Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR GEOGRAFI

“PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI”

Dosen Pengampu:

Dr. Paus Iskarni, M.Pd

Disusun oleh:

Muthiah Elfi AF
(21136109)

FAKULTAS ILMU SOSIAL


PROGRAM STUDI GEOGRAFI (NK)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021/2022

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Prinsip-prinsip Geografi ..................................................................................... 2
2.2. Penggunaan Prinsip-prinsip Geografi dalam Kajian Geografi .......................... 3

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 5
3.4. Saran .................................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 6

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Prinsip-prinsip Geografi”
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen matakuliah Pengantar Geografi, Dr. Paus Iskarni, M.Pd. Selain itu,
saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan pembaca
mengenai prinsip geografi.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam
isi maupun sistematika penyusunannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik
serta saran demi terwujudnya makalah yang lebih baik dikesempatan selanjutnya.

Duri, 30 Oktober 2021


Muthiah Elfi AF

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Geografi adalah suatu ilmu yang dipelajari menggunakan pendekatan holistic
melalui kajian keruangan, kewilayahan, ekologi dan sistem historis untuk
menganalisis klasifikasi, penyebaran, keruangan, struktur, pola, fungsi dan proses,
interaksi, interelasi, interpedensi serta hubungan timbal balik terhadap rangkaian
gejala dan kehidupan/kegiatan manusia dengan lingkungannya, sehingga kita dapat
mengetahui informasi geografi yang nantinya dapat meramalkan informasi baru untuk
masa depan demi kesejahteraan manusia.
Dalam studi ilmu geografi, digunakan beberapa prinsip yang disebut sebagai
prinsip-prinsip geografi. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai dasar dari pengkajian,
uraian, pengungkapan gejala, variable, dan faktor-faktor geografi seperti atmosfer,
litosfer, biosfer, hidrosfer, dan antroposfer, yang ada dalam suatu wilayah/tempat
tertentu. Sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, prinsip-pinsip ini
digunakan dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena
tersebut dengan fenomena lainnya.
Menurut Nursid Sumaatmadja (1981:42), terdapaat empat prinsip geografi,
yakni penyebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi. Untuk pembahasan yang lebih
lanjut, di makalah ini akan dijelaskan secara terperinci seputarprinsip-prinsip geografi
tersebut.
1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa saja prinsip-prinsip geografi?


1.2.2. Bagaimana penggunaan prinsip-prinsip geografi dalam kajian geografi

1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui prinsip-prinsip geografi
1.3.2. Mengetahui Penggunaan prinsip-prinsip geografi dalam kajian geografi

1
BAB II
PENJELASAN
2.1. Prinsip-prinsip Geografi
2.1.1. Prinsip Persebaran
Gejala dan fakta geografi, baik yang berkenaan dengan aspek fisik,
sosial, maupun kombinasi keduanya, menyebar ke seluruh permukaan bumi.
Sebaran gejala dan fakta di setiap lokasi atau tempat di permukaan bumi
tentunya berbeda-beda. Ada yang tersebar secara merata, tidak merata, dan
ada yang berkelompok. Dengan mengamati dan mendeskripsikan persebaran
gejala tersebut pada suatu ruang atau tempat tertentu dan menggambarkannya
pada peta, kita dapat mengungkapkan persebaran tersebut, baik yang berkaitan
dengan gejala lain maupun kecendrungan yang dapat digunakan untuk
prediksi di masa yang akan datang.
2.1.2. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi digunakan untuk menganalisis dengan mengkaji
gejala dan fakta geografi. Prinsip interelasi merupakan suatu gejala atau fakta
yang terjadi pada suatu tempat tertentu. Setelah mengetahui sebaran gejala dan
fakta geografi di tempat tersebut, maka kita dapat mengungkap keterkaitan
antara gejala atau fakta yang ada di tempat itu. Pengungkapan hubungan
tersebut dapat berasal dari hubungan antara gejala fisik dengan gejala fisik,
gejala manusia dengan gejala manusia, atau gejala fisik dengan gejala
manusia. Berdasarkan hubungan fenomena geografis ini, karakteristik tempat
dapat ditentukan dan interelasi antara gejala atau fakta dapat diukur secara
matematis dengan menggunakan metode kuantitatif,
2.1.3. Prinsip Deskripsi
Jika interelasi antara gejala, faktor, atau fakta sudah diketahui, maka
kita dapat lanjut ke tahap selanjutnya, yaitu dengan menjelaskan sebab akibat
dari adanya interelasi antar gejala geografis tersebut. Salah satu prinsip dasar
studi geografi adalah penjelasan, deskripsi, dan pencitraan. Prinsip deskripsi
berfungsi untuk memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai gejala,
fakta, atau faktor serta masalag yang diteliti. Tidak hanya menjelaskan
peristiwa dengan kalimat dan menggambarkannya pada peta, prinsip ini juga
didukung oleh grafik, diagram, tabel dan hasil-hasil dari gejala tersebut
menggunakan analisis komputer dengan sistem informasi geografis. Bentuk-
bentuk tulisan, peta, grafik, diagram, tabel, dan lain-lain, akan memberikan
penjelasan serta kejelasan mengenai apa yang sedang dipelajari dan diteliti.
2.1.4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan salah satu prinsip geografi komprehensif,
karena memadukan beberapa prinsip geografi lainnya. Prinsip korologi
merupakan ciri dari studi geografi modern. Dalam prinsip korologi, gejala,
fakta, dan masalah geografi ditinjau dari segi penyebaran, interelasi, serta

2
interaksi antara gejala, fakta, dan masalah yang telah diketahui dalam suatu
ruang tertentu. Faktor sebab dan akibat dari suatu gejala, fakta, dan masalah
tidak dapat dipisahkan dari ruang yang terlibat. Ruang akan memberikan
karakteristik kepada kesatuan gejala, fungsi, dan bentuk. Ruang yang
dimaksud disini adalah permukaan bumi, baik sebagian maupun seluruhnya.
Pengertian bumi sebagai ruang bukan hanya bagian bumi yang bersinggungan
dengan udara dan bagian luar bumi saja, tetapi juga meliputi lapisan atmosfer
terendah yang mempengaruhi permukaan bumi dan batuan sampai kedalaman
tertentu, termasuk organisme yang terdapat di permukaan bumi. Ini juga
mencakup perairan darat dan perairan laut yang tersebar di bumi yang disebut
sebagai lapisan kehidupan. Oleh karena itu, prinsip korologi ini
memperhatikan penyebaran dan interaksi semua elemen di permukaan bumi
sebagai ruang yang membentuk satu kesatuan fungsi.
2.2. Penggunaan Prinsip-prinsip Geografi dalam Kajian Geografi
2.2.1. Prinsip Penyebaran
a. Persebaran minyak bumi yang tidak berada pada setiap daerah di
Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, contohnya adalah
kondisi formasi batuan, keadaan topografi suatu daerah dimana minyak
bumi cendurung lebih banyak di daerah yang lebih rendah
permukaannya.
b. Persebaran sumber air yang tidak merata di setiap daerah
c. Permasalahan pencemaran air yang tidak berada disemua sungai atau
laut.
d. Persebaran polusi udara yang tidak merata seperti di kota yang
memiliki polusi udara tinggi sedangkan di perdesaan memiliki polusi
udara yang rendah.
2.2.2. Prinsip Interelasi
a. Banjir yang terjadi di suatu wilayah, salah satu penyebabnya adalah
karena rusaknya lahan di bagian Hulu Daerah Sungai (DAS).
Kerusakan tersebut dapat diakibatkan oleh perilaku manusia karena
kurangnya kesadaran terhadap fungsi hutan yang rendah.
b. Terjadinya kekeringan berkepanjangan dikarenakan dampak adanya La
Nina.
c. Terjadinya longsor tanah di kawasan yang kaya akan bahan tambang,
hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang menjadi
penambang illegal.
d. Kondisi geografi suatu daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan
keadaan topografi di atas permukaan laut menyebabkan daerah tersebut
cocok dijadikan sebagai kawasan hutan lindung.
2.2.3. Prinsip Deskripsi

3
a. Kerusakan yang terjadi pada beberapa DAS besar di Indonesia. Dari
hal tersebut kita dapat melihat perbandingannya dan tentunya akan
mempermudah dalam menentukan skala penanganannya.
b. Mendeskripsikan terjadinya siklus air yang terdiri beberapa proses,
seperti penguapan, pengembunan, dan presipitasi.
c. Kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan dengan ketinggian 800-1000
mdpl, curah hujan rata-rata 5238 mm/tahun, suhu berkisar antara 19-
30° C, serta kelembaban udara 38-80% menyebabkan di wilayah ini
terdapat sumber daya alam berupa perkebunan teh.
2.2.4. Prinsip Korologi
a. Kesenjengan pembangunan antara perdesaan dan perkotaan yang
menyebabkan munculnya urbanisasi atau akibat pulau jawa yang
terlalu padat oleh penduduk maka perlu dilaksanakan transmigrasi.
b. Mengetahui permasalahan suhu udara antara perdesaan dan
perkotaan untuk mengetahui perbedaannya. Hal ini dapat diketahui
dari penyebab timbulnya udara sejuk di pedesaan, serta pengaruh
banyaknya pepohonan di desa terhadap suhu udara di wilayah
perdesaan dibanding perkotaan.
c. Penelitian terhadap banjir di suatu daerah. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengkaji faktor-faktor penyebab banjir, baik faktor fisik
maupun faktor sosial. Selain itu kita juga perlu mengetahui wilayah
dan perwilayahan mana saja yang ikut tergenang banjir serta berapa
banyak korban atau kerugian yang timbul akibat banjir tersebut.

4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a. Prinsip persebaran adalah sebaran gejala dan fakta di setiap lokasi atau tempat di
permukaan bumi yang tersebar secara merata, tidak merata, dan berkelompok.
b. Prinsip Interelasi adalah suatu gejala atau fakta yang terjadi pada suatu daerah
tertentu dan mengaitkannya dengan gejala atau fakta yang terjadi pada daerah lain.
c. Prinsip Deskripsi tidak hanya menjelaskan peristiwa dengan kalimat dan
menggambarkannya pada peta, prinsip ini juga didukung oleh grafik, diagram,
tabel dan hasil-hasil dari gejala tersebut menggunakan analisis komputer dengan
sistem informasi geografis.
d. Dalam prinsip korologi, gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari segi
penyebaran, interelasi, serta interaksi antara gejala, fakta, dan masalah yang telah
diketahui dalam suatu ruang tertentu.
3.2. Saran
Dari pemaparan di atas, maka kita perlu menyadari dan memahami gejala dan
fakta keadaan suatu geografis di permukaan bumi, hal ini sebagai upaya untuk
mencegah adanya bencana dan kerusakan yang ditimbulkan, baik oleh manusia
maupun alam.

5
DAFTAR PUSTAKA

Mahardi, dkk, 2019. Ilmu Geografi dan Pelestarian Lingkungan dalam PIPS. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Yani, A, Ruhimat, M, 2007. Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer, Bandung: Grafindo
Media Pratama.
Widiyati, Ana, 2012. Penerapan Prinsip Geografi untuk Konservasi Sumber Daya Alam di
Wilayah Bogor Barat Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jurnal Pendidikan Geografi,
12(1).
Dasar-dasar Geografi, 2011. Universitas Negeri Yokyakarta. Diakses pada 29 Oktober 2021,
dari PowerPoint Presentation (uny.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai