PERCOBAAN I
DESTILASI SEDERHANA
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : HERDIANTO
LABORATORIUM KIMIA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa
kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa
keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa
kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didik
atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam
proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan
dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini
maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin.
dilakukan untuk mengetahui proses pemurnian air yang tercampur dengan senyawa
lain.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana prinsip dan proses
destilasi sederhana.
C. Tujuan
Tujuan dilakukan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui prinsip dasar
Dalam kehidupan kebutuhan akan air bersih adalah suatu hal yang pasti untuk
destilasi fraksionasi, destilasi uap, dan destilasi vakum. Selain itu ada pula destilasi
Alat destilasi air menggunakan konsep perbedaan titik didih atau titik cair dari
zat kimia penyusun air tersebut. Pada sistem ini terjadi 2 proses yaitu proses
(condensation) kembali dari uap yang dihasilkan menjadi cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Berbagai macam teknik destilasi air
Proses penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Proses destilasi diawali dengan pemanasan,
sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut
bergerak menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang
dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita
dari suatu campuran cair dengan cara menguapkannya, uap yang dikeluarkan dari
campuran tersebut disebut uap bebas yang mengalir melalui kondensor, cairan yang
keluar dari kondensor,cairan yang keluar dari kondensor disebut destilat sedangkan
cairan tidak menguap disebut residu. Pada prinsipnya proses destilat adalah
ini dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil fermentasi. Destilasi adalah
uap yang terbentuk dan menampung kondensat yang dihasilkan. Uap yang
dikeluarkan dari campuran disebut sebagai uap bebas, kondensat yang jatuh sebagai
destilat dan bagian campuran yang tidak menguap disebut residu (Kurniawan dkk,
2014).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 10 Maret 2015 pada
B. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu labu destilasi, Adaptor,
Senyawa A Senyawa B
- dicampur
- dimasukkan kedalam labu alas bulat
Senyawa A + senyawa B
- dipanaskan
- diamati kenaikan suhu
- diukur volume destilat
Hasil pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Keterangan:
b f a.batu didih
e b. termomet
er
a h c.labu alas bulat
d. elektrom
c antel
e.kondensor
g
d f. statip
g. klem
h. erlenmey
B. Pembahasan
Zat cair dapat dipisahkan dan dimurnikan dengan cara destilasi. Destilasi
merupakan suatu teknik pemisahan larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik
didihnya. Dasar pemisahan suatu campuran dengan destilasi adalah adanya perbedaan
titik didih dua cairan atau lebih yang jika campuran tersebut dipanaskan, maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dengan
mengatur suhu secara cermat, kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan
Dalam proses destilasi, terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan
dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair. Atas dasar ini,
maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin.
Secara teori, metode pemisahan dengan menggunakan destilasi secara
sederhana dimulai dengan merangkai alat destilasi. Setelah selesai dirangkai, labu
alas bulat atau labu destilasi kemudian dimasukkan batu didih ke dalamnya. Adapun
fungsi dari batu didih ini yaitu untuk meratakan panas dalam labu destilasi selama
proses pemanasan berlangsung. Selain itu batu didih ini terbuat dari keramik yang
Fungsi masing-masing alat destilasi yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk
penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna
untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair.
Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan pendingin air dimana air
yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk)
dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi
pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir
lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya
harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air maka
sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk
kondensor dan wadah penampung destilat (Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang
mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar
yang terdapat pada labu alas bulat. Sedangkan statif dan klem berguna untuk
menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau
goyang.
V. KESIMPULAN
berdasarkan perbedaan titik didih. Proses destilasi yaitu dimulai dengan memanaskan
perubahan dari fase uap menjadi fase cair. Kemudian, cairan metanol mulai jatuh
tetesan pertama ke erlenmeyer pada suhu tertentu dan etanol berhenti mendidih pada
suhu.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, N., T. F. Nugroho dan S. P. Fitri. 2014. Analisa Kinerja Termal Solar
Apparatus Panel pada Alat Destilasi Air Payau dengan Sistem Evaporasi Uap
Tenaga Matahari Menggunakan CFD. Jurnal Teknik Pomits. 3 (2).
Jhonprimen, H. S., A. Turnip dan M. H. Dahlan. 2012. Pengaruh Massa Ragi, Jenis
Ragi Dan Waktu Fermentasi Pada Bioetanol Dari Biji Durian. Jurnal Teknik
Kimia. 18 (2).