Anda di halaman 1dari 27

MATA KULIAH: KEWIRAUSAHAAN

PERTEMUAN
3
KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI SEBUAH BIDANG ILMU

Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku
seseorang dalam memghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya. Dalam konteks bisnis menurut Zimmerer ( 1996 ) “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu usaha
disiplin serta proses sistematis serta penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang
di pasar.”

Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan
merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga wirausaha tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang,
kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat diajari dan diajarkan.
Seseorang yang memiliki bakat wirausaha dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang
menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk
menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh sebab itu, untuk menjadi
wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus mempunyai pengetahuan tentang
segala aspek usaha yang akan ditekuninya.
.....KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI SEBUAH BIDANG ILMU

Dilihat dari awal perkembangannya, sejak awal abad ke-20, kewirausahaan


sudah diperkenalkan di beberapa Negara, misalnya di Belanda dikenal sebagai
“Ondermener” dan di Jerman dikenal sebagai “Untermehner”.
Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki beberapa tanggung jawab,
antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut
kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersil, penyediaan modal,
penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan, pemasangan
iklan, dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1950-an, pendidian kewirausahaan mulai
dirintis di beberapa Negara seperti di Eropa, Amerika dan Kanada. Bahkan sejak
tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen
usaha kecil, atau manajemen usaha baru.
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan
kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.
.....KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI SEBUAH BIDANG ILMU

Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin
ilmu tersendiri yang independen, karena :
1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep,
dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki 2 konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas
tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara
manajemen dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan, atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur
Kewirausahaan Sebagai Sebuah Bidang Ilmu

Sepert halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industri,


kemudian berkembang dan diterapkan diberbagai bidang lainnya, maka disiplin ilmu
kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Pada awalnya
kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun kemudian diterapkan di
berbagai bidang lain seperti industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan institusi
lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya lainnya.
Dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam
menciptakan perubahan, pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya
dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai kiat
kehidupan secara umum dalam jangka panjang untuk menciptakan peluang.
Objek Studi Kewirausahaan

Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk
perilaku.
Menurut Soeparman S., kemampuan seseorang yang menjadi obek kewirausahaan meliputi :
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.Dalam merumuskan tujuan perlu adanya perenungan dan
koreksi, yang kemudian dibaca, diamati berulang-ulang sampai dipahami secara mendalam.
2. Kemampuan memotivasi diri.Yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang besar.
3. Kemampuan berinisiatif.Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah
orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga kebiasan tersebut menjadi suatu inisiatif.
4. Kemampuan berinovasi.
5. Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual.
6. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri.
7. Kemampuan mental yang dilandasi agama.
8. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun
menyakitkan.
Perkembangan Sebagai Disiplin Ilmu

Perkembangan kewirausahaan mulai dikenal pada abad 18. Dalam sebuah buku mengenai
kewirausahaan menjelaskan bahwa wirausahaha adalah jual beli seseorang yang menanggung
resiko. Pada awalnya istilah wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli
barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti.
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 275
Artinya:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian
itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
....Perkembangan sebagai disiplin ilmu

Meskipun banyak yang mengartikan konteks wirausaha namun ada seseorang yang
mengartikan wirausaha itu tidak selalu berarti perdagangan atau manajer tetapi juga seseorang
yang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil resiko dan memperkenalkan poduk-
produk inovatif serta teknologi baru dalam perekonomian. Menurut dia hanya sedikit pengusaha
yang dapat melihat ke depan dan inovatif yang dapat merasakan potensi penemuan baru dan
memanfaatkanya. Setelah inovasi tersebut berhasil di perkenalkan oleh wirausaha maka
pengusaha lain mengikutinya sehingga produk dan teknologi baru tersebut tersebar dalam
kehidupan ekonomi.
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa
serta kemakmuran yang menciptakan individu wirausaha yang memiliki keberanian menanggung
resiko, menghabiskan waktu serta menyediakan berbagai produk barang dan jasa yang
dihasilkan wirausaha yang memilki nilai baru dan berguna.
....Perkembangan sebagai disiplin ilmu

Dahulu kewirausahaan dianggap dapat dilakukan melalui pengalaman langsung


di lapangan dan merupakan bakat yang di bawa sejak lahir yang tidak dapat di
pelajari dan di ajarkan.Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat
mengembangkan bakatnya dengan pendidikan sehingga orang-orang dapat mengenal
potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta
mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Sehingga untuk menjadi
wirausaha yang sukses tidak hanya memiliki bakat saja tetapi harus dibekali dengan
pengetahuan dari berbagai aspek usaha yang di tekuni.

Kewirausahaan telah berkembang di negara Barat khususnya Eropa, dengan


kewirausahaan itu sendiri memiliki banyak tanggung jawab antara lain tangung
jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepimpinan teknis,
kepempimpinan organisasi dan komersial,penyediaan modal, penerimaan dan
pengangan tenaga kerja, pembelian, penjualan,pemasangan iklan dan lain-lain.
Kemudian pada awal tahun 50-an berkembang di daratan Amerika.
Sebagai Sebuah Bidang Ilmu
Sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada paradigma petumbuhan yang wajar dan
perubahan ke arah global yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan persaingan sehingga
sekarang paradigma pendidikan pun berubah. Menurut seorang pakar pendidikan
kewirausahaan telah di ajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen karena :
1. kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata yaitu terdapat teori konsep
dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki 2 konsep : permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas tidak
masuk dalam kerangka pendidikan manajamen umum yang memisahkan antara manajemen
dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memilki objek tersendiri dengan kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Sebagai Sebuah Bidang Ilmu

Sama halnya dengan ilmu manajemen yang berkembang di bidang industri pada
awalnya dan berkembang lagi di berbagai ilmu begitu juga dengan kewirausahaan yang
berkembang diberbagai bidang yang pada awalnya hanya di bidang perdagangan. Dalam
bidang tertentu kewirausahaan telah menjadikan kompetensi inti dalam menciptakan
perubahan, pembaharuan dan kemajuan sehingga tidak hanya dapat di gunakan sebagai
kiat-kiat bisnis jangka pendek tetapi juga untuk menciptakan peluang.

Dalam bidang bisnis akan menjadi sukses bila memiliki kreativitas dan inovasi. Melalui
kreatifitas dan inovasi dapat menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa karena
melalui kedua proses terebut menciptakan keunggulan bersaing. Demikian juga di
berbagai bidang manapun kemajuan-kemajuan tertentu dapat diciptakan oleh orang-orang
yang memiliki semangat serta jiwa kreatif daninovatif. Dalam era seperti sekarang di
butuhkan pemerintah yang berjiwa wirausaha karena dengan memiliki jiwa wirausaha
maka birokrasi dan intuistusi akan memiliki motivasi optimisme dan berlomba untuk
menciptakan cara-cara yang lebih efesien, efektif,inovatif, fleksibel dan adaptif
Hakikat Kewirausahaan

Meskipun sampai saat ini belum ada makna yang persis sama, pada umumnya
kewirausahaan memiliki hakikat yang hampir sama, yaitu merujuk pada sifat,
watak, ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras
untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata dan dapat
mengembangkannya dengan tangguh.

Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat


diartikan sebagai “ the backbone of economy “ yaitu sebagai syaraf pusat
perekonomian serta “the tailbone of economy” yaitu pengendali perekonomian
suatu bangsa. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi, dan
keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentukdan memelihara usaha baru.
Kewirausahaan Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

Terlepas dari berbagai definisi kewiraushaan yang dikemukakan oleh beberapa ekonom,
wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut dan konteks, yaitu ahli ekonom, ahli
manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.

·Pandangan Ahli Ekonomi


Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor
produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk
meningkatkan nilai lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha juga merupakan orang yang
memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, perbaikan produksi lainnya.

·Pandangan Ahli Manajemen


Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan
mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, ketrampilan
untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru.
...Kewirausahaan Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

.Pandangan Pelaku Bisnis


Wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan
ketidakpastian dengan maksud memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha
adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, innovator, penanggung resiko yang
mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

·Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh
suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasan
orang lain.
...Kewirausahaan Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

·Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-
cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan
pekerjaan yang disenangi masyarakat. Menurut Schumpeter, wirausaha merupakan pengusaha
yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam bidang tehnik dan komersial ke dalam
bentuk praktik. Inti dari fungsi pengusaha adalah pengenalan dan pelaksanaan kemungkinan-
kemungkinan baru dalam bidang perekonomian. Kemungkinan-kemungkinan baru yang
dimaksud adalah :
1. Memperkenalkan produk atau kualitas baru suatu barang yang belum dikenal konsumen.
2. Melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan cara-cara baru untuk menangani
suatu produk agar menjadi lebih mendatangkan keuntungan.
3. Membuka suatu pasar baru, yaitu pasar yang belum pernah ada atau belum pernah
dimasuki cabang industri yang bersangkutan
4. Membuka suatu sumber dasar baru, atau setengah jadi atau sumber-sumber yang masih
harus dikembangkan.
5. Pelaksanaan organisasi baru.
Peran Pendidikan Dalam Membentuk
Wirausaha

Bagaimana peran pendidikan dalam proses pembetukan kewirausahaan? Masih ada


perdebatan mengenai pertanyaan ini. Meskipun seorang wirausaha belajar dari lingkungannya
dalam memahami dunia wirausaha, namun ada pendapat yang mengatakan bahwa seorang
wirausaha lebih memiliki streetsmart daripada booksmart, maksudnya adalah seorang wirausaha
lebih mengutamakan untuk belajar dari pengalaman (streetsmart) dibandingkan dengan belajar
dari buku dan pendidikan formal (booksmart). Pandangan ini masih perlu dibuktikan
kebenarannya.Jika pendapat tersebut benar maka secara tidak langsung usaha-usaha yang
dilakukan untuk mendorong lahirnya jiwa kewirausahaan leat jalur pendidikan formal pada
akhirnya sukar untuk berhasil.
Terhadap pendangan di atas, Chruchill (1987) memberi sanggahan terhadap pendapat ini,
menurutnya masalah pendidikan sangatlah penting bagi keberhasilan wirausaha. Bahkan dia
mengatakan bahwa kegagalan pertama dari seorang wirausaha adalah karena dia lebih
mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun dia juga tidak menganggap remeh arti
pengalaman bagi seoranga wirausaha, baginya sumber kegagalan kedua adalah jika seorang
wirausaha hanya bermodalkan pendidikan tapi miskin pengalaman lapangan.
Peran Pendidikan Dalam Membentuk
Wirausaha

Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan
keberhasilan wirausaha. Menurut Eels (1984) dam Mas’oed (1994), dibandingkan dengan tenaga lain,
tenaga terdidik S1 memiliki potensi lebih besar untuk berhasil menjadi seorang wirausaha karena memiliki
kemampuan penalaran yang telah berkembang dan wawasan berpikir yang lebih luas. Seorang sarjana juga
memiliki dua peran pokok, pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama
berupa tindakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga pengetahuan manajemen dan keteknikan yang
memadai mutlak diperlukan. Peran kedua menekankan pada perlunya kemampuan merangkai alternatif-
alternatif. Dalam hal ini bekal yang diperlukan berupa pengetahuan keilmuan yang lengkap.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha yang memiliki potensi sukses
adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan serta mau belajar untuk
meningkatkan pengetahuan. Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh wirausaha sebagai sarana untuk
mencapai tujuan, pendidikan disini berarti pemahaman suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan
atau teori sebagai landasan berpikir.
Sifat Seorang Wirausaha

1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.


2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan
dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan
memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
PERILAKU WIRAUSAHA

Perilaku merupakan tindakan atau reaksi seseorang untuk melakukan


sesuatu.
1. Mendirikan : membuat atau membangun (rumah, pabrik, dsb):
pemerintah ~ pasar darurat untuk menampung pedagang kaki lima
2. Mengelola : proses melakukan kegiatan tertentu dng menggerakkan
tenaga orang lain
3. Mengembangkan : menjadikan besar menjadikan maju
4. Melembagakan : membuat jadi lembaga; mengorganisasikan sebagai
lembaga
CIRI-CIRI KEWIRAUSAHAAN

CIRI-CIRI KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI BERIKUT :

a. Berjiwa keras dalam bekerja


b. Mandiri : keadaan berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain.
c. Cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis
d. Jujur, hemat dan disiplin
e. Mampu berfikir dan bertindak bijak
f. Tangguh dan berani mengambil resiko
g. Kreatif dan produkstif
h. Inovatif : bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru.
i. Berperilaku antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap
lingkungannya
j. Bersifat melayani pelanggan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
SYARAT MENJADI SEORANG
WIRAUSAHAWAN

UNTUK MENJADI SEORANG WIRAUSAHA ADA BEBERAPA PRASYARAT YANG HARUS


DIPENUHI ANTARA LAIN :

a. Memiliki kemampuan modal yang kuat untuk berkarya dengan semangat


kemandiriannya
b. Mampu memecahkan masalah dalam amengambil keputusan
c. Memiliki keberanian mengambil resiko
d. Mempunyai keingan yang kuat untuk belajar, dan bertindak inovatif kreatif
e. Bekerja keras, tekun dan teliti dan tidak pernah merasa puas
f. Mampu menghasilkan karya baru yang berlandaskan etika bisnis yang sehat.
POLA PIKIR DAN PERILAKU JUJUR
SEORANG WIRAUSAHAWAN

Seorang wirausaha yang memiliki keyakinan dan kepribadian, bermula dari adanya ide
sendiri, kemudian mengembangkan kegiatan usahanya yang selalu berpegang pada nilai-nilai
kejujuran dan disiplin diri. Seperti kita ketahui bahwa hidup itu merupakan kancah perjuangan.
Karena adanya makna kejujuran dalam hidup, kita harus berjuang dengan penuh keyakinan
ingin maju di dalam berwirausaha. Obat yang baik untuk menjalankan perjuangan dalam hidup
adalah adanya keyakinan pada diri sendiri. Kita harus sayang pada diri sendiri, keluarga,
bangsa, dan negara. Cara pikir positif, kreatif, dan dinamis akan memberikan hasil dalam hidup.
Untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Kita harus mempelajari dalam memahami serta
menghayati khasiat kejujuran dalam hidup dan kebenaran dalam arti hidup. Kita harus
menentukan makna tujuan kejujuran hidup, yaitu:
a. Tujuan jangka pendek berwirausaha,
b. Tujuan jangka panjang berwirausaha,
c. Tujuan kita sendiri, keluarga, dan lingkungan,
d. Tujuan bangsa dan negara.
...POLA PIKIR DAN PERILAKU JUJUR
SEORANG WIRAUSAHAWAN

Dalam prakteknya, baru sebagian kecil masyarakat Indonesia yang dapat menikmati hasil
pembangunan. Kesalahan ini masih terdapat pada masyarakat yang berpikir masa bodoh dan tidak
mempergunakan kesempatan-kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Kebanyakan orang kurang
menyadari bahwa nilai kejujuran dan daya pikir manusia merupakan kunci utama mencapai
kemajuan dalam berusaha. Kemajuan berusaha itu dapat dicapai apabila disertai dengan keinginan
dan tujuan yang definitif dalam hidup. Ketekunan dalam berwirausaha dengan memperjuangkan
keinginan yang keras akan dapat melenyapkan segala rintangan, sedikit demi sedikit. Akhirnya,
dengan ketekunan kerja keras, diikuti dengan kejujuran akan dapat menciptakan suatu kemajuan
dalam berwirausaha. Makna hidup ini penuh masalah dengan berbagai kesukaran dan rintangan.
Tanpa kesukaran dan rintangan, kiranya manusia tidak bisa berkembang untuk maju. Setiap hasil
yang dicapai seorang wirausahawan merupakan hasil perjuangan dan pengorbanan. Di sini makna
kejujuran dalam hidup berwirausaha harus kita pandang sebagai guru dan anugerah untuk mendorong
rasa optimis untuk mendapatkan kemajuan dalam berusaha.
...POLA PIKIR DAN PERILAKU JUJUR
SEORANG WIRAUSAHAWAN

Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu


sebagaimana adanya. Bila berdagang, barang yang baik harus dikatakan baik dan
barang yang rusak harus dikatakan rusak. Kejujuran itu dapat disamakan dengan
"amanah". Amanah adalah bila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak
khianat, kalau berkata selalu benar dan jika berjanji dalam bisnis tidak mangkir.
Makna jujur dalam hidup ini termasuk sifat yang perlu dimiliki oleh seorang
wirausahawan, karena sifat ini akan mendatangkan kepercayaan masyarakat
konsumen. Dengan kesediaan berbuat jujur, berarti setiap perbuatan yang
dilakukan oleh wirausahawan maknanya dapat menyenangkan orang lain maupun
diri sendiri.
Motivasi Menjadi Wirausaha

Seseorang melakukan kegiatan usaha didasarkan atas adanya upaya untuk memenuhi
kebutuhannya baik yang bersifat primer maupun yang bersifat sekunder. Menurut Abraham
Malow dalam buku Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 2003, hierarki kebutuhan
terdiri dari lima hal, yaitu :
1. Basic Needs, yaitu bagaimana memuaskan kebutuhan dasar, dimana dalam hal ini dia
berusaha memperoleh uang secara mandiri untuk kebutuhannya.
2. Safety Needs, yaitu memuaskan kebutuhan dari rasa aman dalam kehidupan berkeluarga
dan bermasyarakat.
3. Social Needs, yaitu kebutuhan sosisal dimana berusaha memperoleh keleluasaan dan
peluang yang lebih besar untuk melakukan kontak sosial dalam membangun persahabatan
dan relasi bisnis.
4. Self Esteem, yaitu bagaimana memuaskan kebutuhan berupa penghargaan dirinya, yaitu
memperoleh rasa hormat dari lingkungan sesuai dengan keduudkan sebagai pimpinan atau
pemilik dalam bisnis pribadi.
5. Self Actualization, yaitu kebutuhan pengakuan diri yakni bagaimana memperoleh pegakuan
masyarakat atas hasil kerjanya yang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak.
Bentuk Kewirausahaan

Berdasarkan tempat atau lembaga yang mengembangkan, bentuk kewirausahaan dapat


pula dikembangkan kewirausahaan dalam pemerintah atau dikenal dengan kewirausahaan birokrat
kewirausahaan pada organisasi koperasi yang kemudian dikenal dengan kewirakoperasian.
Menurut Zimmere (1996), profil kewirausahaan diedakan atas empat hal yaitu :
1. Part Time Enterpreneur, yaitu kelompok wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian
waktu saja atau hoby, atau bersifat sampingan.
2. Home Base New Ventures, yaitu kelompok wirausaha yang merintis kegiatan usahanya
berdasarkan asal tempat tinggalnya.
3. Family – owned Business, yaitu kelompok wirausaha yang pengelolaannya dilakukan oleh
beberapa anggota secara turun menurun.
4. Copreneur, yaitu kelompok wirausaha yang kegiatan usahanya dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Wirausaha bekerja sama sebagai pemilik bersama. Dalam bentuk copreneur ini dikenal
sebagai wirausaha sejati, yaitu wirausaha yang dilakukan oleh pasangan suami istri.
“Berniagalah, Karena 9 dari 10 pintu REZEKI itu
ada dalam Perniagaan” (HR.AHMAD)

Anda mungkin juga menyukai