Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 8a

GEOPOLITIK INDONESIA
A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah, dan
ilmu sosial yang mencakup lokasi, luas, dan sumber daya alam wilayah tersebut dengan
merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mempunyai 4 unsur, yaitu; keadaan
geografis, politik, strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik serta unsur
kebijaksanaan. Ada dua pengertian yang terkandung dalam konsep geopolitik, yaitu:
1. Geopolitik sebagai ilmu : memberikan wawasan obyektif akan posisi suatu bangsa yang
hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan negara lain dalam pergaulan dunia.
2. Geopolitik sebagai ideologi : hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai cara
pandang kolektif untuk melangsungkan, memelihara, dan mempertahankan semangat
kebangsaan.

B. Teori Geopolitik
1. Teori Pan-Regionalisme
Teori ini berpandangan bahwa negara merupakan suatu organisme yang
memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup. Tak ada satupun negara
yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Sehingga, satu bagian dunia yang relati
mempunyai persamaan dalam sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dsb, dapat
disatukan disatukan dalam satu kesatuan wilayah.
2. Teori Geopolitik Jerman
a. F. Ratzel (1844-1904) negara mirip organisme
b. R. Kjellen (1864-1922) negara adalah organisme
c. Karl Haushofer (1896-1946) teori ruang dan kekuatan : “Lebensrum” cukup
mengikuti hukum alam; swasembada (autarkhi). Implementasinya adalah
berupa pembagian wilayah (Pan Regionalisme): Pan Amerika (Monroe
Doctrine, USA), Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu, Jepang). Pan Rusia
India (wilayah Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia). Pan Eropa Afrika
(Eropa Barat-tidak termasuk Inggris dan Rusia, Jerman).
3. Teori Geopolitik Inggris
a. Sir Walter Raleight (1554-1618) : Geopolitk bertujuan untuk menguasai
dunia, untuk itu diperlukan keseriusan dalam pembangunan armada laut
yang bertujuan untuk menguasai perdagangan.
b. Sir Halford Mackinder (1861-1947) : Konsep geopolitik dalam penguasaan
daerah-daerah jantung dunia yang dikenal dengan teori daerah jantung.
Adapun daerah jantung yang dimaksud adalah:
- Bulan sabit dalam, meliputi daerah-daerah pantai pulau dunia.
- Bulan sabit luar, meliputi UK, USA, Afsel, Indonesia, Australia,
Oceania.
4. Teori Geopolitik Amerika
Nicholas J. Spijkman (1879 – 1936) terkenal dengan teori Daerah Batas, yaitu
membagi dunia dalam empat wilayah atau area :
a. Pivot area, mencakup wilayah daerah jantung.
b. Offshore continent land, mencakup wilayah pantai benua Eropa- Asia.
c. Oceanic Belt, mencakup wilayah pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan.
d. New World, mencakup wilayah Amerika.

C. Unsur Utama Geopolitik


Unsur geopolitik Indonesia antara lain:
a. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang
merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori
kombinasi ruang dan kekuatan.
b. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara).
c. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.
d. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan
nasional.

D. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia


Geopolitik di Indonesia adalah Wawasan nusantara yaitu cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam
mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang
tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah.
1. Kedudukan Wawasan Nusantara
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia diciptakan dan dijalankan
oleh seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional.
b. Kedudukan wawasan nusantara dalam pradigma nasional yaitu:
1) Pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2) UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
3) Wawasan Nusantara sebagai visi nasional berkedudukan sebagai landasan
visional.
4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
5) RPJM sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijakan dasar
nasional berkedudukan sebagai landasan operasional.
2. Asas Wawasan Nusantara
Ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk
bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama, terdiri
dari:
a. Kepentingan bersama c. Solidaritas
b. Keadilan d. Koordinasi/ kerjasama
c. Kejujuran e. Esetiaan terhadap ikrar bersama
3. Implementasi Wawasan Nusantara
a. Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan
negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif,
dipercaya.
b. Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
c. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah
dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan
sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
d. Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan
kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
TUGAS 8b
GEOSTRATEGI INDONESIA
A. Pengertian
Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada ruang
hidup nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi
diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan damai. Dengan demikian,
bangsa Indonesia memandang geostrategi sebagai strategi dalam memanfaatkan keadaan
atau konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan tujuan, dan sarana-
sarana guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Geostrategi Indonesia dirumuskan untuk mengembangakan potensi kekuatan nasional
dalam melaksanakan pembangunan nasional guna merealisasikan amanat UUD 1945
dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia selanjutnya
dirumuskan dalam wujud konsep Ketahanan Nasional (National Endurance) Republik
Indonesia.
B. Ketahanan Nasional Republik Indonesia
1. Pokok Pikiran Ketahan Nasional Republik Indonesia
a. Eksistensi manusia sebagai manusia berbudaya, mengadakan hubungan
dengan alam sekitarnya dalam usaha memenuhi kebutuhan material dan
spiritual menggunakan kemampuannya.
b. Tujuan nasional bangsa Indonesia, memiliki kewajiban dan tanggungjawab
untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana ditetapkan dalam
pembukaan UUD 1945.
c. Falsafah dan ideologi pancasila yang tercantum dalam UUD 1945.

2. Konsep Ketahan Nasional Republik Indonesia


Ketika menerima defile di Banda Aceh (1958), soekarno menyampaikan
harapannya bahwa untuk menjadi bangsa besar, bangsa Indonesia harus memiliki
tiga syarat ketahanan, yaitu ketahanan militer, ketahanan ekonomi, dan ketahanan
jiwa.
Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT baik yang datang dari luar
maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

3. Hakikat Ketahanan Nasional Republik Indonesia


a. Hakikat ketahanan : Keuletan dan ketangguhan bangsa Indonesia dalam
mengembangakan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b. Hakikat konsepsi : Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan secara seimbang, serasi, dan selaras dalam berbagai aspek.
4. Asas Ketahanan Nasional Republik Indonesia
a. Asas kesejahteraan dan keamanan : Pembangkit utama sistem nasional
b. Asas Komprehensif Integral : perwujudan persatuan dan perpaduan yang
selaras, serasi, dan seimbang dalam kehidupan nasional.
c. Asas wawas diri : Berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang dapat
menimbulan berbagai dampak positif maupun negative.
d. Asas kekeluargaan : mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, gotong
royong, kesamaan, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan
beermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. Sifat Ketahanan Nasional Republik Indonesia


a. Mandiri : Mengandung prinsip tidak mudah menyerah, integritas, berdiri di
atas identitas, dan kepribadian bangsa.
b. Dinamis : ketahanan dapat meningkat dan menurun tergantung situasi dan
kondisi bangsa, negara, dan lingkungan strategisnya.
c. Wibawa : Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa.
d. Konsultasi dan Kerjasama : Tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan
antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi
lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama, serta saling menghargai
dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

C. Unsur-unsur Ketahanan Nasional Republik Indonesia


1. Trigatra
a. Gatra geografi negara
Letak geografi Indonesia memberikan gambaran tentang bentuk ke
dalam dan bentuk keluar. Bentuk ke dalam menampakkan corak, wujud, isi,
dan tata susunan wilayah berupa satu kesatuan laut dengan pulau-pulau di
dalamnya, sedangkan bentuk ke luar menampakkan situasi dan kondisi
lingkungan yang berhubungan timbale balik antara negara dan
lingkungannya.
b. Gatra keadaan dan kekayaan alam
Keadaan dan kekayaan alam Indonesia meliputi segala sember dan
potensi alam yang terdapat di dirgantara, permukaan bumi, termasuk laut
dan perairan, dan di dalam bumi.
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Peran manusia yang hidup dan tinggal di Indonesia sangat penting dalam
mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam
menentukan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan
nasional.
2. Panca Gatra
a. Gatra ideologi
Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan ideologi yang bersifat final
dan tidak dapat ditawar lagi sebagai konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan. Nilai-nilai dasar Pancasila menjadi sumber aspirasi
kehidupan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan
bangsa dan negara Indonesia, baik dalam memberikan gambaran
masyarakat yang dicita-citakan maupun dalam melandasi, memotivasi,
mendorong, dan membimbing pencapaiannya.
b. Gatra politik
Pengertian politik negara Indonesia adalah asas, haluan, usaha, serta
kebijakan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan potensi nasional baik
yang potensial maupun yang efektif secara totalitas untuk mencapai tujuan
nasional yang dalam perumusannya dibagi dalam tahap jangka panjang,
menengah, dan pendek. Sistem politik Indonesia pada gatra politik
dikelompokkan menjadi politik dalam negri dan politik luar negeri.
c. Gatra ekonomi
Sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama dimana
setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
menjalankan roda perekonomian dengan tujuan mensejahterakan bangsa.
Negara berkewajiban untuk memakmurkan rakyat setempat melalui
pemanfaatan sumber kekayaan alam yang berada di daerah mereka masing-
masing.
d. Gatra sosial budaya
istilah sosial pada hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam
bermasyarakat yang berisi nilai kebersamaan, senasib sepenanggungan, dan
solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Adapun istilah budaya pada
hakikatnya adalah sistem nilai sebagai hasil cipta-rasa-karsa manusia yang
menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan pendukung
dalam menggerakkan kehidupan.
e. Gatra pertahanan dan keamanan
Pertahanan-keamanan adalah bidang kehidupan nasional Indonesia
yang diupayakan untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara demi
tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup dan perkembangan
kehidupan bangsa dan negara serta terpenuhinya hak dan kewajiban warga
negara dalam rangka pencapaian tujuan nasional.

Anda mungkin juga menyukai