Anda di halaman 1dari 21

PENGEMBANGAN DAN PENJABARAN INDIKATOR WIRAUSAHA

BERBASIS ILMU PENDIDIKAN


TUGAS MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Pendidikan
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana
Dosen Pengampu:
Dr. Nurjaman, M.Ag.

-
Disusun oleh:
Atep Ruzhan Nur Alamsyah, NIM (2230060042)
Dadan Hidayatuloh, NIM (2230060043)
Dadang Supriyanto, S.Pt NIM (2230060044)

PASCASARJANA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah/Madrasah merupakan tempat menimba ilmu mematri kemampuan/skill sekaligus


tempat menanam benih benih akhlak terpuji. Dalam Undang-Undang Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Diantara prinsip utama pendidikan nasional adalah proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat sehingga Pendidikan
diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

Fungsi dan tugas Manusia adalah menghambakan diri dihadapa Allah SWT dengan
mentaati segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Fungsi lain dari manusia adalah
sebagai makhluk sosial yang membutuhkan intraksi muamalah dalam menunaikan tugas
sebagai kholifatun fil ard. Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki dua sisi yang tidak bisa
terlepas bahkan menjadi bagian dari rukun kalimat syahadat, hal ini sebagaimana Allah
abadikan dalam Al Qur’an :

‫ُقْل ِإَّنَم ٓا َأَن۠ا َبَش ٌر ِّم ْثُلُك ْم ُيوَح ٰٓى ِإَلَّى َأَّنَم ٓا ِإَٰل ُهُك ْم ِإَٰل ٌه َٰو ِح ٌد ۖ َفَم ن َك اَن َيْر ُج و۟ا ِلَق ٓاَء َر ِّبِهۦ َفْلَيْع َم ْل َع َم اًل َٰص ِلًحا َو اَل ُيْش ِرْك ِبِع َب اَد ِة َر ِّبِهٓۦ‬
‫َأَح ًۢد ا‬

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh
dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (surat Al
Kahfi 110)

Melihat dari sisi ini, manusia mengharuskan memiliki kemampuan/skill agar bisa
hidup bertahan ditengah era globalisasi mengampu tugasnya sebagai makhluk sosial.
Wirausaha merupakan kemampuan seseorang sehingga terampil dalam memanfaatkan,
mengelola serta mengembangkan usaha. Karakter kewirausahaan sejatinya ada pada setiap
orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun itu
profesinya.

Jiwa kewirausahaan harus dipupuk semenjak dini semenjak anak berada di


lingkungan sekolah atau madrasah, mereka harus diperkenalkan dengan kewirausahaan agar
mereka menjadi generasi yang unggul. kewirausahaan dalam pendidikan adalah seorang
individu yang berani mengembangkan usaha dan ide barunya untuk memperbaiki kualitas
hidup yang diintergrasikan dalam pendidikan di sekolah melalui berbagai kegiatan seperti
ekstrakurikuler, pembelajaran sebuah mata pelajaran yang diintegrasikan dengan
kewirausahaan.1

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan wirausaha berbasis ilmu pendidikan?


2. Apa sajakah indikator karakter wirausaha yang berbasis ilmu pendidikan ?
3. Bagaimana pengembangan karakter wirausaha yang berbasis ilmu pendidikan?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :

 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan wirausaha berbasis ilmu pendidikan


 Untuk mengetahui indikator karakter wirausaha yang berbasis wirausaha.
 Untuk mengetahui pengembangan karkter wirausaha yang berbasis ilmu pendidikan.
 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Kewirausahaan Pendidikan.
 Sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa pada umumnya.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
tahapan tahapan kewirausahaan dalam tatanan Pendidikan serta pengembangannya di
Lembaga sekolah atau madrasah. Selain itu sebagai sarana pembelajaran serta menambah
keterampilan, wawasan dan pengetahuan penulis khususnya umumnya pembaca semuanya.

1
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/society/article/view/329/798 diunduh 15 maret 2024
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirausaha Berbasis Ilmu Pendidikan


Terdapat dua kunci dalam pembahasan ini, meliputi wirausaha dan
Pendidikan. Wirausaha diartikan sebagai (Orang yang mendobrak sistem ekonomi
yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan
organisasi baru atau menciptakan bahan baku baru). Pengertian ini dibawakan oleh
Joseph Schumpeter, “Entreprenuer as the person who destroys the existing economic
order by introducing new product and service, by creating new forms of organization
or by exploiting new raw material”.
Menurut Robert C Ronstad, Entreprenuership adalah proses dinamik dimana
diciptakan kekayaan inkremental dan kekayaan tersebut diciptakan oleh para individu
yang menangung resiko utama yang berkaitan dengan modal, waktu komitmen karier
atau yang memberikan nilai bagi produk atau service tertentu. Dengan demikian, ada
enam hakekat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1959)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer, 1996)
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Sedangkan Pendidikan didefinisikan dengan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara2

B. Indikator Karakter wirausaha berbasis Ilmu Pendidikan


Karakter kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya. M. Scarborough dan
Thomas W. Zimmerer mengemukakan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut :
a. Desire for responsibility yaitu: memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha
yang dilakukannya dan selalu mawas diri.
b. Preference for moderate risk yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya ia
selalu akan menghindari resiko baik yang terlalu rendah maupun yang terlalu tinggi.
c. Confidence in their ability to success yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk
berhasil.
d. Desire for immediate feedback yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera.
e. High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
f. Future orientation, berorientasi kemasa depan, perspektif dan berwawasan jauh ke
depan.
g. Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumberdaya
untuk menciptakan nilai tambah. h. Value of achievement over money, lebih
menghargai prestasi daripada uang.

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani


mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya

2
Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 .
dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51),
nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services),
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing
more goods and services with fewer resources).
Tabel Bentuk Ketata Kelakukan Ciri-ciri Karakter Wirausaha

Ciri-ciri Kewirausahaan Bentuk Tata – Kelakuan

Percaya diri 1. Bekerja penuh keyakinan


2. Tidak ketergantungan dalam melakukan
pekerjaan
Berorientasi pada tugas Dan hasil 1. Memenuhi kebutuhan akan prestasi
2. Orientasi pekerjaan berupa laba, tekun dan
tabah, tekad kerja keras.
3. Berinisiatif
Berani mengambil risiko 1. Berani dan mampu mengambil resiko kerja
2. Menyukai pekerjaan yang menantang
Berjiwa Kepemimpinan 1. Bertingkah laku sebagai pemimpin yang
terbuka terhadap saran dan kritik.
2. Mudah bergaul dan bekerjasama dengan
orang lain
Berfikir ke arah hasil (manfaat) 1. Kreatif dan Inovatif
2. Luwes dalam melaksanakan pekerjaan
3. Mempunyai banyak sumberdaya
4. Serba bisa dan berpengetahuan luas
Keorisinilan 1. Berfikiran menatap ke depan
2. Perspektif
Sumber: Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo (1999)

C. Pengembangan Karakter wirausaha yang berbasis Ilmu Pendidikan


Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 13 Ayat 1 menyebutkan bahwa Jalur pendidikan terdiri atas
pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pendidikan informal sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar
dalam keberhasilan pendidikan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya
sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%. Selebihnya (70%), peserta didik berada
dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas waktu,
pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30% terhadap hasil pendidikan
peserta didik.
Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang
psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980.
Dilihat dari teori perkembangan peserta didik terlihat adanya perbedaan karakteristik
peserta didik di setiap jenjang satuan pendidikan. Dengan demikian tentunya nilai-
nilai kewirausahaan dan kompetensi kewirausahaan yang seharusnya dicapai di setiap
satuan pendidikan juga berbeda. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan mengenai
ruang lingkup nilai-nilai kewirausahaan dan kompetensi kewirausahaan di setiap
satuan pendidikan. Berikut ini adalah rancangan tentang ruang lingkup nilai-nilai
kewirausahaan dan kompetensi kewirausahaan dari setiap satuan pendidikan mulai
dari PAUD/TK, SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan
pendidikan Nonformal.

Pendidikan kita terdiri atas tiga bagian. Pertama, pendidikan informal


(keluarga), formal (sekolah) dan nonformal (masyarakat). Dilihat dari sasaran yang
ingin dicapai, sasaran pendidikan kita adalah pembentukan aspek kognitif
(intelektual), afektif (sikap mental atau moral) dan psikomotorik (skill/keterampilan).
Pada umumnya sekolah sebagai lembaga pendidikan dan merupakan pusat kegiatan
belajar mengajar dijadikan tumpuan dan harapan orang tua, keluarga, masyarakat,
bahkan pemerintah. Karena itu, sekolah senantiasa memberikan pelayanan
pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang bersifat ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek), pembentukan sikap dan keterampilan bagi peserta didik termasuk sikap
mental wirausaha.
Dalam praktik di sekolah, untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan pada
peserta didik ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

3
1) Pembenahan dalam Kurikulum

2) Peningkatkan Peran Sekolah dalam Mempersiapkan Wirausaha

3) Pembenahan dalam Pengorganisasian Proses Pembelajaran

4) Pembenahan Proses Kelompok

5) Pembenahan pada Diri Guru

6) Pembelajaran Aktif dalam Pendidikan Kewirausahaan

Indikator Ketercapaian Nilai-nilai Kewirausahaan Jenjang PAUD/TK

NILAI-NILAI INDIKATOR KETERCAPAIAN


KEWIRAUSAHAAN INDIVIDU KELAS SEKOLAH
Mandiri Mampu Menciptakan Menciptakan
mengerjakan suasana kelas situasi sekolah
tugas sendiri yang memberi yang membangun
Mengambil dan kesempatan pada kemandirian
menaruh benda peserta didik peserta didik
(misal: untuk bekerja
peralatan mandiri
sekolah) pada
tempatnya
Kreatif Membuat suatu Menciptakan Menciptakan
karya tulis/seni situasi belajar situasi sekolah
dari bahan yang bisa yang
tersedia di kelas menumbuhkan menumbuhkan
Mengajukan daya pikir dan daya berpikir dan
pertanyaan bertindak kreatif
setiap melihat
sesuatu yang Pemberian tugas
aneh yang menantang
3
munculnya karya-
karya baru baik
yang autentik
maupun
Berani mengambil Menyukai Menciptakan Menciptakan
resiko pekerjaan yang situasi belajar situasi sekolah
menantang. yang bisa yang mampu
menumbuhkan menumbuhkan
Berani dan anak menyukai keberanian anak
mampu pada pekerjaan untuk mengmbil
mengambil yang menantang resiko
risiko kerja Menciptakan
situasi belajar
yang bisa
menumbuhkan
anak
Orientasi pada tindakan Melakukan Menciptakan Menciptakan
sesuatu yang situasi belajar situasi sekolah
diketahui yang bisa yang mampu
mendorong anak mendorong anak
Mengambil untuk melakukan untuk melakukan
inisiatif untuk sesuatu sesuai sesuatu sesuai
bertindak yang diperoleh dengan yang
dalam dipahami
pembelajaran
Kepemimpinan Menujukkan Menciptakan Menciptakan
perilaku yang situasi belajar situasi sekolah
selalu terbuka yang bisa yang mampu
terhadap saran mendorong anak mendorong anak
dan kritik memiliki karakter untuk bertindak
Mudah bergaul, seorang seperti seorang
pemimpin pemimpin
Mampu
bekerjasama
dengan teman
Menegur teman
yang dianggap
Kerja Keras Menanyakan Menciptakan Menciptakan
kepada situasi belajar situasi sekolah
teman/guru jika yang bisa yang mampu
melihat sesuatu mendorong anak mendorong anak
yang tidak tahu untuk bekerja untuk bekerja
keras keras
Menanyakan
pada
teman/guru jika
mendengar
sesuatu yang
tidak diketahui

Indikator Ketercapaian Nilai-nilai Kewirausahaan Jenjang SD/MI/SDLB/Paket


A

NILAI-NILAI INDIKATOR KETERCAPAIAN


KEWIRAUSAHAAN Individu Kelas Sekolah
Mandiri Mampu Menciptakan Menciptakan
melakukan tugas suasana kelas situasi sekolah
tanpa bantuan yang memberi yang membangun
orang lain ƒ kesempatan pada kemandirian
Mampu mencari peserta didik peserta didik
sumber belajar untuk bekerja
sendiri mandiri
Kreatif Membuat suatu Menciptakan Menciptakan
karya tulis/seni situasi belajar situasi yang
dari bahan yang bisa menumbuhkan
tersedia ƒ menumbuhkan daya berpikir dan
Membuat daya pikir dan bertindak kreatif
berbagai kalimat bertindak kreatif
baru dengan Pemberian tugas
kata-kata sendiri yang menantang
ƒ Mengusulkan munculnya karya
suatu kegiatan karya baru baik
baru di kelas yang autentik
maupun
modifikasi
Berani mengambil Berani menerima Memberikan Memberikan
resiko akibat dari tugas yang peluang agar
perbuatannya menantang peserta didik
sendiri kepada peserta mengembangkan
Menyukai didik potensi bisnis
tantangan
Berorientasi pada Senang berbuat Memberikan Memberikan
tindakan Mempraktikkan kesempatan layanan prima
gagasannya kepada peserta untuk
didik untuk mengembangkan
menerapkan gagasannya
gagasannya
Kepemimpinan Mampu Membangun Menciptakan
mengkoordinir suasana diskusi suasana sekolah
teman-teman kelas yang demokratis
dalam kelompok Membentuk
Mampu ketua kelas
menerima kritik secara bergiliran
dari teman
Kerja keras Mencari Menciptakan Memfasilitasi
informasi dari situasi kelas agar warga sekolah
sumber di luar peserta didik untuk melakukan
buku pelajaran mencari sumber kegiatan belajar
ƒMenggunakan informasi Menyediakan
sebagian besar Memberikan sarana dan
waktu di kelas tugas kepada prasarana yang
maupun di luar peserta didik menunjang
kelas untuk untuk peserta didik
belajar mengeksplorasi mencari sumber
sumber-sumber bacaan
bacanaa

Indikator Ketercapaian Nilai -nilai Kewirausahaan Jenjang


SMP/MTs/SMPLB/P akat B

NILAI-NILAI INDIKATOR KETERCAPAIAN


KEWIRAUSAHAAN INDIVIDU KELAS SEKOLAH
Mandiri Melakukan Menciptakan Menciptakan
sendiri tugas suasana kelas situasi sekolah
kelas yang yang memberi yang membangun
menjadi kesempatan pada kemandirian
kewajibannya peserta didik peserta didik
untuk bekerja
Tidak bergantung mandiri
pada orang lain
Kreatif Mengajukan p Menciptakan Menciptakan
endapat yang situasi belajar situasi yang
berkaitan dengan yang bisa menumbuhkan
tugas pokoknya menumbuhkan daya berpikir dan
Mengemukakan daya pikir dan bertindak kreatif
gagasan baru bertindak kreatif

Mendiskripsikan Pemberian tugas


konsep dengan yang menantang
katakata sendiri munculnya karya
karya baru baik
yang autentik
maupun
modifikasi
Berani meng a mbil Menyukai tugas Memberikan Memberikan
resiko yang menantang tugas yang peluang agar
menantang peserta didik
Berani menerima kepada peserta mengembangkan
akibat dari didik potensi bisnis
perbuatannya
sendiri
Ber orientasi p ada Mewujudkan Memberikan Memberikan
tindak a n gagasan dengan kesempatan layanan prima
tindakan kepada peserta untuk
didik untuk mengembangkan
Senang berbuat menerapkan gagasannya
sesuatu gagasannya
Kepemimpinan Terbuka terhadap Menciptakan Menciptakan
saran dan kritik situasi bagi suasana sekolah
peserta didik yang demokratis
Bersikap sebagai untuk
pemimpin dalam mengembangkan
kelompok bakat
kepemimpinan
Membagi tugas
dalam kelompok

Menjadi role
model
Kerja keras Mengerjakan Menciptakan Memfasilitasi
tugas pada waktu situasi agar warga sekolah
yang telah peserta didik untuk melakukan
ditentukan mencari sumber kegiatan belajar
Tidak putus asa informasi
dalam
menghadapi
kesulitan belajar

Selalu fokus pada


pekerjaan atau
pelajaran
Konsep Memahami Menciptakan Memfasilitasi
konsep- konsep suasana belajar warga sekolah
dasar yang kondusif agar siswa
kewirausahaan agar menerapkan
memudahkan konsep yang
siswa memahami dipahami
konsep
kewirausahaan
Mampu Menciptakan Membudayakan
Skill/ keterampilan mengidentifikasi suasana kelas sekolah untuk
peluang usaha yang memberikan melakukan
kegiatan-kegiatan kegiatan
Mampu yang mengarah kewirausahaa
mengalisis secara ada pencapaian
sederhana keterampilan
peluang berserta tertentu
resikonya ƒ
Mampu
merumuskan dan
merancang usaha
bisnis
Mampu berlatih
membuka usaha
baru secara
berkelompok
atau individu
dengan
berorientasi pada
profit

Indikator Ketercapaian Nilai-nilai Kewirausahaan Jenjang SMK/MAK/Paket C

NILAI-NILAI INDIKATOR KETERCAPAIAN


KEWIRAUSAHAAN INDIVIDU KELAS SEKOLAH
Mandiri Melakukan Menciptakan Menciptakan
sendiri tugas suasana kelas situasi sekolah
kelas yang yang memberi yang membangun
menjadi kesempatan pada kemandirian
kewajibannya peserta didik peserta didik
untuk bekerja
Tidak bergantung mandiri
pada orang lain
Kreatif Mengajukan Menciptakan Menciptakan
pendapat yang situasi belajar situasi yang
berkaitan dengan yang bisa menumbuhkan
tugas pokoknya menumbuhkan daya berpikir dan
daya pikir dan bertindak kreatif
Mengemukakan bertindak kreatif
gagasan baru
Pemberian tugas
Mendiskripsikan yang menantang
konsep dengan munculnya karya
kata-kata sendiri karya baru baik
yang autentik
maupun
modifikasi
Berani mengambil Menyukai tugas Memberikan Memberikan
resiko yang menantang tugas yang peluang agar
menantang peserta didik
Berani menerima kepada peserta mengembangkan
akibat dari didik potensi bisni
perbuatannya
Berorientasi pada Mewujudkan Memberikan Memberikan
tindakan gagasan dengan kesempatan layanan prima
tindakan kepada peserta untuk
didik untuk mengembangkan
menerapkan
Senang berbuat gagasannya gagasannya
sesuatu
Terbuka terhadap Menciptakan Menciptakan
Kepemimpinan saran dan kritik situasi bagi suasana sekolah
peserta didik yang demokratis
Bersikap sebagai untuk
pemimpin dalam mengembangkan
kelompok bakat
kepemimpinan
Membagi tugas
dalam kelompok
Kerja keras Mengerjakan Menciptakan Memfasilitasi
tugas pada waktu situasi agar warga sekolah
yang telah peserta didik untuk melakukan
ditentukan mencari sumber kegiatan belajar
informasi
Tidak putus asa
dalam
menghadapi
kesulitan belajar

Selalu fokus pada


pekerjaan atau
pelajaran
KONSEP Memahami Menciptakan Memfasilitasi
konsep- konsep suasana belajar warga sekolah
dasar yang kondusif agar siswa
kewirausahaan agar menerapkan
memudahkan konsep yang
siswa memahami dipahami
konsep
kewirausahaan
SKILL/ Mampu Menciptakan Membudayakan
KETERAMPILAN mengidentifikasi suasana kelas sekolah untuk
peluang usaha yang memberikan melakukan
kegiatan-kegiatan kegiatan
Mampu yang mengarah kewirausahaan
mengalisis secara ada pencapaian
sederhana keterampilan
peluang berserta tertentu
resikonya

Mampu
merumuskan dan
merancang usaha
bisnis

Mampu berlatih
membuka usaha
baru secara
individu dengan
berorientasi pada
profit

Kriteria Keberhasilan Program Pendidikan Kewirausahaan Keberhasilan


program pendidikan kewirausahaan dapat diketahui melalui pencapaian kriteria oleh
peserta didik, guru, dan kepala sekolah yang antara lain meliputi:
1. Peserta Didik
a. Memiliki kemandirian yang tinggi
b. Memiliki kreatifitas yang tinggi
c. Berani mengambil resiko
d. Berorientasi pada tindakan
e. Memiliki karakter kepemimpinan yang tinggi
f. Memiliki karakter pekerja keras
g. Memahami konsep-konsep kewirausahaan
h. Memiliki keterampilan/skill berwirausaha di sekolahnya, khususnya mengenai
kompetensi kewirausahaan.
2. Kelas:
a. Lingkungan kelas yang dihiasi dengan hasil kreatifitas peserta didik
b. Pembelajaran di kelas yang diwarnai dengan keaktifan peserta didik
c. Lingkungan kelas yang mampu menciptakan kebiasaan dan perilaku peserta didik
yang sesuai dengan nilai-nilai kewirausahaan yang diimplementasikan
3. Sekolah:
a. Guru mampu memberikan keteladanan terhadap penanaman nilai-nilai
kewirausahaan kepada peserta didik terutama enam nilai pokok kewirausahaan
b. Guru mampu merancang pembelajaran yang terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan
c. Guru mampu memahami konsep-konsep kewirausahaan
d. Guru memiliki keterampilans/kill berwirausaha
e. Kepala sekolah mampu menciptakan kreativitas dan inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan sekolah/madrasah
f. Kepala sekolah bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah
sebagai organisasi pembelajaran yang efektif
g. Kepala sekolah memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah h. Kepala
sekolah pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala sekolah/madrasah i. Kepala sekolah memiliki naluri kewirausahaan sebagai
sumber belajar peserta didik j. Kepala sekolah menjadi teladan bagi guru dan peserta
didik k. Lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang bernuansa
nilai-nilai kewirausahaan yang diimplementasikan.

Prinsip Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan dalam pengembangan


pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Proses pengembangan nilai-nilai kewirausahaan merupakan sebuah proses panjang


dan berkelanjutan dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu
satuan pendidikan. S
b. Materi nilai-nilai kewirausahaan bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai
tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika
mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti dalam mata
pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, dan sebagainya. Nilai
kewirausahaan diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran. Pengintegrasian ke
dalam mata pelajaran bisa melalui materi, metode, maupun penilaian.
c. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru tidak perlu mengubah pokok
bahasan yang sudah ada tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk
mengembangkan nilai-nilai kewirausahaan. Demikian juga, guru tidak harus
mengembangkan proses belajar khusus untuk mengembangkan nilai.

d. Digunakan metode pembelajaran aktif dan menyenangkan.

Cara Mengintegrasikan Pendidikan Kewirausahaan tiap Satuan pendidikan

1. Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran.


2. Pendidikan Kewirausahaan Yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler.
3. Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri.
4. Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan Dari konsep/Teori Ke
Pembelajaran Praktik Berwirausaha.
5. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan Ke Dalam Bahan/Buku Ajar.
6. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kutur Sekolah.
7. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Muatan Lokal.

Rancangan penilaian ke mampuan peserta didik dalam pendidikan kewirausahaan


di setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut:

 Di tingkat PAUD/TK dan SD/MI/SDLB/ Paket A diintegrasikan dalam mata


pelajaran -mata pelajaran yang ada.
 Di tingkat SMP/MTs/ SMPLB/Paket B dan SMA/MA/SMALB bisa
diintegrasikan dalam seti ap mata pel ajaran atau terwujud dalam kegiatan life
s kills , maupun dalam muatan lokal/ekstrakuri kuler.
 Sedangkan di tingkat SMK/Paket C, ada beberapa model pendidikan
kewirusahaan, maka penilaiannya dapat terintegrasi p ada se mua mata
pelajaran, terwujud dalam kegiatan life skills, muatan lokal/ekstrakurikuler,
serta melekat pada mata pelajaran.

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah tentang pengembangan dan penjabaran indikator karakter


wirausaha berbasis ilmu pendidikan dapat diambil sebagai berikut:
1. Pendidikan Kewirausahaan: Pendidikan kewirausahaan adalah proses pembelajaran
yang bertujuan untuk mengubah sikap dan pola pikir peserta didik terhadap pilihan karier
berwirausaha. Ini melibatkan pengenalan konsep dasar, karakteristik, dan tujuan
wirausaha
2. Indikator Karakter Wirausaha: Dalam konteks pendidikan kewirausahaan,
indikator karakter wirausaha menjadi penting. Beberapa indikator karakter wirausaha
yang relevan meliputi:
 Religius: Kesadaran akan nilai-nilai agama dan etika dalam berwirausaha.
 Noble Character: Memiliki integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam
tindakan wirausaha.
 Kompetitivitas Nasional: Kesadaran akan pentingnya kontribusi wirausaha
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
 Kreativitas: Kemampuan berpikir out-of-the-box dan menghasilkan solusi
inovatif.
 Independensi: Kemampuan untuk mengambil inisiatif dan bertindak mandiri.
 Disiplin: Konsistensi dan ketekunan dalam menjalankan usaha.
 Wawasan Lingkungan: Kesadaran akan dampak lingkungan dan keberlanjutan
dalam berwirausaha .
3. Pentingnya Budaya Bangsa: Kebijakan pengembangan karakter wirausaha sebaiknya
mengakar pada budaya bangsa. Semakin mengakar kebijakan ini, semakin efektif
karakter wirausaha dapat ditanamkan pada generasi muda Semoga informasi ini
bermanfaat dan dapat memberikan wawasan lebih tentang pengembangan karakter
wirausaha berbasis ilmu pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’anul Karim, Surat Al kahfi ;110


Kementrian Pendidikan nasionalbadan penelitian dan pusat kurikulum Balitbang
Kemendiknas. 2010. Pengenbangan Pendidikan Kewirausahaan; Bahan Pelatihan Penguatan
Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing
dan Karakter Bangsa. Jakarta.

Harfandi, Asyari, Kewirausahaan, Stain Press 2014

https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/society/article/view/329/798 diunduh 15 maret


2024

Undang Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional

Zimmerer Thomas W., Scarborough (2005) ; Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen


Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta.

Meredith Geoffrey G. et al (2000) ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6, LM PPM


& Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Suryana Dr, MSi (2003) ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,
Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai