Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan
jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah
ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran
kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan itu?
2. Bagaimana hakikat kewirausahaan itu?
3. Bagaimana niali dan prilaku dari kewirausahaan itu?
4. Bagaimana karakteristik kewirausahaan dan karakteristik wirausaha itu?
5. Bagaimana proses kewirausahan?

1
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui hakikat kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui nilai dan prilaku kewirausahaan.
4. Untuk mengetahui karakteristik dari kewirausahaan.
5. Untuk mengetahui proses kewirausahaan.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Secara etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.
Wira berarti peluang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
gagah berani, dan berwatak agung. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkannya.1
Wirausaha adalah orang yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya atau kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat dan mengmbil keuntungn dalam rangka
meraih sukses.2
Menurut Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scrbrough
wirausahawan adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil
risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang
diperlukan untuk mendirikannya.3
Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang
pengembangan dan pembangunan semangat kreatifitas serta berani
menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan
hasil karya tersebut.4

1
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014, h. 45.
2
Sukamdani Sahid Gitosardjono, Wirausaha Berbasis Islam & Kebudayaan, Jakarta: Pustaka
Bisnis Indonesia, 2013, h. 204.
3
Irham Fahmi, Kewirausahaan Teori, Kasus dan Solusi, Bandung: Alfabeta, 2014, h. 2.
4
Ibid.
4

Keberanian mengambil risiko sudah menjadi milik seorang


wirausahawan karena dituntut untuk berani dan siap jika usaha yang
dilakukan tersebut belum mmeiliki nilai perhatian dipasar. Peran dari seorang
wirausaha menurut Suryana memiliki dua peran yaitu sebagai penemu dan
sebagai perencana. Sebagai penemu wirausaha menemukan dan menciptakan
produk baru, teknologi dan cara baru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru.
Sedangkan sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru,
merencakan strategi perusahaan baru, merencakan ide-ide dan peluang dalam
perusahaan.
Peter F. Drucker menjelaskan kosep kewirausahaan merujuk pada
sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai
kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha
yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh.5 Dan menurut
Zimmerer kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap
hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi dan
keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memelihara usaha baru.6
Kewirausahaan (Entrepreneurship) menurut Instruksi Presiden
Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan membudayakan Entrepreneur adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar.7

5
Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat, 2014, h. 10.
6
Ibid. h. 11.
7
Winarno, Pengembangan Sikap Enterprenuership dan Intraprenuership, Jakarta: PT Indeks,
2011, h. 20.
5

Dan kewirausahaan pada hakikatnya adalah kemampuan kreatif dan


inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk menciptakan
peluang agar meraih sukses dalam berusaha atau hidup.8
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan
seseorang dalam menghadapi berbagai risiko dengan mengambil inisiatif
untuk menciptakan dan melakukan hal-hal baru memalui pemanfaatan
kombinasi berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memberikan pelayanan
yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan dan memperoleh
keuntungan sebagai konsekuensinya.

B. Hakikat Kewirausahaan
Menurut Gitosardjono ada enam hakikat kewirausahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, strategi, proses dan
hasil bisnis.
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu kreatif
dan inovatif yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
4. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki, serta mengembangkan kehidupan usaha.
5. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah
usaha dan mengembangkan usaha yang dinyakini akan sukses.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan semua sumber daya secara kreatif dan inovatif untuk
memenangkan persaingan.

8
Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat, 2014, h. 15.
6

C. Nilai dan Prilaku Kewirausahaan


Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang
memerlukan nilai dan prilaku sebagai seorang wirausahawan. Adapun nilai-
nilai tersebut antara lain:
a. Percaya diri
Merupakan suatu paduan sikap dan kenyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan. Kepercayaan diri merupakan landasan
yang kuat untuk meningkatkan karsa dan karya seseorang. Orang yang
percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
sistematis, berencana, efektif, dan efisien. Seperti percaya diri dalam
menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri
bahwa kita dapat mengatasi berbagai risiko yang dihadapi merupakan
faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang
memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya
akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu
dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis
untuk terus maju.
b. Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing
individu dan sifat tersebut juga harus melekat pada diri wirausahawan.
Wirausahawan adalah seseorang yang akan memimpin jalannya sebuah
usaha, wirausahawan harus bisa memimpin pekerjaannya karena
kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses.
c. Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang
memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Meskipun terdapat
resiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan
tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausahawan tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang
sudah ada saat ini.
7

d. Berani mengambil resiko


Kemauan dan kemampuan untuk menghadapi risiko merupakan
salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausahawan yang tidak
mau menghadapi risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut
Angelita S. Bajaro, seorang wirausahawan yang berani menanggung
resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan
dengan cara yang baik.
e. Keorisinalitas (Kreativitas dan Inovasi)
Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir yang baru dan
berbeda, sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk bertindak yang baru
dan berbeda. Menurut Hardvards Theodore Levitt menjelaskan inovasi
dan kreativitas lebih mengarah pada konsep berpikir dan bertindak yang
baru. Kreatifitas adalah kemampuan menciptakan gagasan dan
menemukan cara baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada.
Sementara inovasi adalah kemampuan mengaplikasikan solusi yang
kreatif terhadap permasalahan dan peluang yang ada untuk lebih
memakmurkan kehidupan masyarakat. Jadi, kreativitas adalah
kemampuan menciptakan gagasan baru, sedangkan inovasi adalah
melakukan sesuatu yang baru.
f. Berorientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah
orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi
pada keberhasilan, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya
selalu ingin mencari dan memulai. Dalam kewirausahaan, peluang hanya
diperoleh apabila terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya
diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman selama bertahun-tahun, dan
pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis,
tanggap dan semangat berprestasi.9

9
Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat, 2014, h. 39-
43.
8

D. Karakteristik Kewirausahaan dan Wirausaha


1. Karakteristik Kewirausahaan
a. Motif berprestasi tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi.
Menurut Gede Anggan Suhada (Suryana, 2003:32) motif berprestasi
adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai
yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya
adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh
Maslow (1943) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan
kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan tingkatan pemuasannya.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk
tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien
dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi
pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang
timbul pada dirinya.
2) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat
keberhasilan dan kegagalan.
3) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4) Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
5) Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.
b. Selalu Perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap
masa depan dengan lebih optimis. Melihat kedepan dengan berfikir
dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh
perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang
yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena
memiliki pandangan jauh ke masa depan, maka ia akan selalu berusaha
untuk berkarsa dan berkarya.
9

c. Memiliki kreativitas tinggi


Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer
dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) mengungkapkan bahwa
ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang
lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu
kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari asalnya tidak ada.
d. Memiliki prilaku inovatif tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi
tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang. Fakta sejarah
menunjukkan kepada kita bahwa para wirausaha yang paling berhasil
sekalipun pada dasarnya adalah manusia biasa.
e. Selalu komitmen dalam pekerjaan
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam
usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua
perhatiannya pada usaha yang akan digelutinya. Didalam menjalankan
usahanya tersebut wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang
menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam mengembangkan usahanya.
Ia tidak akan setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung
resiko, bekerja keras dan tidak takut menghadapi peluang-peluang
yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap
pekerjaan yang digeluti maka wirausaha sehebat apapun pasti
menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting
sekali bagi seorang wirausaha untuk komitmen terhadap usaha dan
pekerjaannya serta memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang baik.
f. Mandiri
Sesuai dengan inti dan jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
10

menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus


mempunyai kemampuan kreatif dalam mengembangkan ide dan
pikirannya terutama dalam menciptakan peluang usaha dalam
pikirannya, dia dapat mandiri dalam usaha yang digelutinya tanpa
harus bergantung pada orang lain. Seorang wirausaha harus dituntut
untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya,
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang sudah
ada dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen.
g. Berani mengambil resiko
Richard Cantillon mengemukakan bahwa wirausaha adalah
seseorang yang menanggung resiko. Wirausaha dalam mengambil
tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan
perhitungan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap
pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu wirausaha
selalu berani mengambil resiko yang moderat, artinya resiko yang
diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian resiko
yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus
berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu
harus nyata dan jelas serta obyektif dan merupakan umpan balik bagi
kelancaran kegiatannya.
h. Selalu mencari peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap
peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau
pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang
etis dan produktif untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
11

i. Memiliki jiwa kepemimpinan


Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang
berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin karena mereka harus mencari
peluang-peluang, mengumpulkan sumber daya (bahan, manusia,
teknologi dan modal) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan,
menentukan tujuan, baik untuk mereka sendiri maupun untuk orang
lain, dan memimpim serta membimbing orang lain untuk mencapai
tujuan.
j. Memiliki kemampuan managerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk managerial usaha yang sedang
digelutinya. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
perencanaan usaha, mengkoordinasikan usaha, maupun kemampuan
mengintegrasikan opersi perusahaannya yang kesemuanya itu adalah
kemampuan managerial yang wajib dimiliki seorang wirausaha, tanpa
itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan
usaha yang diperoleh.
2. Karakteristik Wirausaha
Menurut Mc. Graith & Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar
yang perlu dimiliki setiap calon wirausaha. Tujuh karakter tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Action oriented
Seorang enterpreneur selalu ingin segera bertindak, sekalipun
situasinya tidak pasti (uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah see
and do. Bagi mereka, resiko bukanlah untuk dihindari melainkan untuk
dihadapi dan ditaklukkan dengan tindakan dan kelihaian.
b. Berfikir simpel
Sekalipun dunia telah berubah menjadi sangat kompleks,
mereka selalu belajar menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu
tinggi, mereka bukanlah manusia teknis yang ribet dan menghendaki
12

pekerjaan yang kompleks. Mereka melihat persoalan dengan jernih dan


menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.
c. Mencari peluang-peluang baru
Apakah itu peluang usaha yang benar-benar baru atau peluang
dari usaha yang sama. Untuk usaha-usaha yang baru mereka selalu
mau belajar, membentuk jaringan dari bawah dan menambah
landscape atau scope usahanya. Sedangkan dalam usaha yang sama,
mereka selalu tekun mencari alternatif-alternatif baru, seperti model,
desain, platform, bahan baku, energi, kemasan dan struktur biaya
produksi. Mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau
produk baru melainkan juga dengan cara-cara baru.
d. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi
Seorang wirausahawan bukan hanya awas, memiliki mata yang
tajam dalam melihat peluang, atau memiliki penciuman yang kuat
terhadap keberadaan peluang itu, tetapi mereka bergerak kearah itu.
Peluang bukan hanya dicari, diciptakan, dibuka dan diperjelas. Karena
wirausaha melakukan investasi dan menanggung resiko, maka seorang
wirausaha harus memiliki disiplin yang tinggi. Wirausaha-wirausaha
yang sukses bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin
pekerjaannya selesai dan apa yang dipikirkan dapat segera dikerjakan.
Mereka bertarung dengan waktu karena peluang selalu berhubungan
dengan waktu. Apa yang menjadi peluang pada suatu waktu, belum
tentu akan kembali lagi. Setiap gagasan briliant dan inovasi biasanya
harus dibangun dari bawah dan disusun seluruh mata rantai nilainya
(value chain).
e. Hanya mengambil peluang terbaik
Cara penilaian peluang tersebut ada pada nilai-nilai ekonomi
yang terkandung didalamnya, dan perubahan yang dihasilkan. Semua
itu biasanya dikaitkan dengan “rasa suka” terhadap objek usaha atau
kepercayaan bahwa dia “mampu” merealisasikannya. Pada akhirnya,
13

sukses yang diraih setiap orang ditentukan oleh keberhasilan orang itu
dalam memilih.
f. Fokus pada eksekusi
Wirausaha bukanlah orang yang bergulat dengan pikiran,
merenung atau menguji hipotesis, melainkan orang yang fokus pada
ekseskusi mereka tidak mau berhenti pada eksploitasi pikiran atau
berputar-putar dalam pikiran penuh keraguan. “Manusia dengan
enterpreneur mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan
merealisasikan yang dipikirkan dari pada menganalisa ide-ide baru
sampai mati” (Mc. Graith & Millan, 2000). Mereka juga adaptif
terhadap situasi, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan fakta-fakta
baru atau kesulitan di lapangan.
g. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti
Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan
tangan dan pikiran setiap orang, baik dari dalam maupun dari luar
perusahaannya. Mereka membangun jaringan dari pada melakukan
impiannya sendiri.

E. Motif Menjadi Wirausaha


Menurut Wirasasmita (1994) ada beberapa alasan seseorang
berwirausaha, antara lain :
1. Keuangan
Alasan keuangan yaitu untuk mencari nafkah, menjadi kaya raya,
mencari pendapatan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Sosial
Alasan sosial yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal
dan dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang
banyak.
14

3. Pelayanan
Alasan pelayanan yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat,
membantu anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan
keluarga.
4. Memenuhi diri
Alasan memenuhi diri yaitu untuk menjadi atasan, untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang
lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

F. Proses Kewirausahaan
1. Proses Wirausaha
Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan
diawali dari proses-proses sebagai berikut.
a. Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi, yaitu keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko dan
pengalaman.
b. Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu
adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya
pemutusan hubungan kerja, keberanian menanggung resiko dan
komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
c. Pelaksanaan
Faktor yang menjadi pendorong dari sebuah bisnis yaitu
kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai
pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai
keberhasilan.
d. Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong oleh faktor organisasi, yaotu
adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi
15

yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan
adanya produk yang menjadi unggulan.
2. Tahapan Wirausaha
Seacara umum tahap-tahap melakukan wirausaha, antara lain:
a. Memulai
Tahap ini merupakan tahap dimana seseorang yang berniat
untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin,
apakah membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga
memilih usaha yang akan dilakukan apakah dibidang pertanian,
industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
b. Melaksanakan usaha
Pada tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai
aspek yang terkait dengan usahanya, yaitu pembiayaan, SDM,
kepemilikan, organisasi dan kepemimpinan yang meliputi bagaimana
pengambilan resiko serta mengambil keputusan pemasaran dan
melakukan evaluasi.
c. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
d. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha
yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
16

BAB III
KESIMPULAN

A. Simpulan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam
usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah
kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru
sedangkan keinovasian adalah berbuat sesuatu yang baru.

Anda mungkin juga menyukai