A. Pengertian Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung, dan dilindungi negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Adapun beberapa ciri pokok hakikat HAM adalah sebagai berikut: a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa. c. HAM tidak bisa dilanggar
B. Pembagian Bidang, Jenis, dan Macam Hak Asasi Manusia
1. Hak Asasi Pribadi / Personal Right a. Hak kebebasan untuk bergerak, berpergian, dan berpindah-pindah tempat. b. Hak kebebasan, mengeluarkan atau menyatakan pendapat. c. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan. d. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing. 2. Hak Asasi Politik / Political Right a. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan. b. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan. c. Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya. d. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi. 3. Hak Asasi Hukum / Legal Equality Right a. Hak mendapatka perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. b. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / PNS. c. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum. 4. Hak Asasi Ekonomi / Property Right a. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli. b. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak. c. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang piutang, dll. d. Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu. e. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak. 5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Right a. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan. b. Hak persamaan perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di mata hukum 6. Hak asasi Sosial Budaya / Social Culture Right a. Hak menentukan, memilih dan mendapatkan Pendidikan serta pengajaran. b. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan minat dan bakat. C. Hak Asasi Manusia di Indonesia Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Itu artinya sebagai bangsa Indonesia melaksankan Hak Asasi Manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Instrument HAM di Indonesia, yakni: a. Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. c. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. HAM di Indonesia dibedakan menjadi: 1. Hak asasi pribadi (personal rights) : Kebebasan menyatakan pendapat, memeluk agama, dan bergerak. 2. Hak asasi ekonomi (property rights) : Hak untuk memiliki sesuatu, membeli dan menjual, serta memanfaatkannya. 3. Hak asasi politik (political rights) : Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih, dan hak untuk mendirikan partai politik. 4. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (rights of legal equality). 5. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights) : Memilih Pendidikan dan mengembangkan kebudayaan. 6. Hak asasi untuk mendapat perlakuan dan tata cara peradilan dan perlindungan (procedure rights) : Penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan.
D. HAM dalam Pandangan Islam
1. Pengertian Hukum Islam Hukum islam atau syariat islam adalah sistem kaidah yang didasarkan pada wahyu Allah SWT dan snnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluk-pemeluknya. 2. Sumber Hukum-hukum Islam a. Al-quran : Berisi perintah, larangan, anjuran, kisah islam, ketentuan, hikmah, dan sebagainya. Al-Quran menjelaskan secara rinci begaimana seharusnya manusi menjalani kehidupannya. b. Hadits : Sesuatu yang berlandaskan pada Rasulullah SAW baik perkataan, perbuatan, ketetapan, maupun persetujuan dari Rasulullah SAW yang dijadikanketetapan ataupun hukum islam. c. Ijma’ : Kesepakatan seluruh ulama mujtahid di satu masa setelah zaman Rasulullah SAW atas sebuah perkara dalam agama. d. Qiyas : Menjelaskan sesuatu yang tidak ada dalil nashnya dalam Al-Quran dan hadits dengan cara membandingkan sesuatu serupa dengan sesuatu yang hendak diketahui hukumnya.