DISUSUN OLEH :
NPM : 221FF02066
Kelas : FA2
1. TUJUAN
a. Kompetensi yang Dicapai : Mahasiswa mampu mengaplikasikan cara –
cara karakterisasi simplisia
b. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu melakukan penetapan kadar air
2. Mahasiswa mampu melakukan susut pengeringan
2. PRINSIP
Penetapan kadar air dan susut pengeringan merupakan karakterisasi
simplisia untuk mengetahui kandungan air dan kandungan senyawa dari
simplisia yang hilang.
3. PENDAHULUAN
Karakterisasi simplisia merupakan salah satu persyaratan dari
standardisasi simplisia dan ekstrak yang akan menjamin mutu suatu obat
herbal. Karakterisasi simplisia meliputi: 1. Penetapan kadar air 2.
Penetapan susut pengeringan 3. Penetapan kadar abu total a. kadar abu
tidak larut asam b. kadar abu larut air 4. Pemeriksaan organoleptis 5.
Penetapan kadar sari a. kadar sari larut air b. kadar sari larut etanol
5. PROSEDUR KERJA
a. Cara Destilasi (Metode Azeotropi)
1. Dibersihkan tabung penerima dan pendingin dengan asam pencuci.
bilas dengan air, keringkan dalam lemari pengering.
2. Dimasukkan Kedalam labu kering
3. Dimasukkan sejumlah zat yang ditimbang seksama yang
diperkirakan mengandung 2 ml-4ml air.
4. Untuk zat yang menyebabkan gejolak mendadak, tambahkan pasir
kering yang telah dicuci secukupnya hingga mencukupi dasar labu,
atau sejumlah taoung kapiler, panjang lebih kurang 100 nm yang
salah satu ujungnya ditutup.
5. Dimasukkan 200 ml toluene ke dalam labu. hubungkan alat
6. Dituangkan toluene ke dalam tabung penerima melalui alat
7. Dipanaskan labu hati-hati selama 15 menit. Setelah toluene
mendidih, suling dengan kecepatan lebih kurang 2 tetes tiap detik,
hingga sebagian air tersuling.
8. Dinaikkan kecepatan penyulingan hingga 4 tetes tiap detik
9. Setelah semua air tersuiing, cuci bagian dalam dengan pendingin
dan toluene, labu dibersihkan dengan sikat.
10. Dilanjutkan penyulingan selama 5 menit
11. Dibiarkan tabung penerima sampai dingin
12. Jika ada tetes air yang melekat pada pendingin tabung penerima.
gosok dengan karet yang diikatkan pada sebuah kawat tembaga
dan basahi dengan toluene hingga tetesan air turun
13. Setelah itu dalam toiuene memisah sempurna, baca volume air.
Hitung kadar air dalam %
b. Metode Gravimetri
1. Ditimbang 2 - 5 g simplisia .
2. Dimasukkan dalam wadah tahan panas yang sebelumnya telah
dikeringkan
3. Dikeringkan sample sampai berat konstan dengan salah satu cara
berikut : - dalam oven pada suhu 100-105 °C - dalam desikator
yang berisi peroksida forfor di bawahnya, tekanai atmosfer atau
dengan mengurangi tekanan dan pada temperatur kamar .
4. Dihitung persentase kadar air yang hilang per gram simplisia kering
6. BAGAN KERJA
PENJENUHAN TOLUEN
Dinginkan
7. Hasil Praktikum
Uji Kadar Air merupakan salah satu parameter uji yang cukup
penting dalam hal menentukan kualitas mutu suatu simplisia, hal ini
dikarenakan kadar air yang berlebih pada suatu simplisia berpotensi
menyebabkan peningkatan nilai cemaran mikroba dan juga cenderung
menurunkan kualitas mutu simplisia tersebut (Winarno,1997). Pengujian
kadar air dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan titrasi, gravimetri,
dan destilasi. Pada pengujian kadar air kali ini dipilih metode destilasi
dengan alasan karena sampel yang di uji mengandung minyak atsiri yang
bersifat mudah menguap. Pada penetapan kadar air secara destilasi
digunakan toluene untuk mendesak air yang ada dalam serbuk simplisia
agar dapat keluar dan tersuling. Sebelum digunakan toluene harus
dijenuhkan terlebih dahulu dengan air sehingga kadar air yang didapat
pada penetapan ini benar-benar hanya berasal dari simplisia itu sendri dan
bukan dari luar. Proses penjenuhan toluene dilakukan dengan cara
mendestilasi 1mL air dengan 200mL toluene selama 30 menit.
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil kadar air sebesar 10,57%
dan dapat di simpulkan bahwa kadar air simplisia rimpang kunyit yang diuji
tidak memenuhi persyaratan yang tertera pada Materia Medika Indonesia
jilid IV yaitu tidak lebih dari 10%.
10. Pustaka
Farmakope Indonesia Edisi IV, 2005 ; Farmakope Herbal Indonesia
Edisi I, 2008