Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN VI
DESTILASI SEDERHANA

OLEH :

NAMA : AFRESHA DESYANTI


STAMBUK : A1L1 17 046
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : HERY DWI SUYATNO

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN

Telah diperiksa secara teliti dan disetujui oleh Asisten Pembimbing Kimia

Organik I dengan percobaan “Destilasi Sederhana” yang dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Jumat,26 Oktober 2018

Waktu : 13.00 – Selesai

Tempat : Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu


Oleo

Kendari , Oktober 2018


Menyetujui
Asisten Pembimbing

HERY DWI SUYATNO


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Destilasi merupakan salah satu tehnik pemisahan berdasarkan perbedaan

titik didih. Macam-macam destilasi meliputi destilasi sederhana, destilasi

bertingkat (fraksinasi), destilasi uap dan destilasi vakum. Dua senyawa atau lebih

yang memiliki perbedaan titik didihnya telah digunakan destilasi fraksinasi.

Destilasi sederhana, pemisahan ini dilakukan bedasarkan perbedan titik didih yang

besar atau untuk memisahkan zat cair dari campurannya yang yang berwujud

padat. Destilasi bertingkat, pemisahan ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik

didih yang berdekatan. Destilasi uap, dilakukan untuk memisahkan suatu zat

yang sukar bercampur dengan air dan memiliki tekanan uapnyang relative tunggi

atau memiliki Mr yang tinggi.

Proses destilasi bertujuan untuk memisahkan etanol dari campuran etanol

air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang berbeda nyata

suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah dioperasikan dan juga

merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah efisien. Pada tekanan

atmosfir, air mendidih pada 100 ⁰C dan etanol mendidih pada sekitar 78,1⁰C.

Perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan pemisahan campuran

etanol air.

Air merupakan senyawa polar, senyawa-senyawa polar akan larut dalam

air sementara senyawa-senyawa non polar tidak larut dalam air. Senyawa-

senyawa seperti alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, amida, juga nitril
dapat larut dalam air namun mempunyai batas kelarutan. Senyawa-senyawa

tersebut dengan jumlah atom C sampai dengan empat dapat larut dalam air, tetapi

dengan bertambahnya atom C pada deret homolog tersebut gugus non polar

menjadi semakin besar sehingga kelarutannya dalam air semakin berkurang.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum destilasi sederhana adalah untuk memperkenalkan alat

dan tehnik destilasi sederhana.

1.3. Prinsip Praktikum

Prinsip percobaan dari praktikum ini yaitu melakukan pemisahan senyawa

alkohol dalam bir bintang berdasarkan berbedaan titik didihnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah destilasi

Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad

pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya

permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan

rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandrialah yang telah berhasil

menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke4

Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli - ahli kimia Islam pada

masa Kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh AlRazi pada pemisahan alkohol

menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini

menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro,

The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721815)

yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat

terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang

bahkan masih banyak dipakai sampai 5 saat kini (Sarifudin, 2010).

2.2. Definisi destilasi

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan

atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap

ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik

didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit

operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori

bahwa pada suatu larutan, masing – masing komponen akan menguap pada titik

didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton

(Sarifudin, 2010).

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia

untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih

yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk

memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan

menguap saat mencapai titik didih masing-masing (Iskandar, 2015).

Destilasi uap untuk memurnikan zat / senyawa cair yang tidak larut

dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut

mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi

pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan

secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi

dengan destilasi uap. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan

untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan

cara mengalirkan uap air kedalam campuran sehingga bagian yang dapat

menguap berubah menjadi uap pada temperature yang lebih rendah dari pada

dengan pemanasan langsung (Walangare, 2013).


2.3. metode destilasi

Metode destilasi yang umum digunakan dalam produksi minyak atsiri

adalah destilasi air dan destilasi uap-air. Karena metode tersebut merupakan

metode yang sederhana dan membutuhkan biaya yang lebih rendah jika

dibandingkan dengan destilasi uap. Namun belum ada penelitian tentang pengaruh

kedua metode destilasi tersebut terhadap minyak atsiri yang dihasilkan. Minyak

atsiri dalam tanaman aromatik diselubungi oleh kelenjar minyak, pembuluh–

pembuluh, kantung minyak atau rambut granular. Sebelum diproses, sebaiknya

bahan tanaman dirajang (dikecilkan ukurannya) terlebih dahulu. Namun dalam

proses destilasi tradisional pada umumnya ukuran bahan yang digunakan tidak

seragam, karena proses pengecilan ukurannya hanya melalui proses penghancuran

sederhana (Yuliarto, 2012).

2.4. Definisi Alkohol

Alkohol (ROH) dan eter (ROR) begitu erat berhubungan di kehidupan

manusia sehari-hari sehingga orang awampun kenal akan istilah-istilah ini Dietil

eter (eter) digunakan sebagai pematirasa (anesthetic). Etanol tapi atau cukup

“alkohol” digunakan dalam minuman keras. 2-propanol (isopropil alkohol atau

alkohol gosok) digunakan sebagai zat pembunuh kuman (bakteriosida). Metanol

(metil alkoho atau alkohol kayu, (komponen utama dalam spirtus), digunakan
sebagai bahan bakar dan pelarut. Dalam laboratorium dan industri, semua

senyawa ini digunakan sebagai pelarut dan reagensia (Fessenden, 1982).


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Erlenmeyer 1 buah,

statif 1 buah, klem 1 buah, termometer 1 buah, labu alas bulat bertangkai 1 buah,

pemanas(elektomantel) 1 buah, konektor 1 buah, kondensor 1 buah, dan selang 2

buah.

3.1.2. Bahan

Sedangkan bahan larutan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

Alkohol dan air.

3.2 . Prosedur Kerja

Langkah pertama dalam melakukan destilasi yaitu alat destilasi di rangkai,

di atur aliran air pendingin pada kondensor hingga mengalir normal, dimasukkan

bahan yang akan di destilasi ke dalam labu alas bulat, dinyalakan pemanas yang

akan digunakan, diamati perubahan suhu pada termometer, apabila suhu telah

konstan menandakan bahwa campuran mulai mendidih, di tampung destilat yang

keluar pada suhu konstan tersebut ke dalam erlenmeyer, di hitung rendemen yang

di peroleh.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1. Rangkaian Alat Destilasi :

Keterangan:

1. Termometer

2. Labu Alas Bulat


1
3. Pemanas

(Elektromantel)
9
4

4. Kondensor 10
2
5. Celah air5Keluar 11
6
3
6. Celah Air Masuk
4
5 6
7
8
4
5 6
7
8
8
3 3
2 9 2 9
1 1 01
1 1
0

7. Selang 7

8. Erlenmeyer

9. Steel Head

10. Adaptor

11. Konektor

4.2. Pembahasan

4.2.1. Kegunaan destilasi

Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas

perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini
adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap

mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.

4.2.2. Macam-macam destilasi

Ada 4 macam destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi,

destilasi uap, dan destilasi vakum. Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya

adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat

volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih

rendah akan menguap lebih dulu. Kemudian destilasi fraksionasi adalah destilasi

yang mempuyai fungsi memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih,

dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya Destilasi ini juga dapat

digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan

bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Destilasi uap

digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai

200 °C atau lebih. dan Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang

ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau

mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C

(Wikipedia).

4.2.3. Komponen alat destilasi

Set alat destilasi sederhana adalah terdiri atas labu alas bulat, kondensor

(pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya sebagai

penunjang adalah statif dan klem, adaptor (penghubung), selang yang

dihubungkan pada kondensor tempat air masuk dan air keluar, batu didih.
Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah

untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin

yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor

sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan

pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena

jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor

tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk

mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu

pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendingin

atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan

komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi

berwujud cair, Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses

destuilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan

untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung

destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adaptor) untuk

menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (Erlenmeyer)

sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer

dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung. Pemanas

berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat. Menurut

Rusli (2013) Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk

mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau

menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke

seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga
bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang

(Wikipedia).

4.2.4. Definisi Alkohol

Dalam ilmu kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk

senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada

atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atom karbon lain

(Wikipedia).

Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik

didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika

campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan

menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,

yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini dilakukan

pada tekanan atmosfer. Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan

campuran air dan alkohol.

Pada percobaan ini dilakukan proses destilasi dengan memanaskan alkohol

(Bir bintang) 400 mL untuk memperoleh hasil rendemen alkohol murni. Titik

didih alkohol lebih rendah dibandingkan titik didih air sehingga pada proses

pemanasan alkohol akan lebih dulu menguap dibandingkan dengan air. Tetapi

pada suhu dimana alkohol akan menguap yaitu suhu 78,1˚C ternyata tidak

menguap dan menghasilkan destilat alkohol murni, hingga pada saat pemanas

(elektomantel) di matikan suhu masih tetap naik melewati batas konstan.


Skala pada termometer berhenti naik pada saat suhu menunjukkan angka

84˚C yaitu suhu yang melewati batas konstan alkohol dan secara tidak langsung

destilat yang dihasilkan bukanlah destilat alkohol murni tapi bahan lain yang

terkandung dalam alkohol yang digunakan pada percobaan ini(bir bintang).Seperti

yang kita ketahui komposisi dalam bir bintang selain air malter dan alkohol juga

terkandung bahan lain yaitu sukrosa, barley dan hops barley. Dimana titik didih

sukrosa lebih tinggi yaitu 186˚C dibandingkan dengan alkohol 78,1˚C dengan

kandungan alkohol yang terkandung dalam bir yaitu hanya 5% sedangkan barley

dan hops hanyalah perasa bir. Jadi pada saat etanol melewati batas kontan 78,1˚C

maka destilat yang dihasilkanpun bukanlah destilat etanoll murni. Hasil akhir

diperoleh rendemen yaitu 5,5% sebenyak 22 mL.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Destilasi sederhana merupakan salah satu teknik pemisahan dan

pemurnian suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya. Peralatan

destilasi terdiri dari Erlenmeyer, statif, klem, thermometer, labu alas bulat

bertangkai, pemanas (elektromantel), konektor, kondensor, dan selang. Adapun

tehnik destilasi sederhana adalah merangkai alat destilasi, mengatur aliran air

pendingin pada kondensor hingga menganlir normal, memasukkan bahan yang

akan didestilasi dalam labu alas bulat, menyalakan pemanas yang digunakan,

kemudian mengamati perubahan suhu, tampung destilat yang keluar pada suhu

konstan dan hitung rendemen yang diperoleh.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan pada percobaan kali ini yaitu sebaiknya pada

percobaan selanjutnya menggunakan bahan yang berbeda dari sebelumnya agar

hasil yang di dapat lebih akurat.


DAFTAR PUSTAKA

Fessenden Ralp J, 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Penerbit Erlangga,
Jakarta.

Iskandar Soetyono, 2015. Ilmu Kimia Tehnik. Penerbit Drepublish, Yogyakarta.

Sarifudin, Asep, 2012. Alat Destilasi Sederhana sebagai Wahana Pemanfaatan


Barang Bekas dan Media Edukasi bagi Siswa SMA untuk Berwirausaha di
Bidang Pertanian. Mahasiswa Program Tingkat Persiapan Bersama Vol 1.
Hal 4-5.

Walangare, K.B.A., et all. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut
Menjadi Air Minum Dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan
Pemanas Elektrik. e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol 1. Hal. 1.

Yuliarto, Tri, Fuki, 2012. Pengaruh Ukuran Bahan dan Metode Destilasi
(Destilasi
Air dan Destitasi Uap-Air) Terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu
Manis. Jurnal Teknosains pangan Vol 1. No 1.
Lampiran

1. ANALISIS DATA

Volume awal = 400 mL

Volume hasil destilasi = 22 mL

volume akhir destilat


x 100%
Rendemen = volume campuran

22 mL
x 100%
= 400 mL = 5,5%

Etanol dalam air :

-
: :

: :

CH3CH2O H + H2O (l) CH3CH2O: (aq) + H3O + (aq)


: :

(l)
:
Etanol 60% dipanaskan :
78o C−80 o C
C2 H 5 OH ( aq )+ H 2 O (aq ) ⃗Δ C2 H 5 OH ( g ) + H 2 O ( l )
2. PROSEDUR KERJA

Mengatur aliran air pendingin pada kondensor hingga mengalir normal


Merangkai alat destilasi

Memasukkan bahan yang akan didestilasi dalam labu alas bulat

Menyalakan pemanas yang akan digunakan

Mengamati perubahan suhu, bila suhu tidak


naik lagi (konstan) menandakan campuran
mulai mendidih. Ditampung destilat yang keluar
pada suhu konstan
Menghitung rendemen yang diperoleh

Hasil rendemennya adalah 5,5 %

Anda mungkin juga menyukai