Anda di halaman 1dari 2

3.

5 role play bermain peran

3.5.1 role play timbang terima

Karu : krisna

Perawat shift malam :

1. Kristi

2. Katarina

3. indah

4. ulan

Perawat shift pagi :

1. Linda

2. Sindy

3. Eni

4. Ulan

Pasien :

1. jihan

2. dayu

3. malika

4. hendri

Diruang isolasi terdapat 4 pasien yaitu dua pasien yang terdiagnosa tuberculosis dan dua pasien
terdiagnosa pneumonia

Pada pagi hari pukul 07:40 WITA, karu dan perawat dinas pagi sudah tiba di ruangan

Perawat ( pagi ) : “ selamat pagi semuanya “

Perawat ( malam ) : “selamat pagi.”

Perawat 1 ( malam ) : “ akhirnya sudah datang yang shift pagi “

Perawat 2 ( pagi ) : “ ya sus, kita memang rajin “

Perawat 1 ( malam ) : “ biasanya suster sindy sedikit telat “

Perawat 2 ( pagi ) : “ syukurnya sekarang saya tidak telat sus “

Karu : “selamat pagi semuanya, sebelum kita melakukan timbang terima, marilah kita panjatkan puji
syukur kehadapan tuhan yang maha esa, karena berkat rahmatnya kita bisa berkumpul disini.
Terlebih dahulu mari kita berdoa menurut kepercayaan masing – masing. Berdoa mulai… Berdoa
selesai. Baik pada pagi hari ini tanggal 5 juli 2021 akan dilakukan kegiatan timbang terima yang rutin
kita lakukan setiap pergantian shift. Kepada perawat yang dinas malam dipersilahkan menjelaskan
kondisi masing – masing pasien saat ini keperawat yang dinas pagi. Baik saya persilahkan untuk
memvalidasi data yang sudah ada untuk merencanakan tindakan keperawatan “
Perawat 1 ( malam ) : “ selamat pagi, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini. Pada kamar 1 NY.Jihan (25 tahun) diagnose tuberculosis.
Keadaan pasien komposmentis, pasien menyatakn keluhan batuk berdarah, sesak, lemas, pusing,
tampak lesuh, dan tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Pasien juga mengeluh letih, merasa
energy tidak pulih walau sudah tidur, dan pasien tampak lesuh. Telah diberikan terapi O2 : 3 liter
permenit dan telah diberikan terapi IVFD RL 20 tpm. Hasil TTV : tekanan darah : 130/80 mmHg, nadi :
80x permenit, RR : 28x permenit, suhu : 36,8C, saat O2 : 99% . lanjutkan pemberian terapi IVFD RL 20
tpm dan lanjutkan pemberian O2 jika sesak “

Perawat 2 ( malam ) : “ kamar 2 NY.Dayu (28 tahun) diagnose tuberculosis. Pasien mengatakn nyeri
dada hilang timbul. Pasien mengatakan berat badan menurun, nyeri oto dan berkeringat waktu
dimalam hari, telah diberikan terapi O2 2 liter permenit dan telah diberikan terapi IVFD RL 20 tpm,
pemeriksaan TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 88x permenit, RR : 30x permenit, S : 38C. lanjutkan
pemberian terapi IVFD RL 20 tpm, berikan obat penurun panas dan lanjutkan pemberian O2 jika
sesak “

Perawat 3 ( malam ) : “ untuk kamar 3 NY.Malika ( 29 tahun ) diagnose pneumonia, pasien


mengatakan batuk berdahak dengan dahak yang kental dan sulit untuk dikeluarkan dan sesak nafas,
dengan hasil TTV TD : 130/90 mmHg, N : 12x permenit, RR : 32x permenit, hasil rongent
menunjukkan infiltrasi lobaris, pemeriksaan seputum ditemukan kuman stapilococcus auerus dan
diplococcus pneumonia. Telah diberikan terapi latih nafas dan batuk efektif dan pemberian O2
lanjutkan pemberian O2 jika masih sesak “

Perawat 4 ( malam ) : “ untuk kamar 4 Tn.Hendri ( 31 tahun ) diagnose pneumonia, pasien


mengatakn nyeri dada, sakit kepala, dan nyeri sendi dengan hasil TTV : TD : 130/90 mmHg, N : 120x
oermenit, RR : 25x permenit. Pemberian analgesic dan pantau TTV jika masih nyeri “

( di ruangan pasien ketika dilangsungkan operan )

Perawat 1 ( malam ) : ( dikamar 1 sampai 4 ) “ selamat pagi ibu-ibu kami akan melakukan operan, ini
teman saya Ulan, Sindy, Eni, dan Linda yang dinas pagi akan merawat ibu sampai jam 14:00 dan ada
juga karu, yaitu pak krisna di pagi hari.”

(operan dimulai )

Diruang pasien kamar 1

Perawat 1 ( malam ) : “ selamat pagi ibu, apakah ibu ada keluhan malam ini ? “

Pasien 1 : “ ada sus, saya merasa letih dan sesak. “

Perawat 1 ( malam ) : “ baik, untuk suster linda pantau TTV dan melakukan terapi O2 ya sus.”

Perawat 1 ( pagi ) : “ baik sus, apa ada cek sputum ? “

Perawat 1 ( malam ) : “ ada sus, tolong beritahu pasiennya untuk cek sputum.”

Anda mungkin juga menyukai