Anda di halaman 1dari 43

PENGELOLAAN LIMBAH

MEDIS DI FASYANKES

BORONG, 3 November 2016


sanitarian
2
• Limbah medis mengandung
mikroorganisme / bibit penyakit.

• Bila pengelolaan tidak benar,


dapat menularkan penyakit
kepada pasien lain, masyarakat
sekitar RS ,tenaga kesehatan
bahkan menimbulkan pencemaran
lingkungan hidup.
REALITAS DAN
PERMASALAHAN
Permasalahan (isu) dalam
Pengelolaan
Limbah Medis
JUMLAH FASYANKES terus
bertambah, Rumah Sakit 2134 (2013)
 volume dan karakteristik limbah
berkembang  RISIKO KESEHATAN
atas manajemen limbah yang kurang
aman MENINGKAT
Ketidaktersedian fasilitas Pengelolaan
limbah,  Pembuangan atau penimbunan
Limbah medis ke media lingkungan (open
dumping)
Pengelolaan Limbah medis tanpa izin baik
yang dilakukan sendiri maupun pihak ke-3
Pembakaran Limbah medis tanpa memenuhi
persyaratan (open burning)  incinerator
belum berijin
Msh dijumpai Pembuangan Limbah medis
ke TPA (termasuk abu sisa bakar)
Impor Limbah medis dengan modus bahan
baku atau produk
Biaya dan teknologi tinggi
Kepedulian pimpinan fasyankes & pemda
masih blm maksimal
Banyaknya kasus hukum dilapangan
KINERJA Manajemen Limbah MULAI
MENINGKAT oleh adanya SISTEM PENILAIAN
rumah sakit maupun wilayah secara
nasional (Akreditasi, PROPER, Adipura) dan
KESEPAKATAN INTERNASIONAL (Stockholm
Convention dan Basel Convention)
Proses perijinan operasional incinerator
dirasa sangat berat, khususnya daerah luar
jawa.
SUMBER LIMBAH

• RS
• PUSKESMAS
• PUSTU/ POSYANDU
• KILINIK/ BP
• LABORATORIUM
• PARKTEK SWASTA
• PENGOBATAN
TRADISIONAL
• SALON, DLL
JENIS LIMBAH FASYANKES
BERDASARKAN KARAKTERISTIKNYA
Limbah tajam
1%
Termometer &
tabung rusak
Limbah kimia 1%
& farmasi
3%
Limbah
infeksius &
Limbah
patologi
domestik
15%
80%

Limbah domestik Limbah infeksius & patologi Limbah kimia & farmasi Limbah tajam Termometer & tabung rusak
DASAR HUKUM
PERIZINAN DAN KEWAJIBAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

Undang-undang RI No. 32 / 2009 Tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
- Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan
(Pasal 59 ayat 1);
- Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri,
Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya
(Pasal 59 ayat 4)

PP No. 18 Tahun 1999 Ttg Pengelolaan Limbah B3 :


- Pasal 9 s/d Pasal 26 : pelaku pengelola limbah B3 (penghasil,
pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah dan/atau
penimbun limbah B3) wajib melakukan pengelolaan limbah
B3 sesuai ketentuan yang berlaku;
- Pasal 40 ayat (1) : setiap badan usaha yang melakukan
kegiatan pengelolaan limbah B3 wajib memiliki izin dan atau
rekomendasi PLB3
LARANGAN DALAM PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3

Pasal 69 Ayat 1 UU 32/2009


Setiap orang dilarang :
butir e. Membuang limbah ke media lingkungan
hidup
butir f. Membuang B3 dan limbah B3 ke media
lingkungan hidup
KETENTUAN PIDANA DALAM UU 32/2009

JENIS SANKSI

MINIMUM MAKSIMUM
PIDANA 1 TAHUN 15 TAHUN
DENDA 500 JUTA RUPIAH 15 MILIAR RUPAH
KETENTUAN PIDANA UNTUK PELANGGARAN LAINNYA

Pidana Denda
Jenis Pelanggaran Min Maks Min Maks

Melanggar BM, sanksi adm. 3 Tahun 3 M RPH


Tdk dilaksanakan, perbuatan
lebih 1 kali (Psl. 100)
Melepaskan/mengedarkan 1 Tahun 3 Tahun 1 M RPH 3 M RPH
produk rekayasa genetika
(Psl. 101)
Mengelola Limbah B3 Tanpa 1 Tahun 3 Tahun 1 M RPH 3 M RPH
Izin (Psl.102)
Tidak mengelola limbah B3 1 Tahun 3 Tahun 1 M RPH 3 M RPH
yang dihasilkannya (Psl.103)
Dumping (Psl.104) 3 Tahun 3 M RPH
Memasukkan limbah (Psl.105) 4 Tahun 12 Tahun 4 M RPH 12 M RPH
Memasukkan Limbah B3 5 Tahun 15 Tahun 5M RPH 15 M RPH
(Psl.106)
JENIS-JENIS PERIZINAN PLB3
Izin : Pasal 40 PP 18/1999 :
Penyimpanan Sementara;
Pengumpulan;
Pemanfaatan bukan sebagai kegiatan utama;
Pengolahan;
Izin operasi alat Pengolahan Limbah B3
(incenerator, tank cleaning);
Penimbunan(Dumping)

Rekomendasi KNLH (Sekarang KLHK):


Pengangkutan (izin dari Dephub);
Pemanfaatan sebagai kegiatan utama (izin dari
instansi berwenang).
JENIS-JENIS PERIZINAN PLB3 yang
kewenangannya telah diserahkan ke daerah
sesuai Permen LH 30/2009

Izin Penyimpanan Sementara;


Izin Pengumpulan skala Provinsi dan
Kabupaten/Kota (tidak termasuk izin
pengumpulan minyak pelumas bekas/ oli
bekas);
Rekomendasi izin pengumpulan limbah
B3 skala nasional
LIMBAH DARI KEGIATAN PUSKESMAS/FASKES

FASKES

Limbah Bahan
Limbah Berbahaya
Emisi Udara Sampah
Cair dan Beracun
(LB3)

- Rawat inap -Cerobong Genset -Kamar bedah - Incinerator


- Rawat Jalan - Incinerator - Kamar bersalin - IPAL
- IGD - Instalasi gizi - Limbah medis
- Laundry - Housekeeping - Kegiatan lainnya
- Dapur - Taman/kebun
- Kamar bedah
- Kamar bersalin
- Instalasi gizi
- Laboratorium
- Ruang Jenazah
- farmasi
- Radiology
- Sumber lainnya.
Apa yang harus
dilakukan ?
LIMBAH CAIR

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH


(IPAL)

 IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR (IPLC) ------ PEMKAB/KOTA

 DATA MASUK DAN KELUAR LIMBAH DARI IPAL

 DATA PEMANTAUAN KUALITAS AIR LIMBAH


SAMPAH

PEMILAHAN (MEDIS DAN NON MEDIS)

 PENCATATAN

 JUMLAH DAN LOKASI PENEMPATAN BAK SAMPAH

 TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS) SAMPAH


Risiko Kesehatan

Petugas medis

Pasien

Staf pendukung Fasyankes

Petugas pengolah limbah

Penduduk sekitar
BAHAYA & DAMPAK LIMBAH MEDIS
Limbah Kimia, Farmasi, Limbah Infeksius, Limbah
Logam Berat Patologis & Benda Tajam Genotoksik
Melalui Adsorpsi: Melalui: Melalui:
• Kulit & membran •Tusukan, lecet, luka • Menghirup debu
mukosa •Membran mukosa atau aerosol
• Pernafasan •Pernafasan • Adsorpsi kulit
• Pencernaan •Ingesti • Tanpa sengaja
menelan
• Intoksikasi/ • Infeksi • Kontak dengan
keracunan akut Gastroenteritis cairan & sekret
atau kronik • Infeksi Saluran tubuh pasien
• Cedera – luka Pernafasan
bakar • AIDS
• Karsinogen
• Hepatitis A
• Mutagen
• Hepatitis B & C
• Iritasi kulit
• Infeksi mata
• Iritasi saluran
• Infeksi genital,
cerna
• Cedera
Infeksi Potensial disebabkan oleh pajanan limbah Fasyankes,
organisme penyebab, dan alat transmisi
Tipe Infeksi Contoh Organisme Penyebab Kendaraan Transmisi

Infeksi Enterobakteria, mis. Salmonella, Shigella spp., Feces dan/atau vomit


Gastroenterik Vibrio cholerae, Clostridium difficile, helmintes

Infeksi Pernafasan Mycobacterium tuberculosis, virus measles, Sekresi inhale, saliva


Streptococcus pneumoniae, severe acute
respiratory syndrome (SARS)

Infeksi Ocular Virus Herpes Sekresi mata


Infeksi Genital Neisseria gonorrhoeae, virus herpes Sekresi genital

Infeksi kulit Streptococcus spp Nanah,


Anthrax Bacillus anthracis Sekresi kulit
Meningitis Neisseria meningitidis Cerebrospinal fluid
Acquired Human immunodeficiency virus (HIV) Darah, sekresi seksual,
Immunodeficiency cairan tubuh
syndrome (AIDS)
Infeksi Potensial disebabkan oleh pajanan limbah Fasyankes,
organisme penyebab, dan alat transmisi (lanjutan ...)

Tipe Infeksi Contoh Organisme Penyebab Kendaraan


Transmisi
Haemorrhagic Junin, Lasa, Ebola, dan virus Marburg Semua produk darah
fever dan sekresi
Septicaemia Staphylococcus, spp Darah
Bacteraemia Coagulase-negative Staphylococcus, spp Sekresi sengau,
(termasuk methicillian-resistant S. Aureus), kontak kulit
Enterobacter, Enterococcus, Klebsiella dan
Streptococcus spp
Candidaemia Candida albicans Darah
Hepatitis A Viral Virus Hepatitis A Feces
Hepatitis B dan C Virus Hepatitis B dan C Darah dan cairan
tubuh
Avian Influenza Virus H5N1 Darah, feces
KEJADIAN TERLUKA DAN TERINFEKSI MENURUT PETUGAS
Jumlah orang Jumlah Kasus infeksi
Kategori Profesi terluka oleh limbah HBV karena luka per
tajam per tahun tahun
Perawat:
• Di rumah sakit 12.600-22.200 56-96
• Di luar rumah sakit 28.000-48.000 26-45
Pekerja laboratorium rumah sakit 800-7.500 2-15
Pekerja kebersihan rumah sakit 11.700-45.300 23-91
Teknisi rumah sakit 12.200 24
Dokter dan dokter gigi di rumah sakit 100-400 <1
Dokter di luar rumah sakit 500-1.700 1-3
Dokter gigi di luar rumah sakit 100-300 <1
Penata gigi di luar rumah sakit 2.600-3.900 5-8
Petugas medis gawat darurat (di luar rumah 12.000 24
sakit)
Petugas limbah (di luar rumah sakit) 500-7.300 1-15
KEPMENKES NO. 1204/ 2004
Persyaratan Kes Lingkungan RS meliputi :

• Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman RS


• Persyaratan Hygiene dan Sanitasi Makanan Minuman
• Penyehatan Air
• Pengelolaan Limbah
• Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (Laundry)
• Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu
Lainnya
• Dekontaminasi Melalui Desinfeksi dan Sterilisasi
• Persyaratan Pengamanan Radiasi
• Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek kesling
KEPMENKES NO. 1204/ 2004
Persyaratan Kes Lingkungan RS meliputi :

• Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman RS


• Persyaratan Hygiene dan Sanitasi Makanan Minuman
• Penyehatan Air
• Pengelolaan Limbah
• Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (Laundry)
• Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu
Lainnya
• Dekontaminasi Melalui Desinfeksi dan Sterilisasi
• Persyaratan Pengamanan Radiasi
• Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek kesling
JENIS WADAH DAN LABEL LIMBAH
MEDIS PADAT SESUAI KATEGORINYA

MERAH

KUNING

KUNING

UNGU

COKLAT
Sumber: PERMENKES 1204/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
26
SEGREGASI YANG BAIK:
LIMBAH PLASTIK INFEKSIUS

Sumber:
CONTOH WADAH LIMBAH BENDA
TAJAM
CONTOH PENANGANAN LIMBAH MEDIS
YANG BENAR

1. Hanya limbah 2. Limbah harus ditempatkan dalam


infeksius yang boleh wadah sesuai dengan jenis dan
dimasukkan ke dalam karakteristik limbah (lihat KEPMENKES
wadah ini – limbah 1204/2004). Tarik plastik secara
terkena darah atau perlahan sehingga udara dalam kantong
cairan tubuh – [limbah minimum. Jangan mendorong kantong
benda tajam ke bawah atau melobanginya untuk
ditempatkan pada mengeluarkan udara.
wadah limbah benda
tajam]
CONTOH PENANGANAN LIMBAH MEDIS YANG
BENAR

3. Putar ujung 4. Gunakan kepang 5. Letakkan


atas plastik untuk plastik untuk penutup wadah
membentuk membentuk ikatan dan tempat pada
kepang tunggal. tunggal. tempat
penyimpanan
Dilarang mengikat
sementara (atau
dengan model
pada lokasi
“telinga kelinci”.
PENGIKATAN KANTONG LIMBAH
YANG SALAH

Beberapa contoh pengikatan kantong limbah yang


TIDAK BENAR:
1. Kantong limbah tidak boleh dibiarkan terbuka;
2. Kantong limbah tidak boleh diikat model
“kuping anjing”;
3. Kantong limbah tidak boleh diikat dengan
selotipe atau sejenis.
KAIDAH PENGISIAN LIMBAH DALAM
WADAH ATAU KANTONG

ISI LIMBAH ISI LIMBAH


MAKSIMUM DILARANG
¾ KAPASITAS DITEKAN
CONTOH CARA BERPAKAIAN
PETUGAS PENGELOLA LIMBAH
APD PETUGAS DI
RUANG DENGAN APD PETUGAS
RADIASI YANG
MENANGANI
PENGHASIL LIMBAH PADAT
INFEKSIUS
Limbah padat
infeksius dibuang ke
dalam plastik
berwarna kuning.

Jarum suntik
dibuang ke dalam
tempat khusus
jarum suntik [tidak
mudah bocor, kuat
DOKUMENTASI LIMBAH RUMAH
SAKIT

1 2 3

  4 5 6
 
 
 
 
MALANG, 14/12 - LIMBAH MEDIS. Seorang polisi memeriksa barang bukti berupa
puluhan kilogram sampah medis diantaranya botol infus dan alat suntik yang
berhasil disita di Mapolwil, Malang, Jawa Timur, Minggu (14/12). Polwil Malang
berhasil menggagalkan praktek penjualan sampah medis yang seharusnya
dimusnahkan dan kini sedang memeriksa 3 petugas IPL (Instalasi Pengolahan
Limbah) RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) yang diduga terlibat dalam kasus
tersebut. Foto ANTARA/Ari Bowo Sucipto/ss/mes/08.
14/12/2008 15:47 [http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1229244476/limbah-
medis]
42
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai