Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR


PENENTUAN KADAR AIR DENGAN DEAN AND STARK METHOD

DISUSUN OLEH :
NAMA : OKTARIO FERDIAN NUGROHO
NIM : 113220007
PLUG :P

LABORATORIUM ANALISA LUMPUR PEMBORAN


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR
PENENTUAN KADAR AIR DENGAN DEAN AND STARK METHOD

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Analisa Fluida Reservoir Minggu


Ke-1 Penentuan Kadar Air dengan Dean and Stark Method, Tahun Akademik
2023/2024, Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

DISUSUN OLEH :
NAMA : OKTARIO FERDIAN NUGROHO
NIM : 113220
PLUG :P

Disetujui Untuk Laboratorium


Analisa Fluida Reservoir
Oleh :
Asisten Praktikum

JULIAN IQBAL ASHARI


113180042
BAB II
PENENTUAN KANDUNGAN AIR
DENGAN DEAN & STARK METHOD

2.1. TUJUAN PERCOBAAN


1. Menentukan kandungan air dalam minyak atau crude oil kaitannya
dalam menentukan kualitas minyak yang diproduksi.
2. Menentukan kandungan air dalam minyak atau crude oil kaitannya
untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya problem produksi.
3. Mengetahui penanganan terhadap problem produksi.
2.2. DASAR TEORI
Air mempunyai kemampuan untuk melarutkan kebanyakan zat-zat organik.
Sifat-sifat fisika air adalah :
Titik didih = 100 oC
Densitas = 1 gram/ml
Berat molekul = 18
Air permukaan dan air produksi mengandung sejumlah zat yang dihasilkan oleh
kontak air dengan tanah dan batuan formasi sehingga air melarutkan sejumlah
komponen dari tanah dan batuan formasi tersebut. Selain itu air mengandung padatan
yang tersuspensi dari gas yang terlarut.
Air dalam minyak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu air bebas dan air emulsi.
Air bebas merupakan air yang terbebaskan dari minyaknya. Air bebas dapat dipisahkan
dengan mudah dari minyak melalui metode settling atau pengendapan dalam suatu
tempat, dengan cara sentrifugal atau dicampur dengan toluene, ataupun kerosene. Lain
halnya dengan minyak yang mempunyai kandungan air emulsi, yaitu air yang
melayang-layang di dalam minyak (droplet), maka air emulsi memerlukan cara-cara
khusus dalam penanggulangannya.
Emulsi merupakan sistem dimana 2 jenis zat cair yang tidak saling campur.
Syarat emulsi (C.M.H. Robert) :
1. Adanya dua zat yang tidak saling campur (air dengan minyak).
2. Adanya emulsifying agent.
3. Adanya agitasi atau pengadukan.
Setelah mengetahui penyebab atau syarat terjadinya emulsi, maka
hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah sifat-sifat dari emulsi itu
sendiri, yaitu antara lain :
1. Umumnya kadar air emulsi cukup tinggi. Hal ini disebabkan
penguapan sejumlah air, gas alam sebelum terjadi emulsifikasi pada
residu airnya.
2. Pengemulsian juga dipengaruhi oleh sifat–sifat minyak. Semakin
besar viskositasnya, residu karbon, dan tegangan permukaan minyak
semakin terbentuk emulsi.
3. Semakin lama emulsi terbentuk semakin ketat atau semakin susah
untuk dipisahkan.
Setelah memahami syarat-syarat terjadinya emulsi, kemudian sifat-sifat dari
emulsi, maka akan mempermudah kita dalam proses pencegahan. Adapun cara
mencegah terjadinya peristiwa emulsifikasi ini antara lain:
1. Memperkecil tingkat agitasi, misalnya dengan menggunakan anker pada
sumur-sumur pompa, mengurangi kecepatan pompa, spasi plunger, dan pompa
dianjurkan tenggelam.
2. Penggunaan zat demulsifier/anti emulsifikasi.
3. Pemisahan air sebelum terjadinya emulsifikasi.
Disamping cara pencegahan emulsi diatas, kita juga dapat melakukan
pemisahan jika telah terjadi emulsifikasi, yaitu dengan menggunakan metode-metode
berikut:
1. Metode Gravitasi settling (gaya berat);
2. Metode pemanasan/heating (heat treatment);
3. Metode electric (electrical dehydration);
4. Metode kimiawi (chemistry dehydration);
5. Metode sentrifugal;
6. Metode destilasi;
7. Metode absorbsi.
Untuk mengetahui kadar air dalam minyak ini dapat dilakukan dengan
mengujinya dengan metode distilasi yang disebut dengan istilah Dean & Stark Method.
Prinsip pengujian kadar air ini adalah secara distilasi atau pemanasan fluida sampel
pada suhu tertentu hingga terjadi proses penguapan. Dengan adanya condenser, maka
akan memungkinkan terjadinya kondensasi dari uap yang ditimbulkan oleh pemanasan
tadi, sehingga akan mengembun, dan akan tertampung di dalam water trap, sehingga
akan dapat diketahui volume air yang terlarut di dalam crude oil tersebut.
Kandungan air ini perlu ditentukan agar bisa diketahui berapa presentase
kandungan air ini didalam minyak bumi melalui percobaan di laboratorium. Biasanya
minyak bumi yang ditentukan kandungan airnya dengan cara ini berasal dari crude oil
yang sudah ada didalam tangki. Salah satu fungsi dari penentuan kandungan air ini
yaitu bisa dipakai untuk melihat kualitas crude oil yang nantinya akan dapat
berhubungan dengan harga jualnya.
Perubahan temperatur dan tekanan menyebabkan beberapa zat yang terlarut ke
dalam air mungkin menjadi tidak terlarut lagi sehingga memisahkan diri dan
membentuk scale atau padatan yang tersuspensi. Jumlah dan kombinasi yang mungkin
timbul pada penanganan masalah ini sangat banyak, diantaranya yaitu :
a. Penghantaran aliran produksi didalam flowline, tubing, maupun
pada formasi.
b. Terjadinya koreksi pada alat bawah permukaan ataupun di
permukaan.
c. Penambahan kerja pada roda Sucker Rod Pump.
Pada proses penginjeksian air ke dalam formasi maka kita harus melakukan
operasi tersebut dengan tujuan untuk memperkecil kesulitan yang mungkin timbul pada
operasi tersebut. Operasi penginjeksian ini dapat menggunakan air buangan atau air
produksi atau dapat juga menggunakan air sisa dari industri.
Tujuan utama dari operasi penampungan air adalah :
a. Menghindari plugging pada formasi, pipa-pipa aliran dan juga pada
alat-alat permukaan.
b. Untuk mencegah korosi pada alat-alat permukaan maupun alat-alat
bawah permukaan.
Jika kandungan airnya banyak maka mutu dari crude oil tersebut adalah jelek
sehingga harga jualnya semakin rendah ataupun sebaliknya. Hal yang perlu kita
lakukan untuk mengatasi masalah air ini adalah dengan menentukan komposisinya,
untuk itu kita perlu melakukan suatu analisa tentang air dari formasi tersebut.
Pengambilan contoh air yang kita analisa tersebut harus dapat mewakili air yang
terdapat pada sistem tersebut..
Pada pengambilan contoh air di lapangan, biasanya dilakukan pada wellhead
atau kepala sumur, dan bukan trater pada tangki penampungan air tersebut. Air yang
diambil tersebut sebaiknya ditempatkan pada suatu jerigen atau botol plastik. Namun
apabila contoh yang digunakan tersebut unutuk menentukan oil content atau
kandungan dari suatu minyak maka yang kita gunakan adalah botol gelas.
Pada percobaan kali ini juga kita menggunakan toluena. Toluena sendiri secara
umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Bahan pembuatan asam benzoat.
2. Bahan pembuat TNT (trinitro toluene).
3. Bahan pelarut (solvent) senyawa karbon.
Toluena sendiri merupakan turunan dari senyawa benzena yang salah satu atom
hidrogennya tersubstitusi oleh gugus metil (-CH3). Dengan demikian toluena memiliki
rumus kimia C6H5CH3. Nama lain dari toluena adalah metil benzena.
Sifat-sifat penting dari benzena diantaranya adalah:
1. Bersifat nonpolar.
2. Tidak larut di dalam air.
3. Larut dalam pelarut yang bersifat nonpolar.
4. Tidak berwarna.
5. Mudah menguap.
6. Mudah terbakar.
7. Bersifat toxic (beracun).
2.3 ALAT DAN BAHAN
2.3.1 Alat
1. Condensor
2. Water Trap/Receiver
3. Ground Flask Joint
4. Electrical Oven
5. Goose Neck
6. Gelas Beker
2.3.2 Bahan
1. Sampel (Crude Oil)
2. Solvent (toluena)
3. Kerikil
4. Air
5. Grease
2.4 PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mensirkulasikan air dalam peralatan.
2. Membersihkan alat, memastikannya dalam keadaan bersih dan siap digunakan.
3. Mengambil sampel (minyak ringan/berat) 25 ml.
4. Menambahkan kedalamnya solvent (toluene) 25 ml.
5. Memasukkan campuran tersebut kedalam flask.
6. Menghubungkan electrical oven dengan arus listrik, lalu atur pada skala 3 dan
tunggu sekitar 20 menit sampai memastikan telah terjadi kondensasi.
7. Mengamati proses kondensasi dengan adanya air yang terdapat dalam water
trap.
8. Jika pada water trap sudah tidak ada penambahan air lagi, maka melaporkan %
air dengan Dean & Stark Method.
9. Menghitung kandungan air ( % ) dengan rumus :
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟
Kandungan Air (%) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%
2.5 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
2.5.1 Hasil
1. Volume sampel = 25 ml
2. Volume toluene = 25 ml
3. Volume air = 2,3 ml
2.5.2 Perhitungan
1. Kandungan air dalam sampel dengan Dean and stark Method
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟
% Kadar air = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%
2,3
= x 100%
25

= 9,2 %
2.6 PEMBAHASAN
Praktikum minggu pertama percobaan pertama berjudul penentuan kandungan
air dengan metode Dean and Stark. Penentuan kandungan air dengan metode Dean and
Stark bertujuan untuk menentukan seberapa banyak kandungan air (dalam %) dari
crude oil. Alat-alat yang dipergunakan dalam percobaan ini yaitu condenser, receiver,
ground flask joint, electrical oven, dan gelas beker. Prinsip dasar yang digunakan dalam
percobaan ini yaitu distilasi dan kondensasi. Distilasi merupakan pemisahan campuran
berdasarkan titik didih yang mana titik didih minyak lebih tinggi dari pada titik titik
didih air untuk menguap. Prinsip lainnya yaitu kondensasi, bertujuan untuk
mendapatkan volume air yang terkandung dalam sampel crude oil melalui pendinginan
uap yang kemudian ditampung dalam water trap.
Sampel crude oil sebanyak 25 ml dicampur dengan toluene 25 ml. Crude oil
dicampur dengan toluene karena toluene bersifat katalis. Katalis berguna untuk
mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu tanpa mengalami perubahan oleh
reaksi itu sendiri. Setelah itu masukan campuran tadi ke ground flask joint lalu
tambahkan kerikil, karena kerikil bersifat konduktor dan bertujuan untuk meratakan
panas saat sampel dipanaskan dengan heat electric campuran ini dipanaskan dengan
skala 3 selama 30 menit sebelum dipanaskan ground flask joint dipasangkan pada
receiver, lalu pasangkan receiver pada kondensor kemudian pada sambungan
direkatkan menggunakan grease, fungsi dari grease yaitu untuk menahan uap air agar
tidak keluar dari sela-sela rangkaian Dean and Stark. Setelah itu sirkulasikan air
kedalam system secukupnya saja. Lalu nyalakan heat electric dan tunggu sampai air
menguap dan terjadi proses kondensasi yang melewati goose neck sehingga air akan
terakumulasi di water trap. Volume air yang tertampung di water trap dapat di analisis
untuk mengetahui % kandungan air yang terdapat di sample crude oil tersebut.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa volume air yang tertampung pada water
trap sebanyak 2,3 ml atau presentase nya sebesar 9,2 % berarti kualitasnya buruk
karena lebih dari 2 %
Air formasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu air emulsi dan air bebas. Air
emulsi yaitu air yang melayang-layang di dalam minyak dan diperlukan cara khusus
untuk memisahkannya. Air bebas yaitu air yang terbebaskan dari minyak. Beberapa zat
cair memiliki titik didih yang berbeda-beda, untuk air sendiri memiliki titik didih
100 ℃, toluene 110,6 ℃, kerosin 175-325 ℃, dan titik didih minyak 350-500 ℃. Air
dapat ikut terproduksi bersama minyak karena memang fungsi adanya air ini ikut
menentukan terakumulasinya hidrokarbon didalam suatu akumulasi minyak, air selalu
menempati Sebagian dari suatu reservoir. Air formasi yang bersifat basa akan
menyebabkan scale, Scale adalah hasil pengendapan mineral yang berasal dari air
formasi yang terproduksi bersama minyak dan gas. Scale dapat terjadi di tubing,
flowline, storage tank, hal ini dapat ditanggulangi dengan scale inhibitor. Air formasi
yang bersifat asam akan mengakibatkan korosi pada pipa, tetapi dapat ditanggulangi
dengan corrosion inhibitor yang mana akan menghambat proses korosi yang sedang
terjadi di dalam pipa flow line. Dalam penggunaan alat Dean and stark memiliki
banyak kelemahan, salah satunya yaitu alat ini membutuhkan waktu yang lama dalam
pengoperasiannya lalu juga dalam factor mobilitas alat ini cukup sulit karena alat ini
memiliki bahan dasar kaca yang mana dapat berpotensi pecah. Penggunaan kerikil
dalam percobaan ini adalah untuk meratakan proses pemanasan didalam ground flask
joint.
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah mengetahui air didalam minyak
bersifat basa atau asam, karena jika kandungan air dalam crude oil bersifat asam akan
menyebabkan korosi sedangkan jika kandungan air dalam crude oil bersifat basa akan
menyebabkan scale. Dalam aplikasi lapangan pengujian kandungan air dalam crude oil
ini juga berfungsi, untuk menentukan kualitas minyak yang nantinya akan dijual,
karena jika crude oil tersebut mengandung banyak air maka akan menurunkan kualitas
minyak dan harga minyak. Sebaliknya, jika crude oil tersebut mengandung sedikit air
maka kualitasnya dianggap baik dan untuk harganya akan tinggi, hal ini sangat
dibutuhkan oleh perusahaan dalam memproduksi crude oil dan menentukkan harga
jualnya. Dalam penanggulangan masalah scale menggunakan metode scale inhibitor,
pencegahannya menggunakan acidizing, dan ketika sudah parah penanganannya
menggunakan metode pigging. Pigging adalah salah satu perawatan rutin yang
dilakukkan dalam dunia perpipaan untuk maintenance terhadap jalur pipa. Dalam
penanggulangan masalah korosi adalah menggunakan corrosion inhibitor, untuk
pencegahannya adalah dengan melapisi pipa dengan cat atau pembalutan dengan
plastik, dan ketika sudah parah maka pipa tersebut harus diganti.
2.7 KESIMPULAN
1. Dari percobaan penentuan kadar air pada minyak dengan Dean and Stark
Method adalah :
a. % Kandungan air dalam sampel : 9,2 %
b. Volume air pada water trap : 2,3 ml
2. Percobaan ini menggunakan prinsip destilasi dan kondensasi. Destilasi
adalah proses penguapan yang memisahkan massa sesuai dengan fasanya dan
kondensasi adalah proses dari fasa uap menjadi fasa cair atau pengembunan.
3. Aplikasi lapangan pada percobaan ini adalah mengetahui air didalam minyak
bersifat asam atau basa untuk menentukan kualitas minyak yang di produksi
dan nantinnya akan menentukan harga jual minyak tersebut. Jika minyak
mengandung asam dapat menyebabkan korosi pada peralatan, minyak
mengandung basa akan menyebabkan scale yang disebabkan oleh endapan
yang ikut terproduksi. Penanggulangan dan pencegahan yang dapat dilakukan :
a. Scale : Menggunakan metode pigging dan acidizing
b. Korosi : Perlindungan dengan katodik atau corrosion inhibitor
c. Kepasiran : Memasang gravel pack dan workover

Anda mungkin juga menyukai