Anda di halaman 1dari 13

Asuhan keperawatan kritis

pada pasien dengan gangguan sistem neurobehavior


(meningitis)

Disusun Oleh :
1. NISAUL KARIMAH
14201.10.18025
2.Mufida
14201.10.18023
DEFINISI

Meningitis adalah peradangan pada meningen yang menutupi


otak. Cairan serebrospinal (CSF) biasanya menunjukkan
peningkatan jumlah leukosit (atau pleositosis).
Meningitis adalah peradangan pada lapisan jaringan yang
menutupi otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Otak
dilindungi oleh membran meninges yang memiliki tiga lapisan yang
terdiri dari durameter, arachnoid, pia meter. dan ruang berisi cairan
di antara meningen (ruang subarachnoid)
GAMBAR
gambaran normal dan terinfeksimeningitis
ETIOLOGI

meningitis itu disebabkan oleh virus dan bakteri. Agen


etiologi yang bertanggung jawab untuk meningitis bakteri bervariasi
berdasarkan kelompok usia. Di antara neonatus, sebagian besar
kasus meningitis bakteri disebabkan oleh kelompok B .Streptococcus
agalactiae, Escherichia coli, dan Listeria monocytogenes, sedangkan
kebanyakan kasus pada anak-anak dan orang dewasa disebabkan
oleh: Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis
KLASIFIKASI

Meningitis Bakterial

Meningitis Virus

Meningitis Jamur
MANIFESTASI
KLINIS

Tiga serangkai klasik meningitis (kaku leher , demam, dan sakit


kepala terjadi pada kurang dari 50%) (Meyfroidt G, 2020)

Sakit kepala
Infeksi fulminating Foto pobia
dan demam

TANDA
Adanya ruam
&
Perubahan pada GEJALA
tingkat
kesadaran

kejang Iritasi meningen


Iritasi meningen (+) jika pasien
mengalami nyeri
Rigiditas Nucal (kaku disepanjang nervus
leher): (+) jika ada Rigiditas nukal ischiadicus dan
tahanan saat fleksi Tanda kernik positip kaki tidak dapat
(kaku leher )
leher diekstensikan
sempurna

TANDA
&
GEJALA

 Brudzinsky I
Brudzinsky II
(Leher)
(kontralateral)

 Brudzinsky I (Leher):
(+) bila fleksi tungkai (+) jika waktu fleksi
pasien pada sendi leher terjadi fleksi
panggul secara pasif pada kedua lutut.
akan diikuti oleh fleksi
tungkai lainnya pada
sendi panggul dan lutut
pemeriksaan CSF
EEG
1. Pungsi lumbal
2. Jumlah sel cairan serebrospinal PEMERIKSAAN
3. Diferensial leukosit cairan serebrospinal Pencitraan
4. deteksi patogen DIAGNOSTIK (ct scan)
5. Tes darah
MANAJEMEN
KEPERAWATAN

 Pengobatan antimikroba
 Sepsis
 Hipertensi intrakranial
 Manajemen suhu
 Kejang
 Gliserin

Intra cranial pressure (ICP) Cerebral perfusion presurre (CPP)


Dewasa : 0-15 mmHg Tekanan minimal untuk mencegah keadaan iskemia
Anak : 3-7 mmHg Dewasa CPP > 70 mmHg
Infant : 2-6 mmHg Anak CPP > 50-60 mmHg
Infant CPP > mmHg

TIK yang normal adalah berkisar 0-15 mmHg, diatas 20 mmHg sudah harus
diturunkan dengan tahapan sebagai berikut : Drainase, Terapi diuretik dan hiperosmolar
Tiga langkah pengobatan antibiotik pada dugaan meningitis bakterial piogenik :

1. Dugaan meningi bakteri plogonik


(dengan asumsi streptococcus pneumonia atau neisseria meningi des)
Mulai ce riaxone 2g IV setiap 12 jam A(atau cefotaksim 2g IV setiap 6 jam
2. Tinjauan pewarnaan gram
(diplokokus gram positif-kemungkinan besar streptococcus pneumoniane)
Lanjutkan sebagai langkah 1(perkakuan empiris)
3. Tinjau kapan hasil kultur /PCR tersedia
(streptococcus pneumoniae dikonfirmasi)
Jika penisilin sensitif (MIC 0,06 mg/L) lanjutkan sebagai langkah 1a (atau
beralih ke benzilpenisilin 2,4 g IV setiap 6 jam)
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &

TERIMA KASIH  images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai