Anda di halaman 1dari 9

MODUL KEWIRAUSAHAAN

PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Dosen Pengasuh : SUDARTA, SE,MM.

BAB I
Pertemuan Pertama

Deskripsi Matakuliah

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memahami tentang Pengertian, Konsep dan


Ruang lingkup kewirausahaan
Pokok Bahasan : - Pengertian Kewirausahaan
- Ruang lingkup Disiplin Ilmu Kewirausahaan
- Konteks Kewirausahaan

I. Uraian Materi

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam Bahasa Inggris. Kata
entrepreneur berasal dari Bahasa Perancis, yaitu enterprende yang berarti petualang, pengambil
resiko, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu) dan pencipta yang
menjual hasil ciptaannya.

Wirausaha
Wira : Berani, Pejuang, Gagah
Usaha : Usaha
Wirausaha : Berani usaha mandiri

Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No 4 Tahun 1995 tentang Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan sesorang dalam menangani usaha dan/ atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/ atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Pada hakikatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Karena, inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses.

Dari beberapa pengertian yang ada, setidaknya terdapat enam hakikat Penting kewirausahaan. Di
antaranya:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi,
1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
/ ability to create the new and different (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan oeluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan dan sesuatu
yang berbeda yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber - sumber melalui cara - cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai
tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang
lebih efesien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.

Berdasarkan keenam konsep di atas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, Sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian
untuk menghadapi resiko. Dari segi karakteristik pelaku, Wirausaha adalah mereka yang
mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.
Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya.
Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa
menjadi wirausaha adal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.
Istilah entrepreneurship ini diawali oleh Richard Cantillon (1755) yaitu Entrepreneurial is an
innovator and individual developing something unique and new. Wirausaha melakukan sebuah
proses yang disebut creative destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah guna
menghasilkan nilai yang lebih baik. Untuk itu keterampilan wirausaha berintikan pada kreatifitas
sumber daya manusia itu sendiri.

Seorang entrepreneur atau wirausaha harus bisa melihat suatu peluang dari sudut pandang yang
berbeda dari orang lain, atau yang tidak terpikirkan oleh orang lain agar kemudian bisa
diwujudkan menjadi suatu nilai jual.

Dapat kita simpulkan bahwa entrepeneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu
yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup di masa mendatang.

B. Ruang Lingkup Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Kewirausahaan sebagai sebuah disiplin ilmu kewirausahaan beragam implikasi langsung dalam
upaya pengembangan potensi, bakat dan pengetahuan seseorang untuk berwirausaha, yang
kemudian dapat menopang peningkatan taraf hidupnya. Di dalam disiplin ilmu kewirausahaan
terkandung beragam pengembangan potensi dan karakter seseorang,baik dalam hal
kepemimpinan, komunikasi, pengendalian diri, kreativitas, pengorganisasian kelompok/tim,
interaksi dan pembentukan relasi sosial, pola - pola pemasaran, analisa kelayakan dan jual beli
barang atau jasa.

Kewirausahaan sebagai sebuah disiplin ilmu memberikan ruang dan kesempatan bagi tiap - tiap
orang yang mempelajarinya untuk mengasah dan mengembangkan kreativitasnya sebagaimana
yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha. Kreativitas yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran
tentang kewirausahaan nantinya juga perlu untuk terus menerus dikembangkan seiring dengan
berbagai pengalaman nyata yang diperoleh di lapangan yang akan semakin memberikan
gambaran terkait realita, tantangan, maupun sumber daya yang muncul ataupun dibutuhkan di
kemudian hari (Saragih, 2017).

Menurut Wilujeng, S.R (2013), ilmu pengetahuan itu adalah ilmu. Menjelaskan bahwa ilmu
pengetahuan memiliki beberapa syarat, yaitu;
1. Berobjek, meliputi objek material Sasaran/bahan Kajian dan objek formal yaitu sudut
pandang pendekatan suatu ilmu terhadap objeknya.
2. Bermetode, yaitu prosedur/cara tertentu suatu ilmu dalam usaha mencari kebenaran.
3. Sistematis, ilmu pengetahuan sering kali terdiri dari beberapa unsur tapi tetap merupakan satu
kesatuan, di mana terdapat hubungan, keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lain.
4. Universal, di mana limu diasumsikan berlaku secara menyeluruh, tidak meliputi tempat
tertentu atau waktu tertentu.

Menurut Rusdiana, H.A (2018) ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang untuk memperoleh peluang dan berbagai resiko
yang mungkin dihadapinya. Lebih lanjut, Prawirokusuma (dalam Raharja, S.J dan Purbasari, R.
2014) menyebutkan tentang alasan bahwa pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai
suatu bidang ilmu yang independen, yaitu;

1. Berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep dan metode
ilmiah yang lengkap.
2. Memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha.
3. Merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan
rakyat yang adil dan makmur.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan segala
bentuk pemberdayaan karakter dan tindakan seseorang dalam memberikan nilai tambah atau baru
terhadap proses dalam dunia bisnis dengan tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa tertentu
sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat/konsumen.

Kewirausahaan juga dapat dimaknai sebagai suatu proses dalam menumbuh kembangkan inovasi
dan kreativitas untuk menghasilkan berbagai macam produk secara berkelanjutan guna
mempertahankan eksistensi kegiatan usaha yang sehat dan menguntungkan.

C. Konteks Kewirausahaan
Seorang wirausaha sudah seharusnya memiliki sikap dan mental yang selalu kuat ketika
menghadapi suatu masalah. Tidak hanya dituntut untuk memiliki sikap dan mental yang kuat,
namun seorang wirausaha juga dituntut memiliki kreativitas, sehingga mampu menciptakan suatu
inovasi maupun hasil karya yang baru.

Wirausaha sendiri selalu identik dengan penciptaan sebuah bisnis baru atau hal yang baru.
Wirausaha juga harus selalu siap dan sigap dalam mengambil setiap kesempatan, serta tidak takut
ketika mengambil sebuah resiko. Jika dilihat dari konteksnya, kewirausahaan sendiri bisa
didefinisikan ke beberapa sudut pandang (Alma, 2010) yakni;

1. Dari pandangan ahli ekonomi, kewirausahaan merupakan gabungan dari berbagai faktor
produksi, seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, material, maupun peralatan
lainnya. Penggabungan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan suatu nilai menjadi lebih
tinggi dari sebelumnya. Selain itu, kewirausahaan juga mengharuskan pelaku wirausaha
untuk mengembangkan suatu hal yang baru, mengenalkan beberapa perubahan maupun
inovasi dari produk.
2. Dari pandangan bisnis, pelaku wirausaha dianggap sebagai saingan atau ancaman. Tidak
jarang, para pelaku wirausaha juga melakukan beberapa kerja sama yang memungkinkan
terciptakan sebuah produk baru.
3. Dari pandangan psikologi, pelaku wirausaha biasanya mendapatkan dorongan yang kuat,
sehingga memiliki kekuatan untuk memperoleh tujuannya. Tidak hanya itu, pelaku wirausaha
juga dianggap selalu membebaskan dirinya untuk melakukan eksperimen baru.
4. Dari pandangan pemodal, pelaku wirausaha dianggap menciptakan kesejahteraan bagi orang
lain, yang tentunya dibantu oleh penemuan - penemuan barunya tersebut. Selain itu wirausaha
juga kerap kali menjadi sorotan akan hal yang positif, karena mampu membuka lapangan
kerja yang tentunya juga sangat membantu masyarakat.

Selain itu, kewirausahaan sendiri juga membagi tipe pelakunya atau orang yang melakukan
kegiatan wirausaha menjadi tiga tipe yakni craftman, the promoter, dan general manager (Alma,
2010). Berikut penjelasannya;

1. Craftman, seringkali disebut sebagai wirausaha ahli. Craftman disebut sebagai orang
yang selalu memiliki ide. Sebelum menjadi wirausaha, craftman biasanya bekerja
pada suatu perusahaan.
2. The promoter, wirausaha tipe ini biasanya telah lebih dahulu bekerja sebagai sales,
atau di bidang marketing, yang kemudian memutuskan untuk keluar dari perusahaan
dan mengembangkan bisnis atau usahanya sendiri.
3. General manager, wirausaha tipe ini sebelumnya telah bekerja pada perusahaan yang
besar dan memiliki posisi yang bagus. Namun, memutuskan untuk keluar dan
menggunakan keahliannya guna membangun bisnis atau usahanya.

II. Rangkuman

Wirausaha menurut Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berikut;

Wira : Berani, Pejuang, Gagah


Usaha : Usaha
Wirausaha : Berani usaha mandiri

Pada hakikatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Kewirausahaan juga
dapat dimaknai sebagai suatu proses dalam menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas untuk
menghasilkan berbagai macam produk secara berkelanjutan guna mempertahankan eksistensi
kegiatan usaha yang sehat dan menguntungkan.

Prawirokusuma (dalam Raharja, S.J dan Purbasari, R. 2014) menyebutkan tentang alasan bahwa
pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu bidang ilmu yang independen, yaitu;

1. Berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep dan metode
ilmiah yang lengkap.
2. Memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha.
3. Merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan
rakyat yang adil dan makmur.

Wirausaha sendiri selalu identik dengan penciptaan sebuah bisnis baru atau hal yang baru.
Wirausaha juga harus selalu siap dan sigap dalam mengambil setiap kesempatan, serta tidak takut
ketika mengambil sebuah resiko. Jika dilihat dari konteksnya, kewirausahaan sendiri bisa
didefinisikan ke beberap sudut pandang (Alma, 2010) yakni;

1. Dari pandangan ahli ekonomi, kewirausahaan merupakan gabungan dari berbagai faktor
produksi, seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, material, maupun peralatan
lainnya.
2. Dari pandangan bisnis, pelaku wirausaha dianggap sebagai saingan atau ancaman.
3. Dari pandangan psikologi, pelaku wirausaha biasanya mendapatkan dorongan yang kuat,
sehingga memiliki kekuatan untuk memperoleh tujuannya.
4. Dari pandangan pemodal, pelaku wirausaha dianggap menciptakan kesejahteraan bagi orang
lain, yang tentunya dibantu oleh penemuan - penemuan barunya tersebut.

III. Latihan (Essay)

1. Jelaskan kewirausahaan menurut sudut pandang anda. Dilihat dari segi individu, ekonomi dan
bisnis.

IV. Latihan Pilihan Ganda

1. Apa yang dimaksud dengan wirausaha?


a. Berani menjual produk
b. Berani berusaha sendiri
c. Berani mengeluarkan pendapat
d. Berani berdiskusi mengenai ekonomi

2. Entrepreneurial is an innovator and individual developing something unique and new.


Merupakan istilah mengenai kewirausahaan yang dikemukakan oleh?
a. Thomas Zimmerer
b. Norman Scarborough
c. Richard Cantillon
d. Peter Drucker

3. Kewirausahaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik tanpa dua faktor yang merupakan inti
dari kewirausahaan. Apakah itu?
a. Modal dan Koneksi
b. Kreatifitas dan Inovasi
c. Pengetahuan dan Ilmu
d. Sarana dan Prasarana Usaha

4. Dari sudut pandang ekonomi, konteks kewirausahaan merupakan gabungan dari berbagai
faktor yang terdiri dari faktor apa saja?
a. Mental dan Pengalaman
b. Saingan dan Ancaman
c. Sumberdaya dan Faktor produksi
d. Penelitian dan Pengetahuan

5. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis. Merupakan
pendapat mengenai kewirausahaan yang diutarakan oleh?
a. Buchari Alma
b. Ratih Purbasari
c. Rusdiana
d. Achmad Sanusi

V. Referensi

1. Bahri (2019), Pengantar Kewirausahaan, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.


2. Dharmawanti (2016), Kewirausahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai