Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara adalah sekumpulan orang yang menepati wilayah tertentu,
negara indonesia adalah negara yang terdiri dari beberapa kepulauan yang
tersebar dari sabang sampai merauke ber idiologikan pancasila sebagai dasar
negara.Terdapat teori-teori geopolitik antara lain : Pandangan ajaran
frederich ratzel, Pandangan ajaran rudolf kjellen, Pandangan ajaran karl
haushofer, Pandangan ajaran sir halfrod mackinder, dll.
Ratzel mengemukakan, Pada abad ke-19 frederich ratzel merumuskan untuk
pertama kalinya ilmu bumi politik sebgai hasil penelitiannya yang ilmiah dan
universal. Negara identik dengan suatu ruang yang do tempati oleh kelompok
politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang tersebut, makin besar
kemungkinan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang, konsep).
wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Wawasan
Nusantara dalam kehidupan nasional yang mencakup kehidupan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan harus tercermin dalam
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan
kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas
kepentingan pribadi dan atau golongan.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas rumusan masalah yang muncul sebagai berikut :
1. Apa Sajakah Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara?
2. Apa Sajakah Teori-teori Geoplitik?
3. Bagaimana Ajaran Dasar Wawasan Nusantara?
4. Bagaimana Implementasi Wawasan Nusantara di Era Global?

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan disusun makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Tujuan umum
Penulisan makalah ini bertujuan memenuni tugas Kewarga Negaraan.
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui Unsur dasar konsepsi Wawasan Nusantara
2. Untuk mengetahui Teori-teori Geoplitik
3. Untuk mengetahui Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
4. Untuk mengetahui Implementasi Wawasan Nusantara di Era Global
Manfaat disusun makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mahasiswa
1. Menambah pengetahuan tentang Geopolitik Wawasan Nusantara
2. Mengembangkan kreatifitas dan bakat penulis.
3. Menilai sejauh mana penulis memahami tentang Geopolitik Wawasan
Nusantara
b. Untuk pembaca
Pembaca dapat mengetahui, memahami dan mengeuasi tentang
Geopolitik Wawasan Nusantara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara


Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri dari tiga unsur dasar: Wadah
(contour), Isi (content), dan Tata laku (conduct). Ketiganya dijelaskan sebagai
berikut:
1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk
dengan aneka ragam budaya. Setelah menegara dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan
yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur politik.
2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk
mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan
tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu
menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang
esensial, yaitu:
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
b. Persaruan dan kesatuan dalam kebinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
3. Tata laku (Conduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari
tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa,
semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata
laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari

3
bangsa Indonesia. Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri
atau kepribadian bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangsa dan
tanah air sehingga menimbuhkan nasionalisme yang tinggi dalam semua
aspek kehidupan nasional.

B. Teori-teori Geoplitik
Geopolitik berasal dari kata “geo” atau bumi dan politik yang berarti
dan kekuatan yang di dasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam
melakukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk menunjukkan
mewujudkan tujuan nasional.
Beberapa pendapat dari pakar-pakar geopolitik antara lain sebagai berikut:
a. Pandangan ajaran frederich ratzel
Pada abad ke-19 frederich ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu
bumi politik sebgai hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal. Pokok-
pokok ajaran F. Ratzel adalah sebgai berikut:
1) Dalam hal-hal tertentu dalam pertumbuhan negara dpat di analogikan
dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup,
melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, memperthankan hidup,
menyusut dan mati.
2) Negara identik dengan suatu ruang yang do tempati oleh kelompok
politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang tersebut, makin
besar kemungkinan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang,
konsep).
3) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hukum alam.hanya bangsa yang unggul saja yang dapat
terhadap hidup sehat terus dan langgeng.
4) Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya
akan sumber daya alam. Apabila ruang hidup tidak mendukung,
bangsat tersebut akan mencari kebutuhan kekayaan alam di luar
wilayahnya (ekspansi). Hal ini melegitimasikan hukum ekspansi, yaitu
perkembangan atau dinamika budaya dalam bentuk gagasan, kegiatan

4
(ekonomi , perdagangan, perindustrian/ produksi) harus di imbangi
oleh pemekaran wilayah; batas-batas suatu negara pada hakikatnya
bersifat sementara. Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat
dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat di perluas dengan
mengubah batas-batas negara beik secara damai maupun melalui jalan
kekerasan atau perang.ilmu bumi politik berdasarkan ajaran Ratzel
tersebut justru menimbulkan dua aliran, dimana yang satu berfokus
pada kekuatan di darat,sementara yang lainnya berfokus pada
kekuatan di laut. Ratzel melihat adanya persaingan antara kedua aliran
itu, suprastruktur Geopolitik : kekuatan total/menyeluruh suatu negara
harus mampu mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan
geografinya. Dengan demikian sensi penertian politik adalah
penggunaan kekuatan fisik dalam rangka mewujudkan keinginan atau
aspirasi nasional suatu bangsa. Hal ini sering menjurus ke arah politik
adu kekuatan dan adu kekuasaan dengan tujuan dominasi. Pemikiran
Ratzel menyatakan bahwa ada kaitan antara strukrur atau kekuatan
politik serta geografi dan tuntunan perkembangan atau pertumbuhan
negara yang dialogkan dengan organisme.
b. Pandangan ajaran rudolf kjellen
Klejjen melanjutjkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Klejjen
menegaskan behwa negara adalah suatu organisme yang di anggap sebagai
‘prinsip dasar’. Esensi ajaran klejjen adalah sebagai berikut:
1) Negara merupakan satuan biologis, suatau organisme hidup, yang
memilih intelektual. Negata di mungkinkan untuk memperoleh ruang
yang cukup luas agar kemampuan dan kekuatan rakyatny dapat
berkembang secara bebas.
2) Negra merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi
bidang-bidang: geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial
politik, dan krato politik (politik memrintah)
3) Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar. Ia harus
mampu berswamsembada serta memanfaatkan kemajuan kebdayaan
dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya: ke dalam,

5
untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis dan keluar,
untuk memperoleh batas-batas negara yang lebih baik. Sementara itu ,
kekuasaan inperium kontinental dpat mengontrol kekuatan di laut.
c. Pandangan ajaran karl haushofer
Pandangan karl haushofer berkembang di jerman ketika negara ini berda
di bawah kekuasaan Adolf Hitler. Pandangan ini juga di kembangkan di
jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme
dan fasisme. Pokok-poko teori Hausshofer ini pada dasarnya menganut
teori/ajaran/pandangan Kjellen, yaitu:
1) Kekuatan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar
kekuasaan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di laut.
2) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai
eropa,afrikaasia barat( jerman dan italia ) serta jepang di asia timur
raya.
3) Rumusan ajaran hausofer lainnya adalah sebagai berikut: geopolitik
adalah dokrin negara yang menitikberatkan soal-soal strategi
perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan
sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekkayaan alam
dunia.geopolitik adalah suatu landasn bagi tindakan politik dalam
perjuangan mendapatkan ruang hidup.
Pokok-pokok teori karlf housofer pada dasarnya menganut ruodlof kjellen
dan bersifat ekspansif.
d. Pandangan ajaran sir halfrod mackinder
Teori ahli geopolitik ini pada dasarnya menganut “konsep kekuatan” dan
kecetusan wawasan benua, yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya
menyatakan:barang siapa yang dapat menguasai “daerah jantung”, yaitu
euarasia ( eropa dan asia ), ia akan dapat meguasai “pulau dunia”, yaitu,
eropa,asia dan afrika. Selanjutnya , barang siapa yang dapat menguasai
pulau dunia akhirnya dapat meguasai dunia.
e. Pandangan ajaran si walter raleigh dan alfred thyer mahan .
Keua ahli ini mempunya gagasan “wawasan bahari” yaitun kekuatan di
lautan. Ajarannya mengatakan bahwa barang siapa yang menguasai lautn

6
akan menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti
menguasai “ kekuasaan dunia” sehingga pada akhirnya menguasai dunia.
f. Pandangan ajaran w. Michel, a safersky , giulio douthet, dan jhon
frederi charles fuller.
Ke empatahli geopolitik ini berpendapat bahwa kekuatan di udara justru
yang paling menentukan. Mereka melahirkan teori “ wawasan dirgantara”
yaitu konsep kekuatan di udara. Kekuatan di udara hendaknya mempunyai
daya yang dapat di andalkan untuk menangkis ancaman dan melumpuhkan
kekuatan lawan dengan menghancurkannya di kandandangnya sendiri agar
lawan tidak mampu lagi menyerang.
g. Ajaran nicholas j. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori yang di namakan teori daerah
batas( rimland), yaitu wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan
darat ,laut,dan udara. Dalam pelaksanaannya, teori ini di sesuaikan dengan
keperluan dan komdisi suatu negara.

C. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara


1. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia
Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia
dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan
nasionalnya,baik pada aspek politik, ekonomi, sosbud maupun
hankamnya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah . untuk itu pembinaan dan penyelenggaraan tata
kehidupan bangsa dan Negara Indonesia disusun atas dasar hubungan
timbale balik antar falsafah,cita-cita dan tujuan nasional, serta kondisi
sosial budaya dan pengalman sejarah yang menumbuhkan kesadaran
tentang kemajemukan dan kebhinekaannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan nasional.
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaaan tersebut merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya, yang dikenal dengan istilah wawasan kebangsaan

7
dan wawasan nasional Indonesia dan diberi nama wawasan nusantar,
disingkat “wusantara”.
Dari pengertian-pengertian seperti diatas pengertian yang
digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar wawsan nusantara ialah
wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan
dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
2. Landasan idill : pancasila
Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar Negara yang yang
terumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya, pancasila
mencerminkan nilai keseimbangan , keserasian, keselarsan, persatuan dan
kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan dalam membina
kehidupan nasional. Perpaduan nilai-nilai tersebut mampu mewadahi
kebinekaan seluruh aspirasi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan
sumber motivasi bagi oerjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam
tekadnya untuk menata kehidupan di dalam Negara kesatuan republic
Indonesia secara berdaulat dan mandiri. Pancasila sebagai falsafah,
ideology bangsa, dan dasar Negara mempunyai kekuatan hokum yang
mengikat para penyelenggara Negara, para pimpinan pemerintahan dan
seluruh rakyat Indonesia.
Pengejawantahan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara diaktualisasikan dengan mensykuri segala
anugerah sang pencipta baik dalam wujud konstelasi dan posisi geografi
maupun segala isi dan potensi yang dimiliki oleh wilayah nusantar untuk
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi peningkatan harkat, martabat bangsa
dan negra Indonesia dalam pergaulan antarbangsa. Hal hal tersebut
menimbulkan rangsangan dan dorongan kepada bangsa Indonesia untuk
membina dan mengembangkjan segala aspek dan dimensi kehidupan
nasionalnya secar dinamis, utuh dan menyeluruh agar ia mampu
mem[ertahnkan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup serta

8
pertumbuhannya dalam perjuangan mewujudkan cita-cita nasional. Setelah
menegara dalam menyelenggarkan kehidupan nasionalnya, bangsa
Indonesia menghadapi lingkungan yang terus berubah dan merasa perlu
dimiliki cara pandang atau wawasan nusantara yang akan
menghindarkannya dari bahaya penyesatan dan penyimpangan. Wawasan
nusantara pada hakikatnya merupakan pancaran dari falsafah pancasila
yang diterapkan dalam kondisi nyata Indonesia.
Dengan demikian, pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia
telah dijadikan landasan idiil dan dasar Negara sesuai dengan yang
tercantum pada pembukaan UUDna 1945. Karena itu,pancasila sudah
seharusnya serta sewajanya menjadi landasan idiil wawasan nusantara.
3. Landasan konstitusional UUD 1945
UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman
pokok dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara. Bangsa
Indonesia bersepakat bahwa Indonesia adalah Negara kesatuan yang
berbentuk republic dan berkedaulatan rakyat yang dilakukan sepenuhnya
oleh majelis permusyawartan rakyat. Karena itu, nrgara mengatasi segala
paham golongan, kelompok dan perseorangan serta mengehendaki
persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek dan dimensi kehidupan
nasional. Artnya, kepentingan Negara dalam segala aspek dan
perwujudannya lebih diutamakn diatas kepentingan golongan, kelompok,
dan perseorangan berdasarkan aturan, hukum dan perundang-undangan
yang berlaku yang memperhatikan hak asasi manusia (HAM),aspirais
masyarakat, dan kepeentingan daerah yang berkembang saat ini.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air, dan dirgantara
diatasnya serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Karena itu, banga Indonesia bertekad mendayagunakan segenap kekayaan
alam, sumber daya, serta seluruh potensi nasionalnya berdasarkan
kebijaksanaan yang terpadu, seimbang, serasi, dan selaras untuk
mewujudan kesejahteraan dan keamanan segenap bangsa dan seluruh

9
tumpah darah dengan tetap memperhatikan kepentingan daerah penghasil
secara proporsional dalam keadilan.
Dengan demikian, UUD 1945 seharusnya dan sewajarnya menjadi
landasan konstitusional dari wawasan nusantar yang merupakan cara
pandan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

D. Implementasi Wawasan Nusantara di Era Global


1. Pengantar Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam rangka menerapkan Wawasan Nusantara, kita sebaiknya
terlebih dahulu mengerti dan memahami pengertian, ajaran dasar,
hakikat, asas, kedudukan, fungsi serta tujuan dari Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional yang mencakup
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di atas kepentingan pribadi dan atau golongan.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata
di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku,
paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang
merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
2. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Beberapa teori mengemukakan pandangan global sebagai berikut:
1. Global Paradox memberikan pesan bahwa negara harus mampu
memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End of Nation State mengatakan bahwa
batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan
budaya global akan menembus batas tersebut. Selanjutnya
pemerintah daerah perlu diberi peranan yang lebih berarti.
3. Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism memberi
gambaran bahwa strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan

10
antara kepentingan individu (kelompok) dan masyarakat banyak
serta antara negara maju dan negara berkembang
4. Hezel Handerson dalam bukunya Building Win Win World
mengatakan bahwa perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi
menjadi masyarakat dunia yang bekerja sama memanfaatkan
telknologi yang bersih lingkungan serta mewujudkan pemerintah
yang lebih demokratis.
5. lan Marison dalam bukunya The Second Curve menjelaskan bahwa
dalam era baru timbul adanya peran pasar, konsumen, dan teknologi
baru yang lebih besar yang membantu terwujudnya masyarakat baru.
Di antara pesan-pesan yang disampaikan dalam nilai yang
berkekuatan global di atas ternyata tidak satu pun yang menyatakan
tentang perlu adanya persatuan bangsa untuk menghindari konflik antar
bangsa yang timbul karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Wawasan Nusantara sebagai cara
pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik untuk saat sekarang
maupun masa mendatang. Prospek Wawasan Nusantara dalam era
mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global. Untuk
menghadapi gempuran nilai global, fakta kebhinekaan dalam setiap
rumusan yang memuat kata persatuan dan kesatuan perlu lebih
ditekankan. Dalam implementasinya, peranan daerah dan rakyat kecil
perlu lebih diberdayakan.
Hal tersebut dapat diwujudkan apabila faktor-faktor dominan
berikut ini dipenuhi:
keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan yang berkualitas dan
bermoral kebangsaan. media massa yang mampu memberikan intorması
dan kesan yang positif, serta keadilan dalam penegakan hukum dalam arti
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri dari tiga unsur dasar: Wadah
(contour), Isi (content), dan Tata laku (conduct). Negara adalah sekumpulan
orang yang menepati wilayah tertentu, negara indonesia adalah negara yang
terdiri dari beberapa kepulauan yang tersebar dari sabang sampai merauke ber
idiologikan pancasila sebagai dasar negara.Terdapat teori-teori geopolitik
antara lain : Pandangan ajaran frederich ratzel, Pandangan ajaran rudolf
kjellen, Pandangan ajaran karl haushofer, Pandangan ajaran sir halfrod
mackinder, dll.
Ajaran Dasar Wawasan Nusantara sala satunya yaitu Wawasan
nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia
Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Beberapa teori mengemukakan pandangan global sala satunya yaitu Global
Paradox memberikan pesan bahwa negara harus mampu memberikan peranan
sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Dapat diambil kesimpulan bahwa
Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi
nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap
valid baik untuk saat sekarang maupun masa mendatang. Prospek Wawasan
Nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma
global. Untuk menghadapi gempuran nilai global, fakta kebhinekaan dalam
setiap rumusan yang memuat kata persatuan dan kesatuan perlu lebih
ditekankan. Dalam implementasinya, peranan daerah dan rakyat kecil perlu
lebih diberdayakan.

B. Saran
Untuk tercapainya sukses dari implementasi wawasan nusantara kita
perlu mengerti, istirahat, menghayati tentang hak dan sisa warga negara serta
hubungan warganegara dengan negara, jadi kita memiliki kesadaran sebagai
warga negara indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama.
Kaelan, Zubaidi Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Paradigma
Adianto, Khairun. 2011. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia.
Geopolitik. diakses pada 2012, dari Wikipedia: id. wikipedia.org/wiki/Geopolitik

13

Anda mungkin juga menyukai