Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH RUANG LINGKUP

KEWIRAUSAHAAN

DI SUSUN OLEH :
DINI TRI APRILLIA
NIM : 205107094
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ruang Lingkup
Kewirausahaan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Flora
Silalahi, SE,MM pada mata kuliah kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang kewirausahaan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Flora silalahi, selaku dosen prodi


kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 19 Oktober 2020


PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah
nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang.
Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada
makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran
kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan
amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut KamusBesar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalanoperasinya serta memasarkannya.Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi
dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuanseseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarahpada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalamrangka memberikan pelayanan yang lebih baik.

B. TUJUAN KEWIRAUSAHAAN
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkandi Sekolah-sekolah
Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam
pelajaran Kewirausahaan, para siswadiajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk
membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas,
dibawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan
pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat
terhadap para siswa dan masyarakat.

C. MANFAAT KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi.
Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya : permintaan
pelayanan sektor jasa meledak
2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak barang dan
jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru :komputer digital,mesinfotokopi, laser,
power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasionalmenyediakan peluang
kewirausahaan.
PEMBAHASAN

BAB I

DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan, dan perilaku seseorang dalam memghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis menurut
Zimmerer ( 1996 ) “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu usaha disiplin serta proses
sistematis serta penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.”
Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga wirausaha tidak dapat
dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi
merupakan disiplin ilmu yang dapat diajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat
kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi
wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk
menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh sebab
itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus
mempunyai pengetahuan tentang segala aspek usaha yang akan ditekuninya.
Dilihat dari awal perkembangannya, sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah
diperkenalkan di beberapa Negara, misalnya di Belanda dikenal sebagai “Ondermener” dan
di jerman dikenal sebagai “Untermehner”. Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki
beberapa tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang
menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersil, penyediaan
modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan, pemasangan iklan,
dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1950-an, pendidian kewirausahaan mulai dirintis di
beberapa Negara seperti di eropa, amerika dan kanada. Bahkan sejak tahun 1970-an, banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha
baru. Pada tahun 1980-an, hamper 500 sekolah di AS memberikan pendidikan
kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu.
Menurut Soeharto prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah diajarkan
sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena :
1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori,
konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.

2. Kewirausahaan memiliki 2 konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan


usaha, yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang
memisahkan antara meejemen dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemmpuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Sepert halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industry,
kemudian berkembang dan diterapkan diberbagai bidang lainnya, maka disiplin ilmu
kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Pada awalnya
kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun kemudian diterapkan
di berbagai bidang lain seperti industry, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan
institusi lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya
lainnya. Dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti
dalam menciptakan perubahan, pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak
hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai kiat
kehidupan secara umum dalam jangka panjang untuk menciptakan peluang.
BAB II

OBJEK STUDY KEWIRAUSAHAAN


Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk prilaku. Menurut Soeparman S., kemampuan seseorang
yang menjadi obek kewirausahaan meliputi :
a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.
Dalam merumuskan tujuan perlu adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian
dibaca, diamati berulang-ulang sampai dipahami secara mendalam.
b. Kemampuan memotivasi diri.
Yaitu untuk melahirkan suatu tekad keauan yang besar.
c. Kemampuan berinisiatif.
Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang
lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga kebiasan tersebut menjadi suatu
inisiatif.
d. Kemampuan berinovasi.
e. Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual.

f. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri.

g. Kemampuan mental yang dilandasi agama.


h.. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang
baik maupun menyakitkan.
BAB III

PERKEMBANGAN DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN

          Perkembangan kewirausahaan mulai dikenal pada abad 18. Dalam sebuah buku
mengenai kewirausahaan menjelaskan bahwa wirausahaha adalah jual beli seseorang yang
menanggung resiko. Pada awalnya istilah wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang
yang membeli barang di daerah- daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tidak
pasti.
Artinya:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang
itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”

Meskipun banyak yang mengartikan konteks wirausaha namun ada seseorang yang
mengartikan wirausaha itu tidak selalu berarti perdagangan atau manajer tetapi jugaseseorang
yang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil resiko dan memperkenalkan poduk-
produk inovatif serta teknologi baru dalam perekonomian. Menurut dia hanya sedikit
pengusaha yang dapat melihat ke depan dan inovatif yang dapat merasakan potensi penemuan
baru dan memanfaatkanya. Setelah inovasi tersebutberhasil di perkenalkan oleh wirausaha
maka pengusaha lain mengikutinya sehinggaproduk dan teknologi baru tersebut tersebar
dalam kehidupan ekonomi.

Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasaserta
kemakmuran yang menciptalan individu wirausaha yang memiliki keberanianmenanggung
resiko, menghabiskan waktu serta menyediakan berbagai produk barang danjasa yang
dihasilkan wirausaha yang memilki nilai baru dan berguna.

Dahulu kewirausahaan dianggap dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di


lapangandan merupakan bakat yang di bawa sejak lahir yang tidak dapat di pelajari dan di
ajarkan.Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya
denganpendidikan sehingga orang-orang dapat mengenal potensi dan belajar
mengembangkannyauntuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam
mewujudkan cita-citanya.Sehingga untuk menjadi wirausaha yang sukses tidak hanya
memiliki bakat saja tetapi harusdi bekali dengan pengetahuan dari segala aspek usaha yang di
tekuninya.

Kewirausaan telah berkembang di negara Barat khususnya Eropa, dengan kewirausahaan


itusendiri memiliki banyak tanggung jawab antara lain tangung jawab dalam
mengambilkeputusan yang menyangkut kepimpinan teknis, kepempimpinan organisasi dan
komersial,penyediaan modal, penerimaan dan pengangan tenaga kerja, pembelian,
penjualan,pemasangan iklan dan lain-lain. Kemudian pada awal tahun 50-an berkembang di
daratanAmerika.
Sejalan dengan tuntuan perubahan yang cepat pada paradigma petumbuhan yang wajar
danperubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan
persaingansehingga sekarang mengalami perubahan paradigma di pendidikan.

Sama halnya dengan ilmu manajemen yang berkembang di bidang industri pada awalnya dan
berkembang lagi di berbagai ilmu begitu juga dengan kewirausahaan yang berkembang
diberbagai bidang yang pada awalnya hanya di bidang perdangan. Dalam bidang tertentu
kewirausahaan telah menjadikan kompetinsi inti dalam menciptakan perubahan,
pembaharuan dan kemajuan sehingga tidak hanya dapat di gunakan sebagai kiat-kiat
bisnisjangka pendek tetapi juga untuk menciptakan peluang.
PENUTUP

KESIMPULAN

Kebutuhan akan wirausahawan-wirausahawan kreatif sangat ditunggu oleh seluruh dunia


termasuk Indonesia. Apalagi dalam era saat ini dimana persaingan akan hal berwirausaha
sangat ketat. Menumbuhkan bibit-bibit wirausahawan yang memiliki tanggung jawab,
menyukai resiko, memiliki keyakinan, energi yang tinggi, orientasi masa depan,
keterampilan, dan kreatifitas merupakan tugas yang sangat berat bagi bangsa Indonesia.

Untuk memantaskan diri menjadi wirausahawan, itu berarti sudah memahami resiko
kemungkinan kegagalan akan ada dalam kehidupan berwirausahanya. Tapi seorang
wirausaha pula tidak akan takut akan kegagalan tersebut. Wirausahawan menggunakan
kegagalan mereka sebagai tempat berkumpul dan sebagai alat untuk memfokuskan kembali
usaha bisnis mereka agar berhasil. Kegagalan yang mereka dapat akan dijadikan peluang, dan
menjadikannya batu loncatan untuk kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai