Anda di halaman 1dari 6

HASIL PENELITIAN EKPERIMEN DI PERPUSTAKAAN

PENGARUH TERAPI SENAM ERGONOMIK TERHADAP PERUBAHAN SKALA


NYERI OTOT PENDERITA ASAM URAT PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN
SOSIAL TRESNA WEDHA JEMBER

Oleh penelitian : Nuvia ayu (14201.07.15016)

Dosen matakuliah : Iin Aini Isnawati.S,.Kep.Ns.,M.Kes

Nama kelompok 7 :

1. Ita jauharatul kamilah : 14201.10.18015


2. Cici lahayati : 14201.10.18003
3. Nisaul karimah : 14201.10.18025

SARJANA KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2021-2022
1. Tulislah Judul Penelitian
“ PENGARUH TERAPI SENAM ERGONOMIK TERHADAP PERUBAHAN
SKALA NYERI OTOT PENDERITA ASAM URAT PADA LANSIA DI UPT
PELAYANAN SOSIAL TRESNA WEDHA JEMBER “
2. Tulis variabel bebas dan vairabel tergantung
a. Variabel independent (bebas)
Variabel independent ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau
nilainya menentukan variabel lain. Variabel ini juga dikenal dengan
namanya variabel bebas yang artinya setimulus atau interfensi
keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah
laku klien(nus salam 2016). Variabel independent dalam penelitian ini
senam ergonomik.
b. Variabel dependent terikat
Merupakan variabel yang di pengaruhi nilainya di tentukan variabel
lain. Variabel ini juga terikat yang artinya aspek tingkah laku yang diamati
dari suatu organisme yang dikenai stimulus(nus salam 2016). Variabel
dependent dalam penelitian ini adlah perubahan adalah intensitas nyeri
otot penderita asam urat pada lansia.
3. Ringkaslah latar belakang permasalahan
Penyakit asam urat adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
serangan mendadak dan berulang dari artritis yang sangat nyeri karena
adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul didalam sendi
sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (Howard W.
Mielke, 2015). Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi, dan perilaku.
Menurut orid Health Organizaion (WHO) memperkirakan sekitar 335
Juta orang di dunia menderita penyakit gout arthritis (Bobaya, 2015).
Frevalensi penderita penyakit gout di negara maju sepertt Di USA
diperkirakan sebanyak 13,6% per 100.000 penduduk (Sukarmin, 2015).
Prevalensi penderita penyakit gout di negara berkembang seperiti di Ci na
dan Tai wan setiap tahunnya semakin berkembang, sedangkan di Indonesia
diperkirakan hampir 80% penduduk yang berusia 40 tahun atau lebih (Junaidi,
2012). Menurut Riskesdas (2013), Prevalensi penyakit sendi berdasarkan
diagnose tenaga kesehatan di Indonesia sebesar 11,9% dan berdasarkan
diagnosa atau gejala sebesar 24,7%. Dilihat dari Karakteristik umur,
prevalensi tertinggi pada umur 75 tahun sebesar 54,8%.
Diperkuat Guaili wu, Lianyungang (2019) Baru-baru ini, prevalensi
encok telah meningkat masing-masing tahun, dan usia onset telah
menunjukkan tren menuju usia yang lebih muda karena peningkatan standar
hidup. Pria dan wanita menopause rentan pirai, dan puncak insiden adalah 40
50 tahun. klinis gambaran gout adalah hiperurisemia, kambuhnya gout radang
sendi akut, deposisi tophus gout, karakteristik radang sendi kronis dan
deformitas sendi.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan data dari bulan Maret
2019 di UPT. Pelayanan Sosial Tresna Werda (PSTW) Jember sebanyak 35
lansia yang mengalami Nyeri Otot akibat asam urat. Lansia mengalami
masalah kesehatan yang meliputi kemundurarn dan kelemahan baik
kemunduran fisik, kognitif, perasaan, mental, dan sosial). Perubahan fisik
yang terjadi pada lanjut usia sangat bervariasi, dan terjadi diberbagai sistem,
yaitu sistem fleksibilitas sendi pada lansia sehingga menimbulkan dampak
berupa nyeri. Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan rasa nyeri
pada tulang dan sendi, sering dialami oleh sebagian besar lansia. Sehingga
mengakibatkan lansia kesulitan untuk melakukan aktivitas akibat nyeri yang
ditimbulkan (Azizah, 2011)
Pengobatan non farmakologis dapat dilakukan untuk mengontrol kadar
asam urat yaitu dengan melakukan senam ergonomis. Senam ergonomik
yaitu cara yang sederhana dalam menjaga kesehatan tubuh. Gerakan yang
terkandung dalam senam ergonomic adalah gerakan sederhana seperi sholat
Karena gerakanya dilakukan manusia sejak dulu sampai sekarang. gerakan-
gerakan senam ergonomic hampir sama dari gerakan sholat seningga lansia
mudah menirukan gerakan senam ini dalam kehidupan sehari-hari (Sagiran,
2012).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan
penelitian "Pengauh Terapi senam ergonomik terhadap perubahan skala nyeri
otot Penderita Asam Urat pada lansia di UPT. Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Jember. Pada terapi tersebut ,dapat dilakukan dalam 1 minggu dua
kali yang sangat efektif dalam mengurang skala nyeri otot pada penderita
asam urat Exercise membutuhkan waktu 20 menit.
4. Hipotesis penelitian
Secara umum pengertian hipo(lemah) dan tesis(pernyataan) yaitu
suatu pernyataan yang masih lemah dan masih membutuhkan pembuktian
untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak.
Berdasarkan data atau fakta empiris yang telah dikumpulkan dalam
penelitian(hidayat 2009). H1: ada pengaruh terapi senam ergonomik terhadap
perubahan skala nyeri otot penderita asam urat
5. Tuliskan definisi operasional masing-masig variabel
a. Definisi asam urat
Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur
protein yang mengandung purin. Purin adalah zat yang terdapat dalam setiap
makanan yang berasal dari makhluk hidup termasuk sayur dan buah-buahan.
Asam urat adalah penyakit persendian-persendian tubuh. Asam urat
umumnya menyerang sendi jari tangan, tumit, jari, kaki, siku, lutut dan
pergelangan tangan.
Gout atau penyakit asam urat adalah penyakit dimana terjadi
penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebih baik akibat produksi
yang menigkat, pembuangan melalui ginjal yang menurun, atau akibat
penigkatan asupan makanan kaya urin.
Kadar asam urat dalam darah tergantung usiadan jenis kelamin. Pada
laki-laki, sebelum pubertas kadarnya sekitar 3,5 mg/dl dan meningkat secara
betahap, setelah pubertas dapat mencapai 5,2 mg/dl. Beda pada
pperempuan kadar asam urat biasanya rendah, baru pada usia pre-
menopausekadar didalam darah rata-rata sekitar 4mg/dl setelah menopouse,
kadarnya meningkat mencapai 4,7 mg/dl
b. Definisi senam Ergonomik
Gerakan senam ergonomik adalah gerakan yang mengoptimalkan
posisi tubuh pada ruang kerja dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan
kelelahan. Senam ergonomik adalah suatu tehnik senam untuk
mengembalikan atau membetulkan posisi atau kelenturan sistem saraf serta
aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem
kecerdasan, memaksimalkan keringat, etrmoregulasi, pembakaran asam urat,
kolesterol, gula darah, asam laktat, kristal oksalat, kesegaran tubuh dan
imunitas.
Gerakan senam ergonomik merupakan perpaduan aktivitas otot dan
tehnik pernafasan. Setiap gerakan senam diawali engan menarik nafas dan
menggunakan tehnik nafas dada. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
paru-paru secara optimal agar dapat menghimpun oksigen lebih banyak.
6. Tuliskan populasi, sampel, dan teknik sampling yang digunakan
a. Populasi
Populasi adalah subjek(manusia atau klien) yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan (nur salam 2016). Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri diatas objek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan(hidayat 2009). Untuk kelompok
kasus dalam penelitian ini adalah seluruh pasien asam urat di UPT
Pelayanan Sosial Werdha Jember.
b. Sampel
Sampel terdiri atas bagian populasi terkangkau yang dapat digunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling, Kriteria sampel yaitu meliputi
inklusi dan eksklusi, penentuan kriteria sampel diperlukan dalam
membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil penelitian, khususnya
terhadap variabel-variabel kontrol yang ternyata memiliki pengaruh
terhadap variael yang kita teliti (nur salam, 2014).
Agar karakteristik sampling tidak menyimpang dari populasinya, maka
sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria inklusi,
maupun kriteria eklusi.Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek
penelitian untuk subjekoenelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti.Sedangkan kriteria eklusi adalah
menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi
dari studi karena berbagai sebab (nur salam, 2016).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Bersedia menjadi reponden
b. Lansia yang mengalami asam urat di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Jember
c. Manula aktif dan mandiri usia 40-50 tahun
d. Tidak memiliki penyakit kronis dan muskoloskeletal
e. Kooperatif
f. Lansia yang mengalami nyeri sesui intreprestasi skala
WOMAC
Kriteria eklusi dalam penelitian adalah :
a. Pasien dengan gangguan muskoleskeletal
b. Tidak ada tempat saat penelitian
c. Pernah melakukan operasi ekstermitas
c. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi prosi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi.Teknik sampling merupakan cara-cara yang
ditempuh dalam pengambilan sample, agar memperoleh sample yang
benar-benar sesuia dengan keseluruhan subjek penelitian (nur salam,
2016)
d. Variabel penelitian
Variabel merupakan perilaku karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap suatu benda, manusia, dll (nur salam, 2016).Dalam penelitian ini
terdiri dari 2 variabel independen dan variabel depeneden

Anda mungkin juga menyukai