Anda di halaman 1dari 32

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA

LANSIA
NAFOLION NUR RAHMAT
Pendahuluan

Komunikasi yang baik akan sangat membantu dalam


keterbatasan kapasitas fungsional, sosial, ekonomi,
perilaku emosi yang labil pada pasien lanjut usia.

Komunikasi efektif dapat mengikutsertakan partisipasi


pasien dalam pengambilan keputusan sehingga
membantu proses mengingat, berpengaruh terhadap
ketaatan & kepuasan serta berpengaruh terhadap
emosional bahkan fisik pasien lanjut usia
Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi pada
Pasien lanjut usia

Komunikasi pada lanjut usia dapat menjadi lebih sulit


akibat dari gangguan sensori yang terkait usia dan
penurunan memori

Keluarga maupun medis kadang melupakan atau tidak


memperhatikan berbagai hambatan yang ada untuk
tercapainya komunikasi yang efektif pada pasien lanjut usia
sehingga memunculkan interpretasi yang keliru

Pasien lanjut usia sering hadir dengan masalah yang


kompleks dan beberapa keluhan utama dan waktu lebih
lama
Pasien lanjut usia umumnya lebih
sedikit bertanya dan menunggu untuk
ditanya sesuai kewenangan dokter
Ageism lazim dijumpai pada
perawatan kesehatan dan secara tidak
sengaja berperan terhadap buruknya
komunikasi dengan pasien lanjut usia
Teknik Umum untuk Berkomunikasi dengan
Pasien lanjut usia

Menunjukkan Hormat dan Keprihatinan

Memastikan bahwa Pasien Didengar dan Dipahami

Menghindari Ageism

Mengenal Kultur dan Budaya


Menunjukkan Hormat dan
Keprihatinan
Rasa hormat ditunjukkan
Didasari pada rasa hormat dengan sapaan formal,
kepada pasien dan Pandangan mata
memahami serta menunjukkan apresiasi,
mengapresiasi setiap pasien Sentuhan lembut di tangan,
sebagai sosok manusia yang lengan, atau pundak
unik menunjukkan rasa turut
prihatin dan perhatian
Memastikan bahwa Pasien Didengar dan
Dipahami
Mempertahankan
langkah yang tidak
Karena pasien lanjut
tergesa-gesa dan
usia umumnya lebih
mendengarkan
sedikit bertanya dan
adalah kunci
menunggu untuk
komunikasi efektif
ditanya
antara pasien lanjut
usia dan dokter.

Membiarkan pasien
Berbicara pelan,
lanjut usia untuk
jelas, dan keras tanpa
berbicara beberapa
berteriak,
menit tentang
menggunakan
masalahnya tanpa
bahasa dan kalimat
interupsi akan
yang singkat dan
memberikan lebih
sederhana.
banyak informasi
Untuk menghindarkan ageism

Kenali pasien lanjut usia sebagai satu pribadi dengan


riwayat dan penyelesaian yang jelas

Pendekatan ini memungkinkan anda untuk menemui


setiap pasien lanjut usia sebagai individu yang unik
dengan pengalaman seumur hidup yang berharga
bukan orang tua yang tidak produktif dan lemah
Mengenal Kultur dan Budaya

Mengenal latar belakang kultur


dan budaya pasien akan
mempengaruhi persepsi pasien
terhadap baik dan
berkualitasnya pelayanan
kesehatan yang diberikan dokter
Strategi umum tambahan untuk
memperbaiki komunikasi pada lansia

Pelajari data sebelum perjanjian untuk bertemu,


karena pasien lanjut usia khas memiliki berbagai
masalah kesehatan yang kompleks

Meminta pasien menceritakan keluhannya hanya


sekali (yaitu tidak bercerita dulu kepada perawat
atau asisten kemudian baru kepada anda) untuk
meminimalkan frustasi & kelelahan

Menghindarkan jargon medis.Menyederhanakan


dan menuliskan instruksi.
Menggunakan diagram, model, dan gambar.

Menjadwalkan pasien
lanjut usia terlebih
dahulu, karena
mereka umumnya
lebih siap dari segi
waktu
Hambatan Komunikasi pada Lansia

Pasien dengan Defisit


Sensorik

Pasien dengan
Demensia

Pasien yang Ditemani


oleh orang ketiga
Pasien dengan Defisit Sensorik Pendengaran

16% - 24% individu berusia lebih dari 65 tahun


mengalami penguranga pendengaran yang
mempengaruhi komunikasi(Crews & Campbell)

Sedangkan pasien yang berusia diatas 80 tahun,


jumlah gangguan sensorik akan meningkat menjadi
lebih dari 60%(Chia et al., 2006)

Penurunan fungsi pendengaran yang dikenal sebagai


presbyacussis
Berhubungan dengan suara berfrekuensi
tinggi
Berhubungan dengan
suara berfrekuensi tinggi.
Suara berfrekuensi tinggi
adalah suara konsonan
yang berdampak pada yang terdengar“Mbah,
pemahaman pasien obat ini diminum malam
diawal dan akhir kata satu saja ya..”

Contohnya :“Mbah, obat


ini diminum sehari tiga
kali, pagi satu,siang satu
dan malam satu saja ya”…
Kebanyakan pasien lanjut usia mengalami
penyakit mata yang menurunkan ketajaman
penglihatan (mis. katarak, degenerasi macular,
glaucoma, komplikasi ocular pada diabetes)Lebih
dari 15% orang tua berusia lebih dari 70 tahun
melaporkan penglihatannya yang buruk, dan
22% lagi melaporkan penglihatannya hanya
cukup untuk jarak tertentu(Crews & Campbell,
2004)
Pendekatan berkomunikasi pada gangguan Sensorik
Pendengaran

Tataplah pasien sehingga pasien dapat membaca bibir dan anda


dapat menggunakan isyarat mata

Meminimalkan kebisingan Berbicara perlahan, jelas, dan dalam


nada yang normal.

Berteriak akan menghambat komunikasi, mengubah nada


berfrekuensi tinggi, dan mempersulit pasien untuk memahami
kata-kata anda

Ketika memberikan instruksi untuk medikasi, tes, atau pengobatan,


hindarkan untuk bertanya kepada pasien apakah dia mengerti .

Orang dengan gangguan pendengaran mungkin akan Menjawab’ya’


tanpa menyadari bahwa mereka belum mendengar apapun atau salah
memahami beberapa informasi
Lingkungan klinik dapat
diperbaiki dengan
Pendekatan yang lebih Jika tersedia, pengeras memperbanyak
baik untuk mengecek suara khusus diketahui pencahayaan,
pemahaman pasien Perjanjian yang lebih awal sangat memudahkan menggunakan warna-
adalah dengan meminta umumnya lebih baik komunikasi dengan warna kontras untuk
pasien untuk mengulang pasien yang mengalami membuat objek lebih
instruksi gangguan pendengaran jelas (mis. kerangka pintu,
kursi)
Setiap bahan dengan tulisan harus dicetak paling tidak
dengan huruf berukuran 14 diatas kertas berwarna

Pasien lanjut usia biasanya meletakkan obatnya dalam satu


wadah dan tergantung pada satu warna untuk
mengenalinya
Banyak obat yang berwarna putih, biru muda, hijau muda,
yang akan terlihat berwarna abu-abu oleh mata yang telah
menua
Warna merah, oranye, dan kuning paling baik dilihat dan
dapat dipilih sebagai warna pembeda
Pasien yang mengalami kesulitan memastikan
dosis insulin dapat diinstruksikan untuk menera
dosis pada dasar warna merah diatas meja

Kertas kontak berwarna merah dapat


dibalutkan pada pegangan untuk berjalan,
tongkat atau tabung oksigen untuk membantu
pasien lanjut usia untuk mengambilnya
Pasien dengan Demensia
Demensia memiliki efek yang merugikan pada penerimaan dan ekspresi
komunikasi pasien

Pasien mengalami kehilangan memori, Kesulitan mengingat kejadian yang baru


terjadi, Memiliki rentang konsentrasi yang sangat singkat, Sulit untuk tetap
berada dalam satu topik tertentu

Ada banyak tingkatan demensia, yang memiliki berbagai kesulitan komunikasi,


Pada stadium awal sering mengalami masalah untuk menemukan kata yang ingin
disampaikan

Pada demensia parah, pasien dapat menggunakan jargon yang tidak dapat
dipahami atau bisa hanya berdiam diri
Harus diingat bahwa pasien demensia kehilangan kemampuannya
untuk berkomunikasi, bukan kehilangan kepandaiannya.

Mereka adalah orang dewasa yang hidup produktif dan layak


mendapatkan penghormatan.

Pasien demensia juga sangat sensitif terhadap emosi orang lain.

Pada umumnya pasien tersebut, lebih merespon kepada bagaimana


cara seseorang berbicara kepada mereka daripada apa yang
sebetulnya dikatakan
Tehnik tambahan berkomunikasi pada
Demensia

Perkenalkan diri anda

Mengobrol sejenak, ini akan membangkitkan memori& kilas balik, serta mengurangi
ketegangan

Isyarat tubuh yang sederhana dapat membantu

Repetisi (pengulangan) akan menyebabkan frustasi

Ketika melakukan pemeriksaan fisik, lebih disukai untuk memberikan instruksi satu persatu
Pasien dengan orang ketiga (Caregiver)

Karakteristik utama
kunjungan poliklinik
Caregiver Penting untuk
geriatri adalah
memudahkan memperlakukan
adanya orang ketiga,
komunikasi pasien lanjut usia
berupa anggota
antaradokter & dalam konteks atau
keluarga
pasien serta sudut pandang
ataucaregiver
mempertinggi caregiver-nya agar
informal lainnya
keterlibatan pasien didapatkan hasil
yang hadir
dalam perawatan terbaik bagi
sedikitnya pada
mereka sendiri keduanya
sepertiga kunjungan
geriatrik
Pendekatan berkomunikasi

Pada kunjungan I,
untuk privacy
pasien, paling baik Pada kunjungan Ketikacaregiver
untuk menemui berikutnya, jika hadir, komunikasi
pasien sendirian disetujui pasien, menjadi interaksi 3
dan kemudian caregiver dapat arah.Maka
meminta ijin bergabung dengan duduklah dalam
kepada pasien pasien selama satu posisi
untuk berbicara perjanjian berbentuk segitiga
dengan caregiver
sendirian
Lalu berikan pertanyaan kepada pasien dan
kemudian meminta masukan dari caregiver

Penting bagi anda untuk selalu mencoba melibatkan


pasien sepenuhnya dalam semua keputusan

Caregiverterlibat sepenuhnya pada keadaan pasien,


sehingga: Penting untuk mewaspadai tanda fisik verbal
dan nonverbal atau stress emosional caregiver

Pujian akan memberikan dorongan kepada pasien dan


caregiver untuk hasil yang lebih baik bagi keduanya
Keuntungan membangun Komunikasi
Terapeutik

Penurunan biaya
Diagnosis lebih Meminimalisir Lebih tes diagnostik juga
akuratInstruksi dan kemungkinan memungkinkan dihubungkan
saran dokter akan melewatkan dosis untuk edukasi dengan komunikasi
lebih mungkin atau menghentikan dalam manajemen yang baik
untuk ditaati obat mandiri
Tahapan dalam Proses Konseling

Tahap
awal

Tahap
tengah

Tahap
akhir
Tahap Awal Konseling USILA :
• Membangun Kepercayaan, Menjalin
hubungan kerjasama dan Mengenali Karakter
Pasien
Tahap tengah : Ketrampilan
• Kombinasi ketrampilan awal ataumemakai
secara bergantianTujuanMelihat kembali ke
masalah dan keluhanMempertahankan
hubungan kerjasamaMembuat kontrakStrategi
:Mengkomunikasikan core valueMencairkan
pandangan klien, menstimulasi untuk
mengatur kembali posisi
Tahap Akhir : Tujuan Strategi Menentukan
aktivitas selanjutnya

• Memindahkan proses belajarMenerapkan


perubahanMengakhiri hubungan
konselingStrategiGoal settingRencana
tindakanEvaluasimenutup
KESIMPULAN

Outcome perawatan kesehatan pada


lansia tidak hanya tergantung pada
Teknik komunikasi dan Konseling
perawatan kebutuhan biomedis
yang baik akan memperbaiki
tetapi juga tergantung pada
Outcome pasien lanjut
hubungan perawatan yang diciptakan
melalui komunikasi yang efektif
TERIMA KASIH
• ……Perhatian ANDA sungguh amat luar
biasa.....
• Terima kasih & salam hangat selalu dari…

Anda mungkin juga menyukai