Anda di halaman 1dari 31

PEMBUATAN KONTUR TANAH

MENGGUNAKAN PROGRAM ARCGIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Besar


Mata Kuliah Rekayasa Geologi

Sandy Bunawan
18.B1.0011

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2018

Tugas Besar Rekayasa Geologi 1


LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan Laporan Penggunaan Aplikasi ArcGIS dalam Mata Kuliah


Rekayasa Geologi,Periode Semester Ganjil 2018/2019 yang disusun oleh:
Sandy Bunawan (18.B1.0011)
Hari :
Tanggal :

Disetujui oleh :

Dosen Asisten

Ir.Budi Setyadi,M.T. Aditya Shergia P.

Tugas Besar Rekayasa Geologi 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih karunia dan berkat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini “Rekayasa Geologi”
ini.Meskipun terdapat kesulitan dalam pembuatan laporan,namun Puji Tuhan atas
berkat-Nya saya dapat menyusun laporan ini tepat pada waktunya.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dosen dan Asisten Dosen yang
telah membantu saya dalam menyusun laporan “Rekayasa Geologi” ini,terima
kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman saya yang juga sudah membantu
saya dalam menyusun laporan ini juga.

Semoga dengan terbentuknya laporan ini,saya dapat membantu pembaca


agar dapat lebih memperluas pengetahuannya dalam bidang “Rekayasa Geologi”.

Saya menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari


kesempurnaan,oleh karena itu saya memohon maaf atas kekurangannya,dan saya
juga meminta saran dan kritik dari pembaca agar dapat lebih baik kedepannya.

Semarang, November 2018

Penyusun,

Sandy Bunawan

Tugas Besar Rekayasa Geologi 3


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................2

KARTU ASISTENSI.........................................................................................................3

KATA PENGANTAR.......................................................................................................3

DAFTAR ISI......................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................5

1.1.Latar Belakang...............................................................................................................5

1.1.1.Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG).......................................................6

BAB II TUJUAN DAN FUNGSI......................................................................................7

2.1.Rekayasa Geologi..........................................................................................................7

2.2.Metode Rekayasa Geologi.............................................................................................7

2.2.1. a. Metode Collins...................................................................................................7

b. Metode Cassini..................................................................................................8

2.2.2.Metode Trilaterasi...................................................................................................9

2.2.3.Metode Triangulasi.................................................................................................9

2.3.Program ArcGIS............................................................................................................11

BAB III LANGKAH-LANGKAH....................................................................................14

3.1.Menyiapkan Data X,Y,Z...............................................................................................14

3.3.Memasukkan Data X,Y,Z ke ArcMap...........................................................................14

3.3.Export Data ke Shp File.................................................................................................18

3.5.Membuat Kontur............................................................................................................19

3.6.Membuat Detail Potongan.............................................................................................24

BAB IV MEMBUAT POTONGAN.................................................................................27

BAB V PENUTUP.............................................................................................................30

Tugas Besar Rekayasa Geologi 4


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu Teknik Sipil sangat erat hubungannya dengan Geologi. Pada semester I
jurusan Teknik Sipil, para mahasiswa diajarkan materi mengenai Rekayasa
Geologi. Rekayasa Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara
merekayasa struktur, dibutuhkan data- data geologi, salah satunya mengenai
topografi dan kontur. Membuat suatu peta topografi secara manual sangatlah sulit,
maka dibutuhkan software yang mampu membantu pembuatan peta topografi dan
kontur tersebut.
1.1.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis(SIG)
GIS (Geographic Information System) atau dalam bahasa
Indonesia disebut SIG(Sistem Information Geografis) bukanlah suatu
system yang semata- mata berfungsi hanya untuk membuat peta, tetapi
merupakan alat analitik yang mampu memecahkan masalah special serta
otomatis, cepat, dan teliti yang mampu mengumpulkan, menyimpan, dan
menganalisis objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan
karakteristik penting untuk dianalisis. Dalam GIS suatu objek ditentukan
oleh posisi objek (x,y) dan akan berkaitan langsung dengan atribut
tematik.
Gampangnya, GIS adalah system/alat untuk membuat peta secara
digital degan mengikutsertakan data- data atribut/ keterangan/ data tabular
dari peta tersebut,sehingga dari setiap peta terdapat sebuah link yang
menuju data atributnya. Berbagai macam data atribut dapat dibuat sesuai
kebutuhan kita, seperti missal luas areal, jenis penutupan lahan, kepadatan
penduduk alamat rumah/ kantor. Software ARCGIS bersifat serba digital
jadi, kita dapat menyimpan dan mengumpulkan data lebih mudah. Update
data pun jauh lebih mudah, kita hanya perlu mengupdate bagian yang kita
inginkan tanpa perlu merombak keseluruhan dari peta tersebut. Begitu

Tugas Besar Rekayasa Geologi 5


pula untuk menganalisis, kaena sudah disediakan berbagai macam tools
yang dapat digunakan sehingga masalah dapat terpecahkan secara
otomatis, cepat dan teliti.

Tugas Besar Rekayasa Geologi 6


BAB II
TUJUAN DAN FUNGSI

2.1. Rekayasa Geologi


Geologi rekayasa atau Geologi Teknik adalah penerapan ilmu geologi dalam
praktik rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang memengaruhi
lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali
dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian geologi rekayasa dapat dilakukan
pada waktu perencanaan,  analisis dampak lingkungan, desain rekayasa
sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan swasta, serta
pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian geologi
rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik,
tenaga profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan
menganalisis bahaya geologi serta kondisi geologi yang merugikan. Keseluruhan
tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari kerusakan serta
solusi untuk masalah-masalah geologi.

2.2. Metode Rekayasa Geologi


2.2.1 Metode Collins dan Cassini
a. Metode Collins
Metode pengukuran Collins dan Cassini merupakan salah satu
metode dalam pengukuran kerangka dasar horizontal untuk menentukan
koordinat titik - titik yang diukur dengan cara mengikat ke belakang
pada titik tertentu dan yang diukur adalah sudut - sudut yang berada di
titik yang akan ditentukan koordinatnya. Pada era mengikat ke belakang
ada dua metode hitungan yaitu dengan cara Collins dan  Cassini.
Adapun perbedaan pada kedua metode di atas terletak pada cara
perhitungannya, cara Collins menggunakan era perhitungan logaritma.
Adapun pada metode Cassini menggunakan mesin hitung. Sebelum alat
hitung berkembang dengan balk, seperti masa kini maka perhitungan
umumnya dilakukan dengan bantuan daftar logaritma. Adapun metode

Tugas Besar Rekayasa Geologi 7


Cassini menggunakan alat hitung karena teori ini muncul pada saat
adanya alat hitung yang sudah mulai berkembang. Pengikatan
kebelakang metode Collins merupakan model perhitungan yang
berfungsi untuk mengetahui suatu letak titik koordinat, yang diukur
melalui titik-titik koordinat lain yang sudah diketahui.
Pada  pengukuran pengikatan ke belakang metode Collins, alat
theodolite ditegakkan di atas titik yang ingin atau belum diketahui
koordinatnya. Misalkan titik itu diberi nama titik P. titik P ini akan
diukur melalui titik-titik lain yang koordinatnya sudah diketahui
terlebih  dahulu. Misalkan titik lainnya itu titik A, B, dan titik C.
Pertama titik P diikatkan pada dua buah titik lain yang telah diketahui
koordinatnya, yaitu diikat pada titik A dan titik B. Ketiga titik tersebut
dihubungkan oleh suatu lingkaran dengan jari - jari tertentu, sehingga
titik C berada di luar lingkaran.
Kemudian tariklah titik P terhadap titik C. Dari hasil penarikan
garis P terhadap G akan memotong tali busur lingkaran, dan
potongannya akan berupa titik hasil dari pertemuan persilangan garis
dan tali busur. Titik itu diberi nama titik H, dimana titik H ini
merupakan titik penolong Collins. Sehingga dari informasi koordinat
titik A, B, dan G serta sudut-sudut yang dibentuknya, maka koordinat
titik P akan dapat diketahui titik A, B ,dan C merupakan titik koordinat
yang sudah diketahui titik P adalah titik yang akan dicari koordinatnya.
Titik H adalah titik penolong collins yang dibentuk oleh garis P
terhadap C dengan lingkaran yang dibentuk oleh titik-titik A, B, dan P.
b. Metode Cassini
Sedangkan Metode Cassini adalah cara pengikatan kebelakang yang
menggunakan mesin hitung atau kalkulator. Pada cara ini theodolit
diletakkan diatas titik yang belum diketahui koordinatnya.
Pada cara perhitungan Cassini memerlukan dua tempat kedudukan
untuk menentukan suatu titik yaitu titik P. Lalu titik P diikat pada titik -
titik A, B dan C. Kemudian Cassini membuat garis yang melalui titik A

Tugas Besar Rekayasa Geologi 8


dan tegak lurus terhadap garis AB serta memotong tempat kedudukan
yang melalui A dan B, titik tersebut diberi nama titik R. Sama halnya
Cassini pula membuat garis lurus yang melalui titik C dan tegak lurus
terhadap garis BC serta memotong tempat kedudukan yang melalui B
dan C,  titik tersebut diberi nama titik S.
Sekarang hubungkan R dengan P dan S dengan P. Karena 4 BAR =
900, maka garis BR merupakan garis tengah lingkaran, sehingga 4 BPR
= 900. Karena ABCS = 900 maka garis BS merupakan garis tengah
lingkaran, sehinggga BPR = 900. Maka titik R, P dan S terletak di satu
garus lurus. Titik R dan S merupakan titik penolong Cassini. Untuk
mencari koordinat titik P, lebih dahulu dicari koordinat-koordinat titik -
titik penolong R dan S, supaya dapat dihitung sudut jurusan garis RS,
karena PB 1 RS, maka didapatlah sudut jurusan PB, dan kemudian
sudut jurusan BP untuk dapat menghitung koordinat-koordinat titik P
sendiri dari koordinat-koordinat titik B.
Metode Cassini dapat digunakan untuk metode penentuan posisi
titik menggunakan dua buah sextant. Tujuannya untuk menetapkan
suatu penentuan posisi titik perum menggunakan dua buah sextant,
termasuk. membahas tentang ketentuan-ketentuan dan tahapan
pelaksanaan pengukuran penentuan posisi titik perum.
Metode penentuan ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan
dalam pengukuran penentuan posisi titik-titik pengukuran di perairan
pantai, sungai, danau dan muara. Sextant adalah alat pengukur sudut
dari dua titik bidik terhadap posisi alat tersebut, posisi titik ukur perum
adalah titik-titik yang mempunyai koordinat berdasarkan hasil
pengukuran.

2.2.2. Metode Trilaterasi


Trilaterasi digunakan apabila daerah yang diukur ukuran salah satunya
lebih besar daripada ukuran lainnya, maka dibuat rangkaian segitiga. Pada

Tugas Besar Rekayasa Geologi 9


cara ini sudut yang diukur adalah semua sisi segitiga. Metode Trilaterasi
yaitu serangkaian segitiga yang seluruh jarak-jaraknya di ukur di lapangan.

2.2.3. Metode Triangulasi


Triangulasi digunakan apabila daerah pengukuran mempunyai ukuran
panjang dan lebar yang sama, maka dibuat jaring segitiga. Pada cara ini
sudut yang diukur adalah sudut dalam tiap-tiap segitiga. Metode
Triangulasi. Pengadaan kerangka dasar horizontal di Indonesia dimulai di
pulau Jawa oleh Belanda pada tahun 1862. Titik-titik kerangka dasar
horizontal buatan Belanda ini dikenal sebagai titik triangulasi, karena
pengukurannya menggunakan cara triangulasi. Hingga tahun 1936,
pengadaan titik triangulasi oleh Belanda ini telah mencakup pulau Jawa
dengan datum Gunung Genuk, pantai Barat Sumatra dengan datum
Padang, Sumatra Selatan dengan datum Gunung Dempo, pantai Timur
Sumatra dengan datum Serati, kepulauan Sunda Kecil, Bali dan Lombik
dengan datum Gunung Genuk, pulau Bangka dengan datum Gunung
Limpuh, Sulawesi dengan datum Moncong Lowe, kepulauan Riau dan
Lingga dengan datumGunung Limpuh dan  kalimantan Tenggara dengan
datum Gunung Segara. Posisi horizontal (X, Y) titik triangulasi dibuat
dalam sistem proyeksi Mercator, sedangkan posisi horizontal peta
topografi yang dibuat dengan ikatan dan pemeriksaan ke titik triangulasi
dibuat dalam sistem proyeksi Polyeder. Titik triangulasi buatan Belanda
tersebut dibuat berjenjang turun berulang, dari cakupan luas paling teliti
dengan jarak antar titik 20 - 40 km hingga paling kasar pada cakupan 1 - 3
km.

Tugas Besar Rekayasa Geologi 10


Tabel 1. Ketelitian Posisi Horizontal (X,Y) Titik Triangulasi
Titik Jarak Ketelitian Metode
P 20 – 40 km ± 0,07 Triangulasi
S 10 – 20 km ± 0,53 Triangulasi
T 3 – 10 km ± 3,30 Mengikat
K 1 – 3 km - Polygon
Gambar 2.1
Selain posisi horizontal (X,Y) dalam sistem proyeksi Mercator, titik-
titik triangulasi ini juga dilengkapi dengan informasi posisinya dalam
sistem geografis (j,I) dan ketinggiannya terhadap muka air laut rata-rata
yang ditentukan dengan cara trigonometris. Triangulasi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
 Primer
 Sekunder
 Tersier

Bentuk geometri triangulasi terdapat tiga buah bentuk geometrik dasar


triangulasi, yaitu :
1. Rangkaian segitiga yang  sederhana cocok untuk pekerjaan-pekerjaan
dengan orde rendah untuk ini dapat sedapat mungkin diusahakan sisi-
sisi segitiga sama panjang.
2. Kuadrilateral merupakan bentuk  yang terbaik untuk ketelitian tinggi,
karena lebih banyak syarat yang dapat dibuat. Kuadrilateral tidak
boleh panjang dan sempit.
3. Titik pusat terletak antara 2 titik yang terjauh dan sering di perlukan.

2.3. Program ArcGIS


ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-
fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop,
server, dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun

Tugas Besar Rekayasa Geologi 11


2000. Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis
desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan
dikelompokkan atas tiga komponen yaitu : ArcView (komponen yang focus ke
penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih
fokus ke arah editing data spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan
fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisi geoprosesing) Software
ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun 1999,
yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan,
modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya
yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama
untuk tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan kedua software tersebut,
maka sedikit lebih mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS. Setelah itu berkembang
dan ditingkatkan terus kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut
ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan
sekarang sudah ada ArcGIS 10.
ArcGIS meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:
 ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat
menggunakan produk ArcGIS lainnya;
 ArcGIS Desktop, memiliki lima tingkat lisensi:
 ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial,
membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;
 ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan
pemetaan dengan komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk
visualisasi, membangun database spasial yang baru, memilih (query),
editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan
akhir dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan
oleh ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig
(analyzing), presenting result, customizing data dan programming
 ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan
peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase;

Tugas Besar Rekayasa Geologi 12


 ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan
fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
 ArcCatalog , tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing),
membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata
dan menyimpan (documentation) data-data SIG. ArcCatalog membantu
dalam proses eksplorasi dan pengelolaan data spasial. Setelah data
terhubung, ArcCatalog dapat digunakan untuk melihat data. Bila ada data
yang akan digunakan, dapat langsung ditambahkan pada peta.  Seringkali,
saat memperoleh data dari pihak lain, data tidak dapat
langsung digunakan. Data tersebut mungkin masih perlu diubah sistem
koordinat atau proyeksinya, dimodifikasi atributnya, atau dihubungkan
antara data geografis dengan atribut yang tersimpan pada tabel terpisah.
Pada saat data siap, isi dan struktur data sebagaimana halnya perubahan-
perubahan yang dilakukan, harus didokumentasikan. Berbagai aktivitas
pengelolaan data ini dapat dilakukan menggunakan fasilitas yang tersedia
pada ArcCatalog.

Tugas Besar Rekayasa Geologi 13


BAB III

LANGKAH-LANGKAH

3.1 Membuat 39 titik(x,y,z) di txt

3.2 Memasukkan data XYZ ke ArcMap


3.2.1 Buka blank page

Tugas Besar Rekayasa Geologi 14


3.2.2 Pada icon “layers” klik kanan, lalu pilih properties

3.2.3 klik kanan layer – properties - tab coord system – Select a Coord
System: Prede- fined – Projected Coord System – UTM – WGS 1984 –
Southern Hem – Zone 49S

Tugas Besar Rekayasa Geologi 15


3.2.4. Add Data, pilih file data “*.xls” yang telah dibuat.

3.2.5. Klik kanan layer “*.xls”, pilih “Display XY Data

Tugas Besar Rekayasa Geologi 16


3.2.6. Ganti z field menjadi “z”

3.2.7. Muncul titik koordinat

Tugas Besar Rekayasa Geologi 17


3.3. Ekspor Data ke Shp File
3.3.1. Klik kanan layer “*.xls Events”, pilih “Data” – “Export Data

3.3.2. Muncul jendela “Export Data”, pilih Export : “All features”; Output
feature class: pilih nama file dan folder utk layer shp file yg baru.

Tugas Besar Rekayasa Geologi 18


3.3.3. Klik tombol ArcToolBox , pilih “3D Analyst Tools” – “Raster
Interpolation” – “IDW” (ada beberapa cara, bisa pake IDW atau
Spline),

3.4. Membuat Kontur


3.4.1. Muncul jendela IDW, isikan “Input point Features” dengan file point
sebelumnya,
Isikan “Z Value field” dengan Z

Tugas Besar Rekayasa Geologi 19


3.4.2. Klik tombol ArcToolBox , pilih “3D Analyst Tools” – “Raster
Surface” – “Contour”.

3.4.3. Muncul jendela Contour, pilih input raster isikan dengan hasil proses
IDW sebelumnya.
Isikan “Output polyline features” dengan lokasi file kontur akan
disimpan,
Isikan ‘Contour interval’ dengan nilai interval yang diinginkan,
contoh untuk kontur 1m isikan nilai 1,
Klik OK untuk memulai membuat kontur.

Tugas Besar Rekayasa Geologi 20


3.4.4. Muncul hasilnya

3.4.5. Klik customize-toolbar-3d analyst

Tugas Besar Rekayasa Geologi 21


3.4.6. Klik interpolate line

3.4.7. Buat garis horizontal

Tugas Besar Rekayasa Geologi 22


3.4.8. Buat garis vertikal

3.4.9. Buat garis miring

Tugas Besar Rekayasa Geologi 23


3.5. Membuat Detail Potongan
3.5.1. Klik garis horizontal –point profie-profile graph

3.5.2. Klik dua kali grafiknya- appearance-title diganti “potongan A-A’”-


footer diganti “horizontal”

Tugas Besar Rekayasa Geologi 24


3.5.3. Klik garis vertikal-point profile-profile graph

3.5.4. Klik dua kali grafiknya-- appearance-title diganti “potongan B-B’”-


footer diganti “vertikal”

Tugas Besar Rekayasa Geologi 25


3.5.5. Klik garis vertikal-point profile-profile graph

3.5.6. Klik dua kali grafiknya-- appearance-title diganti “potongan C-C’”-


footer diganti “melintang”

Tugas Besar Rekayasa Geologi 26


BAB IV
POTONGAN
4.1. Gambar sesudah di beri angka kontur

4.2. Gambar dan grafik potongan A-A’ ; B-B’ ; C-C’

Tugas Besar Rekayasa Geologi 27


4.2.1. Potongan A-A’

4.2.2. Potongan B-B’

Tugas Besar Rekayasa Geologi 28


4.2.3. Potongan C-C’

Tugas Besar Rekayasa Geologi 29


BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-
fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop,
server, dan GIS berbasis web.

 ArcGIS Desktop, memiliki lima tingkat lisensi:


 ArcView
 ArcMap
 ArcEditor
 ArcInfo
 ArcCatalog

SIG sebagai metode dan teknologi mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan


pemetaan yang semula sangat sulit untuk dilakukan secara manual. Informasi baru
yang diperoleh dari hasil analisis SIG sangat akurat dan dapat dilihat pola
keruangannya, sehingga memudahkan proses perencanaan, pemantauan, dan
evaluasi pembangunan dan dapat menjadi pedoman untuk pengambilan
keputusan. 
Jadi, dapat disimuplkan bahwa kemunculan SIG atau aplikasi yang
berhubungan dengan SIG adalah jawaban atas keterbatasan dari hasil pembuatan
peta yang di lakukan dengan  tehnik pembuatan kartografi secara manual
keterbatasan-keterbatasan pada pembuatan peta dengan teknik kartografi manual
antara lain pembuatan, penyimpanan, pemanfaatan, dan pembaruan/modifikasi
peta sesuai dengan perkembangan dan keperluan yang dikehendaki. Oleh sebab
itu para ahli berusaha mancari cara agar data yang diperluakan untuk pemetaan
mudah diperoleh sehingga  peta menjadi mudah dimodofikasi sesuai dengan
kebutuhan agar dapat mempercepat dan mengefisienkan pembuatan peta.

Tugas Besar Rekayasa Geologi 30


5.2.Saran

Penulis berharap agar Laporan Tugas Besar Rekayasa Geologi ini dapat
membuat pembaca khususnya mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang
Program Studi Teknik Sipil dapat mengetahui dan mengerti bagaimana
mengoperasikan program serta membuat peta kontur tanah melalui program
ArcMap10 dengan baik dan benar.

5.3.Penutup

Demikian laporan yang saya buat engenai program ArcGIS dan langkah-
langkah dalam menentukan kontur.Tentunya masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam laporan saya susun ini.Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan
yang tidak berkenan di hati pembaca.Sekian dan terimakasih.

Tugas Besar Rekayasa Geologi 31

Anda mungkin juga menyukai