titik prioritas
1) Demokrasi formal
2) Demokrasi material
3) Demokrasi campuran
d. Berdasarkan wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara
1) Demokrasi sistem parlementer
2) Demokrasi sistem presidensial
3. Syarat-syarat Negara Demokrasi
a. Perlindungan konstitusional
b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
c. Pemilu yang bebas
d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
e. Kebebasan berserikat
f. Pendidikan kewarganegaraan
4. Prinsip-prinsip Demokrasi yang Berlaku Universal
a. Masalah pembentukan negara : Menentukan bagaimana kualitas, watak, dan pola
hubungan yang akan terbagun. Dapat dilakukan dengan pemilu.
b. Dasar kekuasaan : Konsep legitimasi kekuasaan dan pertanggungjawabannya
langsung kepada rakyat.
c. Susunan kekuasaan negara : Dijalankan secara distributive untuk menghindari
pemusataan kekuasaan dalam satu tangan.
d. Masalah control rakyat : Agar kebijakan yang diambil sesuai dengan keinginan
rakyat.
6. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia (Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde
Reformasi)
1. Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Sistem parlementer diperkuat dalam UUD 1949 (Konstitusi RIS) dan UUDS
1950. Sistem ini krang cocok diterapkan di Indonesia karena dalam UUDS 1950, badan
eksekutif dan presiden sebagai kepalan negara konstitusional dan perdana mentri
sebagai kepala pemerintahan. Sehingga menyebabkan lemahnya persatuan bangsa.
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Demokrasi terpimpin ingin menempatkan Soekarno sebagai Ayah dimana
semua kekuasaan terpusat ditangannya. Hal itu tentu saja merupakan pengingkaran
terhadap nilai-nilai demokrasi yaitu absolutism. Selain itu juga tidak ada ruang control
sosial dan check and balance dari legislate terhadap eksekutif.
3. Demokrasi Pancasila (1965-1998) Orde Baru
Ciri-ciri pada peiode ini adalah presiden sangat mendominasi pemerintahan,
terbatasnya peran partai politik, berkembangnya pengaruh komunis, dan meluasnya
peranan ABRI sebagai unsur sosial politik.
4. Demokrasi Reformasi (1998-Sekarang)
Ditandai dengan turunnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998. Hal ini
dikarenakan tidak adanya lagi kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintahan Orde
Baru. Runtuhnya orde baru menandakan tahap awal bagi transisi demokrasi Indonesia.
Dalam fase ini akan ditentukan kemana arah demokrasi akan dibangun.