Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN POSTPARTUM DENGAN


KOMPLIKASI

Kelompok 4
1. Eka fajrin daud
2. Elka m. Laudji
3. Fadillah salim
4. Fatmawati junus
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU
DENGAN INFEKSI PUERPERALIS

KONSEP DASAR

DEFINISI

Infeksi pueperalis adalah infeksi


bakteri pada truktus genetalia yang
terjadi setelah melahirkan, ditandai
dengan kenaikan suhu hingga
mencapai 38o C atau lebih setelah 2
hari dalam 10 hari pertama pasca
persalinan dengan mengecualikan 24
jam pertama.
ETIOLOGI

Etiologi melibatkan mikroorganime anaerob


dan aerob patogen yang kebanyakan
patogen yang kebanyakan merupakan flora
normal kuman anaerob, biasanya berupa
kokus gram positif, seperti streptokokus,
bakteriode, dan klostridium. Bisa juga
berbentuk kuman aerob berbentuk gram
posistif dan E.Coli. selain itu, dapat juga
diakibatkan oleh: streptokokus hemolitikus
aerobikus dan stafilokokus aureus.
MANIFESTASI KLINIS

Infeksi nifas dibagi atas dua golongan.


1. Infeksi yang terbatas pada pada perineum,
vulva, vagina, serviks, dan endometrium.
a. Infeksi perineum, vulva, dan serviks
b. Endometritis.
2. Penyebaran dari tempat tempat infeksi
melalui vena vena jalan limfe dan
permukaan endometrium.
c. Septikemia dan piemia
d. Peritonitis
e. Selulitis pelvis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jumlah sel darah putih (SDP):


Laju endap darah (LED) dan jumlah sel
darah merah (SDM)
Hemoglobin/gematokrit (Hb/Ht)
Urinalisis dan kultur mengesampingkan
infeksi saluran kemih.
Ultrasonografi
Pemeriksaan bimanual
PENATALAKSANAAN
Pencegahan
Selama kehamilan, bila anemia ibu
diperbaiki, berikan diet yang baik.
Koitus pada kehamilan tua sebaiknya
dilarang.
Selama nifas rawat higiene perlukaan
jalan lahir. Jangan merawat ibu
dengan tanda-tanda infeksi nifas
bersama dengan wanita dalam nifas
yang sehat.
Penanganan medis
Suhu diukur dari mulut sedikitnya empat
kali sehari.
Berikan terapi antibiotik prokain penisilin
1,2-2,4 juta unit 1 M penisilin G 500.000
satuan setiap 6 jam atau metisilin 1 gr
setiap 6 jam 1 M ditambah dengan ampisilin
kapsul 4 x 250mg per oral.
Perhatikan diet ibu: diet tinggi kalori tinggi
protein (TKTP).
Lakukan transfusi darah bila perlu.
Hati-hati bila ada abses, jaga supaya nanah
tidak masuk dalam rongga peritoneum.
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Pengkajian awal
a.Dimulai sejak kehamilan yang meliputi
keadaan prenatal dan setelah persalinan
berlangsung.
b.Perawatan dan kemajuan selam 1 Jam
postpartum.
c.Pada waktu pengkajian dilihat bagaimana
status emosi ibu, pengetahuan ibu tentang
selt care, perawatan bayi, dan sosila budaya.
2. Pengkajian berikutnya
Observasi setiap 8 jam untuk mendeteksi
adanya tanda-tanda komplikasi dengan
mengevaluasi sistem dalam tubuh.
Pengkajian ini meliputi:
Keadaan umum dan tanda-tanda awal.
Sistem vaskular
Sistem reproduksi
Truktus urinarius
Traktus gastrointestinal
Nyeri/ketidaknyamanan
Status psikologi/psikososial
Diagnosis keperawatan
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU
DENGAN HEMORAGIA
POSTPARTUM
KONSEP DASAR

DEFINISI
Hemoragia postpartum
(perdarahan postpartum) adalah
hilangnya darah lebih dari 500 ml
dalam 24 jam pertama setelah
lahirnya bayi (William, 1981).
Namun, menurut doengoes (2001),
perdarahan postpartum adalah
kehilangan lebih 500 ml selama atau
setelah melahirkan.
ETIOLOGI
berbagai penyebab penting, baik yang berdiri
sendiri maupun bersama-sama yang dapat
menimbulkan perdarahan postpartum adalah
sebagai berikut
1. Truma jalan lahir
2. Kegiatan kompresi pembuluh darah tempat
implantasi plasenta

Dari semua penyebab diatas, dua penyebab


perdarahan postpartum dini yang paling sering
adalah sebagai berikut.
3. Miometrimum yang hipotonia (atonia uteri).
4. Perlukaan vagina serta serviks.
TANDA KLINIS

1. Hipovolemia yang berat, hipoksia,


takipnea, dispnea, asidosis, dan
sianosis.
2. Kehilangan darah dalam jumlah
yang besar.
3. Distensi kavum uterus.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Bila ada kemungkinan adanya


akumulasi darah uterus/dalam
vagina yang tidak diketahui, maka
pemeriksaan gianosis perdarahan
postpartum biasanya dapat
dijelaskna dengan inspektulum pada
vagina serviks, dan uterus.
PROGNOSIS

Seharusnya ibu yang mengalami


perdarahan postpartum dapat
diselamatkan. Kemaatian jarang, tapi
masih ditemukan pada lengkungan
yang tidak menguntungkan.
PENATALAKSANAAN PERDARAHAN POSTPARTUM
dengan adanya perdarahan yang keluar pada kala III,
bila tidak berkontraksi dengan kuat uterus harus
diurut

1. Pemberian 20 unit oksitoksin dalam 1000 ml larutan


RL atau normal saline terbukti efektif bila diberikan
perifus intravena kurang lebih 10 ml/menit bersama
dengan mengurut uterus secara efektif.
2. Bila cara tidak efektif ergovine 0,2 mg yang
diberikan secara IV dapat merangsang uterus untuk
berkontraksi dan beretraksi dengan baik, untuk
mengatasi perdarahan dari tempat implantasi
plasenta.
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Pada kasus pedarahan postpartum seharusnya
dilakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan dan
lebih difokuskan pada:
1. Aktivitas atau istirahat, dengan melaporkan
kelelahan berlebihan.
2. Sirkulasi. Kehilangan darah pada kelahiran
umumnya 400-500 ml ( kelahiran darah sering
diabaikan. Riwayat anemia kronis, defek koagulasi
kongenitial atau insidental, serta idiopatik
trombositopenia pupura.
3. Integritas ego. Cemas, ketakutan, dan khawatir.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Golongan darah
Jumlah darah
Kultur uterus dan vagina
Urinalitas
Profil koagulasi
sonografi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan


2. Perubahan perfusi jaringan
3. Resiko penurunan curah jantung
4. Gangguan pola nafas
5. Nyeri akut
6. Resiko tinggi terjadinya infeksi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU
DENGAN TROMBOEMBOLI
KONSEP DASAR

DEFINISI

Trombosis adalah pembentukan


masa bekuan darah dalam sistem
kardiovaskuler yang tidak terkendali
ETIOLOGI

Umumnya etiologi trombos


disebabkan oleh 3 hal yang dikenal
dengan trias Vischow.
1. Perubahan susunan darah
(hiperkoagulasi)
2. Perubahan laju peredaran darah
(stasis vena)
3. Perlakuan internal pembuluh darah
MANIFESTASI KLINIS

1. Trombosis vena supervisial (TVS)


2. Trombosis vena dalam
PEMERIKSAAAN PENUNJANG

1. USG doppler
2. Venografi kontras
3. Hb/Ht
4. Pemeriksaan koagulasi
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Aktivitas
2. Sirkulasi
3. Cairan
4. Nyeri atau ketidaknyamanan
5. Keamanan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Gangguan perfusi jaringan


2. Nyeri akut
3. Ansietas
ASUHAN KEPERAWATAN POST
PARTUM DENGAN PRE EKLAMSI
BERAT(PEB)
Konsep dasar
DEFINISI
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala
yang timbul pada wanita hamil, bersalin
dan nifas yang terdiri dari hipertensi,
edema dan protein uria tetapi tidak
menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler
atau hipertensi sebelumnya, sedangkan
gejalanya biasanya muncul setelah
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih
ETIOLOGI
Penyebab preeklamsi sampai
sekarang belum di ketahui secara
pasti,tapi pada penderita yang
meninggal karena preeklamsia
terdapat perubahan yang khas pada
berbagai alat.Tapi kelainan yang
menyertai penyakit ini adalah
spasmus arteriole, retensi Na dan air
dan coogulasi intravaskulaer.
Manifestasi Klinis

penambahan berat badan yang


berlebihan, terjadi kenaikan 1 kg
seminggu beberapa kali.
Edema terjadi peningkatan berat
badan, pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka.
Hipertensi (di ukur setelah pasien
beristirahat selama 30 menit)
Proteinuria
Patofisiologi

Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma


dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit.
Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke
organ , termasuk ke utero plasental fatal unit.
Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses
pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan
resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi
arterial.Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya
peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre
eklampsia yang berat dapat mengakibatkan
kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi
plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan
pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat
terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
2. USG
3. NST
Komplikasi
Tergantung derajat pre-eklampsianya, yang
termasuk komplikasi antara lain atonia uteri
(uterus couvelaire), sindrom HELLP
(Haemolysis Elevated Liver Enzymes, Low
Platelet Cown), ablasi retina, KID (Koagulasi
Intra Vaskular Diseminata), gagal ginjal,
perdarahan otal, oedem paru, gagal jantung,
syok dan kematian.
Komplikasi pada janin berhubungan dengan
akut kronisnya insufisiensi uteroplasental,
misalnya pertumbuhan janin terhambat dan
prematuritas.
Penatalaksanaan
Prinsip Penatalaksanaan Pre-Eklampsia
1. Melindungi ibu dari efek
peningkatan tekanan darah
2. Mencegah progresifitas penyakit
menjadi eklampsia
LANJUT

Penatalaksanaan Pre-Eklampsia Ringan


1. Dapat dikatakan tidak mempunyai
risiko bagi ibu maupun janin
2. Tidak perlu segera diberikan obat
antihipertensi atau obat lainnya,
tidak perlu dirawat kecuali tekanan
darah meningkat terus (batas aman
140-150/90-100 mmhg).
LANJUT

Penatalaksanaan Pre-Eklampsia Berat


Dapat ditangani secara aktif atau
konservatif.
Aktif berarti : kehamilan diakhiri /
diterminasi bersama dengan
pengobatan medisinal.
Konservatif berarti : kehamilan
dipertahankan bersama dengan
pengobatan medisinal.
Konsep Keperawatan

Pengkajian
1. Data Biografi
2. Riwayat Kesehatan
3. Riwayat Kehamilan
4. Riwayat KB
5. Pola aktivitas sehari-hari
6. Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
3. Kelebihan Volume Cairan
4. Ansietas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU
DENGAN DEPRESI POST PARTUM
PENGERTIAN

Depresi post partum adalah depresi


berat yang terjadi 7 hari setelah
melahirkan dan berlangsung selama
30 hari, dapat terjadi kapan pun
bahkan sampai 1 tahun kedepan.
PENYEBAB DEPRESI
POSTPARTUM
Disebabkan karena gangguan
hormonal. Hormon yang terkait
dengan terjadinya depresi post partum
adalah prolaktin, steroid dan
progesterone.
GEJALA DEPRESI POSTPARTUM

1. Berkurangnya energy
2. Penurunan efek
3. Hilang minat (anhedonia)
PENATALAKSANAAN

Dapat riwayat kesehatan selama priode


antepartum untuk mengidentifikasi
resiko potensial terjadi depresi
postpartum
Atur konseling selama periode antepartum
pada klien yang beresiko
Bantuan klien untuk mengatur mekanisme
dukungan yang baik selama periode
antepartum jika dia ditanyakan beresiko
terhadap depresi post partum
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Identitas klien.
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
d. Riwayat Persalinan
e. Citra Diri Ibu
f. Citra Diri Ibu
g. Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif
h. Struktur dan Fungsi Keluarga
i. Perubahan Mood.
j. Kebiasaan sehari-hari
k. Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan

1. Koping individu tidak efektif


2. Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan
3. Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai