Anda di halaman 1dari 13

Komunikasi pada populasi/pasien tertentu

Pendahuluan

Komunikasi dalam praktek farmasi pasti akan menemui berbagai situasi dan berbagai pasien Yang pertama dilakukan sebaiknya adalah mengecek persepsi kita dengan persepsi pasien, mendengarkan dan berempati Hindari stereotyping individuals Selanjutnya adalah memperhatikan bahasa nonverbal mereka Dapatkan feedback dari mereka, bisa dengan openended questions

Komunikasi dengan Lansia

Populasi lansia selalu meningkat Adanya kemungkinan polifarmasi mengharuskan kita memberikan konseling kepada populasi ini Proses aging kadang mempengaruhi beberapa elemen dalam proses komunikasi Problem yang biasa muncul adalah proses belajar, penglihatan, kemampuan pendengaran, adanya generation gap, faktor psikososial, dan aphasia (pada beberapa pasien stroke)

Komunikasi dengan Lansia

Proses belajar Proses aging mempengaruhi proses belajar(dalam hal kecepatan), tetapi tidak kemampuan belajarnya Langkah penting adalah mengecek feedback mereka dengan cara mengulangi lagi instruksi dan informasi lain sambil melihat respon non verbal mereka Jika diberi kesempatan belajar sesuai kemampuan mereka, sebagian besar individu dapat belajar sebaik pasien yang lebih muda

Komunikasi dengan Lansia


Penglihatan Pada beberapa individu, sangat membutuhkan cahaya ketika membaca pesan tertulis, sehingga pastikan cukup cahaya saat menggunakan pesan tertulis Pesan tertulis juga bisa dibuat dengan huruf besar agar lebih jelas Adanya generation gap Adanya perbedaan umur yang jauh membuat komunikasi cenderung sungkan Beberapa lansia punya karakter berbeda-beda tergantung lingkungan yang dulu membentuk kepribadiannya

Komunikasi dengan Lansia

Pendengaran Banyak lansia yang mampu mendengar kata, tapi tidak mampu memahaminya dengan jelas Buatlah jarak yang pas dengan pasien Jangan bicara langsung di telinga pasien Tunggu sampai pasien melihat Anda sebelum mulai percakapan, dan jika perlu sentuhlah pasien untuk mendapatkan perhatian Gunakan kalimat sederhana dan jelas pengucapan katanya Usahakan lingkungan juga mendukung

Komunikasi dengan Lansia


Faktor psikososial Kehilangan teman, sudah pensiun, menurunnya aktivitas kadang membuat sebagian besar lansia menjadi mudah sensitif misal segi harga, atau takut tentang penyakitnya, mudah marah, tidak peduli, dsb Aphasia (sulit berbicara) - Butuh kesabaran - Bisa juga melibatkan anggota keluarga yang merawatnya

Komunikasi dengan terminally ill patients

Orang cenderung sulit berkomunikasi jika menyangkut topik kematian dan tidak ingin salah bicara dan mengecewakan pasien Selain dengan pasien, perlu juga komunikasi dengan keluarganya Perhatikan perasaan Anda tentang kematian sebelum berkomunikasi Jangan berasumsi bahwa pasien tidak mau membahas itu Gunakan open ended questions

Komunikasi dengan remaja

Remaja merupakan grup yang unik, yang sangat tertarik dengan isu isu yang berkembang di lingkungan mereka Remaja ingin menjadi pusat perhatian Dalam pengambilan keputusan, mereka cenderung berdiskusi dulu dengan kelompoknya Remaja cenderung cuek dengan sakitnya, dan kadang mengabaikan gejala penting penyakit Persepsi gak ada yang ngertiin aku

Komunikasi dengan remaja

Strategi untuk meningkatkan komunikasi bisa dengan menggunakan empati, open ended questions,dan menjadi pendengar yang baik, serta media tertulis dengan topik yang inovatif Untuk berinteraksi dengan baik dengan remaja, tidak perlu kita bersikap seperti mereka dan menggunakan bahasa mereka, tetapi yang terpenting adalah memahami kebutuhan mereka sambil memberikan informasi yang dibutuhkan

Komunikasi dengan care givers

Care givers meliputi keluarga, atau orang terdekat yang merawat pasien Perlu dipahamkan mengenai poin-poin penting misalnya: kondisi pasien, pengobatannya baik farmakologi maupun non farmakologi, dan penyampaian instruksinya Bagaimana monitoring respon pasien baik efikasi terapi maupun efek sampingnya Bagaimana kontak dengan Anda jika ada yang belum paham Kapan obat diambil lagi jika refill, dan lain-lain

Komunikasi dengan care givers


Perlu diperhatikan juga tentang kebutuhan care givers sendiri sehingga diperlukan empati juga kepada mereka Perhatikan juga bahasa non verbal pasien dan jangan takut untuk menanyakan tentang apa yang sedang dirasakan care givers

Matur nuwun

Anda mungkin juga menyukai