Anda di halaman 1dari 10

HAMPIRAN DISTRIBUSIONAL, INTERAKSI DAN KERUANGAN

Makalah Untuk Memenuhi Tugas IPS Geografi dan Kependudukan

Dosen Pengajar : Viana Teti Anggraini, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Aruma Puji Astutik (193141035)


2. Meinda Nurhalisah (193141036)
3. Febri Dwiyanti (193141037)
4. Safira Quita Melati (193141038)
5. Dzuharrina (193141039)
6. Pratiwi Cantika Putri (193141040)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan Rahmat serta hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘‘Hampiran distribusional, interaksi,
dan keruangan”.
Penyusunan makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Dengan rasa tulus ikhlas dan segala kerendahan hati pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tidak terhingga
kepada:
1. Viana Teti Anggraini, M.Pd selaku dosen pengampu IPS Geografi dan
Kependudukan.
2. Teman–teman yang memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
3. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.
Sebagai akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu segala pendapat, saran, ulasan, dan kritik senantiasa sangat penulis harapkan
untuk lebih lanjut.

Surakarta, 16 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. i

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1

A. Latar belakang ............................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 1

BAB II ..................................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN...................................................................................................................................... 2

A. Pengertian Geografi ..................................................................................................................... 2

B. Prinsip Distribusional Geografi ................................................................................................... 2

C. Konsep interaksi .......................................................................................................................... 3

D. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach) ................................................................................. 4

BAB III .................................................................................................................................................... 6

PENUTUP ............................................................................................................................................... 6

A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi memeengaruhi dalam menganalisis kajian
geografi. Perkembangan penginderaan jauh misalnya, memungkinkan pengumpulan data
geografi menjadi lebih cepat dana tepat. Selain itu perkembangan komputer yang pesat
akan semakin memudahkan menganalisis suatu fenomena di bumi. Geografi lebih
sekedar kartografi, studi tentang peta. Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan
dijelaskan geografi dengan prinisip, konsep serta pendekan dalam geografi sendiri

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengertian geografi ?
2. Apa maksud prinsip geografi bagian distribusional ?
3. Apa maksud konsep geografi bagian interaksi ?
4. Apa maksud pendekatan geografi bagian keruangan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian geografi.
2. Untuk mengetahui prinsip geografi bagian distribusional.
3. Untuk mengetahui konsep geografi bagian interaksi
4. Untuk mengetahui pendekatan geografi bagian keruangan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geografi
Secara harfiah geografi berasal bahasa Yunani dari geos artinya bumi dan graphy
artinya pelukisan. Eratosthenes menyatakan geografi berarti lukisan tentang bumi.
Menurutnya, bumi adalah objek dan manusia adalah subjek. Ilmu geografi merupakan ilmu
yang membahas mengenai gejala alam dan fenomena geosfer yang ada di muka bumi1.
Menurut Suharyono, geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang keruangan, kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan2.
Pengertian geografi menurut para ahli juga meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
kehidupan manusia dan alam sekitarnya serta interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dengan hal tersebut ilmu geografi bukan lagi hanya sekedar fisik alamiah
bumi, namun dan hubungan interelasi antara kedua aspek tersebut.
B. Prinsip Distribusional Geografi
Setiap bidang ilmu mempunyai konsep dan prinsip tersendiri, meskipun terkadang ada
kesamaan prinsip antara beberapa bidang ilmu. Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai
dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengan memahami karakteristik yang
dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun prinsip-
prinsip yang dipegang dalam geografi salah Saturnya yaitu:
➢ Prinsip Penyebaran/Distribusi
Geografi menganut prinsip ini karena adanya persebaran fenomena
geografi yang tidak merata di muka Bumi ini. Misalnya, penyebaran potensi air
yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya, penyebaran limbah cair
dalam tanah, penyebaran polusi udara, dan sebagainya.
Prinsip persebaran atau distribusi digunakan untuk menelaah gejala dan
fenomena geografi yang tersebar di permukaan bumi secara tidak sama dan
tidak merata. Gejala atau fenomena tersebut dapat berupa fenomena fisik

1
Suparmin, Dasar-dasar Geografi, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2008, hlm. 23
2
Suharyono, Pendidikan Geografi, Jakarta: CV. Kencana, 1994, hlm. 20
2
maupun fenomena sosial. Fenomena geografi yang diteliti bisa berupa bentang
alam, tumbuhan, hewan, dan manusia. Contoh penggunaan prinsip distribusi
adalah ketika kita menjelaskan persebaran budaya di Indonesia.
Prinsip distribusi, seperti namanya merupakan prinsip yang
menjelaskan persebaran fenomena di permukaan bumi yang tidak terjadi secara
merata Prinsip ini dapat digunakan untuk menjelaskan hampir semua fenomena
geografi yang ada di permukaan bumi. Mulai dari pemusatan aktivitas
ekonomi, persebaran penduduk yang tidak merata, keberadaan sumber daya
alam, hingga pola pemukiman yang muncul di suatu wilayah.
Berikut ini adalah beberapa contoh pengaplikasian prinsip distribusi
1. Persebaran flora dan fauna dunia menggunakan wilayah biogeografi
2.Persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata
3. Persebaran Sumber daya alam di Indonesia
4.Persebaran curah hujan yang berbeda-beda
5. Persebaran iklim antar wilayah yang berbeda-beda
Intinya, jika kita ingin membahas suatu fenomena dari sudut pandang spasial
lokasinya, lebih spesifiknya lagi persebarannya, maka kita akan menggunakan prinsip
distribusi. 3
C. Konsep interaksi
Interdependence atau interdependensi (saling ketergantungan) adalah sebuah
konsep yang berasal dari teori Liberal. Interdependence merupakan sebuah hubungan
antara dua negara atau lebih yang hubungannya sangat rentan terhadap perilaku negara
yang bisa mempengaruhi tindakan negara lainnya. Maksudnya, interdependence
adalah kondisi yang mengacu pada situasi dimana perilaku negara (aktor) ditentukan
oleh peristiwa eksternal atau ditentukan hubungan timbal balik antara negara dengan
negara lainnya atau aktor lainnya, yang secara bersamaan membatasi otonomi negara
akibat interaksi berupa perluasan transaksi internasional dan pembiayaan aktivitas
politik. Berbeda dengan ketergantungan (dependence) bahwa hubungan antar aktor
seperti negara dapat dilihat dengan kerjasama dan persaingan, dalam interdependensi
justru terdapat hubungan saling tergantung satu sama lain sehingga memiliki efek
timbal balik antara actor.

3
Anjayani Ani, “ Geografi studi dan pengajaran “, Cempaka Putih, 2009
3
1) Konsep interelasi dan interdependensi membahas mengenai interaksi antar
wilayah dimana terjadi saling ketergantungan. Contohnya adalah fenomena
perdagangan internasional
2) Konsep interaksi dan interdependensi menyoroti bagaimana suatu wilayah
atau aktivitas berinteraksi dan saling bergantung dengan wilayah/aktivitas
lainnya. Seperti yang sudah kita pelajari pada hukum Tobler, setiap obyek
memiliki pengaruh pada obyek lain yang ada di sekitarnya dan dipengaruhi
pula oleh obyek disekitarnya. 4Contoh interaksi dan interdependensi adalah
pedesaan dengan area perkotaan. Pedesaan menghasilkan bahan makanan
yang akan didistribusikan ke perkotaan, sedangkan perkotaan
menghasilkan barang manufaktur yang dijual ke desa-desa.
D. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)
Pendekatan keruangan adalah cara penyelidikan atau pengamatan yang menitik
beratkan pada fenomena geosfer dalam suatu ruang. Jadi kerangka analisisnya menekankan
eksistensi (keberadaan) ruang sebagai penekanannya.Eksistensi ruang dalam artian
geografi dapat dipandang dari segi struktur keruangan (Spatial Structure), pola keruangan
(Spatial Pattern) dan proses keruangan (Sptial Processess), (Haggett,1979, Bintarto, 1979,
dan Yunus, 1996).
Ruang merupakan permukaan bumi atau bagian dari permukaan bumi di mana unsur
fisis dan manusia berada, tersusun secara teratur. Menurut Chapman (1979) dalam
membahas ruang terdapat tiga konsep yang saling terkait yaitu spatial context, spatial
pattem dan spatial process Spatial context berhubungan dengan Isi (content) dan dimensi
(dimension) ruang. Dalam content inilah unsur alam dan manusia berada, berinteraksi
secara dinamis menghasilkan berbagai kenampakan. Kenampakan tersebut merupakan
refleksi dari pengambilan keputusan dalam memanfaatkan ruang dan hasil antar hubungan
(relationship) antara masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang dari distribusi
aktivitas manusia.
Dalam struktur keruangan, ini menyangkut analisis yang berkaitan dengan elemen-
elemen pembentuk ruang itu sendiri. Elemen-elemen demikian dapat aiabstraksikan ke
dalam tiga bentuk utama yakni
(1) Kenampakan-kenampakan titik (point features).
(2) Kenampakan-kenampakan garis (line features)
4
Rana, W., 2015. Theory of Complex Interdependence: A Comparative Analysis of Realist and Neoliberal
Thoughts. International Journal of Business and Social Science, Vol 6(Interdependence), Hal 291
4
(3) Kenampakan-kenampakan bidang (areal features).
Dilihat dari pola keruangan tentu menekankan analisisnya pada distribusi elemen-
elemen pembentuk ruang seperti kenampakan-kenampakan titik, garis, dan bidang. Ini
mempunyai predikat sendiri-sendiri baik secara implisit maupun secara eksplisit dalam hal
agian keriangannya.
Ditinjau dari proses keruangan, menekankan analisinya pada perubahan elemen-
elemen pembentuk ruang dan ruangnya sendiri. Karena analisis perubahan selalu terkait
dengan dimensi kewaktuan (temporal dimension).5

5
Walbiden Lumbantoruan.2001. Pendekatan Geografi Sebagai Cirikhas Ilmu Geografi: Jurnal Pendidikan
Science, Vol 25 No 3.
5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah ilmu geografi merupakan ilmu yang
membahas mengenai gejala alam dan fenomena geosfer yang ada di muka bumi. Setiap
bidang ilmu mempunyai konsep dan prinsip tersendiri, meskipun terkadang ada kesamaan
prinsip antara beberapa bidang ilmu. Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan
keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun pendekatan ruang
kerangka analisisnya menekankan eksistensi (keberadaan) ruang sebagai
penekanannya.Eksistensi ruang dalam artian geografi dapat dipandang dari segi struktur
keruangan (Spatial Structure), pola keruangan (Spatial Pattern) dan proses keruangan
(Sptial Processess).

6
DAFTAR PUSTAKA

Anjayani Ani, 2009, “ Geografi studi dan pengajaran “, Cempaka Putih.


Rana, W., 2015. “Theory of Complex Interdependence: A Comparative Analysis of
Realist and Neoliberal Thoughts”. International Journal of Business and Social
Science, Vol 6(Interdependence).
Suparmin, 2008, “Dasar-dasar Geografi”, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Suharyono, 1994, “ Pendidikan Geografi” , Jakarta: CV. Kencana.
Walbiden Lumbantoruan.2001. “Pendekatan Geografi Sebagai Cirikhas Ilmu
Geografi”: Jurnal Pendidikan Science, Vol 25 No 3.

Anda mungkin juga menyukai