Anda di halaman 1dari 86

MAKALAH RUANG LINGKUP ILMU KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:
Aldi Nurmansyah (20103160201007)

Dosen Pengampu:
Asrini SE.M.SA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI
TAHUN AJARAN 2021-2022
BAB I
PENDAHULUANA

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikandasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Sesuatu yang baru danberbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi
sumber keuanggulan untuk dijadikanpeluang. Jadi, kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah dipasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Di
Indonesia,kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja.Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahamankewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisanmasyarakat.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Munculpertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yangberbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsidan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.Pada makalah ini dijelaskan tentang
pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan perankewirausahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu kewirausahaan ?


2. Bagaimana karakteristik kewirausahaan dan karakteristik wirausaha
3. Bagaimana nilai dan perilaku wirausaha
4. Apa ciri seorang wirausahawan ?
5. Bagaimana proses kewirausaha
6. Apa saja faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha ?
1.3 Tujuan Penulisan

a. Sebagai tugas untuk mata kuliah kewirausahaan


b. Untuk melatih penulis dalam membuat makalah.
c. Untuk mengetahui arti wirausaha dan pendapat para ahli

1.4 Manfaat Penulisan

1. Membantu mahasiswa memahami dan mendalami pokok bahasan


khususnya tentang konsep dasar kewirausahaan, karakteristik
kewirausahaan dan wirausaha, nilai dan perilaku wirausaha, motif
menjadi wirausaha, serta proses kewirausahaan dan faktor-faktor
penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
2. Memberikan informasi secara mendalam mengenai pengertian
kewirausahaan, karakteristik kewirausahaan dan wirausaha, nilai dan
perilaku wirausaha, motif menjadi wirausaha, serta proses kewirausahaan
dan faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep-konsep Dasar Kewirausahaan

Ketika pertama kali membaca setiap literatur kewirausahaan, hampir dapat


dipastikan bahwa keingintahuan pertama kali yang muncul dalam benak kita,
“seperti apa sebenarnya orang yang disebut wirausaha itu? Apa yang
membedakan mereka dari pengusaha lainnya? Serta apa yang membuat mereka
begitu spesial? Pertanyaan seperti ini sudah barang tentu membutuhkan
pembahasan panjang yang berkaitan langsung dengan konsep dasar
kewirausahaan

Jika kita menengok literatur asing, makna yang terkandung pada konsep-
konsep wirausaha tersebut adalah sepadan maknanya dengan kata
entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Istilah entrepreneur itu sendiri berasal dari
bahasa Prancis, yaitu entreprendre yang mengandung makna to undertake yang
berarti mengerjakan atau berusaha atau melakukan suatu pekerjaan. Ronstadt
dalam (Kuratko dan Hodgetts 1989 p.6) menjelaskan bahwa the entrepreneur is
one who undertakes to organize, manage, and assume the risks of the business,
yang berarti bahwa seorang wirausaha adalah seseorang yang berupaya untuk
mengatur, mengelola, serta bersedia menanggung risiko dari suatu usaha.

Di negara kita, kewirausahaan itu sendiri mulai dikenal masyarakat secara


umum sejak Suparman Sumahamidjaya mempopulerkan istilah wiraswasta. Sejak
saat itu mulailah istilah wiraswasta dimuat di berbagai media masa, seperti surat
kabar, majalah, dalam siaran radio, dan televisi, bahkan pada perkembangan
selanjutnya berbagai ceramah dan seminar serta kursus-kursus, diselenggarakan
untuk merangsang minat dan perhatian masyarakat terhadap pengembangan
kewirausahaan di tanah air. Banyak tokoh dan pemerhati yang mencoba
memberikan pengertian tentang “apa sebenarnya yang dimaksud dengan
wiraswasta” Beberapa pemerhati yang mengikuti lokakarya Sistem Pendidikan
dan Pengembangan Kewirausahaan di Indonesia pada tahun 1976, antara lain
Suparman, Moh. Said, W.P. Napitupulu, Rusly Syarif, Taufik Rashid dan Bing. P.
Lukman, menyebut-nyebut pengertian wiraswasta sebagai kegiatan atau orang
yang melakukan kegiatan dengan karakteristik inovatif, produktif, kreatif, tekun,
ulet, tidak cepat puas, dan berani mengambil risiko dengan perhitungan terlebih
dahulu (Syarif 1976).

Wiraswasta adalah seorang yang modal utamanya adalah ketekunan,


keterampilannya yang dilandasi sikap optimis, kreatif dan melakukan usaha
sebagai pendiri pertama disertai pula keberanian menanggung risiko berdasarkan
suatu perhitungan dan perencanaan yang tepat. Secara etimologis istilah
wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta. Wira, artinya berani, utama, gagah,
luhur, teladan, perkasa, atau pejuang. Swasta adalah paduan dari kata swa dan sta.
Swa, artinya sendiri dan sta, artinya berdiri. Bertolak dari arti secara etimologis
tersebut Wasty Soemarno (1984 h.43) merumuskan pengertian wiraswasta sebagai
berikut “Wiraswasta ialah keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam
memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatanyang ada pada diri sendiri”. Rumusan senada disampaikan pula oleh
Pusat Latihan Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (1995 h.4).

wiraswasta/wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani, dan


pantas menjadi teladan dalam bidang usaha. Dengan kata lain wirausaha adalah
orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewirausahaan, yaitu keberanian
mengambil risiko, keutamaan, kreativitas, dan keteladanan dalam menangani
usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.

Konsep entrepreneur itu sendiri sebenarnya mulai diperkenalkan pada


abad kedelapan belas (abad ke-18) di Prancis ketika seorang ahli ekonominya
yang bernama Richard Cantillon mengaitkan antara beban risiko yang harus
ditanggung oleh pemerintah dengan para pengusaha di dalam menjalankan roda
ekonomi. Pada periode yang sama, di Inggris sedang terjadi pula revolusi industri
yang melibatkan sejumlah entrepreneur. Pada sat itu mereka merupakan pemeran
kunci revolusi terutama apabila dikaitkan dengan keberaniannya dalam
pengambilan risiko dan transformasi sumber daya (Kirzner 1979). Pada saat itu
juga, telah banyak para ahli ekonomi yang mencoba merumuskan pengertian yang
terkandung pada istilah entrepreneur ini. Sampai dengan tahun 1950-an telah
terdapat sejumlah definisi dan referensi entrepreneur serta kebanyakan merupakan
buah pikiran yang disumbangkan oleh para ahli ekonomi. Sebagai contoh,
Cantillon (1725), Jean Baptiste Say (1803) ahli ekonomi Prancis yang termasyur
pada saat itu, Josep Schumpeter (1934) ahli ekonomi yang geniuspada abad ke-20.
Mereka semua telah menulis tentang entrepreneurship dan dampaknya terhadap
pembangunan ekonomi. Pada dekade berikutnya, telah dilakukan pula sejumlah
upaya untuk melukiskan dan mendefinisikan tentang apa sebenarnya
entrepreneurship ini. Sebagai contoh, berikut kami kemukakan beberapa batasan
entrepreneurship tersebut. (Kewirausahaan merupakan segala tindakan yang pada
umumnya tidak dilakukan pada kegiatan bisnis secara rutin, melainkan merupakan
sebuah fenomena yang muncul dalam aspek-aspek kepemimpinan).

Kewirausahaan, paling tidak di lingkungan masyarakat yang tidak otoriter,


merupakan jembatan dalam masyarakat secara keseluruhan, terutama menyangkut
aspek-aspek ekonomi di masyarakat tersebut, dan pada lembaga-lembaga yang
berorientasi pada keuntungan (profit oriented) yang didirikan untuk mengambil
keuntungan dari seluruhsumber ekonomi yang dimiliki serta untuk memuaskan
kebutuhankebutuhan ekonomi dari masyarakat tersebut dengan sebaik-baiknya.

(Di dalam kewirausahaan, terdapat kesepakatan bahwa kita sedang


membicarakan tentang suatu perilaku yang mencakup (1) pengambilan
inisiatif,(2)pengorganisasian atau pengorganisasian kembali mekanisme sosial
ekonomi untuk mengubah situasi dan sumber daya menjadi sesuatu yang
menguntungkan, dan (3) penerimaan risiko atas kegagalan).
2. Unsur pokok wirausahawan sukses

Menurut Peggy A. Lambing dan Charles R. Kuehl dalam buku


Entreprenuership (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang
membangunsuatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh
orang banyak. Katanya, setiap wirusahawan (entrepeneur) yang sukses memiliki 4
unsur pokok yaitu:

1. Kemampuan(Hubungannya dengan IQ dan skill)

a. Dalam membaca peluang


b. Dalam berinovasi
c. Dalam mengelola
d. Dalam menjual

2. Keberanian (Hubungannya dengan EQ dan mental)

a. Dalam mengatasi ketakutannya


b. Edalam mengendalikan resiko
c. Untuk keluar dari zona kenyamanan

3. Keteguhan Hati (Hubungan dengan Motivasi Diri)

a. Persistence (Ulet), pantang menyerah


b. Determinasi (Teguh akan keyakinanya)
c. Kekuatan akan pikiran (Power of Mind) bahwa anda juga bi
d. Kreativitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide
untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi(Experiences)
A. Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang


nilai, kemampuan dan perilaku sesorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapi.

Menurut Soeharto Prawirakusumo, pendidikan kewirausahaan perlu


diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena:

a) Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada
teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
b) Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture stsrt-up dan venture-
growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen
umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
c) Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri,
yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
d) Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha
dan pemerataan pendapatan.

D. Ruang Lingkup Kewirausahaan

1. Lapangan agraris

Mencakup berbagai kegiatan kewirausahaan yang ada pada sektor


pertanian, perkebunan dan kehutanan. Misalnya yaitu para petani yang menanam
padi sehingga padi tersebut dapat diperjualbelikan. Atau juga, para pengusaha
perkebunan yang menanam berbagai tanaman yang dapat dipanen dan kemudian
dapat diperjualbelikan seperti teh, kopi dan kelapa sawit.

2. Lapangan perikanan

Semua kegiatan kewirausahaan tentu saja berhubungan dengan ikan. Ada


usaha pemeliharaan ikan dan penetasan ikan, contohnya budidaya lele atau ikan
hias. Ada pula usaha makanan ikan yaitu pembuatan pakan ikan seperti pelet.
Kemudian, usaha pengangkutan ikan pun tercakup dalam ruang lingkup ini.

3. Lapangan peternakan

Ruang lingkup kewirausahaan ini mencakup semua usaha dalam sektor


peternakan. Misalnya saja usaha pengembangbiakkan burung atau unggas, dan
ada juga usaha peternakan bangsa binatang menyusui seperti kambing dan sapi.

4. Lapangan perindustrian dan kerajinan

Dalam ruang lingkup yang satu ini, ada empat kategori berbeda yang bisa
disebutkan. Pertama yaitu industri besar, dan kedua ada industri menengah yang
diikuti oleh industri kecil. Kemudian, untuk kategori terakhir, pengrajin, dibagi
menjadi beberapa usaha yaitu pengolahan hasil pertanian seperti beras,
perkebunan seperti teh, perikanan seperti ikan, peternakan seperti ayam dan
kehutanan seperti pembuatan mebel.

5. Lapangan pertambangan dan energi

Semua kegiatan kewirausahaan dilakukan dalam sektor pertambangan dan


energi. Sebagai contohnya yaitu pengusaha yang beroperasi dalam tambang batu
bara, minyak bumi, dan masih banyak contoh yang lainnya.

6. Lapangan perdagangan

Lapangan perdagangan dibagi menjadi tiga kategori yaitu sebagai


pedagang besar, sebagai pedagang menengah, dan sebagai pedagang kecil seperti
pengusaha toko kelontong atau lainnya.
7. Lapangan pemberi jasa

Dalam ruang lingkup ini, ada beberapa kategori yang tercakup. Ada
pedagang perantara, koperasi, pengusaha angkutan, pemberi kredit atau
perbankan, pengusaha biro jasa travel pariwisata, pengusaha hotel dan
restoran,pengusaha asuransi, perbengkelan, tata busana, pergudangan, dan lain
sebagainya.

Dalam bukunya Ir. Hendro 2011 jika diuraikan secara lebih detail, ruang
lingkup kewirausahaan mencakup:

1. Rang lingkup internal

a. Untuk kehidupan sehari-hari: keluar dari kesulitan, untuk tetap berusaha


hidup dan mengawasi keterbatasan.
b. Untuk bekerja: meraih kesuksesan dalam karir.
c. Untuk keluarga: menjadi lokomotif ekonomi keluarga.

2. Ruang lingkup eksternal

a. Dalam dunia usaha: menjadi wirausahawan yang sukses.


b. Dalam dunia masyarakat: menjadi contoh orang yang sukses dan menjadi
teladan bagi lingkungan, RT, RW dan juga membantu orang lain
mendapatkan nafkah bagi keluarganya.
c. Dalam kehidupan bernegara: membantu program pemerintah dalam
mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi dan membantu mengatasi
pengentasan kemiskinan, serta menjadi lokomotif kemajuan ekonomi.

Wirausahawan Dilahirkan, Dicetak, atau Lingkungan (Direktorat


pembinaan kursus dan kelembagaan)

Perdebatan yang sangat klasik adalah perdebatan mengenai apakah


wirausahawan itu dilahirkan (is borned) yang menyebabkan seseoarng
mempunyai bakat lahiriah untuk menjadi wirausahaw anatau sebaliknya
wirausahawan itu dibentuk atau dicetak (is made). Sebagian pakar berpendapat
bahwa wirausahawan itu dilahirkan sebagian pendapat mengatakan bahwa
wirausahawan itu dapat dibentuk dengan berbagai contoh dan argumentasinya.
Misalnya Mr.X tidak mengenyam pendidikan tinggi tetapi kini dia menjadi
pengusa besar nasional. Dilain pihak kini banyak pemimpin/pemilik perusahaan
yang berpendidikan tinggi tetapi reputasinya belum melebihi Mr. X tersebut

Pendapat lain adalah wirausahawan itu dapat dibentuk melalui suatu


pendidikan atau pelatihan kewirausahaan. Contohnya,setelah Perang Dunia ke-2
beberapa veteran perang di Amerika belajar berwirausaha. Mereka belajar
berwirausaha melalui suatu pendidikan atau pelatihan baik pendidikan/pelatihan
singkat maupun pendidikan/pelatihan yang berjenjang. Dengan modal
pengetahuan dan fasilitas lainnya mereka berwirausaha. Samuel Whalton pendiri
Walmart yang kini menjadi retailer terbesar dunia adalah veteran yang memulai
usahanya pada usia 47 tahun. Ross Perot pendiri Texas Instrument yang pernah
mencalonkan diri sebagai presiden Amerika dari partai independen juga seorang
veteran yang berhasil dibentuk menjadi wirausahawan.

Ada yang mengatakan bahwa seseorang menjadi wirausahawan itu karena


lingkungan. Misalnya, banyak orang WNI keturunan menjadi wirausahawan yang
sukses karena mereka hidup di lingkungan para wirausahawan atau pelaku usaha.

Pendapat yang sangat moderat adalah tidak mempertentangkan antara


apakah wirausahawan itu dilahirkan, dibentuk atau karena lingkungan. Pendapat
tersebut menyatakan bahwa untuk menjadi wirausahawan tidak cukup hanya
karena bakat (dilahirkan) atau hanya karena dibentuk. Wirausahawan yang akan
berhasil adalah wirausahawan yang memiliki bakat yang selanjutnya dibentuk
melalui suatu pendidikan atau pelatihan, dan hidup di lingkungan yang
berhubungan dengan dunia usaha.
Seseorang yang meskipun berbakat tetapi tidak dibentuk dalam suatu
pendidikan /pelatihan tidaklah akan mudah untuk berwirausaha pada masa kini.
Hal ini disebabkan dunia usaha pada era ini menghadapi permasalahan-
permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan dengan era sebelumnya.
Sebaliknya orang yang bakatnya belum terlihat atau mungkin masih terpendam
jika ia memiliki minat dengan motivasi yang kuat akan lebih mudah untuk
dibentuk menjadi wirausahawan. Bagi yang ingin mempelajari kewirausahan
janganlah berpedoman pada berbakat atau tidak. Yang penting memiliki minat dan
motivasi yang kuat untuk belajar berwirausaha.

E. Ciri-ciri Khusus Seorang Enterpreneur yang Sukses.

Ada beberapa ciri-ciri utama yang biasanya ada di dalam diri seorang enterpreneur
yang telah sukses (Ir. Hendro 2011) yaitu:

1. Mempunyai mimpi-mimpi yang realistis dan tinggi, yang mempu


diubah menjadi cita-cita yang harus ia capai. Hidupnya ingin
berubah karena kekuatan emosonalnya yang tinggi dan
keyakinannya yang kuat, sehingga mimpi itu bisa terwujud (puwer
of dream).
2. Mempunyai empat karakter dasar kekuatan emosional yang saling
mendukung untuk sukses:
3. Menyukai tantangan dan tidak pernah puas dengan apa yang
didapat (high achiever).
4. Mempunyai ambisi dan motivasi yang kuat (motivator).
5. Memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuannya bahwa “dia
bisa”(power of mind).
6. Seorang yang visioner dan mempunyai daya kreativitas yang
tinggi.
7. Risk Manager, not just risk taker
8. Memiliki strong emotional attachment (kekuatan emosional).
9. Sorang problem solver.
10. Mampu menjual dan memasarkan produknya (seller).
11. Ia mudah bosan dan terkesan orang yang susah diatur.
12. Seorang kreator ulung.

The Key of Enterpreneurship (Ir. Hendro, 2011)

Segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat, kotak harta (impian),


rumah atau mobil membutuhkan sebuah kunci. Ada banyak kunci tapi kita
memerlukan kunci utama untuk masuk kedalamnya dan membukanya. Hal yang
sama berlaku bila kita ingin memasuki dunia bisnis. Namun, yang acap kali terjadi
terjadi justru sebaliknya, kita tidak mempunyai atau lupa apa kunci utamanya
(master key) lalu kita memaksa ingin masuk segera kedalamnya dan berhasrat
untuk menikmatinya dengan segera. Menurut anda, kita lewat mana? Jendela?
Pagar (melompat)? Mendobrak pintu? Atau lewat belakang? Atau bahkan lewat
atap

Hal itulah yang sering dilakukan orang yang ingin menekuni dan terjun ke
dalam dunia bisnis. Mereka terburu-buru ingin sukses, atau langsung berjualan
tanpa konsep dan strategi yang jelas. Bahkan dengan modal keberanian saja,
mereka langsung “nyemplung” ke bisnis dan berjualan di pasar. Jangan pernah
mendengar kata pakar enterpreneurship yang sering berkata “berani dulu, yang
lain urusan belakangan”, atau “Langsung ‘nyebur’ sajadulu, baru berpikir nanti”.
Buatlah konsep, strategi dan taktik yang lebih baik.

Kunci utama itu disebut the key of enterpreneurship yang terdiri dari 3
bagian pokok (lihat gambar):

a. Bagian Pemutar (Pengungkit)—Leverage Key, yaitu:


b. Great decision – mengambil keputusaan untuk manjadi entrepreneur
c. Lingkaran menemukan peluang emas (golden opportunity)
· AKU, BISNIS dan PASAR- benang merah bisnis anda.

· Segitiga teori kreatifitas (teori kesempurnaan, the basic of creative thinking,


inspirasidan intuisi).

· PELUANG, dari kata PELUANG juga

· Riset dan trial (latihan) untuk memastikan peluang anda bisa diindustrikan.

· Memberdayakan peluang anda.

2. Bagian Batang (Tubuh) Kunci—The Body Key

Bagian ini adalah bagian yang sangat penting untuk mewujudkan sebuah bisnis
yang solid setelah anda mulai berbisnis, yang mencakup:

a. Bagian sambungan (translation joint), terdiri dari:

· Membentuk business team skill atau secara individu.

· The brilliant strategy to enter the market – sebelum bisnis dimulai.

· Defining your business system and structure – konsep organisasi dan


operasional.

b. Bagian batang (transitional) tentang konsep-konsep penunjang manajemen:

· Quality concept – is a foundation of business growth

· 8-S: The key success of business is a good managerial skill.

· 10-C: How to create an operational exellence.

· Financial aspect: cash flow and investment strategy


3. Bagian Anak Kunci—The Primary Key, sebagai pembuka jalan terdiri dari:

a. Marketting concept.
b. How to promote your business.
c. Selling skill is an embryo of entrepreneurial skill

Ada lima (5) tahapan sederhana yang penting dalam the key of
entrepreneurship yang perlu anda resapi jika anda ingin menjadi entrepreneur.
Kelima tahapan penting itu adalah:

1. Memutuskan (decision), setelah itu


2. Memulai (start), lalu
3. Membangun (build) sebuah bisnis, kemudian
4. Memasarkan (promote), dan akhirnya
5. Mewujudkan (operate and realize) apa yang anda jual atau tawarkan
kepada konsumen.

F. Tahap-tahap kewirausahaan:

1. Tahap Imitasi dan duplikasi (imitating & duplicating)

Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-ide orang lain, baik dari segi
teknik produksi, deasain, proses, organisasi usaha dan pola pemasaranya.

2. Tahap duplikasi dan pengembang (duplicating & developing)

Pada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya,


walaupun masih dalam perkembangan yang lambat dan cenderung kurang
dinamis.

3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and
different)
Pada tahap ini, para wirausaha sudah dimulai berfikir untuk mencapai hasil
yang baik lagi, dengan cara menciptakan produk yang baru dan berbeda. Hal ini
didasarkan secara karena wirausaha sudah dimulai bosan dengan proses produksi
yang ada, keingintahuanya dan ketidakpuasanya terhadap hasil yang sudah ada.

Untuk mamulai menjadi wirausaha akan dihadapkan pada tiga ketakutan,


yaitu (Drs Daryanto, 2012):

1. Takut rugi. Memang benar usaha apapun akan selalu beresiko untuk rugi
tetapi juga berpeluang untuk untung.
2. Takut terhadap ketidakpastian, terutama ketidakpastian dalam penghasilan.
3. Takut mencoba. Sebenarnya takut mencoba tersebut dapat disamakan
dengan takut tenggelam.

Faktor Kegagalan dan Keberhasilan Usaha (Ir. Hendro, 2011)

Faktor keberhasilan usaha seorang wirausahawan bukan hanya dilihat dari


seberapa keras ia bekerja, tetapi seberapa cerdas ia melakukan dan merencanakan
strateginya serta mewujudkannya. Jadi, lebih baik menjadi wirausahawan yang
cerdas (smart). Apa itu smart? Smart artinya cerdas, bukan? Tetapi ada makna
tersendiri mengenai smart entrepreneur, yaitu:

1. Strategic thinker: seorang wirausahawan juga adalah seorang strategic


planner yang handal. Ia tidak hanya bekerja mengandalkan kekuatan ‘otot’
tetapi juga menggunakan otak. Jadi, tidak hanya bermodalkan nekat.
2. Motivator: bagi dirinya, bila mengalami kegagalan ia akan selalu bangkit
dari kegagalan (pantang menyerah) serta menjadi motivator yang handal
bagi tim dan karyawanya. You are a great motivator, too!
3. Ambitious: Seorang wirausahawan juga harus punya ambisi. Tentu saja
ambisi yang positif dan tepat. Ia harus mengindari ambisi yang busuk,
yaitu target waktu yang kurang realistis alias ingin cepat (instan). Sehingga
ia cenderung menghalalkan segala cara. Tabrak sana tabrak sini. Yang
penting mencapai target dan cepat sukses. Ambisi semacam itu akan sulit
terwujud. Dengan ambisi yang tepat, kita mempunyai semangat dan hasrat
untuk mewujudkannya (gigih).
4. Risk Manager: Seorang wirausahawan tidak hanya sekadar risk taker tetapi
juga seorang risk manager bagi dirinya dan usahanya. Risk manager
berarti ia tidak gegabah, tidak buru-buru, cermat. Taktikal, cerdas, dan jeli
membaca resiko dan peluang sehingga ia akan memilih resiko yang
optimal bagi perusahaanya.
5. Totality: Dalam mengerjakan tugas-tugas dan membangun usahanya,
seorang wirausahanya pantang mundur ke belakang/pantang menyerah. Ia
bekerja secara total dengan full commitment untuk usahanya. Ia benar-
benar mencintai usahanya. Untuk itu, ia berusaha agar usahanya tidak
jatuh dan gagal.
PENUTUP

KESIMPULAN

Kebutuhan akan wirausahawan-wirausahawan kreatif sangat ditunggu oleh


seluruh dunia termasuk Indonesia. Apalagi dalam era saat ini dimana persaingan
akan hal berwirausaha sangat ketat. Menumbuhkan bibit-bibit wirausahawan yang
memiliki tanggung jawab, menyukai resiko, memiliki keyakinan, energi yang
tinggi, orientasi masa depan, keterampilan, dan kreatifitas merupakan tugas yang
sangat berat bagi bangsa Indonesia.

Untuk memantaskan diri menjadi wirausahawan, itu berarti sudah


memahami resiko kemungkinan kegagalan akan ada dalam kehidupan
berwirausahanya. Tapi seorang wirausaha pula tidak akan takut akan kegagalan
tersebut. Wirausahawan menggunakan kegagalan mereka sebagai tempat
berkumpul dan sebagai alat untuk memfokuskan kembali usaha bisnis mereka
agar berhasil. Kegagalan yang mereka dapat akan dijadikan peluang, dan
menjadikannya batu loncatan untuk kesuksesan.
MAKALAH

ANALISIS PELUANG USAHA


Mata Kuliah: Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Asrini SE.M.SA

Disusun Oleh :
Aldi Nurmansyah (20103160201007)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI
TAHUN AJARAN 2021-2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana sesorang atau


sekelompok mendaptkan suatu kesempatan untuk menjalankan suatu
usaha atau bisnis. Sebuah peluang usaha itu esensinya adalah asas
manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada anda, adalah penawaran
terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda geluti dan tentu
saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa kepada anda. Jika
peluang usaha yang dimaksud benar-benar di manfaatkan dan di kemas
sedemikian rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang di harapkan.
Perlu juga di garis bawahi bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang
kreasi yang independen dan mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang
ikut-ikutan demi mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata.

Seorang wirausahawan harus memiliki pemikiran kreatif dan inovatif


untuk mendapatkan hasil yang maksimal supaya tidak ada kendala dalam
membuka usaha dan pemilihan bisnis yang tepat dengan modal yang
dimiliki oleh calon wirausahawan. Banyak peluang yang di siasiakan,
sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat
peluang dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang
tersebut. hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kriatif serta
berani mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan cepat
memanfaatkan peluang. Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan
memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan. jika berhasil dapat
dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari
resiko yang harus di hadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan
pengalaman yang sangat berharga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sumber Peluang Suatu Usaha?
2. Bagaimana Analisa Suatu Peluang Sebelum Dijadikan Sebuah Usaha?
3. Bagaimana Karakteristik Wirasausaha?
C. Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Sumber Peluang Suatu Usaha
2. Mengetahui Bagaimana Analisa Suatu Peluang Sebelum Dijadikan
Sebuah Usaha
3. Mengetahui Bagaimana Karakteristik Wirasausaha
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Peluang
Menurut Agus Budi Purwanto “Wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai sifat-sifat keberanian mengambil resiko, kemampuan melihat
dan menilai kesempatan bisnis, keteladanan dalam menangani usaha
dengan berpegang pada kemampuan sendiri”. Kewirausahaan juga bisa
dikataan sebagai gabungan dari disiplin ilmu yang berhubungan dengan
ekonomi, sosiologi, dan sejarah. Dimana dalam konsep kewirausahaan
mengubungankan antara konsep-konsep pokok dari berbagai disiplin ilmu
tersebut sehingga menjadi suatu disiplin ilmu sosial yang terintegrasi
menjadi satu yang satu sama lain berkaitan. Selain itu, kewirausahaan
merupakan bagian dari perilaku sesorang dalam menjalan suatu kegiatan
dimana didalamnya diperlukan motivasi,kemampuan untuk menjalankan
suatu usaha dan mengasilkan suatu produk barang ataupun jasa dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada agar mencapai tujuan yang efektif
dan memperoleh laba yang maksimal.(Maryani 2017)
Sebelum melakukan usaha yang perlu dilakukan analisis peluang
terlebih dahulu, Pertama adalah melihat sumber peluang kemudian
menganalisis tingkat keberhasilannya, menganalisis mengembangkan
usaha, dan yang terakhir adalah menjaga keberhasilan usaha. Peluang
merupakan adanya kesempatan yang muncul kemudian berubah menjadi
ide untuk memulai mengembangkan usaha.(Yuli 2017)
Jika peluang itu berasal dari kesempatan yang terjadi, maka dari
manakah sumber peluang itu? Menurut Hendro (Fachrurazi 2021: 63-66),
peluang itu bersumber dari:
1. Diri sendiri
Peluang yang paling besar kesuksesannya itu bersumber dari diri kita
sendiri. Contohnya:
a) Hobi.
Usaha yang berawal dari sebuah hobi akan membuat seseorang
sukses menjadi entrepreneur dan terbuktisemakin berkembang.
b) Keahlian
Keahlian seseorang dalam mengelola usaha akan mendorong
kesuksesan usahanya. Memulai sebuah usaha dengan keahlian yang
dimiliki pada suatu bidang dan kemudian temukan inspirasi dan
peluang bisnisnya. Peluang dari pengetahuan dan latar belakang
pendidikan. Pengetahuan dan latar belakang pendidikan juga
merupakan sumber dan awal untuk menemukan sebuah peluang.
Hal ini dikarenakan dari latar belakang pendidikan dapat diketahui,
dipelajari, dan dipahami bidang yang akan ditekuni.
2. Lingkungan
Banyak inspirasi dan peluang usaha yang timbul dari lingkungan
sekitar, misalnya:
a) Usaha orang tua, kita pasti sering mendengar di dalam diskusinya
orang tua menceritakan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
menjalankan usaha. Bila digabungkan dengan latar belakang
pendidikan, hobi, pengetahuan dan keahlian, hal itu bisa
mendatangkan inspirasi usaha.
b) Lingkungan rumah, seperti tetangga, pergaulan, teman main, dan
lain lain.
c) Kebiasaan dalam rangka menuju perjalanan ke kampus, lingkungan
kampus, teman kampus dan lain-lain.
d) Saat berkunjung ke cafe, atau dimanapun tempat yang dikunjungi
akan mendatangkan inspirasi dan peluang.
3. Perubahan yang terjadi lingkungan
Perubahan yang terjadi pada lingkungan merupakan peluang besar
untuk sebuah usaha. Contohnya:
a) Perubahan global: misalnya perubahan kurs mata uang rupiah
terhadap mata uang dollar amerika (us $) mengakibatkan terjadinya
kenaikan harga pada barang impor sementara barang lokal
mengalami penurunan harga jual. Hal ini membuka peluang bagi
para produsen lokal untuk memperkenalkan produknya ke
masyarakat.
b) Perubahan lingkungan: misalnya, pembangunan perumahan yang
baru di sekitar komplek mengakibatkan perubahan jumlah
penduduk. Perubahan jumlah penduduk mengakibatkan perubahan
tingkat permintaan kebutuhan keluarga. Sehingga peluang yang
mungkin akan timbul adalah bisnis yang dapat memenuhi
kebutuhan penduduk seperti: loundry atau jasa pencucian baju,
mini market, transportasi dan lain-lain.
c) Perubahan peraturan pemerintah juga akan menimbulkan ancaman
bagi industri yang terkena dampaknya dan peluang bagi yang
mampu membacanya dan mendapatkan manfaatnya.
d) Perubahan musim.
e) Perubahan gaya hidup.
f) Perubahan tingkat kebutuhan tentang, pola hidup yang lebih sehat.
g) Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin tinggi (berat),
hal ini dapat membuka peluang untuk memberikan sebuah layanan
hiburan bagi pekerja tersebut.
h) Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan
teknologi mobile phone dan internet.
i) Perubahan tingkat pertumbuhan pemilik kendaraan akan
memunculkan peluang penjualan sparepart, asuransi, aksesoris
bengkel dan lain-lain.
4. Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan gagasan baru
dalam memperbaiki produk yang ada dan peluang bagi yang akan
mendirikan usaha baru. Masukan-masukan dari konsumen yang dapat
memberikan inspirasi peluang baru seperti: keluhan-keluhan dari
konsumen, saran-saran dari konsumen, permintaan khusus dari
konsumen dan calon konsumen, angan – angan yang diimpikan oleh
konsumen tentang produk atau jasa tertentu, harapan dari konsumen
terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
5. Gagasan orang lain
Seperti halnya suara dari konsumen, gagasan dari orang lain (keluhan
– keluhan terhadap suatu produk atau layanan yang disampaikan oleh
teman), dapat memberi ide yang membuka peluang dalam membuat
suatu bisnis.
6. Informasi yang diperoleh
Terkadang kita mendapatkan informasi baru ketika kita berjumpa
dengan orang lain. Bagi orang yang mendengarnya, informasi baru itu
bisa berguna untuk dijadikan sebagai peluang bisnis karena informasi
tersebut memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dia miliki. Namun bagi orang-orang tertentu informasi baru itu
tidak bermanfaat karena informasi tersebut tidak memiliki hubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Hal ini
yang bisa membedakan mengapa ada orang yang merasa tidak
memiliki peluang dibanding orang yang memiliki peluang.
B. Mengenali Peluang Usaha
Tidak semua orang dapat peka terhadap peluang. Ada sebagian orang
yang dapat peka terhadap peluang dan ada juga yang tidak. Namun
anggapan tersebut tidaklah benar, karena tergantung dari daya imajinasi
seseorang dalam mengenal peluang yang membuatnya mampu melihat
suatu peluang dari sisi positif. Itulah bukti bahwa dengan merubah
negative thinking menjadi positive thinking dapat memberikan dampak
peluang baru (bagaimana memanfaatkannya dan bukan membuangnya).
Menurut jackie ambadar (Fachrurazi and Nurcholifah 2021: 67) ada dua
format yang mungkin dilakukan seseorang dalam usahanya mengenali
peluang, yaitu:
1. See – do – get, dimana seseorang yang melihat (see) peluang untuk
dilaksanakan (do) menjadi bisnis (get) yang menguntungkan (profit /
sukses).
2. Do – see - get, dimana seseorang terlibat (do) dalam suatu bisnis,
kemudian menemukan (see) peluang bisnis baru (get) yang
menguntungkan.
C. Analisa Peluang Sebelum Dijadikan Usaha
Untuk merubah peluang menjadi peluang emas, yang harus dilakukan
adalah menganalisa peluang tersebut. Sudah berapa jauh tingkat
kesuksesan dan kegagalannya di pasar bergantung pada pengintegrasian
keempat hal yaitu, pesaing, persainganarah persaingan dan perubahan serta
kebutuhan pelanggan. Bila peluang itu bersumber dari sebuah ide usaha
yang diperoleh dari sebuah inspirasi, jangan pernah berpikir cukup. Ini
baru peluang mentah atau proses awalnya saja. Oleh sebab itu, perlunya
mengetahui ciri-ciri peluang apa yang potensial dan bisa dikategorikan
sebagai peluang usaha. Berikut adalah ciri-ciri usaha dan peluang usaha
:(Fachrurazi and Nurcholifah 2021)
1. Ciri-ciri usaha yang potensial itu adalah:
a) usaha yang dibangun adalah usaha yang memiliki nilai jual yang
tinggi atau potensial.
b) Tidak menjadikan usaha itu sebagai ambisi pribadi saja namun
sifatnya haruslah nyata.
c) Usaha yang memiliki daya tahan yang lama di pasar.
d) Tidak akan menghabiskan modal (uang) karena besarnya investasi.
e) Tidak bersifat musiman (seasonal) atau bersifat momentum
(kejadian sesaat).
f) Skalanya bisa ditingkatkan menjadi skala industri.oleh karena itu,
bila kita ingin memiliki usaha yang potensial, kita perlu
mengetahui ciri-ciri peluang yang mendasari sebuah usaha yang
baik untuk kita.
2. Ciri-ciri peluang usaha
a) Peluangnya orisinil dan bukan tiruan
b) Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan kebutuhan dan
persaingan pasar di masa yang akan datang. Dalam artian peluang
itu bisa terus ditingkatkan nilai jual serta terus diinovasi.
c) Benar-benar sesuai dengan minat serta ada link dengan siapa agar
peluang bisa terus bertahan.
d) Kelayakan usaha benar-benar teruji, untuk itu perlunyadilakukan
riset dan uji coba di pasar.
e) Bukan ide tiruan dari orang lain, bersifat ide yang kreatif dan
inovatif.
f) Kita senang menjalankannya dan benar-benar suka akan usaha
tersebut.
D. Faktor-Faktor Keberhasilan Dan Kegagalan Peluang Usaha
Menurut Hendro (Wiwinandini n.d.) sebuah peluang usaha memiliki
dua faktor yaitu faktor keberhasilan dan faktor kegagalan sebuah peluang
usaha. Berikut adalah faktor keberhasilan dan faktor kegagalan sebuah
peluang usaha :
1. Faktor-faktor keberhasilan peluang usaha untuk menjadi keberhasilan
usaha dalam mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan sebuah
peluang usaha tahapan ini merupakan sebuah tahapan yang sangat
penting agar usaha kita bisa berhasil. Faktor-faktor keberhasilan
sebuah peluang adalah:
a) peluangnya memiliki ciri-ciri peluang usaha yang baik, bukan
tiruan.
b) Berawal dari uji coba dan uji tes pasar seperti:
1) Seberapa besar tingkat kontuinitas kebutuhan akan produk
tersebut?
2) Seberapa besar tingkat kebutuhan produk? Apakah tinggi atau
rendah?
3) Mengetahui alasan mengapa orang enggan untuk membeli,
memakai, menggunakan produk barang atau jasa kita?
4) Mengikuti perkembangan dan memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
5) Mengikuti tren perubahan pasar
6) Terus menerus dapat diinovasi dan ditingkatkan kualitasnya.
7) Tidak besar risiko kegagalannya saat pertama kali dimulai.
Dalam artian saat diluncurkan di pasar, tingkat visibilitasnya
telah diperhitungkan dengan waktu.
8) Sebagai alternatif terbaik dari peluang yang ada.
2. Faktor kegagalan sebuah peluang usaha yang gagal dijadikan
usahainspirasi yang bagus dan brilian itu banyak, namun terkadang
inspirasi itu gagal untuk dijadikan sebuah usaha atau gagal diluncurkan
untuk menjadi produk barang atau jasa yang ingin ditawarkan kepada
calon konsumen. Dengan demikian perlu diketahui faktor-faktor
kegagalan peluang usaha agar bisa meminimalisir kegagalan usaha.
Faktor-faktor itu adalah:
a) Kebutuhan pasarnya tidak bersifat musiman dan monoton sehingga
tidak bersifat jangka pendek.
b) Peluang itu telah ada orang yang memulai usaha tersebut.atau
sudah kadaluarsa
c) Peluang itu lewat begitu saja karena tidak segera mengambil
keputusan untuk memulainya. Istilahnya nado (not action dream
only) atau napo (not action plan only).
d) Waktunya terlewatkan, muncul teknologi bari atau terjadi
perubahan kebutuhan yang telah membuat peluang produk barang
atau jasa itu out of date.
e) Survei pasar tidak akurat, hanya sekedar persepsi yang menyatakan
bahwa peluang itu sangat potensial lalu segera dilaksanakan begitu
saja. Sehingga menyebabkan produk tersebut tidak laku dipasar
karena tingkat akurasi peluang terhadap pasar tidak tepat.
f) Daya beli rendah
g) Kebutuhan tidak berkelanjutan.
h) Tingkat kebutuhan kecil
i) Pemilihan alternatif ide-ide usahanya salah dan bukan yang terbaik.
Untuk itu, sangat diperlukan melakukan survey (riset). Dianjurkan
untuk dicoba terlebih dahulu tetapi cekatan dalam mpengambilan
keputusan dengan menggunakan strategi dan analisa yang baik.
Oleh karena itu, peluang yang bersifat usaha harus dimanfaatkan,
dikembangkan dan diberdayakan.

E. Karakter Wirausahawan
Karakteristik merupakan sifat khusus yang membedakan seseorang
dengan yang lain. Menurut Basu dan Altinay (Anik Kusmintarti
2016)Mengidentifikasi faktor-faktor kepribadian yang membedakan
wirausaha dari bukan wirausaha. Berdasarkan penjelasan tersebut
kerakteristik wirausaha merupakan sejumlah sifat atau karakter yang
melekat pada entitas yang dikenal sebagai wirausaha. Menurut Rasheed
(Anik Kusmintarti 2016)Mengemukakan sejumlah sifat psikologi sebagai
prediktor entrepreneurial behavior dalam literature kewirauhasaan,
dengan beberapa kesepakatan.
Wirausaha memiliki karakteristik dan perilaku yang tentunya sangat
berpengaruh dalam memulai dan menjalankan bisnis atau usahanya.
Seorang wirausaha harus pandai menemukan dan memanfaatkan peluang
yang ada bahkan menciptakan peluang itu sendiri, dan seorang wirausaha
itu seorang pencipta yang memulai dan memotivasi proses perubahan.
Penjelasaan tersebut merupakan karakteristik dari wirausaha. Sedangkan
untuk perilaku seorang wirausaha, ia harus mampu dan sanggup untuk
menerima resiko yang terjadi terhadap bisnisnya, menggunakan intuisi,
waspada, mengeksplorasi bisnis baru, memimpin, memulai cara bertindak
yang baru, mengidentifikasi peluang bisnis dan pembuat perusahaan baru.
(Fajrillah et al. 2020)
Karateristik seorang wirausahawan adalah: (Firmansyah and
Roosmawarni 2019)
1. Harus memiliki keinginan untuk berprestasi
2. Selalu memikirkan tanggungjawab
3. Berani menghadapi risiko
4. Berujung pada keberhasilan
5. Mengharapkan umpan balik yang dapat dimanfaatkan dengan baik
6. Bersikap semangat dan enerjik
7. Berorientasi ke masa depan
8. Memiliki Keterampilan
9. Bijak dalam pemakaian materi
Selain diatas, ciri-ciri yang harus ada dalam diri setiap para wirausaha
antara lain :
1. Percaya Diri Tidak hanya seorang wirausahawan, semua orang pun
perlu memiliki rasa percaya diri dalam melakoni hal yang ia tekuni.
Tanamkan sikap percaya diri agar apa yang dikerjakan bisa maksimal.
Percaya diri juga akan membantu Anda saat berada dalam kesulitan
dan membantu dalam menutupi kekurangan. Jika tidak mempunyai
rasa ini, untuk memulai menjalankan usaha saja rasanya tidak
mungkin. Jika dipaksakan hasilnya akan setengah – setengah. Selain
itu, Anda akan bergantung terhadap orang lain, bahkan tidak dapat
mengelola usaha Anda dengan baik.
2. Selalu berpikir Orisinil Orisinil atau original, artinya seorang
wirausaha harus mempunyai ide sendiri, inovatif, memiliki gagasan
baru untuk menjalankan usahanya, dan pemikiran yang maju tanpa
meniru. Jika semua komponen usaha yang dibuat hanya hasil dari
meniru maka hasilnya juga kurang baik. Malahan Anda bisa
kehilangan jati diri Anda dalam usaha yang dijalani. Menjaga
originalitas juga akan membuat Anda tidak hilang arah dalam
menjalankan usaha. Anda tidak mudah terbujuk tawaran yang
sebetulnya tidak perlu. Selain itu, hal ini juga berpotensi untuk
memberikan ciri khas terhadap diri Anda dan usaha bisnis yang Anda
jalankan.
3. Sikap jujur, tekun, yakin, dan optimis Sikap ini harus benar – benar
dijunjung agar usaha yang dijalani mendapat kepercayaan dari
masyarakat. Semakin hari konsumen di zaman ini semakin cerdas,
mereka memilih untuk mempercayakan apa yang mereka konsumsi
pada hal – hal yang baik untuk diri mereka. Jika Anda berbisnis
pakaian dengan bahan katun, maka jangan sekali – kali Anda
mengatakan pakaian tersebut mengandung sutera. Banyak orang yang
usahanya jatuh disebabkan oleh kebohongan mereka yang terbongkar.
Jika sudah seperti ini, maka kepercayaan dari masyarakat atau
konsumen akan sulit untuk diraih kembali. Jika hal ini terjadi,
bukankah Anda yang pada akhirnya akan merugi? Lebih baik, junjung
tinggi nilai kejujuran dan tanamkan hal yang sama kepada para
pegawai
4. Memiliki sikap kepemimpinan yang tegas Sekecil apapun usaha yang
Anda buat, maka disitu Anda menjadi seorang pemimpin. Jiwa ini
dibutuhkan agar Anda bisa memimpin operasional dari usaha yang
Anda buat, memimpin para karyawan, dan tentunya menjadi pimpinan
untuk diri Anda sendiri dalam mengendalikan diri. Jika tidak memiliki
sikap ini, jangan harap usaha yang Anda jalani bisa berjalan dengan
lancar. Menjadi pemimpin yang baik, bukan hanya bisa memberikan
perintah, tetapi juga bisa menjadi teladan untuk para pegawainya. Bisa
memahami karyawan dengan baik namun tetap bersikap tegas dan
disegani. Anda harus tau kapan harus bersikap keras, kapan harus
memberi pujian pada karyawan, kapan harus serius, dan lain – lain.
Jadilah seorang pemimpin yang bijaksana.
5. Inovatif dan Kreatif Inovatif dan Kreatifitas adalah hal pokok yang
dibutuhkan oleh seseorang untuk membangun unsahanya. Tanpa
kreatifitas maka usahanya tidak akan berkembang, tidak mempunyai
ciri khas, dan mudah termakan zaman sehingga mudah diambang
kebangkrutan. Anda tidak ingin hal ini terjadi bukan? Untuk
meingkatkan kreatifitas, ikutilah perkembangan trend saat ini, ikuti
beberapa seminar yang bisa mendukung, dan jangan lupa untuk selalu
belajar. Percaya atau tidak, orang pintar bisa dikalah oleh orang kreatif
lho! Hal ini terbukti, tidak sedikit pengusaha yang pendidikannya
sampai di sekolah menengah saja tetapi mampu mengalahakan mereka
yang mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peluang yang paling besar kesuksesannya itu bersumber dari diri
kita sendiri. Usaha yang berawal dari sebuah hobi akan membuat
seseorang sukses menjadi entrepreneur dan terbukti semakin berkembang.
Keahlian seseorang dalam mengelola usaha akan mendorong kesuksesan
usahanya. Memulai sebuah usaha dengan keahlian yang dimiliki pada
suatu bidang dan kemudian temukan inspirasi dan peluang bisnisnya.
Seorang Wirausahawan harus mempunyai pemikiran yang kreatif dan
inovatif guna mendapatkan hasil yang maksimal agar tidak ada kendala
dalam membuka usaha dan pemilihan yang tepat dengan modal yang
dimiliki oleh calon wirausaha.
Peluang usaha yang telah diambil tentu akan memiliki konsekuensi
bagi pengambil keputusan. Jika berhasil dapat dikatakan mendapat
keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian resiko yang dihadapi.
Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat
berharga. Dan tentunya memiliki sikap yang Inovatif dan Kreatifitas
adalah hal pokok yang dibutuhkan oleh seseorang untuk membangun
unsahanya.
B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah ini, kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun akan sangat berguna bagi penulisan makalah
selanjutnya, semoga makalah ini dapat berguna, khususnya bagi kami dan
mahasiswa pada umumnya untuk dapat memperluas pengetahuan bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Anik Kusmintarti. 2016. “Karakteristik Wirausaha Memediasi Pengaruh


Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Sikap Kewirausahaan.” Semiar Pobban
Bandung Juli 28-29 2016 7:138–46.
Fachrurazi, and Ita Nurcholifah. 2021. Buku-Kewirausahaan (Teori Dan
Praktek)-By; Fachrurazi-Ita Nurcholifah. edited by M. Yulida, S.E.
pontianak: IAIN Pontianak Press.
Fajrillah, F., S. Purba, S. Sirait, A. Sudarso, and S. Sugianto. 2020. SMART
ENTREPRENEURSHIP: Peluang Bisnis Kreatif & Inovatif Di Era Digital.
Firmansyah, Anang, and Anita Roosmawarni. 2019. Kewirausahaan (Dasar Dan
Konsep. Surabaya: Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Maryani, Rista. 2017. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Ayam Fillet Dikampung Jati Kecamatan Bogor, Jawa Barat.” UIN Syarif
Hidayatullah.
Wiwinandini. n.d. “BAB II Peluang Usaha Produk Barang/Jasa ~ Kewargaan
Digital.” Kewarganegaraan Digital.
Yuli, Sri Emy. 2017. “Peluang Usaha Busana Big Size.” Prosiding Pendidikan
Teknik Boga Busana 12(1).
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

(CONTOH USAHA YANG DIJALANKAN)

Disusun Oleh:
Aldi Nurmansyah (20103160201007)

Dosen Pengampu:
Asrini SE.M.SA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI
TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Hasil Kewirausahaan Makanan Banana Roll”

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.Khususnya dosen pengampu Ibu Dra.Hj.Nuraeni Gani, MM.
yang telah memberi kami tugas untuk membuat makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gowa, 23 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2.Manfaat Pembuatan Makalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
1. Pengenalan Produk ........................................................................................................ 2
2. Aspek Pasar Dan Pemasaran .......................................................................................... 3
3. Strategi Pasar dan Pemasaran ......................................................................................... 5
4. Laporan Keuangan ......................................................................................................... 6
5.Dokumentasi Kegiatan .................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 11
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
2. Saran ............................................................................................................................ 11

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini tentunya sangatlah sulit untuk mencari cemilan yang unik
dan sehat. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah dengan cara membuat dan
menjualnya. Di sini kami mencoba untuk berwirausaha dengan menjalankan usaha
cemilan banana roll. Jadi kami harapkan dengan usaha ini kami bisa mendapatkan
pendapatan lebih dan mampu membuka lapangan kerja baru bagi semua orang (apabila
sudah berkembang). Adapun untuk menjalankan usaha cemilan banana roll ini juga
terbilang tidak susah karena usaha inipun bisa kami mulai dengan modal yang relatif
ringan. Selain itu dengan melakukan sedikit inovasi terhadap makanan ini, maka kami
rasa peluang usaha ini untuk kedepannya juga cukup menjanjikan dan untuk bahan
bakunya sendiri bisa dengan mudah kami dapatkan.

1.2 Manfaat Pembuatan Makalah

Makalah ini kami buat agar bermanfaat seperti untuk belajar mandiri, untuk mengisi
waktu luang, dapat juga bermanfaat untuk :
1. Membantu wirausaha untuk mengembang kan usaha dan menguji strategi dan hasil
yang di harap kan dari sudut pandang pihak lain (investor).
2. Membantu wirausaha untuk berfikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan di
jalankan.
3. Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan menyakinkan gagasan kepada pihak
lain.
4. Membantu meningkat kan keberhasilan para wirausaha.

1.3 Tujuan Penyusunan Makalah

Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah kewirausahaan, sebagai
pemilik usaha dalam membuka usaha, menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan inovatif
tentang berwirausaha, melatih mahasiswa agar dapat berwirausaha dengan baik,
menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengenalan Produk

A. Nama Usaha
Nama usaha adalah hal yang sangat penting dan diperlukan supaya produk kita
mudah di ingat dan di kenal oleh semua orang khususnya target konsumen kita.
Untuk usaha ini, kami memberikan nama “BANANA ROLL ADUHAYY” dan ini
merupakan produk olahan rumahan.

B. Tempat Usaha
Untuk menjalankan usaha ini kami lebih memilih di rumah, jadi segala

aktivitas produksi dilakukan dirumah karena dengan alasan :


 Karena keterbatasan modal untuk menyewa tempat usaha / produksi.
 Karena sudah tersedianya peralatan produksi (lengkap) di rumah

C. Pemilik Usaha
Jadi usaha ini adalah usaha milik sendiri.

D. Bidang Usaha
Usaha yang kami tekuni ini merupakan usaha di bidang kuliner atau makanan.

E. Sasaran Usaha
Sasaran usaha dari makanan olahan pisang ini adalah semua kalangan masyarakat.

F. Motto
Motto usaha kami adalah “Nikmat Sehat Halalan Toyyiban”

G. Tagline
Tagline usaha kami adalah ( Banana Roll ? Roll-nya Mampu Menggoyang Lidah )

2
2. Aspek Pasar Dan Pemasaran

A. Situasi Persaingan
Situasi persaingan untuk usaha olahan oreo ini terutama di daerah tempat saya
tinggal masih belum banyak yang menekuninya, sehingga analisa persaingan usaha
ini relatif masih ringan atau mudah. Meskipun untuk beberapa daerah lain, mungkin
ada juga yang menekuni usaha yang sama namun mengingat kebutuhan pasar yang
tetap besar menjadikan usaha ini tetap memiliki peluang yang cukup menjanjikan.

B. Sasaran Usaha
Pelanggan utama kami adalah civitas UIN Alauddin Makassar, namun tidak

menutup kemungkinan terdapat konsumen dari luar UIN Alauddin Makassar, karena
produk Banana Roll merupakan produk yang cocok di konsumsi mulai dari anak-
anak hingga dewasa. Produk ini dapat menjadi pengganjal perut ataupun camilan
yang menyediakan energi bagi pelanggan untuk beraktivitas.

C. Promosi Penjualan
Dalam usaha ini kami mempromosikan produk kami dengan cara menawarkan
ke teman-teman kuliah, saudara, dan bahkan kami juga mempromosikan ke sosial
media seperti facebook ataupun via whatsapp,tiktok,dan instagram.

D. Analisa SWOT
 Strong (Kekuatan)
o Diproduksi dengan menggunakan komponen yang sehat sebagai
bahan utamanya seperti pisang, kulit lumpia,dan oreo. Adapun bahan
tersebut sangat baik untuk tubuh dan memiliki nilai gizi yang seimbang.

o Diproduksi dengan menggunakan alat-alat yang lengkap dan tempat


produksi yang bersih sehingga tidak ada pengaruh dari bahan lain yang bisa
membuat hasil produksi menjadi tidak higienis.

o Memiliki berbagai varian rasa yang dapat dipilih untuk memenuhi


keinginan konsumen. Dan cocok sebagai kudapan pengganjal perut di
waktu lapar.

3
 Weakness (Kelemahan)
o Produk ini masih terbilang baru yang mana juga belum banyak orang yang
mengetahui. Oleh karena itu saat ini kami terus melakukan promosi dengan
memanfaatkan media yang ada dengan tujuan agar produk kami bisa
dikenal oleh masyarakat luas.

o Produk ini mengandung gula yang tinggi sehingga kurang cocok di


konsumsi oleh orang yang mengidap penyakit tertentu.

 Peluang (Opportunity)
Produk ini tergolong baru di daerah pasar yang disasar sehingga akan

menimbulkan rasa penasaran untuk mencoba . Melihat produk ini masih baru
dikenal dan sepertinya masih belum banyak pesaingnya, maka cukup mudah
bagi kami untuk membuat orang penasaran akan produk ini. Di samping itu
kami mencoba untuk membuat produk olahan yang berbahankan
dasar pisang dan dikemas dalam bentuk yang lebih modern dan tentunya juga
lebih sehat. Dengan begitu kita bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar
dan bisa mengembangkan produk ini lebih luas lagi.

 Thread(Ancaman)
Produk Pesaing yang sudah lebih dulu terkenal seperti kudapan manis lainnya.
Hal yang akan menjadi ancaman dari produk olahan pisang ini adalah pesaing-
pesaing yang pastinya juga akan terus tumbuh sehingga kita harus lebih inovatif
lagi untuk tetap bisa bersaing dan mendapatkan banyak pelanggan. Selain itu
produk ini juga tergantung akan bahan kebutuhan pokok lainnya, jadi apabila
harga kebutuhan pokoknya naik maka otomatis biaya produksi juga akan
meningkat sehingga itu akan berdampak pada keuntungan dari hasil produksi
yang semakin menipis.

4
3. Strategi Pasar dan Pemasaran

A. Strategi Pemasaran
o Memberikan potongan harga dalam upaya memperkenalkan produk, sehingga dengan
begitu semua orang akan lebih tertarik membeli untuk mencicipinya. Adapun strategi
tersebut tentunya diharapkan bisa mengenalkan produk dan juga bisa menghasilkan
repeat order.

o Apabila ada yang memesan banyak kami biasanya akan memberikan bonus. Jadi
bonus bisa berupa pengurangan harga asli atau bisa dengan penambahan produk.
Diharapkan dengan pemberian bonus tersebut akan membuat pembeli merasa
diuntungkan dan akan membeli produk kami terus-menerus dan bisa menjadi
pelanggan tetap.

o Untuk menanggulangi jumlah produksi yang berlebihan karena banyak produk yang
belum terjual semua, terkadang kami langsung menawarkan ke konsumen seperti
pekerja kantor yang sedang istirahat dan berkeliling ke tempat-tempat hiburan yang
banyak orang berkumpul. Sebab kami selalu mengupayakan tidak ada barang yang
kembali mengingat produk kami merupakan produk yang memiliki waktu konsumsi
cukup singkat.

B. Resiko Usaha
o Resiko Dan Hambatan
Resiko dan hambatan yang mungkin saja terjadi pada usaha ini adalah :
a. Persaingan pasar yang tentunya akan semakin ketat
b. Jenis hasil produksi yang tidak mampu bertahan lama (tanpa
pengawet) sehingga semua hasil produksi sebisa mungkin harus laku
terjual.

o Situasi Persaingan
Untuk situasi persaingan pasar saat ini masih terbilang minim. Karena untuk
sebagian orang mungkin masih kurang mengetahui bahwa pisang bisa diolah
menjadi berbagai produk lain dengan membuat suatu inovasi di dalamnya,
contohnya adalah cemilan banana roll ini. Dengan melihat peluang ini tentu

5
untuk prospek ke depannya usaha cemilan banana roll ini kami bukan tidak
mungkin akan menjadi leader di marketnya.

4. Laporan Keuangan

A. Perincian Keuangan Dan Modal


Modal Awal = Rp. 71.300,00

No. Nama Peralatan Satuan Harga Satuan Jumlah (Rp) Keterangan

1. Kompor Gas 1 0 0 Milik Pribadi

2. Tabung LPG 1 0 0 Milik Sendiri

3. Pisau 2 0 0 Milik Pribadi

4. Wajan 1 0 0 Milik Pribadi

5. Spatula 1 0 0 Milik Pribadi

6. Nampan 2 0 0 Milik Pribadi

7. Kemasan Plastik 100 50 5000 Beli

TOTAL 5.000

6
Keterangan Pengeluaran Pemasukan Saldo

Modal Awal Rp. 100.000.00 Rp.100.000.00

PRODUKSI

Pembelian Bahan Baku

Kulit Lumpia Rp.18.000.00 Rp.82.000.00

Minyak Bimoli 625ml Rp.16.500.00 Rp.65.500.00

Pisang 2 sisir Rp.15.000.00 Rp.50.500.00

Coklat Batang Rp.11.500.00 Rp.39.000.00

Oreo Rp.16.000.00 Rp.23.000.00

Tepung ½ kg Rp.4.0000 Rp.19.000.00

Mika Plastik Rp.5.000.00 Rp.14.000.00

Plastik Kerucut 6 buah Rp.4.000.00 Rp.10.000.00

Penjualan 10 bungkus Rp.100.000.00

B. Rencana Penghasilan
Dalam setiap produksi menghasilkan 15 bungkus banana roll dan untuk setiap
bungkus harganya adalah Rp. 10.000,00 per 7 biji
Jadi dalam sekali produksi menghasilkan biaya Rp. 10.000,00 x 15 = Rp. 150.000,00.
Untuk laba bersih = Penghasilan produksi – Biaya awal
= Rp. 150.000 – 100.000
= Rp. 50.000.00

NB: untuk beberapa bahan masih ada yang tersi

7
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Usaha makanan olahan Banana Roll ini adalah salah satu peluang usaha yang cukup
menjanjikan untuk kedepannya. Apalagi sekarang ini sangat sulit untuk mencari
pekerjaan, sehingga peluang usaha ini sangat baik apabila kita tekuni dan kita
kembangkan lagi tergantung dari seberapa besar modal yang kita miliki.
2. Saran
Untuk para pembaca yang ingin memulai dan merintis usaha ini maka sebaiknya anda
juga memperhatikan beberapa hal berikut :
o Modal yang anda miliki.
o Lokasi untuk berjualan yang strategis (jika menyewa tempat).
o Kemampuan untuk memasarkan dengan baik (bisa dengan memanfaatkan media
yang ada).
o Jeli dalam melihat target pasar.

Jadi, dengan begitu anda bisa lebih siap untuk memulai usaha, sekaligus bertahan di
ketatnya persaingan pasar yang ada saat ini.

8
9
10
11
12
MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :

Aldi Nurmansyah

20103160201007

Dosen Pengampu :

Asrini,SE.,S.MA

KELAS AIK REGULER PAGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan Ridho-nya
kita masih diberikan kesehatan dan dapat beraktivitas sehari-hari.Makalah ini dibuat untuk
membantu mahasiswa sekaligus melengkapi referensi pengembangan keilmuan dan
pengetahuan sehingga mahasiswa dapat memahami tujuan dan kegunaan pembelajaran mata
kuliah Kewiraswastaan

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan masukan dengan sumbangsih yang sifatnya untuk perbaikan dan meningkatkan
kualitas pembelajaran Mahasiswa,tentunya Makalah ini masih banyak kelemahan –
kelemahannya , Atas dukungan dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih .

Jambi, 5 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………

A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Tujuan Masalah…………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………

A.Pengertian……………………………………….…………………………
B.Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
membangun sebuah usaha (bisnis) baru……………………………………
C.Proses memulai bisnis ……….…………………………………………
D.Hal yang harus di perhatikan dalam merintis usaha ………………………
E.Profit usaha kecil dan pengembangannya………………………….……

BAB III KESIMPULAN ……………………………………………………………


DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebagai mana kita ketahui, untuk menjadi seorang wirausaha atau kewirausahaan
yang sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang usaha tertentu akan tetapi juga
mempunyai kemauan dan kemampuan (Jiwa Kewirausahaan). Mampu dalam menangkap ide
peluang peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja, mengorganisir, kreatif serta
mempunyai kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak mudah menyerah (menyukai
tantangan).
Selanjutnya adalah tahap memasuki dunia usaha, ada tiga cara untuk memulai atau
memasuki dunia usaha atau kewirausahaan yaitu merintis usaha baru, membeli perusahaan
yang sudah ada di pasar dan kerja sama manajemen.
Sebelum kita membahas mengenai usaha baru dan model pengembangannya,
alangkah baiknya Kita mengetahui akan pengertian dan tujuannya. Menurut Brown dan
Protello, bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis inipun akan
meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat.
Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah Untuk memasuki dunia usaha, seseorang
harus memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola sekaligus pemilik
usaha, kita harus memiliki Kecakapan untuk bekerja, mengorganisir, kreatif, dan lebih
menyukai tantangan.

B.Tujuan Masalah
1. Menggambarkan Langkah-Langkah memasuki Dunia usaha
2. Mengenal cara-cara merintis usaha baru dan model pengembangannya
3. Mengidentifikasi profil usaha kecil dan cara pengembanbgan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian

Pengertian lain dari bisnis menurut Hugnes dan Kapoor, adalah suatu kegiatan usaha
individu yang diorganisasi untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat .Menurut hasil survey yang
dilakukan oleh Peggy Lambing (2000:90), 43% responden (wirausaha) memulai usaha atau
mendapatkan ide untuk berbisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa
perusahaan, 11% responden memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan 46%
memulai usaha dikarenakan hobi.

B.Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah usaha
(bisnis) baru.

Di antaranya adalah :
· Jenis produk (barang) yang dibutuhkan dalam pasar,
· konsumen terhadap produk (barang) yang diinginkan,
· Daya beli konsumen dalam pasar tertentu, dan
· usaha sejenis dalam pasar tersebut.

Dalam memasuki dunia bisnis, seseorang dituntut untuk tidak hanya memiliki
kemampuan tetapi juga ide dan kemauan. Ide dan kemauan itulah yang akan diwujudkan
dalam bentuk penciptaan/pembuatan barang dan jasa yang laku di pasar.

Langkah-langkah dalam memulai usaha:


v Mengenali Peluang Usaha Seseorang dalam menangkap peluang, antara lain juga bisa
dipengaruhi oleh pengetahuan atau informasi yang dimilikinya. Menurut Shane dikemukakan
bahwa akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan sosial.
v Optimalisasi Potensi Diri
Untuk memulai usaha perlu dilakukan self evaluation atau self assesment, yaitu penilaian atas
kemampuan diri sendiri. Caranya ialah dengan menanyakan pada diri sendiri, misalnya:
“Sesungguhya saya ini bisa apa ya?”.
v Dan untuk menunjang keberhasilan seorang wirausaha perlu mengoptimalkan motivasi diri.
v Fokus dalam Bidang Usaha
-Fokus berarti memusatkan perhatian pada suatu usaha tertentu yang sudah ditekuninya,
yaitu fokus pada produk dan fokus pada biaya rendahnya (efisien dalam pebiayaan).
-Fokus, berarti pula ia menekuni bidang usahanya sampai ia dikenal oleh pelanggan sebagai
satu-satunya yang terbaik di bidang itu.
-Fokus, juga bisa dimaknai bahwa memulai berwirausaha berawal dari hal-hal yang kecil dan
terfokus berdasarkan sumberdaya yang dimilikinya.
v Berani Memulai
v Untuk memulai berusaha harus ada:
a. Peluang
b. Potensi diri
c. Motivasi yang tinggi
d. Keberanian memulai

C. Proses memulai bisnis


Apapun jenis dan bentuk bisnis yang akan kita jalani, pastinya mempunyai proses. Proses-
proses tersebut adalah;
1.Ide
Penemuan tidak sengaja dan pencarian ide dengan dasar pertimbangan.
Banyak kalangan mencari ide baru dengan melakukan beberapa usaha. Usaha ini dapat
dilakukan dengan cara magang pada usaha lain atau dengan cara membaca beberapa tabloid
atau majalah untuk dapat mengembangkan pikiran secara serius mengenai ide membuka
sebuah usaha baru.

Majalah atau tabloid dapat dijadikan sebagai pendukung untuk mencari sumber pertimbangan
ide baru.
2.Modal
Dalam hal ini, modal yang dimaksud bukan saja modal berupa uang, tetapi juga
berupa barang, orang (tenaga kerja/skill), dan juga fasilitas. Modal berupa uang atau sumber
dana tersebut dapat diperoleh dari kekayaan sendiri, dari badan-badan keuangan (seperti;
bank, pegadaian, koperasi), dan juga dari orang-orang yang bersedia menjadi penyandang
dana (investor/penanam modal).

3.Barang dan jasa


Menentukan barang dan jasa yang akan dijadikan sebagai objek bisnis tentunya harus
memiliki pasar (dibutuhkan konsumen dan laku di pasaran).

4.Pasar
Mengamati peluang pasar sebelum menciptakan barang dan jasa (barang dan jasa apa
yang sedang banyak diminati oleh konsumen).

5.Profit
Bila peluang pasar sudah tersedia, maka tinggal memproduksi barang dan jasa yang
telah ditentukan sebagai objek bisnis, memasarkannya dan segera mendapatkan keuntungan
dari penjualan barang dan jasa yang ditawarkan.

D.Hal-hal yang diperhatikan dalam merintis usaha baru


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru, adalah
1. Bidang dan Jenis Usaha Yang Akan Dimasuki,

Adanya pengenalan jenis usaha, diharapkan dapat memperoleh gambaran secra


sederhana sehingga menjamin proses pencapaian tuuan dan sasaran usaha yang telah
direncanakan. Secara umum, bidang dan jenis usahanya adalah;
Bidang agraris, yaitu kegiatan usaha yang meliputi: pertanian, perikanan,
perkebunan. Bidang ekstraktif, yaitu kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang
pengumpulan hasil alam, seperti pertambangan, penggalian bahan baku dalam bumi dan
pengambilan hasil alam.

Bidang industri, yaitu kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku
menjadi bahan setengah jadi dan barang jadi, seperti industri makanan, industri kayu dan
industri tekstil.

2. Bentuk Usaha dan kepemilikan yang akan di pilih perusahaan perseorangan (PO)

Bentuk usaha ini paling sederhana dan mudah mengorganisasikannya karena pemiliknya
hanya satu orang dan langsung dikelola sendiri. Usaha persekutuan didirikan minimal dua
orang secara bersama membangun sebuah usaha dengan menjadi pemilik bersama dari suatu
perusahaan, dengan mengumpulkan sejumlah kekayaan. Kekayaan yang dikumpulkan itu
dapt berupa dana, tenaga, keahlian dan sarana lain yang dapat menunjang jalannya usaha.
Keangotaan persekutuan terdiri dari dua kelompok, yaitu anggota pasif persekutuan dan
anggota aktif persekutuan.

Anggota pasif persekutuan, kedudukannya dalam usaha ini adalah sebagai peserta yang hanya
menyetorkan modal saja.
.
3. Tempat Usaha yang Akan Dipilih,

Para pengelola usaha sangat berkepentingan dalam mencari tempat usaha yang strategis.
Perusahaan yang akan didirikan sudah barang tentu di tempat yang sangat potensial
(strategis). Tempat usaha harus berdekatan dengan tempat konsumen, agar dapat menjamin
penyerahan
Barang yang mudah dan cepat .Tempat usaha yang strategis adalah tempat atau letak
perusahaan melakukan aktivitas berikut pemasarannya, serta penjualan barang dagangan yang
dapat memberikan keuntungan besar. Selain itu, tempat usaha yang strategis juga memiliki
berbagai fasilitas, seperti; tempat parkir yang luas, transportasi yang mudah dijangkau dan
lancar.
4. Organisasi Usaha yang Akan Dipilih,

Menurut George R. Terry, organisasi adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang serta tanggungjawab
masing-masing individu yang bertanggungjawab untuk setiap komponen

E. Profil Usaha Kecil dan Pengembangannya


v Tahap Studi Kelayakan

Studi kelayakan usaha secara umum dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut
:
1. Tahap Penemuan ide. Pada tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya.
Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi. Misalnya peluang bisnis apa saja yang
paling memberikan keuntungan, yaitu: bisnis industri, perakitan, perdagangan, usaha jasa,
atau jenis usaha lainnya yang dianggap paling layak.
2. Memformulasikan Tujuan. Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi
bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah jenis bisnis tersebut
diidentifikasi? Apakah misinya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat
diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang
langgeng?
3. Tahap Analisis. Proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu
keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Tahapan ini
dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah lainnya, yaitu dimulai dengan
mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Kesimpulan
dalam studi kelayakan usaha hanya dua, yaitu dilaksanakan (go) atau tidak
dilaksanakan (no go).
4. Tahap Keputusan. Langkah berikutnya adalah tahap mengambil keputusan
apakah bisnis layak dilaksanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluan investasi
yang mengandung risiko, maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa
kriteria investasi, seperti Pay Back Pe¬riod (PBP), Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return, dan sebagainya
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus dilakukan
adalah membuat perencanaan

Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue-print) yang berisikan tentang misi
usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang
mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya. Perencanaan usaha
sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu :
 Sebagai pedoman mencapai keberhasilan manajemen usaha
 Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dan luar.
v Kekuatan dan kelemahan Usaha Kecil

Bebenapa kekuatan usaha kecil antara lain:


1. Memiliki kebebasan untuk bertindak. Bila ada perubahan, misalnya perubahan
produk baru, teknologi baru, dan perubahan mesin baru, usaha kecil bisa bertindak
dengan cepat untuk menyesuaikan dengan keadaan yang berubah tersebut.
Sedangkan, pada perusahaan besar, tindakan cepat tersebut susah dilakukan.
2. Fleksibel. Perusahaan kecil sangat luwes, ia dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan setempat. Bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran produk usaha kecil
pada umumnya menggunakan sumber-sumber setempat yang bersifat lokal. Beberapa
perusahaan kecil di antaranya menggunakan bahan baku dan tenaga kerja bukan lokal
yaitu menda-tangkan dari daerah lain atau impor.
3. Tidak mudah goncang. Karena bahan baku dan sumber daya lainnya
kebanyakan lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku
impor. Bahkan bila bahan baku impor sangat mahal sebagai akibat tingginya nilai
mata uang asing, maka kenaikan mata uang asing tersebut dapat dijadikan peluang
dengan memproduksi barang-barang untuk keperluan ekspor.
Kelemahan perusahaan kecil dua aspek, yaitu :

Aspek kelemahan struktural. Kelemahan dalam struktur perusahaan misalnya kelemahan


dalam bidang manajemen dan organisasi, kelemahan dalam pengendalian mutu, kelemahan
dalam mengadopsi dan penguasaan teknologi, kesulitan mencari permodalan, tenaga kerja
masih lokal, dan terbatasnya akses pasar. Kelemahan faktor struktural yang satu saling terkait
dengan faktor yang lain kemudian membentuk lingkaran ketergantungan yang tidak berujung
pangkal dan membuat usaha kecil terdominasi dan rentan.

Secara struktural, salah satu kelemahan usaha kecil yang paling menonjol adalah kurangnya
permodalan. Akibatnya terjadi ketergantungan pada kekuatan pemilik modal. Karena pemilik
modal juga lebih menguasai sumber-sumber bahan baku dan dapat mengusahakan bahan
baku, maka pengusaha kecil memiliki ketergan-tungan pada pemilik modal yang sekaligus
penguasa bahan baku. Akibat dan ketergantungan tersebut, otomatis harga jual produk yang
dihasilkan usaha kecil secara tidak langsung ditentukan oleh penguasa pasar dan pemilik
modal, maka terjadilah pasar monopsoni.
Dengan kondisi ini, maka batas keuntungan pengusaha kecil ditentukan oleh batas
harga jual produk dan batas harga beli bahan baku. Terjadilah repatriasi keuntungan yang
mengakibatkan permodalan usaha kecil jumlahnya tetap kecil. Kondisi tersebut
mengakibatkan ketengantungan pengusaha kecil yang menjadi buruh pada perusahaan sendiri
dengan upah yang ditentukan oleh batas keuntungan dari pemilik modal sekaligus penguasa
pasar dan penguasa sumber-sumber bahan baku.

Aspek kelemahan Kultural. Kelemahan kultural mengakibatkan kelemahan struktural.


Kelemahan kultural mengakibatkan kurangnya akses informasi dan lemahnya berbagai
persyaratan lain guna memperoleh akses permodalan, pemasaran, dan bahan baku, seperti:
 Informasi peluang dan cara memasarkan produk.
 Informasi untuk mendapatkan bahan baku yang baik, murah, dan mudah didapat.
 Informasi untuk memperoleh fasilitas dan bantuan pengusaha besar dalam menjalin
hubungan kemitraan.
 Informasi tentang tata cara pengembangan produk, baik desain, kualitas, maupun
kemasannya.
 Informasi untuk menambah sumber permodalan dengan persyaratan yang terjangkau.

v Pengembangan Usaha Kecil

Banyak konsep yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan manajemen modern tentang
cara meraih keberhasilan usaha kecil dalam mempertahankan eksistensinya secara dinamis.
Dalam berbagai konsep strategi bersaing dikemu-kakan bahwa keberhasilan suatu perusahaan
sangat tergantung pada kemampuan internal. Untuk menghadapi kondisi jangka panjang dan
dinamis, perusahaan harus dikembangkan melalui strategi yang berbasis pada pengembangan
sumber daya internal secara superior (internal resource-based strategy) untuk menciptakan
kompetensi inti (core competency).

Dalam menghadapi krisis ekonomi nasional seperti sekarang ini, baik teori dynamic strategy
maupun teori resource-based strategy sangat relevan bila khusus diterapkan dalam
pemberdayaan usaha kecil. Menurut teori resources-based strategy, agar perusahaan meraih
keuntungan secara terus-menerus, maka perusahaan harus mengutamakan kapabilitas internal
yang supe¬rior, yang tidak transparan, sukar ditiru atau dialihkan oleh pesaing dan memberi
daya saing jangka panjang (futuristik) yang kuat dan melebihi tuntutan masa kini di pasar dan
dalam situasi eksternal yang bergejolak.

Agar perusahaan kecil berhasil take-off, maka harus ada usaha khusus yang diarahkan untuk
survival, consolidation, control, planning, dan expectation. Dalam tahapan ini diperlukan
penguasaan manajemen, yaitu mengubah pemilik sebagai pengusaha (owners as
businessman) yang merekrut tenaga dan diberi wewenang secara jelas. Perubahan yang
dilakukan, yaitu : bidang pemasaran harus mengubah getting customer menjadi improve
competitive situation, bidang keuangan tahap cash flow berubah menjadi tahap tighten
financial control, improve margin, and control cost, dan bidang pendanaan usaha kecil harus
sudah ventura capital (Yuyun Wirasasmita,1993: 2).

Menurut teori the design school, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang ‘fit”
antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemampuan internal yang memadai yang
didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti (core competency) yang merupakan
kompetensi khusus (distinctive competency) dan pengelohaan sumber daya perusahaan.
Dalam konteks persaingan bebas yang semakin dinamis seperti sekarang, perusahaan harus
menekankan pada strategi pengembangan kompetensi inti (building core competency), yaitu
pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan. Keunggulan tersebut dapat
diciptakan melalui “The New 7-S’ strategy (The New 7-S’s)”, yaitu :
1. Superior stakeholder satisfaction, yaitu mengutamakan kepuasan stakeholder.
2. Strategic sooth saying, yaitu merancang strategi yang membuat kejutan atau
yang mencengangkan.
3. Position for speed, yaitu posisi untuk mengutamakan kecepatan.
4. Position for surprise, yaitu posisi untuk membuat kejutan.
5. Shifting the role of the game, yaitu strategi untuk mengadakan
perubahan/pergeseran peran yang dimainkan.
6. Signaling strategic intent, yaitu mengindikasikan tujuan dan strategi.
7. Simultanous and sequential strategic thrusts, yaitu membuat rangkaian
penggerak/pendorong strategi secara simultan dan berurutan.
Berdasarkan pandangan para ahli di atas, jelaslah bahwa kelangsungan hidup perusahaan baik
kecil maupun besar pada umumnya sangat tergantung pada strategi manajemen perusahaan
dalam memberdayakan sumber daya internalnya.
BAB III
KESIMPULAN

Tiga cara memasuki dunia usaha, ada 3, yaitu;


1. merintis usaha baru,
2. membeli perusahaan dari orang lain, dan
3. kerjasama manajemen.
Unsur yang harus diperhatikan dalam merintis perusahaan baru, diantaranya, adalah;
1. bidang dan jenis usaha,
2. bentuk usaha dan kepemilikan perusahaan,
3. tempat usaha,
4. organisasi usaha,
5. jaminan usaha, dan
6. lingkungan usaha.

Bagaimana cara dan apapun bidang/jenis usaha yang akan kita masuki pastilah memiliki
kelebihan dan kelemahan. Untuk itu kita harus dapat menentukan bidang dan jenis usaha apa
yang akan kita mulai, apakah kita mempunyai keahlian di bidang usaha yang akan kita
masuki tersebut, agar tidak mengalami kejadian yang fatal dikemudian hari, yaitu usaha yang
kita dirikan hancur atau berhenti begitu saja karena kita tidak memiliki kompetensi di bidang
usaha yang kita mulai.
Kami dari seluruh anggota pemakalah, mengucapkan selamat dan semoga sukses bagi anda
yang akan memulai karir dengan memasuki dunia usaha. Semoga makalah ini bisa dijadikan
salah satu panduan untuk memulai karir anda.
Sekian pembahasan mengenai “Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya”.
Mungkin terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, pemakalah
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sekalian, agar di waktu yang akan dating,
makalah ini akan semakin sempurna.
MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

FAKTOR DAN PENYEBAB BERKEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :

Aldi Nurmansyah

20103160201007

Dosen Pengampu :

Asrini,SE.,S.MA

KELAS AIK REGULER PAGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI

2022
Kata pengantar

Puji syukur kehadiran allah SWT atas berkat ridho dan limpahan rahmat- Nya dan hidayah –
Nya sehinnga penulisan dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sampai dengan selesai .karya
makalahini berjudul : “ faktor penyebab dan kegagalan beriwausahaan”

Selama dalam penulisan ini, penulisan juga menyadari bahwa karya makalah tidak dapat
diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulisan tidak lupa menyampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah.

Dengan menyadari segala kekurangan dan keterbatasan yang penulis miliki , penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca ekalian. Semoga Allah Swt
memberikan taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua dan muda-mudahan karya ilmiah ini
bermanfaat.

Aamiin ya rabbal’ alamin.

Jambi, 5 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................................................................... . 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Pengertian Kewirausahaan ...................................................................................................................... 2
B. Tujuan Kewirausahaan ........................................................................................................................... 3
C. Manfaat Kewirausahaan ........................................................................................................................ 4
D. Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausahawan ........................................................................................ .4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................................................................ 10
B. Saran ...................................................................................................................................................... .10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ .11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai
tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber
daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan
nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian,
hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih jauh mengetahui tentang Faktor
Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia unggul,
teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja,
berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi
etimologi (asal usul kata). Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai
atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalanoperasinya serta memasarkannya.Dalam lampiran
Keputusan Menteri Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan
bahwa:
Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan
kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara
kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan atau memperolehkeuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala
kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki
seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada
di dalamnyaadalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,material, dan asset lainnya
pada suatu kombinasi yang menambahkannilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan
padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.Kewirausahaan dalam arti proses yang
dinamis adalahkewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan denganmenambahkan nilai
sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktuyang tepat dengan memperkirakan dana pendukung,
fisik, dan resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta kemandirian
personal.Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki olehseorang wirausahawan yakni:
Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru denganmenambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui olehwirausahawan semata namun juga audiens yang akan
menggunakanhasil kreasi tersebut. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha
yangdiberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung
proses kreasi yang akan timbul dalamkewirausahaan.
Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin terjadi berkisar
pada resiko keuangan, fisik dan resiko social. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting
adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang
biasanya dianggap sebagai suatubentukderajat kesuksesan usahanya

B. Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di Sekolah-sekolah
Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran
Kewirausahaan, para siswadiajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar
mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari
Kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan pelajar dan
masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat terhadap para siswa
dan masyarakat.

C. Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini
adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak
2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan TK
dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin fotokopi, laser, power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional menyediakan peluang kewirausahaan.

D. Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausahawan


1. Keberhasilan Kewirausahaan
a. Prinsip Dasar Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh 5 hal, antara lain:
- Percaya dan yakin usahanya dapat dilakukan
- Menerima gagasan baru dalam dunia usaha
- Instropeksi diri
- Mendengar saran orang lain
- Bersemangat dan bergaul
b. Syarat Keberhasilan Usaha
Para wirausaha yang berhasil dan ingin berkembang didalam usahanya adalah mereka yang mempunyai
persyaratan tertentu, diantara:
- Memiliki kepribadian unggul didalam usahanya
- Mengenal diri sendiri
- Mengetahua dan memperhatikan hambata-hambatan yang ada serta hambatan yang mungkin terjadi
- Mempunyai keahlian khusus
- Memiliki kekayaan mental, spiritual dan material
- Kemauan dan kesediaan untuk belajar dan bekerja prestatif
c. Kunci Keberhasilan Dalam Usaha
Kunci keberhasilan wirausahawan di dalam mengelola usahanya dapat diperoleh dari berbagai kegiatan,
diantaranya:
- Kegiatan usaha melalui diri sendiri
- Kegiatan usaha melalui kerjasama dengan orang lain
- Kegiatan usaha sebagai karyawan
Kunci keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah:
- Bersyukur, jujur, dan adil
- Berpandangan luas jauh ke depan
- Bersikap ramah tamah dan sabar
- Bekerja prestatif, ulet, giat, dan rajin
- Tidak merugikan orang lain
Keberhasilan usaha atau bisnis seorang wirausahawan dalam mengelola usahanya dapat juga terletak pada:
- Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya nyata
- Keberanian untuk berinisiatif
- Kecakapan dan keahlian
- Kreatifitas dan percaya diri
- Pengalaman dan pendidikan
d. Faktor-faktor Keberhasilan Usaha
1) Faktor-faktor keberhasilan dalam usaha
 Perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik
 Visi, misi dan dedikasi yang tinggi dari usahanya
 Komitmen yang tinggi dalam usaha untuk mencapai tujuan dan prestasi
 Dana yang cukup
 SDM (Sumber Dana Manusia) yang handal
 Manajemen usaha yang baik, tepat dan realistis
 Faktor eksternal dan internal berupa peningkatan permintaan barang/jasa
 Keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha
 Kecocokan minat terhadap barang usaha
 Kebutuhan konsumen yang terpuaskan
 Sarana dan prasarana sebagai penunjang usaha
2) Faktor-faktor lainnya:
 Faktor keuntungan
 Faktor fasilitas dan kemudahan
 Faktor teknis dan permodalan
 Faktor pemasaran dan penjualan
 Faktor tenaga kerja dan bahan baku
 Faktor persaingan dan resiko
 Faktor manajemen dan pengalaman
3) Faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahaan adalah sebagai berikut:
 Faktor manusia
 Faktor keuangan
 Faktor organisasi
 Faktor perencanaan
 Faktor mengatur usaha
 Faktor pemasaran
 Faktor administrasi
 Faktor fasilitas pemerintah
 Catatan bisnis, menyangkut:
Neraca
Laporan laba/rugi
Perubahan modal usaha
Banyaknya karyawan perusahaan
Pemasaran dan penjualan produk
Para pesaing dan mitra bisnisnya
Para pelanggan dan konsumen potensial
Banyaknya produk persediaan
Pasar yang dituju

2. Kegagalan Kewirausahaan
a. Analisis Kegagalan Usaha
Apabila seorang wirausaha mempunyai jiwa kewirausahaan, maka dia akan memandang masalah
kegagalan dalam usahanya dengan arief bijaksana dan positif. Keagagalan dalam usaha harus dihadapi
dengan :
1) Tidak berputus asa
2) Kegagalan harus dipandang sebagai guru untuk mendapatkan kemajuan yang lebih baik
3) Penuh ketabahan, keberanian, keimanan dan penuh kepercayaan
4) Konsentrasi pikiran dan penuh keyakinan terhadap keberhasilan usahanya
b. Hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam usaha:
1) Perasaan takut usahanya disaingi orang lain
2) Perasaan diri sendiri menganggap lebih super dari orang lain
3) Kepribadian bersifat negatif
4) Tidak mempunyai keyakinan untuk sukses dalam usahanya
c. Mengidentifikasi Kegagalan Usaha
1) Kebiasaan menunda waktu
2) Ketekunan dan ketaqwaannya kurang
3) Kepribadian negatif
4) Kebiasaan boros
5) Kebiasaan hati-hati berlebihan
d. Faktor-faktor Kegagalan Usaha
1) Beberapa faktor yang dapat menjelaskan kegagalan dalam pencapaian tujuan usaha/bisnis adalah:
- Kepribadian yang bersifat negatis
- Perasaan takut disaingi orang lain
- Anggapan diri sendiri lebih super dan merasa lebih berhasil daripada orang lain
2) Berbagai kelemahan di dalam usaha atau bisnis, adalah:
- Tidak/jarang mempunyai perencanaan usaha tertulis
- Tidak memiliki pendidikan yang relevan
- Tidak berorientasi ke masa depan
- Kurang spesialisasi
- Jarang mengadakan inovasi
- Tanpa pembukuan yang teratur
- Tidak mengadakan analisis pasar
- Kurang pengetahuan hukum dan peraturan
- Kurang mempelajari ilmu moderen
- Cepat puas diri
- Jarang melakukan pengkaderan
e. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha
1) Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus
asa.
2) Kurang tekun dan teliti.
3) Kurangnya pengawasan.
4) Kemacetan yang sering terjadi.
5) Pelayanan yang kurang baik.
6) Tidak jujur dan kurang cekatan.
7) Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
8) Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
9) Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir,
kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
10) Banyak pemborosan dan penyimpangan.
11) Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
12) Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
13) Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
14) Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
15) Banyaknya piutang ragu-ragu.
16) Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung berapa
banyak harga pokok.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,
berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa
kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara
etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang sebagai kreasi
dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat
menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas.
Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi
baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.

B. Saran

Keterampilan wirausaha penting untuk dikuasai terutama dijaman sekarang ketika sudah memasuki
era globalisasi. Namun adanya keberhasilan dan kegagalan dalam wirausaha jangan sampai membuat
semangat menurun.
MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN

KONSEP MANAJEMEN PEMASARAN,KONSEP MANAJEMEN ORGANISASI


DAN KONSEP DASAR EKONOMI

Disusun Oleh :

Aldi Nurmansyah

20103160201007

Dosen Pengampu :

Asrini,SE.,S.MA

KELAS AIK REGULER PAGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran allah SWT atas berkat ridho dan limpahan rahmat- Nya dan hidayah –Nya
sehinnga penulisan dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sampai dengan selesai .karya ilmiah ini
berjudul : “ Konsep manajemen pemasaran,konsep manajemen organisasi

dan dasar ekonomi”

Selama dalam penulisan ini, penulisan juga menyadari bahwa karya ilmiah tidak dapat
diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulisan
tidak lupa menyampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah.

Dengan menyadari segala kekurangan dan keterbatasan yang penulis miliki , penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca ekalian. Semoga Allah Swt
memberikan taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua dan muda-mudahan karya ilmiah ini
bermanfaat.

Aamiin ya rabbal’ alamin.

Jambi, 5 Juni 2022

Penulis
Daftar Isi

1. Kata Penganatar …………………………………………………………………. 1

2. Daftar Isi …………….………………………………………………………….. 2

3. BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang …………………………………………………………......... 3

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………… 3

C. Tujuan ……………………………………………………………………….. 3

4. BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Peluang Usaha …………………………………………………… 4

B. Memulai Usaha ……………………………………………………………… 5

C. Peluang Usaha

a. Definisi Peluang Usaha ………………………………………………….. 7

b. Cara mencari peluang usaha …………………………………………….. 8

c. Unsur-unsur peluang usaha………………………………………………. 9

d. Manfaat berwirausaha ………………………………………………….. 10

5. BAB III

PENUTUP ……………………………………………………………………... 12

6. Daftar Pustaka …………………………………………………………………..


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan dan dunia bisnis merupakan dua dunia yang sepintas sangat berbeda tapi pada
dasarnya saling terkait dan saling bergantung satu sama lainnya. Oleh karena itu maka seseorang
dari dunia pendidikanpun perlu mempelajari bagaimana cara memulai sebuah usaha. Selain itu juga
sebuah wirausaha bisa sangat menunujang kemandirian suatu sistem pendidikan dari sisi ekonomi
juga bisa meningkatkan taraf hidup orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan dan semua pihat
yang terkait.

Peluang untuk memulai suatu usaha sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada individu yang
hisa melihatnya sebagai sebuah peluang untuk memulai suatu usaha dan ada juga yang tidak bisa
melihatnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya faktor informasi yang dimiliki.
Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada saat orang lain tidak
menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan
hubungan sosial.

Diasamping pengaruh lingkungan hidup dan sosial tersebut, sebagai wirausaha kita juga dituntut
mempunyai keberanian unutuk menanggung kemungkinan resiko yang akan didapat setelah
melakukan usaha tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian wirausaha?

2. Bagaimana memulai sebuah wirausaha?

3. Bagaimana mencari kesempatan/peluang wirausaha?

4. Apa makanfaat wirausaha?

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan, juga agar
kita semua tau apa itu wirausaha, bagaimana memulainya, bagaimana mendapatkan peluang untuk
memualai usaha juga untuk mengetahui manfaat dari wirausaha itu sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian kewirausahaan / wirausaha

Dari segi bahasa kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung. Usaha berarti perbuatan
amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
esuatu. Menurut kamus basar bahasa Indonesia wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menetukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan
produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

1) Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.

2) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung
atau rugi, oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi
keadaan rugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik
khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti : percaya diri, mempunyai banyak minat,
bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu, dll.

Pengertian wirausaha menurut para ahli :

a. Joseph C. Schumpeter

Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian
membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan keuntungan atas
perubahan-perubahan tersebut.

b. Raymond W.Y Kao


Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.

c. Richard Cantillon

Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber


daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi.

d. Scumpeter

Wirausaha adalah merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).

e. Syamsudin Suryana

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan
hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta
berorientasi pada masa depan.

f. Prawikusumo

Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkann ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

g. Harvey Leibenstein (1969, 1979)

Kewirausahaan adalah mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau


melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas atau komponen fuungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

h. Kasmir (2006)

Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan.

i. Panrose (1963)

Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas


atau kemampuan menejerial berbeda kapasitas kewirausahaan.

j. Jean baptista (1816)

Seorang wirausaha adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan memiliki nilai dari
priduksinya.
2. Memulai Wirausaha

Dari pengertian wirausaha kita mengetahui bahwa wirausaha itu adalah orang yang menjalankan
suatu usaha dengan berbagai resikonya. Lalu bagaimana cara memulai sebuah usaha ?

Berikut akan diuraikan beberapa tahapan untuk memulai sebuah usaha, diantaranya adalah sebagai
berikut :

a. Menentukan produk

Untuk memulai sebuah usaha maka kita harus menentukan produk apa yang akan menjadi usaha
kita. Dalam menetukan produk kita dapat melihat berdasarkan tiga hal, yaitu :

· Menetukan produk berdasarkan keahlian kita, kita bisa melihat apa yang bisa kita buat, apakah
kita ahli memasak atau ahli membuat kerajian atau jasa, jadi dari keahlian itulah kita membuat
produk untuk sebuag usaha.

· Menetukan produk berdasarkan trend, artinya kita menetukan produk usaha dengan melihat
apa yang sedang digemari oleh masyarakat, misalnya di masyarakat sedang digemari makanan yang
pedas, maka kita bisa mengolah berbagai makanan bercita rasa pedas sebagai produk usaha.

· Menentukan produk berdasarkan peluang, dengan cara ini kita bisa melihat peluang apa yang
ada yang dapat kita manfaatkan untuk dijadikan produk, setelah itu kita menetukan peluang usaha,
kita manfaatkan peluang itu, kita jadikan peluang tersebut sebagai usaha kita.

b. Menetukan Target Pasar

Cara kedua untuk memulai usaha adalah kita harus menentuakn sasaran pasar yang kita tuju.
Menentukan kepada siapa produk kita akan dijual, apakah akan dijual kepada kalangan atas,
kalangan menengah, kalangan bawah. Maka produk yang kita pasarkan harus sesuai dengan daya
beli dan kebutuhan target pasar kita. Kita juga menentukan target pasar berdasarkan umur, profesi,
aktifitas dan lain-lain.

c. Menguji kelayakan Usaha

Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan, setidaknya ada tiga hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya adalah :

· Biaya investasi

· Biaya modal kerja


· Prediksi kas masuk

d. Struktur Menejemen

Ada dua jenis struktur menejemen yang bisa digunakan dalam memulai sebuah usaha, yaitu struktur
menejemen yang sederhana dan struktur menejemen yang rumit. Menejemen sederhana yaitu
hanya ada kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah yang membuat produk, tidak ada
menejemen pemasaran, menejemen operasi, dan menejemen lainnya selain kita sendiri, sedangkan
menejemen yang cukup rumit, selain kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah yang
membuat produk, kita harus membuat menejemen-menejemen lainnya, seperti menejemen
keuangan, operasional, pemasaran dan lainnya. Dan di setiap menejemen tersebut memerlukan lagi
beberapa karyawan.

e. Modal

Dalam memulai usaha modal bukan hanya sebatas uang , tapi juga tenaga dan waktu, kalu modal
tenaga dan waktu ini, akan mudah di dapat ketika kita memiliki keinganan yang kuat untuk memulai
sebuah usaha. Sedangkan modal uang tidak dapat didapatkan dengan cara seseserhana itu. Modal
uang dapat diperoleh melalui beberapa cara diantaranya adalah diperoleh dari tabungan sendiri,
saham, obligasi, dan lainnya,

f. Bentuk usaha

Kita dapat menentukan bentuk usaha dengan apa yang kita inginkan, apakah bisa berbentuk usaha
perorangan, PT, CV, ataupun bentuk saha lainnya yang mungkin dapat kita lakukan.

3. Peluang Usaha

a. Definisi peluang Usaha

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan yang sudah pasti yang bisa didapatkan oleh seseorang
dengan cara mengandalkan potensi dan keahlian yang telahdimiliki oleh orang tersebut dengan cara
memanfaatkan waktu dan kondisi yang ada.

Ada beberapa strategi dan juga tips yang dapat kita jalankan utuk memulai sebuah peluang usaha
yang menguntungkan. Peluang usaha bisa dicari melalui media internet, dengan mengunjungi took-
toko buku, atau mendengarkan pengalaman orang lain yang sudah berpengalaman dan sukses di
dalam bisnis yang mereka geluti, sebagai acuan dalam memulai sebuah peluan usaha baru.

b. Cara mencari peluang usaha


1. Gunakan internet gunakan google untuk mencari informasi peluang usaha yang teruji.

Google sebgai mesin pencari terbesar di dunia ini memungkinkan untuk membantu dalam pencarian
peluang usaha. Sebab informasi dunia maya dapat diketahui melalui google.

2. Mengikuti seminar wirausaha.

Dengan cara ini kita mencari informasi dengan sesama wirausaha yang lain. Bisa juga untuk
menanbah ide-ide baru tentang peluang usaha.

3. Ikut komunitas bisnis.

Komunitas adalah salah satu cara untuk bertemu dengan para wirausahawan yang terdiri dari
banyak kalangan bisnis. Ini mampu memperbanyak relasi dan menambah wacana tentang peluang
usaha yangbsedang berkembang.

4. Beli buku tentang bisnis.

Sekarang banyak buku yang bertema bisnis, pemasaran dan bagaimana menemukan peluang usaha.
Ini memperbesar ide yang akan muncul untuk sebuah peluang usaha baru.

5. Aktif dalam social media

Di era social media seperti sekarang ini banyak ilmu gratis yang di share oleh para pebisnis. Dengan
membuat kuliah tweet atau kultwit tentang bisnis maka akan menambah luas wawasan kita
bagaimana mengembangkan peluang usaha sehingga tidak hanya peluang usaha saja yang akan kita
jalankan namun dapat kita wujudkan dalam bisnis nyata.

6. Rajin sharing dengan pebisnis sukses.

Bisnis tidak hanya memikirkan bagaimana untung rugi namun ada banyak hal yang perlu
dipertimbangkan. Untuk itu maka pebisnis awal memerlukan seorang mentor pendamping.

7. Sudah ketemu, rencanakan dengan prioritas

Jika sudah menemukan apa yang akan kita kembangkan dalam usaha kita nanti, maka selanjutnya
rencanakan secara matang sesuai dengan keinginan kita. Kembangkan sampai sukses.

c. Unsur-unsur peluang usaha

Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahawan haruslah memperhatikan beberapa hal.
Hal-hal tersebut diantaranya adalah :
1. Lihat karakter usaha kita dan sesuaikan dengan karakter pribadi kita

Kita perlu mengenal karakter bisang usaha kita. Tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter
dasar kita sesuai dengan karakter usaha kita.

2. Lihat apakah kita menyukai usaha tersebut

Merupakam syarat mutlak bahwa seseorang harus menyukai usaha yang akan
dijalankannya. Kenyataan menunjukan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih
giat, tekun dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan
hasil yang baik. Memulai usaha dari hobi bisa menjadi pertimbangan kita, karena hobi biasanya
merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa berpotensi menjadi usaha yang berhasil.
Tentunya dengan berbagai tambahan analisa lainnya.

3. Lihat apakah kita mampu menjalan usaha tersebut.

Sangat penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita
mampu menjalankan usaha tersebut. Kita bisa mengukur kemampuan kita dengan mengadakan
beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan kemampuan kita.

4. Kebutuhan akan sumber penemuan

Sebelum memulai usaha, ada baiknya kita melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar
terhadap produk yang akan kita geluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya
umur usaha yang akan kita jalankan.

5. Membuat inovasi baru

Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan inovasi yang
dapat dilakukan untuk sebuah produk yanga akan dijalankan.

6. Sesuia dengan keahlian

Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan usahawan.

7. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar.

Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalankan dengan kebutuhan sekitar akan berpengaruh
pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.

8. Memanfaatkan koneksi dan relasi.


Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun
pengembangan usaha.

9. Memahami kecenderungan-kecenderungan

Melakukan pengamatan terhadap kecenderunga-kecenderungan yang terjadi pada pasar juga akan
sangat membantu untuk memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.

10. Mengamati produk-produk dan jasa yang ada.

Pengamatan terhadap produk dan jasa juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh
usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga hasil
yang memuaskan dapat dihasilkan.

11. Pemanfatan produk dari perusahaan lain.

Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan untuk menjadi bahan pembantu
dalam produk atau jasa yang dihasilkan.

12. Usaha warisan

Sebuah usaha juga dapat merupakam sebuah usaha yang dailakukan secara turun temurun.

13. Ikut-ikutan

Sebuah usaha yang ditekunni oleh seorang usahawan juga dapat merupakan joinan bersama patner.
Atau usaha yang diajak oleh patner lainnya untuk menekuninya bersama-sama.

14. Coba-coba

Usaha jug adapt ditemui dengan coba-coba pada awalnya.

4. Manfaat Berwirausaha

Sebelum kendirikan sebuah usaha, setiap calon wirausaha harus mempertimbangkan manfaat
menjadi pemilik bisnis, manfaatnya diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Peluang usaha mengendalikan nasib sendiri. Mendirikan sesuatu bisnis memberikan kebebasan
dan peluang pada wirausahawan untuk mencapai sasaran yang penting baginya.

b. Kesempatan melakukan perubahan. Semakin banyak wirausahawan yang memulai bisnis


karena melihat kesempatan untuk mencapai dan membuat suatu perubahan.
c. Peluang untuk menggunakan potensi sepenuhnya. Bisnis yang dimiliki wirausahawa
merupakan alat untuk pernyataan dan aktualitas diri.

d. Peluang usaha meraih keuntungan tanpa batas. Meskipun uang bukan daya dorong utama bagi
wirausahawan, keuntungan dari bisnis mereka penting sebagai factor motivasi.

e. Peluang melakukan sesuatu yang kita suka. Kebanyakan wirausahawan yang telah berhasil
dalambisnis tertentu karena mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung
atau rugi, oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi
keadaan rugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik
khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti : percaya diri, mempunyai banyak minat,
bias bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu, dll.

1. Cara memulai sebuah usaha

a. Menentukan produk

b. Menetukan Target Pasar

c. Menguji kelayakan Usaha

d. Struktur Menejemen

e. Modal

f. Bentuk usaha

2. Peluang usaha

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan yang sudah pasti yang bisa didapatkan oleh seseorang
dengan cara mengandalkan potensi dan keahlian yang telahdimiliki oleh orang tersebut dengan cara
memanfaatkan waktu dan kondisi yang ada.

a. Cara mencari peluag usaha :


1. Gunakan internet gunakan google untuk mencari informasi peluang usaha yang teruji.

2. Mengikuti seminar wirausaha.

3. Ikut komunitas bisnis.

4. Beli buku tentang bisnis.

5. Aktif dalam social media

6. Rajin sharing dengan pebisnis sukses.

7. Sudah ketemu, rencanakan dengan prioritas

2. Unsur-unsur peluang usaha :

a. Lihat karakter usaha kita dan sesuaikan dengan karakter pribadi kita

b. Lihat apakah kita menyukai usaha tersebut

c. Lihat apakah kita mampu menjalan usaha tersebut.

d. Kebutuhan akan sumber penemuan

e. Membuat inovasi baru

f. Sesuia dengan keahlian

g. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar.

h. Memanfaatkan koneksi dan relasi.

i. Memahami kecenderungan-kecenderungan

j. Mengamati produk-produk dan jasa yang ada.

k. Pemanfatan produk dari perusahaan lain.

l. Usaha warisan

m. Ikut-ikutan

n. Coba-coba
3. Manfaat wirausaha :

a. Peluang usaha mengendalikan nasib sendiri.

b. Kesempatan melakukan perubahan.

c. Peluang untuk menggunakan potensi spenuhnya.

d. Peluang usaha meraih keuntungan tanpa batas.

e. Peluang melakukan sesuatu yang kita suka.


Daftar Pustaka

1. http://pendidikan776.blogspot.com/2013/07/cara-memulai-usaha-cara-mendirikan-usaha-
atau-cara-merintis-usaha-dari-nol.html

2. http://duffynablogger.blogspot.com/2012/04/makalah-peluang-usaha-baru.html

3. http://ormitamedia.com/cara-mencari-peluang-usaha.html

4. http://chaerulhatami.blogspot.com/2013/05/pengertian-kewirausahaan-menurut.html

5. http://zonapeluangusaha.blogspot.com/2013/09/pengertian-peluang-usaha-yang-mudah-
di.html

6. http://teddywirawan.wordpress.com/2009/08/04/pengertian-kewirausahaan/

7. http://language-komputer.blogspot.com/2013/06/7-tips-mencari-peluang-usaha.html

8. http://awagustini.blogspot.com/2013/04/makalah-peluang-usaha.html

9. http://celphee-surf.blogspot.com/2012/06/memulai-usaha-baru.html

Anda mungkin juga menyukai