Mengetahui ,
Dosen Penanggung Jawab
ikatan hidrogen antar molekul amina tidak sekuat ikatan hidrogen antar molekul
alkohol/air karena perbedaan keelektronegatifan antara nitrogen dan hidrogen
(3,0-2,1=0,9) tidak sebesar perbedaan keelektronegatifan antara oksigen dan
hidrogen (3,5-2,1=1,4). Pengaruh adanya ikatan hidrogen antar molekul amina
dan antar molekul alkohol dapat disimpulkan dari harga titik didih dari contoh
kedua golongan senyawa tersebut seperti yang tercantum di bawah ini:
berat molekul CH3-NH2 CH3OH
titik didh 31 32
-6,3oC 65oC
minyak atsiri umumnya tidak disuling pada tekanan atmosfer tetapi dalam
keadaan vakum karena pada tekanan atmosfer dan suhu yang tinggi dapat
menyebabkan dekomposisi. Adapun peralatan utama yang digunakan mencakup
satu unit destilasi fraksionasi vakum dan dilengkapi dengan kolom
packed (Agustian, 2007: 49-50). Kesimpulannya amina merupakan senyawa polar
yang mempunyai ikatan hidrogen, namun ikatan hidrogennya tidak sekuat ikatan
hidrogen antara alkohol dengan air.
Amina alifatik merupakan senyawa alifatik yang struktur kimianya
diturunkan dari rumus struktur amoniak (NH3), dengan mengganti satu atau lebih
atom hidrogen dengan satu atau lebih gugus alkil. Senyawa amina alifatik
dibedakan atas amina primer diturunkan dari amoniak dengan mengganti satu
atom hidrogen dengan satu gugus alkil. Struktur kimia amina sekunder diturunkan
dari amoniak dengan mengganti dua atom hidrogennya dengan dua radikal alkil
dan pada amina tersier, ketiga atom hidrogennya diganti dengan tiga radikal alkil.
Struktur kimia amina primer, sekunder, dan tersier tidak ada kaitannya dengan
atom karbon primer, atom karbon sekunder, dan atom karbon tersier sebab radikal
alkil pada amina langsung terikat pada atom nitrogen dan tidak pada atom karbon
(bandingkan dengan struktur kimia alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol
tersier) (Sumardjo, 2009: 96). Berdasarkan uaraian dapat disimpulkan bahwa
amina alifatik dapat dibedakan menjadi tiga yaitu amina primer, amina sekunder,
dan amina tersier.
Antara sejumlah golongan dari senyawa organik yang memiliki sifat basa,
yang paling terpenting adalah amina. Di samping itu, sejumlah amina memiliki
keaktifan faali (fisiologis), misalnya eferdina berkhasiat sebagai peluruh dahak,
meskalina yang dapat mengakibatkan seseorang berhalusinasi, dan amfetamina
yang mempunyai efek stimulan. Kelompok senyawa alkaloid yang berasal dari
golongan basa organik amina. Oleh karena itu, dengan mempelajari sifat-sifat
senyawa amina akan sangat membantu dalam memahami aspek kimiawi
kelompok alkaloid yang mempunyai peran penting dalam pembuatan obat-obatan
sintetik saat ini (Rasyid, 2009: 187). Kesimpulannya amina merupakan golongan
senyawa organik yang paling bersifat basa dan keakyifannya faali, sehingga
beberapa turunannya banyak dimanfaatkan.
Sama halnya dengan amina alifatik, amina aromatik dapat diklasifikasikan
menjadi tiga golongan, yaitu amina aromatik primer, amina aromatik sekunder,
dan amina aromatik tersier. Struktur kimianya diturunkan dari rumus struktur
amoniak dengan mengganti satu atau lebih atom-atom hidrogennya. Amina
aromatik primer yang gugus amonianya yang terikat pada inti benzena, selain
dianggap sebagai turunan amoniak yang satu hidrogen digantikan dengan gugus
fenil, struktur kimianya juga dapat dianggap sebagai turunan benzena yang satu
atom hidrogennya digantikan dengan rumus gugus amino. Anilin (amino
benzena), toluidina (amino toluen), dan fenildiamina (diamina benzena) adalah
amina aromatik primer. Pada toluidina dan fenildiamina dikenal bentuk orto,
meta, para (Sumardjo, 2009: 114). Jadi amina aromatik juga dibagi menjadi amina
aromatik primer, amina aromatim sekunder, dan amina aromatik tersier.
G. Analisis Data
Dik : V C6H5NH2 = 10 mL
V CH3COOH = 12,5 mL
Mr CH3COOH = 60 gr/mol
Mr C6H5NH2 = 93 gr/mol
Mr CH3COONHC6H5 = 135 gr/mol
C6H5NH2 = 1,024 gr/mol
CH3COOH = 1,051 gr/mol
Dit : Rendemen = ?
Penyelesaian :
Massa C6 H5 NH2 = massa jenis () C6 H5 NH2 V C6 H5 NH2
= 1,024 g/mL 10 mL
= 10,24 g
massa C6 H5 NH2
n C6 H5 NH2 =
Mr C6 H5 NH2
10,24 g
=
93 g/mol
= 0,110 mol
Massa CH3 COOH = massa jenis () CH3 COOH V CH3 COOH
= 1,051 g/mL 12,5 mL
= 13,13 g
massa CH3 COOH
n CH3 COOH =
Mr CH3 COOH
13,13 g
=
60 g/mol
= 0,218 mol
Reaksi C6H5NH2 + CH3COOH CH3COONHC6H5 + H2O
Mula-mula 0,110 mol 0,218 mol - -
Reaksi 0,110 mol 0,110 mol 0,110 mol 0,110 mol
Sisa - 0,108 mol 0,110 mol 0,110 mol
Agustiawan, Egi. dkk. 2007. Pemisahan Sitronelat dari Minyak Sereh Wangi
Menggunakan Unit Fraksionasi Skala Bench. Jurnal Riset Teknologi
Proses dan Sintesa Minyak Atsiri. Vol. 17. No. 2.
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Krisdianto. 2012. Pengaruh Asetilasi Terhadap Penyerapan Uap Air Pada Dua
Jenis Kayu Tropis.Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Vol. 30. No. 2.
Tim Dosen Kimia Organik II. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik II.
Makassar : UNM.