KEPERAWATAN GERONTIK
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
SKENARIO KASUS 1
Tn Z. JK laki-laki usia 75 tahun, tinggal di PSTW budi luhur jambi wisma apel.
mengeluh tidak mampu mendengar suara bervolume tinggi. Sulit memahami perkataan
orang lain. terutama jika ada latar suara yang bising atau dalam kerumunan orang. Saat
berkomunikasi dengan perawat tampak Tn. Z sering meminta perawat untuk
mengulang perkataan In. Z cenderung menghindari percakapan dengan orang lain
karena kesulitan dalam mendengar isi pesan yang disampaikan. In Z Selalu
meningkatkan volume suara radio dan televisi.
LO:
1. Volume
2. PSTW
3. Bising
JAWABAN:
1. Volume adalah perhitungan seberapa banyak kapasitas sesuatu dalam mengisi
suatu objek.
Volume adalah isi atau benda dalam ruang.
2. Pstw : panti sosial tresna werdha yang mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi lanjut usia terlantar, kepada
masyarakat yang tidak mampu/terlantar khususnya usia lanjut.
3. Bising adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam
tingkat dan waktu tertentu yang menyebabkan ggn kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan.
Bising adalah suara yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan bagi pendengarnya.
Bising adalah bunyi atau suara didengar sebagai rangsangan yang ada pada sel
syaraf seorang pendengar dalam telinga oleh gelombang longitudinal yang
ditimbulkan oleh getaran dari sumber bunyi atau suara dan gelombang tersebut
merambat melalui udara atau media penghantar lainnya bunyi disebut
kebisingan apabila timbul diluar kehendak atau suara tersebut tidak
dikehendaki oleh orang yang bersangkutan.
Suatu keadaan yang ramai.
STEP 2 IDENTIFIKASI MASALAH:
1. Program Kesehatan seperti apa yang bisa diterapkan pada lansia pada kasus
diatas?
2. Bagaimana teknik komunikasi yang bisa kita gunaan pada lansia dengan
kasus tersebut?
3. Dampak dari gangguan pendengaran pada lansia?
4. Data subjektif dan data objektif apa saja pada kasus tersebut?
5. komunikasi apa yang digunakan untuk lansia dengan gangguan
pendengaran tanpa menyakiti perasaanya?
6. Tindakan Sederhana pertama yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
7. bagaimana cara perawat memodifikasi lingkungan pada saat
berkomunikasi dengan lansia agar lansia nyaman dan memahami inforrmasi
yg disampaikan ?
8. Apa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada lansia di kasus
tersebut?
9. Mengapa lansia cenderung mengalami penurunan fungsi pendengaran
seperti pada kasus diatas?
10. Apa saja tugas penting perawat lansia berdasarkan kasus?
STEP 3 KLASIFIKASI MASALAH:
Data Objektif :
Data subjektif:
1. Pasien mengatakan tidak -Tn Z saat berkomunikasi
mampu mendengarkan dengan perawat tampak Tn. Z
suara bervolume tinggi sering meminta perawat untuk
2. Sulit memahami perkataan mengulang perkataan
orang lain terutama jika ada -Tn. Z cenderung menghindari
latar suara yang bising atau percakapan dengan orang lain
dalam kerumunan orang karena kesulitan dalam
mendengar isi pesan yang
disampaikan.
-Tn Z Selalu meningkatkan
volume suara radio dan
televisi.
STEP 6:
1. Tn. Z mengalami gangguan komunikasi verbal b.d gangguan pendengaran dengan
data pada kasus Tn. Z sering meminta perawat untuk mengulang perkataannya
karena sulit mendengar jika dikeramaian dan sering membesarkan volume tv.
2. Gangguan pendengaran pada lansia disebabkan oleh proses degenerasi, diduga
menurunnya fungsi pendengaran secara berangsur merupakan efek kumulatif dari
pengaruh faktor herediter, metabolisme, arteriosklerosis, infeksi, bising, atau
bersifat multifaktor. Proses degenerasi menyebabkan perubahan struktur dari
koklea dan N. VIII. Adanya atrofi dan degenerasi dari sel-sel rambut penunjang
pada organ corti merupakan perubahan yang terjadi pada koklea. Usia lanjut dengan
gangguan pendengaran akan mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan
interaksi dengan masyarakat, perasaan terisolasi, depresi, menarik diri, dan
membatasi kemampuan dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari akibat
terganggunya proses komunikasi. Kesulitan dalam berkomunikasi akan membuat
seseorang untuk membatasi aktivitas sehari-hari di hidupnya, sehingga terjadi
penurunan kualitas hidup dari lansia. (Istiqomah, S. N., & Imanto, M. (2019)
3. Pada lansia dengan gangguan fungsi pendengaran, media komunikasi yang sering
digunakan ialah media visual. Lansia menanggkap pesan bukan dari suara
melainkan dari gerak bibir dari lawan bicaranya. (Muhith, A., & Siyoto, S. (2016)
Teknik komunikasi dengan lansia yang mengalami gangguan fungsi pendengaran:
a. Orientasikan kehadiran perawat dengan menyentuh lansia atau
memposisikan diri di depannya.
b. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan berbicara dengan
perlahan untuk memudahkan lansia membaca gerak bibir perawat
c. Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan lansia dan pertahankan
sikap tubuh serta mimik wajah yang lazim.
d. Jangan melakukan pembicaraan jika perawat sedang mengunyah sesuatu.
e. Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan
sederhana dan perlahan.
f. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila diperlukan dan perawat
mampu melakukannya.
g. Apabila ada sesuatu yang sulit dikomunikasikan, sampaikan pesan dalam
bentuk tulisan atau gambar (simbol)
4. Data tambahan Presbiskusis merupakan tuli sensorineural atau frekuensi tinggi
terutama di atas 2000 Hz umumnya terjadi pada usia lanjut simetris pada kedua
telinga.
Anamnesis :
a. Pendengaran berangsur-angsur kurang terjadi pada kedua telinga
b. Suara biasa tidak dapat terdengar tapi bila suara diperkeras atau berteriak
telinga terasa sakit
c. Sulit memahami percakapan terutama di lingkungan bising
d. Dapat mendengar tapi tidak paham
e. Pemeriksaan fisik :
a. Menggunakan otoskopi
- Melakukan inspeksi dan palapasi aurikula, posisi telinga dan
retroaurikula (mastoid)
- Melakukan pemeriksaan liang telinga/meatus auditorius ekstermus
(MAE) dengan otoskop
- Melakukan pemeriksaan membrane timpani dengan otoskop yang
biasanya lansia dengan presbiskusis tampak membran timpaninya
Belajar Mandiri:
Gejala presbikusis muncul secara perlahan dan bertahap sehingga sering kali tidak
disadari oleh penderitanya. Gejala dan tanda presbikusis meliputi:
DAFTAR PUSTAKA
Istiqomah, S. N., & Imanto, M. (2019). Hubungan Gangguan Pendengaran dengan
Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Majority, 8(2), 234-239.)
(Muhith, A., & Siyoto, S. (2016). Pendidikan keperawatan gerontik. Penerbit Andi.)
Zhang M, Gomaa N, Ho A. Presbycusis: A critical issue in our community.
International Journal of Otolaryngology and Head & Neck Surgery. 2013. 2(1):111-20.
Wang, J., Puel, J. (2020). Presbycusis: An Update on Cochlear Mechanisms and
Therapies.